Rena sedang asik membaca sebuah novel fantasi favoritnya, tak lama kemudian dia tertidur. Ketika dia membuka matanya dia sudah berada di dalam novel yang tadi di bacanya.
"Putri.Rena, apakah kamu sangat membenciku, mengapa kamu ingin bunuh diri"
" Siapa dia, mengapa dia terlihat bersedih, dan kenapa dia memanggilku putri Rena dan apa katanya aku ingin bunuh diri? ", tanya Rena dalam hati
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mira Dita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
Akhirnya putri Arumi tahu wanita yang bernama putri Rena yang diam - diam di cintai pangeran Helios adalah murid di akademi, yaitu sekolah yang sama dengan pangeran Helios. Tentu saja putri Arumi tahu dari laporan pengawal kepercayaannya. Tak lama setelah mengetahui itu putri Arumi meminta ijin pada ayah dan ibundanya yaitu raja Salwa dan ratu Maria untuk belajar di sekolah yang sama dengan pangeran Helios. Sebenarnya raja Salwa dan ratu Maria sangat berat mengijinkan putrinya belajar di akademi, karena raja Salwa dan ratu Maria tahu tujuan sebenarnya dari putri mereka belajar di sana hanya karena ingin dekat dengan pangeran Helios. Sebenarnya raja Salwa dan ratu Maria menyadari perasaan cinta putri mereka pada pangeran Helios bertepuk sebelah tangan, tapi karena rasa sayang dan cinta pada putrinya mereka tetap mengajukan lamaran perjodohan pada kerajaan Bulan yaitu raja Alendra dan ratu Wulandari sahabat mereka.
Setelah putri Arumi memohon pada kedua orang tuanya, pada akhirnya kedua orang tua putri Arumi dengan berat hati mengijinkan putri Arumi belajar di akademi yaitu sekolah yang sama dengan pangeran Helios.
Sekarang putri Arumi sudah berada di kelas yang sama dengan putri Rena. Setelah memperkenalkan dirinya di depan kelas. Sang guru kemudian menyuruh putri Arumi duduk di bangku kosong yang ada di belakang putri Rena. Seperti biasanya pelajaran di mulai setiap pagi. Pelajaran yang diajarkan di akademi dibedakan menjadi dua garis besar. Yang pertama adalah pelajaran wajib yaitu ilmu sosial politik, ketatanegaraan dan ilmu pertahanan keamanan. Dan yang kedua, adalah pelajaran khusus yaitu pelajaran sihir. Untuk mengetahui minat dan bakat dalam memilih pelajaran sihir. Di akademi di sediakan permata sihir. Semua murid - murid wajib menempelkan tangannya di permata sihir tersebut. Jika setelah menempelkan tangannya, sinar yang keluar berwarna merah, maka bakatnya adalah sihir pertahanan. Jika setelah menempelkan tangannya sinar yang keluar berwarna hijau, maka bakat yang dimiliki adalah sihir penyembuhan. Dan bila setelah menempelkan tangannya, sinar yang keluar berwarna putih, maka bakat sihirnya adalah sihir pemurnian. Sebenarnya ada dua pelajaran sihir lagi, tapi sengaja tidak di ajarkan pada murid - murid di akademi yaitu sihir ilusi dan sihir penyamaran, karena untuk mencegah sihir itu disalahgunakan bagi murid - murid.
Ada pelajaran tambahan yang di ajarkan lagi di akademi, tapi hanya wajib bagi yang murid yang laki - laki saja, yaitu pelajaran memanah, berkuda, dan pelajaran berpedang. Dan sebagian kecil saja dari murid perempuan mengikuti kelas tambahan tersebut, karena memang tidak wajib bagi murid perempuan.
Sekarang semua murid kumpul di aula akademi. Di tengah - tengah aula sudah di letakkan permata sihir. Semua murid di akademi disuruh berbaris. Murid laki - laki yang lebih dulu mendapat giliran untuk menempelkan tangannya di permata sihir tersebut. Pertama murid yang bernama Rico yang mendapat giliran menempelkan tangannya, dan warna yang keluar ternyata adalah warna putih. Artinya bakat yang di miliki adalah sihir pemurnian, kemudian ada guru yang mencatat nama murid dan bakatnya tersebut. Mereka kemudian di kelompokkan berdasarkan bakat sihir yang dimiliki. Sekarang giliran pangeran Helios untuk menempelkan tangannya. Ternyata sinar yang keluar berwarna merah berarti bakat sihir yang dimiliki adalah pertahanan. Begitu dan seterusnya. Dan murid laki - laki terakhir yang mendapat giliran menempelkan tangannya adalah pangeran Deren. Saat menempelkan tangannya tak ada sinar apa - pun yang keluar. Pangeran Deren hampir bersedih mengira dirinya tidak memiliki bakat sihir apa - pun. Tapi tiba - tiba ketika pangeran Deren hendak melepaskan tangannya. Permata sihir itu mengeluarkan sinar yang berwarna - warni. Instruktur yang berjaga, dan murid - murid akademi yang melihat kejadian itu pasti takjub dan kagum. Apalagi murid perempuan yang sudah jatuh hati pada pangeran Deren menjadi semakin jatuh cinta pada pangeran Deren. Bakat sihir yang dimiliki pangeran Deren adalah semua sihir.
