NovelToon NovelToon
Akibat Sudah Tidak Perawan

Akibat Sudah Tidak Perawan

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: mommy Almira

Akibat kesuciannya telah diberikan pada mantan kekasihnya, pernikahan Luciana bersama Billy harus kandas karena Billy tidak bisa terima kalau istrinya sudah tidak perawan.

Apakah Luciana bisa melewati permasalahan demi permasalahan yang menghadangnya dikarenakan masa lalunya yang kelam....?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Almira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6. Kesedihan Luciana

"Jadi kamu masih kerja di cafe itu Luci...? Berapa juta memang gajimu sampai kamu bisa membiayai sekolah dan biaya kuliahmu nanti...?'' tanya bu Maria dengan nada sinis.

Luciana hanya menghela nafas mendengar pertanyaan sang ibu tiri.

"Kalau gajimu banyak, kasih dong papamu , dulu kan kamu dibiayai oleh papamu, sekarang kamu sudah bisa cari duit, harus inget sama orang tua yang udah membiayai kamu dari kecil. Jangan dimakan sendiri gajinya..." sambung bu Maria.

"Mah, kamu ini bicara apa sih...?'' sahut pak Johan tidak suka sang istri bicara yang tidak perlu pada Luciana.

"Memang kenapa sih pah, bukankah sudah seharusnya seorang anak balas budi sama orang tua..." ucap bu Maria sambil melirik kesal karena ditegur suami.

"Luciana itu kerja untuk membiayai sekolahnya sendiri mah, kamu jangan menuntut macam- macam sama dia..." pak Johan memberi pengertian pada sang istri.

"Maaf ya Luci... " pak Johan merasa tidak enak pada sang putri.

Sementara itu bu Maria kembali melirik sekilas pada sang suami. Dia terlihat kesal karena seolah- oleh suaminya menyalahkannya.

"Nggak papa pah..." jawab Luciana.

"Oya pah, Luci datang ke sini cuma mau minta papa untuk datang ke acara perpisahan Luci senin depan. Papa bisa datang kan..." tanya Luciana.

"Senin depan...? Iya nanti papa usahakan ya..." jawab pak Johan sambil tersenyum.

"Eh papa ini gimana sih, senin depan kan kita sudah janji mau datang ke perpisahan Nando..." sahut bu Maria.

"Oh astaga...papa lupa kalau sudah janji sama Nando..." pak Johan menepuk dahinya karena dia benar- benar lupa.

"Papahmu nggak bisa datang, sudah keduluan janji datang ke perpisahan Nando..." sahut bu Maria.

"Atau begini saja mah, kamu datang ke perpisahan sekolahnya Nando trus papa ke perpisahannya Luci. Biar adil mah..." ujar pak Johan memberi solusi.

"Nggak bisa gitu dong pah, kan kita sudah sepakat datang berdua ke perpisahan Nando. Kita sudah pesan baju couple juga, masa papa malah datangnya ke perpisahan Luci sih, nggak bisa pah , mama nggak mau kalau datang nggak bareng papa..." sahut bu Maria terlihat kesal.

Pak Johan pun tak bisa berbuat apa- apa, selain hanya diam.

"Lagian kenapa sih perpisahan sekolah kamu bersamaan dengan perpisahannya Nando..." bu Mari malah menyalahkan Luciana.

"Ya udah nggak apa- apa kalau papa nggak bisa datang..." lagi- lagi Luciana harus dibuat kecewa oleh kedua orang tuanya.

Padahal Luciana hanya meminta mereka untuk datang ke perpisahan sekolahnya, bukan datang untuk meminta uang, tapi baik papa dan mamanya sama- sama tidak bisa datang dikarenakan oleh pasangan mereka masing- masing.

"Luci, coba kamu temui mamamu siapa tahu dia bisa datang..." ucap pak Johan sebenarnya tidak tega pada sang putri.

"Iya pah..." jawab Luciana yang tidak mau memberitahu papahnya jika dia sudah datang terlebih dulu ke mamanya , namun mamanya juga tidak bisa datang.

"Luci pamit ya pah..." ucap Luci sambil menahan kesedihannya.

"Lho kok buru- buru. Nanti saja pulangnya. Papa masih ingin ngobrol sama kamu nak..." sahut pak Johan.

Bu Maria kembali melirik tajam pada sang suami, merasa tidak senang jika suaminya itu bersikap baik pada putri sulungnya.

