Tak ku sangka kawah gunung itu menyatu kan garam lautan dan asam pegunungan,lampu kuning penanda kehidupan ternyata jalan ku menemui dia sebagai teman sehidup semati ku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ys Simarmata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bang Jonas my brother Avicii
Mobil masih menelusuri jalan pulang, jagung-jagung dan tanaman lain mulai ditutup kabut tebal. Lumayan juga perjalanan kami untuk sampai ke kebun. Ada harapan, one day aku akan menjadi juragan tanah di kampung ini.
Bang Jonas:"Lihat apa?"
laju mobil mulai erlahan dengan jalanan sempit kala ada mobil yang datang dari arah berlawanan.
Adriana:"Nyaman disini, dan saat ini aku merindukan sosok Papa bang.Ya.Itu ku lihat dari wajah Abang yang mirip Papa tapi mungkin versi terbalik nya Papa."
Kembali ku tatap pohon-pohon ditiup angin kencang,laju perjalanan selaras dengan posisi tanaman yang ditumbuhi tanah.Lihat! Mereka seolah mengejar ku.
Dari sorot mata bang Jonas entah mengapa aku merasa ada kebencian mendalam terjadi, untuk pertama kalinya aku mempunyai keinginan di dalam hidup ini,yaitu entah siapa pun itu,baik bang Jonas atau suamiku nanti harus bisa menjadi laki-laki terkuat yang dapat merangkul susah ku.
Bang Jonas:"Dri.Kalau suatu saat Abang jadi luka di kehidupan kamu gimana? Kamu maafin Abang?."
Dalam hidup tidak ada pertanyaan membuat gemam ku terhenti yah seperti sekarang ini, kira-kira jawaban ku masuk diakal enggak.
Adriana:"Maafin ya mungkin perlu waktu,tapi kalau Abang lakuin itu laki-laki mana yang dapat ku percaya menemani sisa hidup ku?"
Jawaban ku gak nyambung ya, aduhhh bodoh banget sih tapi sedih banget dengar pertanyaan itu terlontar dari mulut Abang ku sendiri,apa itu bukti penyesalan nya atau ada sesuatu dibalik ini.
Naik turun jalanan sampai lah dirumah dengan hari mulai gelap.Aneh nya kenapa kedua Bibi ku ini seperti diam dalam kesedihan mereka saling terpaku tatap satu
sama lainnya.
Bibi1: "Dri kita berangkat liburan nya kapan sih."
Ia mendekati ku, padahal aku berhias jauh dari kasur mereka.
Adriana:"Besok pagi, siap-siap atuh Bi berbenah besok jam 8 an udah harus otw."
Bibi 2 meninggalkan tempat,dan Bibi 1 anehnya terdiam kaku namun semakin mendekati ku.
Bibi1:"Kamu anak baik Dri, Tuhan memberkati mu ya."
Mencium keningku sembari meninggalkan tempat sehingga tak sempat bagiku untuk memarahi nya.
'tok-tok-tok' ketukkan pintu terbuka dari bang Jonas yang telah usai dengan kebersihan nya.
bang Jonas:"Jam berapa kita berangkat?"
menarik satu batang rokok dari bungkus nya, tatapan ku tersulut emosi berani-beraninya dia membuat kamar ku bau barang terlarang itu.
Adriana:"Disana ngobrol nya !, lama-lama kamu disini bau diskotik remang-remang tempat tidur ku."
Asap rokok itu benar-benar mengganggu pernafasan ku,bang Jonas menarik ku untuk mengikutinya, bicara ke teras dekat jalan Raya tepat nya di depan.
Secangkir kopi penghangat badan diberikan para asisten kami, ditemani rokok khas warna putih merah bang Jonas menarik isapan menjadi sebuah kata-kata.
bang Jonas:" Aku ingin suatu saat nanti kamu tau Dri,alasan Abang sama kak Tere lakukan hal-hal yang kamu benci atau benci ke kamu itu kenapa."
Deep berasa banget obrolan ini sampai ke pikiran dan hati terdalam.
Adriana:"Dan ku harap kebenaran sampai ke telinga ku tidak melalui mulut orang."
Obrolan terhenti dengan tatapan kosong 1 sama lain, sedikit bergumam batuk mengode bang Jonas untuk obrolan lebih dalam lagi.