Sekarang murid perempuan yang mendapat giliran. Ternyata murid perempuan yang mendapat giliran pertama adalah putri Arumi. Setelah menempelkan tangannya, ternyata permata sihir mengeluarkan sinar berwarna merah, berarti bakat sihir yang dimiliki adalah sihir pertahanan sama dengan bakat sihir pangeran Helios, membuat dia merasa, dia memang adalah jodoh pangeran Helios. Semua murid perempuan berbaris menunggu giliran mereka. Kini giliran putri Rena yang menempelkan tangannya. Setelah menempelkan tangannya, ternyata sinar yang keluar dari permata sihir adalah sinar hijau dan putih. Berarti putri Rena memiliki bakat sihir penyembuhan dan sihir pemurnian. Semua murid perempuan berbaris menunggu giliran mereka. Akhirnya semua murid perempuan dan laki - laki sudah mendapat giliran semuanya. Semua murid sudah di kelompokkan berdasarkan bakat sihir yang dimiliki. Mereka sekarang sudah menuju kelas yang ditentukan. Untuk murid yang memiliki bakat sihir lebih dari satu yaitu pangeran Deren, putri Rena dan dua murid lagi bernama pangeran Tio dan putri Laura, mereka di gabungkan menjadi satu kelas. Sekarang murid - murid sudah kembali ke asrama di kamarnya masing - masing.
Kebetulan putri Rena dan putri Laura berada di kamar yang sama. Sedangkan putri Arumi berada disebelah kamar putri Rena. Karena belum mengantuk putri Rena membaca buku pelajaran sihir yang tadi dibagikan di kelas. Putri Rena mencoba mempraktekan buku pelajaran yang barusan dia baca.
Putri Rena sedang membuat percobaan, dia mengambil air yang dia tetesi bahan pewarna merah. Putri Rena mencoba memurnikan air dalam gelas yang sudah dia beri pewarna. Dengan memusatkan pikirannya putri Rena mencoba mengucapkan mantra pemurnian yang tadi dia baca.
"Sim salabim suci bersih!", bunyi mantra yang diucapkan putri Rena.
Putri Rena melihat perubahan warna air dalam gelas tersebut. Warna merah dalam gelas sedikit memudar. Ya putri Rena memang harus belajar lagi.
Teman sekamarnya memuji putri Rena karena sudah bisa sedikit menggunakan sihir, padahal buku pelajaran baru saja di bagikan.
"Wah putri Rena sangat hebat!", puji putri Laura sambil bertepuk tangan.
Sekarang gantian putri Laura melakukan sihir seperti putri Rena, dia mencoba memusatkan pikirannya dan kemudian mengucapkan mantra seperti yang diucapkan putri Rena.
"Sim salabim suci bersih",
Putri Laura kemudian melihat warna air yang ada di dalam gelas. Putri Laura kecewa, air dalam gelas warnanya tidak berubah sama sekali. Putri Rena mencoba menyemangati putri Laura.
"Sudah jangan terlalu bersedih, masih banyak waktu untuk mencoba lagi! ", kata putri Rena.
Karena hari sekarang sudah malam putri Rena dan putri Laura akhirnya tertidur.
Seperti biasa murid - murid setiap pagi sudah bangun semua. Setelah siap memakai seragamnya semua murid kumpul di ruang makan untuk sarapan dan setelah selesai akan pergi menuju kelasnya masing - masing.
Sekarang murid laki - laki ada pelajaran tambahan. Semua murid laki - laki sudah berkumpul di arena. Sebenarnya hampir semua murid laki - laki sudah mahir dalam berpedang, memanah dan berkuda karena mereka semua pasti sudah dididik dari mereka kecil di tempat asal mereka masing - masing sebagai pertahanan bagi mereka sendiri. Karena bagi seorang pangeran pasti banyak bahaya yang menghadang, walaupun banyak pengawal yang akan melindungi mereka.
Putri Rena ternyata juga mengikuti kelas tambahan. Karena sejak kecil dia sering melihat prajurit berlatih, dia jadi tertarik untuk mengikuti dan ikut berlatih bersama mereka. Kebetulan ayah dan ibu putri Rena juga tidak pernah melarang hobi putri mereka ini.
Sekarang ada pelajaran memanah, karena hampir semua murid laki - laki sudah mahir memanah dan berkuda. Sekarang mereka semua ada tugas berburu di hutan sekitar akademi. Diantaranya putri Rena, pangeran Deren dan pangeran Helios. Segala perlengkapan berburu sudah mereka bawa. Murid - murid dibagi beberapa kelompok. Ternyata putri Rena satu kelompok dengan pangeran Deren, satu murid lainnya. Sekarang semua murid sudah memasuki hutan mencari hewan buruan. Di area hutan sudah di tandai area yang boleh di lewati dan tidak boleh dilewati.
Sehari sebelumnya putri Arumi memanggil dan menyuruh pengawal bayangannya dia ditugaskan mencelakai putri Rena ketika ada pelajaran berburu.
"Besok akan ada pelajaran berburu di akademi. Di daerah perburuan ada daerah yang tidak boleh di lewati karena berbahaya, dengan memberi tanda bahaya disana. Tugasmu menghilangkan semua tanda bahaya di perjalanan yang akan di lalui putri Rena besok! "
"Baik putri akan saya laksanakan!".
Lalu pengawal itu pergi melaksanakan tugasnya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
perbaikan tulisannya Thor