"Lain kali saja deh pah, ini sudah sore...'' jawab Luciana yang tentu saja sudah melihat wajah jutek sang ibu tiri yang tidak menyukainya.

"Oh, ya sudah... Kamu hati- hati di jalan ya..." ucap pak Johan.

Luciana mengangguk, lalu berpamitan pada papa dan ibu tirinya dan segera pergi.

"Pah, papa kenapa kok terlihat sedih begitu...? Papa sedih karena tidak bisa datang ke perpisahannya Luci...?'' tanya bu Maria dengan jutek.

Pak Johan hanya menghela nafas panjang kemudian masuk ke dalam rumah.

"Pah... ih gimana sih, ditanya malah kabur..." bu Maria mengikuti sang suami masuk ke dalam rumah.

"Pah... Kamu dengar nggak mama tanya...!'' bu Maria terlihat kesal.

Pak Johan lalu masuk ke dalam kamar. Lagi- lagi bu Maria mengikutinya. Bu Maria belum puas jika belum mendapat jawaban dari suaminya.

"Pah...!'' seru bu Maria.

"Apa sih mah...''

"Kenapa kamu diam saja tidak mau menjawab pertanyaan mama...!" bu Maria bertembah kesal.

Lagi- lagi pak Johan hanya menghela nafas.

"Papah hanya kasihan sama Luciana yang kurang perhatian dari papa, mah... Dari kecil dia kurang diperhatikan baik sama papa maupun oleh mamanya..." ucap pak Johan

"Dan sekarang, dia hanya meminta papa datang ke acara perpisahan pun papa tidak bisa mengabulkan permintaannya. Papa merasa bersalah sama dia mah..." sambung pak Johan.

"Oh, jadi papa menyesal menikah sama mama karena papah jadi jauh dari Luci dan kurang memperhatikan dia...!''

"Bukan mah... bukan begitu..."sahut pak Johan.

"Halah sudah lah pah...! Papa pikir mama bodoh tidak mengerti dengan apa yang papa katakan tadi...!" bu Maria jadi salah paham.

"Memangnya siapa dulu yang mengejar- ngejar mama...! Papa kan...! Papa yang memohon- mohon minta nikah sama mama..! Tapi kenapa sekarang papa menyesal...!'' emosi bu Maria semakin meledak- ledak.

Iya, bu Maria adalah tipe wanita yang gampang tersinggung dan salah paham. Tidak jarang dia menyalahartikan ucapan sang suami. Jika dia sampai tersinggung maka emosinya langsung memuncak dan tidak dapat dikendalikan.

"Bukan mah... bukan begitu , mama jangan salah paham...." pak Johan berusaha menenangkan sang istri.

"Dengar mah, papa tidak pernah menyesal menikah sama mama. Papa sangat mencintai mama. Percayalah pada papa..." pak Johan lalu memeluk sang istri.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

Sementara itu Luciana melamun di dalam angkutan umum. Iya, hari ini adalah hari yang membahagiakan buatnya karena dia lulus dengan nilai terbaik. Tapi hari ini juga merupakan hari yang menyedihkan buatnya.

Hari ini Luciana semakin yakin bahwa kedua orang tuanya sudah tidak perduli lagi dengannya. Mereka lebih mementingkan pasangan mereka yang sekarang dari pada dirinya. Mereka lebih sayang pada anak- anak dari pasangannya yang sekarang dari pada perduli dengannya.

Bahkan sang papa lebih memilih mengedepankan kepentingan anak tirinya dari pada kepentingan Luciana yang notabene adalah anak kandungnya sendiri. Luciana merasa menjadi anak yang tidak diinginkan oleh kedua orang tuanya.

Iya, padahal luciana tidak pernah meminta pada mereka untuk dilahirkan ke dunia ini. Tapi berkat merekalah akhirnya Luciana lahir. Tapi setelah lahir kenapa malah mereka mengacuhkan anak mereka sendiri dan mengabaikannya. Kenapa Luciana harus menjadi korban atas keegoisan orang tuanya.

Air mata Luciana pun terus menetes mengenang nasibnya yang malang. Luciana sering iri pada Vina, sahabatnya. Dia begitu disayang oleh kedua orang tuanya. Orang tua Vina selalu ada buat dia. Sedangkan orang tua Luciana tidak pernah perduli dengannya. Bahkan Luciana hanya meminta mereka untuk datang ke acara perpisahan pun mereka menolaknya dengan berbagai alasan.

