"Tidak heran ini disebut Jurang Neraka, aku sudah jatuh selama beberapa waktu tapi masih belum menyentuh dasar..." Evindro bergumam pelan, dia tidak mengingat sudah berapa lama dia terjatuh tetapi semua kilas balik yang dia lakukan memakan waktu cukup lama.
Evindro berpikir lebih baik dia menghembuskan nafas terakhir sebelum menghantam dasar jurang agar tidak perlu merasa sakit yang lainnya, tetapi andaikan itu terjadi mungkin dia tetap tidak merasakan apa-apa karena sekarang pun dia sudah tidak merasakan sakit yang sebelumnya dia rasakan dari luka yang disebabkan Seruni.
Evindro akhirnya merelakan semuanya, tidak lagi peduli dengan apapun yang akan terjadi padanya.
Yang pertama kali Evindro temukan saat kembali bisa melihat adalah jalan setapak yang mengeluarkan cahaya putih terang, dia menoleh ke kanan dan kiri serta belakang namun hanya menemukan kegelapan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hendrowidodo_Palembang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24. Latihan Mengubah Otot
"Mereka tidak bisa naik ke tingkat pendekar yang lebih tinggi karena latihan mereka tidak sempurna."
Evindro mengerutkan dahinya, memang dirinya pernah mendengar ada pendekar yang berhasil melampaui Pendekar Suci di Pemerintahan Sekayu namun itu hanya legenda. Di sisi lain, dia sudah curiga bahwa pencipta Ilmu Pedang Ilusi, Qutub adalah pendekar yang melampaui Pendekar Suci.
Masalahnya Evindro tidak memiliki informasi tentang tingkatan yang lebih tinggi tersebut.
"Senior Nacha, benarkah ada tingkat pendekar yang lebih tinggi dari Pendekar Suci?"
"Tentu saja Evindro, setelah Pendekar Suci adalah Pendekar Bumi, diikuti dengan Pendekar Langit dan lebih tinggi lagi adalah Pendekar Naga, sebenarnya dikatakan ada tingkat lebih tinggi lagi dari Pendekar Naga namun mereka tidak lagi disebut sebagai pendekar."
Informasi yang diberikan Nacha sungguh mengejutkan Evindro, ternyata Pendekar Suci masih jauh dari puncak ilmu bela diri.
"Senior, bagaimana bisa seseorang mencapai tingkat yang lebih tinggi dari Pendekar Suci?"
"Sederhana, mereka harus menyelesaikan empat pondasi dengan sempurna. Dengan kata lain selain pembersihan sumsum mencapai seratus persen, mereka harus membuka semua meridian kecil, mengubah semua otot yang dimiliki menjadi otot pink dan menempa tulang ketika kualitas tulang mencapai tahap tertentu, dalam bahasamu mungkin disebut sebagai Tulang Naga."
Nacha menambahkan bahwa proses ini tidak perlu diselesaikan sebelum menjadi Pendekar Raja kecuali penempaan tulang, yang lainnya dapat menyusul selama seorang pendekar berada pada tingkat Pendekar Suci.
"Evindro memiliki kualitas tulang yang tinggi pada usia begitu muda, yang aku ketahui dirimu tidak terlahir dengan kualitas tulang seperti itu karena kau berhasil meningkatkan kualitas tulangmu selama berlatih di sini. Ilmu untuk meningkatan kualitas tulang seperti itu langka bahkan di duniaku sekalipun."
Alasan Nacha mengatakan Evindro memiliki harapan mencapai lebih dari Pendekar Suci adalah kualitas tulang yang dimilikinya, sebab menurut Nacha banyak yang gagal karena sulit memenuhi syarat melakukan penempaan tulang pada kualitas tulang naga.
"Kalau kau berhasil menyelesaikan empat pondasi ini dengan sempurna maka tidak sulit bagimu mengalahkan raja atau ratu siluman ketika berada di tingkat Pendekar Suci."
"Senior, aku belum pernah mendengar seseorang yang bisa membuka semua meridian kecilnya apalagi mengubah seluruh ototnya menjadi otot pink."
Pencapaian Evindro membuka lima ratus meridian kecil saja sudah beberapa orang saja yang bisa mengimbanginya, apalagi mereka semua merupakan Pendekar Suci. Terlebih lagi Evindro tidak pernah mendengar ada yang berhasil memiliki lebih dari tiga puluh persen otot pink pada seluruh tubuhnya.
Nacha menghadapi keraguan Evindro dengan santai. "Evindro, berlatihlah sebaik mungkin dengan caramu dulu. Aku akan memberikan beberapa sumber daya untuk membantumu."
Evindro menggaruk kepalanya, Nacha tidak mengajarinya cara menemukan seluruh meridian kecil ataupun mengubah seluruh otot ditubuhnya menjadi otot pink. Tanpa memiliki pilihan lain, Evindro meneruskan latihannya di tempat tinggal Nacha.
