Cha Yuri berkerja sebagai perkerja paruh waktu pada sebuah minimarket.
menjalani hidup yang rumit dan melelahkan membuatnya frustasi .
Namun Suatu Hari dia bertransmigrasi ke Dunia Isekai dengan bantuan sistem dia mencoba untuk menjalani setiap misi yang diberikan.
Sampai pada akhirnya dia tanpa sengaja mengubah plot nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kimlauyun45, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Revisi Bab 6: Ujian, Figuran, dan Misi yang Menyesakkan
Kelas meditasi hari ini terasa seperti mimpi buruk yang dibungkus dalam dupa lotus dan suara bel merdu. Hening, tenang, dan membosankan.
Liangyi duduk bersila di matras sutra hijau kebiruan, berusaha terlihat fokus. Tapi pikirannya melayang-layang—bukan ke alam spiritual seperti yang diharapkan sang guru, tapi ke sistem menyebalkan yang suka menyodorkan misi seperti pedagang di pasar.
Di sisi kirinya, duduklah seseorang yang dari tadi menghela napas panjang seolah menanggung beban dunia—Yu Zhan, si figuran yang terlalu vokal dan terlalu dramatis untuk ukuran murid kelas bawah.
“Meditasi bukan latihan pernapasan histeris, dasar menyebalkan...” gumamnya, lirih.
TING!
[MISI TAMBAHAN: Bina hubungan dengan figuran bernama Yu Zhan. Kedekatan minimal: 30%. Batas waktu: 3 hari.]
Liangyi memutar bola matanya. “Demi apa aku harus berurusan sama figuran bawel ini juga?”
Yu Zhan tiba-tiba menoleh dengan tatapan sinis. “Kalau tidak mau ikut pelajaran, jangan mencemari ruang spiritual orang lain.”
Liangyi hanya membalas dengan senyuman palsu penuh racun. “Wah, kau bisa bicara juga selain mengeluh? Hebat.”
Suasana di ruangan mendadak aneh. Para murid lain terlihat mulai melirik mereka, sebagian menahan tawa, sebagian lagi takut terkena percikan konflik. Guru meditasi yang sudah berumur tidak memperhatikan. Entah benar-benar tenang atau sudah tuli.
TING!
[PENINGKATAN KEDUTAN: 3%]
“Apa-apaan ini... hanya dengan adu mulut naik 3%? Sistem, kau bercanda?”
Setelah kelas selesai, semua murid berhamburan keluar. Liangyi berniat pura-pura tidak peduli, tapi langkahnya malah mengikuti Yu Zhan—tanpa sadar, atau karena sistem yang menyebalkan terus menampilkan progres misinya di sudut pandang.
Di lorong belakang akademi yang sepi, Yu Zhan berhenti. “Kau mengikutiku?”
Liangyi mengangkat alis, setengah malas, setengah tertarik. “Maaf, dunia ini terlalu sempit untuk menghindari orang sepertimu.”
Yu Zhan terlihat seperti ingin membalas, namun hanya menghela napas dan berjalan pergi.
Keesokan harinya, Liangyi dengan sengaja duduk di samping Yu Zhan saat kelas seni bela diri dimulai. Yu Zhan melirik sekilas, namun tak berkata apa-apa. Ia terlihat menghindar, bahkan memindahkan botol minumnya beberapa senti lebih jauh.
“Kenapa kau begitu defensif? Aku tidak menggigit,” kata Liangyi santai sambil menyesap tehnya.
Yu Zhan menghela napas lagi, lebih panjang. “Aku tidak suka orang yang tiba-tiba dekat tanpa alasan.”
Liangyi menyeringai. “Bagus, aku punya sejuta alasan. Kau cuma belum tahu saja.”
TING!
[PENINGKATAN KEDUTAN: 9%]
Di hari berikutnya, saat mereka berlatih teknik gerak ringan, Liangyi dengan terang-terangan membantu Yu Zhan berdiri saat pria itu terpeleset akibat licinnya lantai.
“Aku bisa sendiri,” kata Yu Zhan datar.
“Terlambat. Tangan sudah terulur,” balas Liangyi dengan suara dingin namun penuh ejekan.
Saat istirahat, Yu Zhan duduk menyendiri di bawah pohon plum. Diam-diam, tatapannya mengikuti sosok Liangyi yang sedang berbicara dengan guru kelas mereka. Mata Yu Zhan tampak sedikit lebih lembut—namun cepat-cepat ia memalingkan wajah ketika Liangyi melihat ke arahnya.
“Lihat siapa yang mulai memperhatikan,” pikir Liangyi, sudut bibirnya terangkat.
TING!
[Kedekatan: 14%. Interaksi pasif terdeteksi.]
“Ah, ini seperti memelihara kucing liar. Menghindar, menggeram, tapi penasaran.”
Malamnya, saat sistem kembali muncul dan memberi laporan kemajuan, Liangyi tidak mengeluh seperti biasanya.
Ia hanya berkata, “Kalau ini caramu menyiksa, sistem... setidaknya kau memberiku figuran yang menarik.”
Dan untuk pertama kalinya, sistem tidak membalas dengan suara robotik. Hanya diam. Diam yang anehnya... menyetujui.