"Pah... Mah... Apa salah Luci sehingga kalian mengabaikan Luci...? kalau kalian yang bercerai kenapa harus mengorbankan perasaan Luci...? Kenapa dulu kalian tidak bunuh Luci saja supaya tidak menjadi beban untuk kalian...? Luci benci sama papa...! Luci benci sama mama...! Kalian hanya mementingkan perasaan kalian sendiri dan pasangan kalian ,tapi kalian tidak pernah sekalipun memikirkan perasaan Luci...!'' ucap Luciana dalam hati sambil terus menangis.

Setelah turun dari angkutan umum, seperti biasa Luciana duduk di halte sambil melamun. Iya, hari ini dia begitu lelah, lelah hati tepatnya. Orang tua yang seharusnya menjadi tempat bersadar bagi anaknya, tempat mencurahkan segala hal entah itu hal yang membahagiakan ataupun menyedihkan tapi mereka sama sekali tidak perduli.

Lalu Luciana harus bersandar pada siapa...? Tiba- tiba Luciana teringat dengan Noah sang kekasih. Iya, hanya dia lah yang selama ini menjadi tempat curhat di saat dia sedang sedih. Hanya Noah lah yang mau mendengarkan segala keluh kesahnya tentang keadaan dirinya yang diabaikan oleh orang tuanya.

"Noah... Aku merindukanmu..." ucap Luciana begitu rindu karena seharian ini dia tidak melihat kekasihnya.

Iya, semakin hari hubungan Luciana dan Noah semakin dekat. Dia begitu nyaman berada di samping Noah.

"Tin..tin..." suara klakson mobil mengagetkan Luciana.

Luciana menoleh ke arah mobil berwarna silver yang tidak asing baginya. Iya tentu saja itu mobil sang kekasih yaitu Noah. Kaca mobil pun terbuka dan menampilkan wajah tampan Noah.

"Sayang... Ngapain kamu di situ ...? Kemarilah sayang...." ucap Noah.

Luciana bergegas naik ke mobil Noah dan Luciana langsung memeluk kekasihnya itu sambil menangis.

"Hei sayang kamu kenapa...?'' tanya Noah.

Luciana tidak menjawab, dia terus menangis.

"Oke...oke... Kita ke apartemen saja ya...." ucap Noah melepaskan pelukannya kemudian memberikan kecupan pada kening Luciana kemudian melajukan mobilnya menuju apartemen miliknya.

Iya, Noah tahu pasti kekasihnya itu sedang punya masalah dengan orang tuanya. Karena selama ini hanya kedua orang tuanya lah yang selalu membuatnya sedih.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

Noah membawa Luciana masuk ke dalam apartemennya.

"Minumlah..." Noah mengulurkan segelas air putih pada Luciana.

Luciana pun meminumnya sampai habis. Iya, selama tiga jam lebih dia tidak minum, jadi terasa haus. Baik di rumah mama maupun papanya dia sama sekali tidak dikasih minum. Jangan kan dikasih minum disuruh masuk ke dalam rumah pun tidak.

"Kenapa sayang...?'' tanya Noah sambil menangkup kedua pipi Luciana.

Luciana lalu menceritakan apa yang terjadi hari ini di rumah mama dan papanya. Serta menceritakan bagaimana perkataan ayah tiri dan ibu tirinya yang membuatnya sakit hati.

Mendengar cerita Luciana, Noah lalu memeluk sang kekasih. Luciana kembali menangis.

"Sudah sayang jangan sedih lagi, ada aku di sini yang selalu ada buat kamu..." Noah mengusap punggung Luciana.

Noah lalu melepaskan pelukannya dan kembali menangkup kedua pipi Luciana.

"Jangan sedih lagi ya sayang... Aku nggak mau lihat kamu kayak gini..." ucap Noah.

Luciana pun mengangguk. Noah menghapus air mata di kedua pipi Luciana.

"Aku mencintaimu sayang..." Noah meng*cup bibir Luciana.

"Aku juga mencintaimu..." jawab Luciana berusaha untuk tersenyum.

Luciana pun kembali memeluk Noah. Iya, Luciana begitu nyaman di pelukan sang kekasih hingga dia tertidur pulas di sana.