Bang Jonas:"Dari semua yang terjadi ada gak anggapan kamu kalau Abang pilih kasih antara kamu dan kak Tere."
Kerutan dahi seolah tak percaya whay my brother seperduli itu dengan tanggapan ku; dengan isi hatiku tentang dia,kenapa? Setan apa yang merasuki dia_mungkin roh Kudus berkenan dihatinya.
Adriana:"Kalau selaku adik kamu tanya pasti ada... tapi untuk Adriana Sasmita itu masa bodoh sih.Enggak penting ! Enggak perlu kasih sayang dari pihak A pihak B untuk buat aku kuat,ya beginilah aku bisa."
Lirikan mata bang Jonas seolah turun bahkan muak dengan keangkuhan terlihat dari raut wajah ku.
Bang Jonas:"Suatu saat pasti ada kejadian yang buat kamu menyesali perkataan itu Dri."
Adriana:" I hope !."
Tersenyum dengan tegas dan bahu membusung ke arah saudara rasa musuh bebuyutan,nyata namun fiktif inilah kami.Senyuman berubah menjadi datar kala ada anak kecil hampir terjatuh dari pagar pembatas,kocak anak sekecil ini itu sudah bosan dengan kehidupan.Anehnya aku tiba-tiba melompat kan badan kearah dia supaya bisa menangkap dia dan badanku menjadi bantalan buat dia.
Astaga Angel,anak kak Tere kirain tadi siapa.Aduh badan ku sakit semua jadinya apalagi bagian kaki.
bang Jonas:"Aduhh! Kemana mami mu ngel kenapa bisa bebas kali kau,"
Bentak bang Jonas mengangkat dia dari badan ku, kemudian giliran aku dibantu dengan genggaman dari satu tangan nya.
Bang Jonas:"Enggak luka kau kan, aku pun gak lihat."
Berkat bopongan bang Jonas aku berjalan menuju kamar, tangisan ku pecah bukan karena sakit tapi ini pertama kalinya ada seseorang yang mampu membopong ku dikala kesusahan, Tuhan kabulkan ke inginan ku lewat kejadian tadi.
Bang Jonas menuang kan kasih sayang berlebih lewat pijatan dikaki ku, walaupun tanpa minyak urut itu terasa sangat menyembuhkan.Air mata tak bisa ku sembunyikan lagi.
Bang Jonas:"Sakit dek?"
Aduhh Tuhan mau mati kah aku kenapa semua permintaan ku kau kabulkan dalam satu malam ini, gelengan kepala ku berselang untuk menjawab pertanyaan tadi.
Bang Jonas:" Udah-udah gak usah nangis,dulu juga asal jatuh bangkit sendiri."
Ih benar kenapa aku jadi cengeng banget deh, apa-apaan sih dulu jatuh dari motor lebih parah lagi strong banget ini malah jatuhnya kek anak-anak manjat pohon udah banjir air mata,gimana sih kamu Dri.
Bang Jonas:" Tidurlah kalau gitu, Abang gak enak mau ajak cerita.Mau Abang marahin dulu Tere nih sembarang banget."
Langkah bang Jonas meninggalkan ku dikamar tertutup,bukan kayak abang-abang di luaran sana kan? Yang membuka pintu kamar adiknya sekedar ingin mengganggu ketentraman ,ini abang ku malah menutup pintu untuk ketenangan batin ku.
Rina:"Bu ini ada laporan keuangan yang perlu di approve untuk pembangunan."
Nihil gak ada istirahat butuh waktu 3 jam juga untuk menyelesaikan bahkan para Bibi datang untuk tidur bersama ku juga sudah terlelap, Biarlah mereka terlelap besok pagi juga mereka sudah capek.
Selesai juga dijam dua pagi waktu nya tidur, heem minum ku habis.Kenapa ramai banget dihalaman belakang seperti ada yang bertengkar tapi siapa ya,gak berapa lama datang bang Jonas dengan muka marah memasuki rumah.
bang Jonas:"dari kapan kamu disini."
Adriana:"Dari tadi,dari Abang mulai ngebentak."
Eh teman bicara bang Jonas gak keluar, takut melihat aku atau gimana tapi siapa ya.
Bang Jonas:"Sudah sana tidur Abang lagi bicara sama kakak mu."
Oh sama istrinya toh, okelah.Biarkan mereka bicara empat mata tentang masalah yang terjadi.