Tiga minggu berlalu dengan cepat, Evindro terus berlatih perubahan otot dalam periode waktu tersebut dan berhasil mencapai dua puluh delapan persen otot pink untuk seluruh tubuhnya. Evindro merasa akan butuh sekitar sebulan lainnya untuk mencapai dua persen yang tersisa. Dia belum melihat atau merasakan tanda-tanda dirinya bisa melewati tiga puluh persen otot pink di seluruh tubuhnya.
"Teruskan saja, kau akan bisa melewatinya. Ayo makan lebih banyak Evindro." Nacha tertawa kecil ketika Evindro menyampaikan hasil latihannya.
Evindro mengerutkan dahi dan tidak berkata lebih jauh, dia menyantap hidangan yang telah disediakan oleh Nacha.
Selama tiga minggu terakhir, Nacha memastikan Evindro untuk makan tiga kali sehari dan hidangan yang disantapnya setiap harinya adalah daging siluman. Evindro baru menyadari setelah lebih dari dua minggu bahwa daging siluman yang dimakannya berasal dari empat jenis siluman saja.
Nacha memasak siluman harimau, ular, burung dan kijang. Biarpun bentuknya berbeda-beda tetapi daging yang dimakan selama tiga minggu terakhir berasal dari empat jenis siluman tersebut.
"Hmm, harusnya semua ini akan bekerja dalam satu atau dua hari lagi..." gumam Nacha pelan.
Evindro mendengar gumaman tersebut namun tidak memahami maksudnya sampai malam hari tiba. Tubuh Evindro mendadak terasa seperti terbakar dari dalam, dia meronta kesakitan selama semalam penuh tetapi Nacha tidak mendatanginya.
Rasa sakit yang Evindro rasakan beberapa kali lipat daripada sakit ketika membersihkan sumsumnya. Lima sampai enam kali Evindro hampir kehilangan kesadaran namun dia berhasil bertahan.
Waktu matahari terbit barulah rasa sakit yang hebat itu reda secara perlahan.
"Evindro, kau berhasil melewatinya dengan baik. Aku mengetahui kau pasti bisa melakukannya."
Nacha baru menampakkan diri ketika Evindro sudah terbaring lemas dengan nafas terputus-putus. Wajah Evindro terlihat pucat dan seluruh tubuhnya dibasahi oleh keringat dingin.
Evindro sebenarnya ingin mengumpat dan meminta penjelasan pada Nacha tetapi dia menghentikan niatnya setelah dia merasakan setiap tarikan nafasnya membuat tubuhnya menjadi lebih bertenaga. Sebelumnya Evindro tidak menyadari karena rasa sakit yang amat hebat, tubuhnya ternyata telah mengalami perubahan yang dirinya tidak pahami.
Nacha menyuruh Evindro membersihkan diri lalu melanjutkan latihannya mengubah otot.
Sesuatu yang mengejutkan terjadi, Evindro sekalipun sulit percaya. Dalam waktu tiga jam saja, dia berhasil mengubah dua persen lebih banyak ototnya menjadi otot pink. Evindro merasa dia bisa mengubah jauh lebih banyak dalam waktu singkat.
Selama dua bulan berikutnya, Evindro berlatih dengan giat siang dan malam. Dia juga rutin mengkonsumsi daging siluman yang dimasak oleh Nacha.
Hasilnya, Evindro berhasil mengubah seratus persen ototnya menjadi otot pink. Evindro masih tidak percaya dengan pencapaiannya, dia merasa semuanya bagaikan mimpi.
Evindro mencoba kekuatan barunya dengan memukul sebuah batu besar yang berada di dekat kediaman Nacha, hasilnya batu itu hancur berkeping-keping.
"Kekuatan ini... Tanpa mengalirkan tenaga dalam sedikitpun aku bisa membunuh seorang Pendekar Ahli dengan satu pukulan..."
Evindro yang penuh antusiasme pergi menemui Nacha untuk menceritakan pencapaiannya, sekarang dia percaya bahwa ada kemungkinan seseorang bisa membuka seluruh meridian kecil yang berjumlah tiga ribu enam ratus titik itu.
Nacha tidak memberi penjelasan apapun tentang meridian, dia justru memberi petunjuk agar Evindro pergi menuju Hutan Kematian lagi.
"Evindro ingat buah apel yang kubawa padamu pertama kali? Dengan kemampuanmu sekarang harusnya kau dapat memakannya. Kurasa seratus buah apel itu akan mampu membantumu mencapai kualitas tulang berikutnya." Nacha menjelaskan menemukan meridian kecil akan memakan waktu lama, sebaiknya Evindro melakukannya setelah menjadi Pendekar Suci.
Nacha menyadari Evindro menunda penempaan tulangnya karena ingin melakukannya saat mencapai Tulang Naga Langit, sebab itulah Nacha menyarankan agar Evindro mencari sumber daya tersebut.
"Pohon dari Buah Jiwa Logam sangat mencolok, batangnya sepenuhnya berwarna perak dan setiap pohon hanya memiliki satu buah saja."