Hingga pukul delapan malam Luciana baru bangun. Melihat sang kekasih bangun Noah langsung menghampirinya.

"Sudah bangun sayang..." Noah meng*cup kening dan bibir Luciana.

Luciana mengangguk.

"Noah... Aku harus pulang sekarang, sudah malam... Pasti nenek mencariku..." ucap Luciana.

"Iya...iya... aku akan mengantarmu pulang tapi kamu harus makan dulu ya... Ini aku sudah pesan makanan..." sahut Noah.

Noah dan Luciana pun makan bersama . Sesekali Noah menyuapi Luciana. Dengan senang hati Luciana menerima suapan dari sang kekasih yang begitu perhatian padanya.

Setelah selesai makan Noah pun mengantar Luciana pulang ke rumah. Sebelumnya Luciana mandi di apartemen Noah karena badannya terasa lengket.

Noah melajukan kendaraannya menuju rumah nenek Luciana. Dan setelah sampai di depan rumah nenek Luciana, Noah pun menghentikan laju kendaraannya.

"Noah, terima kasih untuk hari ini..." ucap Luciana.

"Sama- sama sayang...'' jawab Noah sambil mengusap kepala sang kekasih.

"Tapi itu semua tidak gratis sayang..." sambung Noah.

"Jadi aku harus membayar apa yang telah kamu lakukan padaku hari ini...?'' tanya Luciana.

"Iya tentu saja...'' jawab Noah sambil menaikkan alisnya.

"Bayar pakai apa...?'' tanya Luciana sambil tersenyum.

"Pakai ini...'' jawab Noah sambil memegang bibir Luciana.

Luciana pun tertawa.

"Hei kenapa tertawa...? Memangnya lucu...?'' tanya Noah.

Lagi- lagi Luciana tersenyum , sambil menggelangkan kepalanya.

Tanpa basa- basi lagi Noah mendekatkan wajahnya dan bibir mereka bertemu dalam c*um*n yang dalam. Dengan lembut Noah mel*mat bibir Luciana merasakan kehangatan yang menyebar ke seluruh tubuh. Semakin lama c*um*n itu menjadi penuh gairah, bibir mereka saling mel*mat seolah tak ingin berpisah.

Setelah beberapa lama bibir mereka saling menyatu, Noah dan Luciana menyudahi aktifitasnya. Jantung mereka berdegub kencang seolah- olah baru saja berlari maraton. Dan senyum pun mengembang di bibir keduanya di samping nafas mereka yang memburu seolah sedang berebut oksigen.

Tak lama kemudian mereka kembali menyatukan bibir mereka. Ada rasa ingin lagi dan lagi, bagi mereka c*um*n itu sudah seperti sebuah candu yang menyenangkan.

Setelah puas, baru mereka menyudahi aktifitasnya dan Luciana pun turun dari mobil kemudian masuk ke dalam rumah.

Sampai di dalam rumah, sang nenek masih duduk di ruang tengah menunggu Luciana.

"Oma... Belum tidur...?'' tanya Luciana.

"Bagaimana oma bisa tidur, sejak tadi oma menelponmu tapi tidak kamu angkat..." jawab oma dengan jutek. Iya, sepertinya oma kesal karena seharian ini Luciana tidak memberi kabar.

"Kamu bilang hari ini kamu mengunjungi papa sama mama, kok sampai malam nggak pulang- pulang. Kata mama sama papamu kamu sudah pulang sejak tadi sore. Kamu ke mana saja Luci...?'' oma terlihat kesal dengan cucunya itu.

"Luciana main ke rumah teman...'' jawab Luciana lalu duduk di samping sang nenek.

"Teman siapa...?''

"Teman sekolah oma..." jawab Luciana bohong.

Iya, Luciana memang belum memberitahu neneknya kalau dia sedang dekat dengan Noah.

"Lain kali kalau pergi kasih kabar oma, biar oma tidak khawatir... Kalau kamu kenapa- kenapa di luar sana, oma juga nanti yang repot..." ucap oma masih saja dengan wajah kesalnya.

Iya, semenjak sang nenek sakit- sakitan dia memang jadi sering marah pada Luciana.

"Iya oma... Maaf ya tadi Luci nggak dengar oma telpon, ponselnya lowbat..." ucap Luciana.

"Ya sudah sana tidur... Sudah malam..." ucap oma.

"Iya oma..."

Bersambung...

