Jika percaya, maka jangan pernah goyah. Tapi jika curiga maka selidiki Satu kalimat dari seorang Jeriko Sky Dominic, membuat seorang penyanyi canti Valeri Evania Zoe bimbang dengan keputusannya untuk percaya seratus persen pada kekasihnya Arthur Clavin. Namun kenyataan membuat seorang Valeri tersadar bahwa kekasihnya bukanlah mencintainya, tapi memanfaatkannya bukan hanya mengincar hartanya tapi juga sebagai tujuan balas dendam seorang wanita yang menaruh kebencian dengan ayahnya.
Kehadiran seorang Jeriko Sky Dominic, membuatnya merasa aman dan terlindungi, hingga benih cinta itu tumbuh dalam hati Valeri pada Jeriko. Jeriko sendiri sudah mulai membuka hatinya pada Valeri dari masa lalunya yang menawan hatinya. Saat tiba-tiba wanita itu kembali di saat yang tak tepat. Masa lalu itu kembali menerobos masuk dan mengambil alih apa yang menjadi miliknya. Namun kondisi sudah berubah, Valeri hamil. Tapi dia memilih untuk pergi menjauh dari hidup Jeriko dan menyembunyikan semuanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Debora_oline, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 6 : Jeriko Sky Dominic
Jeriko berjalan dengan gagah turun dari mobil mewah yang membawanya ke bandara sepulang dari apartemen mewah Valeri Evania Zoe. Dia masih di dampingi Hiro sebagai asistennya, namun kali ini asistennya akan tinggal di London untuk mengurus tentang pengawalan Valeri.
“Perintahkan Felix untuk mengganti smart key apartemen milik Valeri. Dan ganti semua CCTV dan sambungkan padaku!” perintah Jeriko
Hiro mengangguk, “Baik bos. Tapi apakah kamu yakin untuk memanfaatkan nona Valeri untuk menjerat Arthur?”
Jeriko menghentikan langkahnya dan menatap asistennya, “Kau tau benar aku tak butuh Valeri hanya untuk menjatuhkan bajingan sepertinya Hiro!”
Hiro mengernyitkan keningnya, jika bosnya ini tidak sedang memanfaatkan status Valeri sebagai kekasih Arthur Calvin untuk menjerat Arthur, lalu apakah bosnya ini sedang menyelamatkan kehidupan Valeri? Tapi mengapa?
Jeriko melihat dengan jelas keraguan di wajah asistennya itu. Seolah wajah Hiro memunculkan semua isi kepalanya.
“Lakukan saja perintahku! Dan laporkan semua perkembangannya ke aku! Aku masih yakin bahwa Arthur berada di balik semua terror itu!” ucap Jeriko
Hiro mengangguk pelan, “Dimengerti bos”
Hiro tau, percuma bertanya banyak pada bosnya yang ini. Jeriko memang cenderung tertutup dibandingkan Jerome, saudara kembarnya. Sehingga menebak isi kepala Jeriko lebih susah daripada memecahkan sebuah teka teki. Jadi lebih baik menuruti perintah saja, daripada menghadapi kemarahan Jeriko yang meledaknya mengerikan.
Jeriko mengangguk, “Dimana posisi Jerome?”
“Bos Jerome sedang berada di Seoul untuk menjemput nona Ciara dan akan langsung bertemu anda di Indonesia” jawab Hiro
Jeriko mengangguk lagi, “Semua informasi tentang Mima, apakah sudah diterima daddy?”
Hiro mengangguk lagi, “Sudah dikirimkan ke email tuan Bezalel sore ini”
Jeriko mengangguk lagi, “Bagus. Aku titip London, jika ada sesuatu segera laporkan padaku!”
“Baik bos”
Jeriko langsung berbalik dan masuk ke pesawat pribadinya yang akan membawanya kembali pulang ke kampung halamannya di Indonesia. Sementara Hiro berbalik dan kembali masuk ke mobil untuk kembali ke mansion milik Jeriko dan mengerjakan semua pekerjaan di London.
Jeriko menempuh perjalanan yang cukup panjang yang akan membawanya kembali ke negara aslinya, Indonesia. Dan setelah sekian lamanya perjalanan, dia menginjakan kakinya kembali di Jakarta, rumahnya sebenarnya.
Sebuah mobil sudah menunggunya saat Jeriko turun dari pesawat. Dan mobil itu yang membawanya kembali ke rumah orang tuanya. Dan disana ibu dan ayahnya sudah menunggunya. Bahkan Bella Dominic, ibunya sudah menunggunya di teras rumah saat mobil yang membawa putera sulungnya itu memasuki halaman rumah mewah itu.
Begitu Jeriko turun, dia langsung berjalan dan setengah berlari menghampiri ibunya dan memeluknya erat. Dia sudah cukup lama tak pulang, hampir tiga tahun dia menghabiskan hidupnya berkelana di luar negeri. Selain untuk mengeksekusi pekerjaannya, namun juga dia sedang memulihkan hatinya dan menghindari Indonesia. Dan itu membuat ibunya sungguh merindukannya.
“Oh Jeri akhirnya kamu pulang!” ucap Bella yang sungguh merindukan puteranya
Jeriko tersenyum dan melepaskan pelukan ibunya, “Aku pasti pulang mom. Apakah mommy sehat?”
Bella memukul lengan puteranya, “Jika kamu mengkhawatirkan kondisi ibumu, maka seharusnya kamu pulang, anak nakal!”
Jeriko terkekeh pelan dan mencium pipi ibunya, “Maaf mom. Aku mencari keberadaan Mima. Dan aku yakin kita sudah dekat dengan Mima sekarang”
Bella mengangguk pelan tak bisa menyembunyikan haru yang tiba-tiba menyeruak di hatinya. Tak jauh dari ibunya, berdiri ayahnya yang hanya menatap putera sulungnya sedang melepas rindu dengan isterinya. Dia kemudian mendekat pelan dan memeluk Jeriko dan menepuk pelan bahu puteranya.
“Ajak Jeri masuk sayang! Kau mau menahan puteramu sampai kapan!” tegur Bezalel lembut
Bella mengangguk dan menggandeng tangan puteranya masuk.
Di dalam sudah duduk keluarga besar Dominic menyambut kepulangan cucu pertama Dominic, calon pewaris PT. Domica Perkasa yang memilih pergi ke meninggalkan bisnis keluarga dan membangun bisnisnya sendiri bersama saudara kembarnya Jerome Paul Dominic.
Saat dia melangkah masuk ke dalam rumah, seorang gadis langsung berlari dan melompat ke arah Jeriko. Yang langsung ditangkap dengan baik tubuh gadis itu.
“I miss you so much Kak!!!!!” teriak Kaylee
Jeriko langsung tergelak mendapat pelukan dari adik sepupunya, dia memilih membiarkan tubuh adiknya itu tetap dalam gendongannya dan membawanya berjalan masuk.
“Kaylee turun dari gendongan kakakmu! Berapa usiamu sampai kamu bertingkah seperti anak ABG!” tegur Elsa, ibu Kaylee
Jeriko hanya tersenyum dan menurunkan tubuh adiknya itu di dekat Elsa. Lalu Jeriko memeluk Elsa, “Aunty apa kabar?” sapa Jeriko
“Baik. Kamu kenapa lebih kurus?! Sepertinya Jerome tak sekurus ini!” gerutu Elsa
Jeriko tersenyum, “Aunty memperhatikannya karena dia calon menantumu!” goda Jeriko
Elsa mendengus, “Kau yang nggak pernah menunjukkan batang hidungmu selama ini Jeri! Apakah sudah betah tinggal di luar sana! Kamu tidak lihat mommy mu kesepian!”
Jeriko terkekeh, “Apakah kenakalan Jo masih kurang membuat rumah ini rame aunty?” tanyanya menyebut nama adik bungsunya.
“Kau ingat masih memiliki adik kak?!” sindir Josavat, adik bungsu Jeriko yang sedari tadi berdiri bersandar di tangga.
Jeriko tersenyum dan mengacak rambut adiknya, “Jika aku melupakanmu maka aku tak akan mengirimkan uang untukmu membeli semua perlengkapan balapmu!”
Josavat langsung mendelik memperingatkan kakaknya untuk diam. Namun terlambat, ibunya sudah mendengar ucapan Jeriko. Dan membuat Bella yang baru saja keluar dari dapur menjewer telinga anak bungsunya.
“Aaaahhhh sakit mom!!!” teriak Josavat
“Sampai kapan kamu akan balap-balapan Jo! Dan kamu Jeri! Jangan memanjakan adikmu! Dia harus belajar untuk bertanggung jawab! Bukan malah terus-terusan bermain!” omel Bella
“Mom lepas! Sakit!” rengek Josavat yang telinganya masih menjadi sasaran ibunya.
Bezalel yang melihat hanya menghembuskan nafasnya, merangkul isterinya, “Sudah mom, lepaskan. Telinga anakmu bisa lepas nanti! Kita makan saja ya! Lalu Jeriko biar istirahat”
Bella mendengus lalu berbalik dan meninggalkan yang lain lebih dulu ke meja makan.
bikin penasaran ..