1
Densi dama yanti
lanjut Thor bikin Billy menyesal Thor
Wang
lihat saja apa Billy sama Katrina bisa hidup bahagia. inget Billy Katrina bentar lg menaupose. mdh"an sebelum menopose dia hamil dan ngasih kamu anak ya. buat Luciana semoga mendapatkan kebagiaan di luar sana. Thor jgn balik sama Noah ya Thor.. Noah bukan cowok baik kl kat aku, kasih dia jodoh yang lain aja yang bisa Terima Luci apa adanya
Mommy Almira: hussttt... 😂😂
total 1 replies
Widia
perawan tua umur 40 taun di katain nenek" ..itu buktinya luna maxim jg sama umur 40an sm 30an biar umur segitu tetep cantik dpt laki brondong ganteng lg 😃
Mommy Almira: Yang ngatain nenek" Natasya ya kak, bukan authornya ... Authornya udah tuwir juga soalnya... hehee.... 🤭
total 1 replies
Salsabiela
mungkin seleranya Billy emak" . biarin aja Luci ngapain juga kamu mempertahankan laki" munafik seperti Billy semoga ke dpan kamu bisa ketemu laki" yang baik. Iya benar ngak usah Sama Billy ataupun Noah. Billy udah nyakitin kamu, Noah juga pri yang merusak masa depan kamu
Widia
wes lah..nrimo ing pandum..di ceraiin ya sudah,mending fokus kehidupan sendiri dulu..jd single parent..ga usah sm noah maupun billy,mungkin ke depannya ada jodoh yg lebih baik bisa menerima apa adanya..mau di terusin hub mereka dah terlanjur toxic
Mommy Almira: Bener kak... 😊
total 1 replies
Asmara
Demi mendapatkan perawan Bily rela menikahi nenek'' 😂😂😂
Mommy Almira: Yang penting perawan ya... 😂🤭
total 1 replies
Ranty Thanjung
outhor jngn smpai luciana hmil anknya bily..
dan buat bily menyesal..
.dn luciana tinggalkn bily.
kmbli kpda noah..
atau cari kbhgian sendri
smngt oithor upnya
Mommy Almira: Billy pasti akan menyesal kok, tapi nanti ya .. ini baru awal cerita... semoga selalu sabar menantikan lanjutan ceritanya ya ... maaf jika alurnya tidak sesuai keinginan para pembaca. Selamat membaca 😊🤗
total 1 replies
Densi dama yanti
lanjut Thor
Mommy Almira: Besok ya 😊
total 1 replies
Densi dama yanti
tho buat Billy menyesal Thor
Densi dama yanti
bagus sekali
Densi dama yanti
lanjut Thor
Salsabiela
Ya ampun Thor.. sedih aku /Sob//Sob//Sob//Sob/
Asmara
Thor... boleh nggak aku memaki- maki Billy,. aku ingin berkata kasar
Mommy Almira: Boleh aja 😂😂
total 1 replies
Ranty Thanjung
iiisss bily munafik lebih parah dri luci...luci melakukan nya dimasa lalu sdngkan bily melakukan sbgai status suami..
lbih menyakitkan kelakuan bily..
udah cerai sajaaa...
balikan sama noah sn hidup bahagiaaa
Salsabiela
ih najis munafik banget si Billy 😡😡
Asmara
ah Billy munafik.. dia marah sama Luciana gara" ketemu Noah dia sendiri selingkuh.. mending cerai aja kkmu Lucu, balikan sama Noah
Mommy Almira: iya nyebelin ya kak
total 1 replies
Ranty Thanjung
hah sdhlah bily ngak usah munafik klw kmu jijik lepaskan.klw kmu tdk melepaskan artinya masih cintaa.mka selesaikan msalh dg baik2.
tpi aku berharap balikan dn menikah.hidup bhgoa dg noah
Mommy Almira: antara jijik dan cinta kak 😁
total 1 replies
Ranty Thanjung
berati dri awal noah hnya ingin tbunya luci.tapi dg cara halus..
Asmara
Itu kynya yg videoin si Natasya deh, sengaja ngasih tahu ke Billy, aduh nasibmu Luciana... lagian sih mau aja menemui Noah
Mommy Almira: mungkin...
total 1 replies
Salsabiela
Wah parah Luciana, itu sama artinya kmau udah selingkuh sama Noah.. /Shy/
Mommy Almira: abis nggak tahan sih 😂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!