NovelToon NovelToon
Kesucian Istri Tuan Arrogant

Kesucian Istri Tuan Arrogant

Status: tamat
Genre:CEO / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Angst / Tamat
Popularitas:2.6M
Nilai: 4.6
Nama Author: ainuncepenis

Kembali Ke Indonesia setelah menyelesaikan pendidikan s2-nya. Anindya harus dihadapkan masalah yang selama ini disembunyikan Abinya yang ternyata memiliki hutang yang sangat besar dan belum lagi jumlah bunga yang sangat tidak masuk akal.
Kavindra, Pria tampan berusia 34 tahun yang telah memberikan hutang dan disebut sebagai rentenir yang sangat dingin dan tegas yang tidak memberikan toleransi kepada orang yang membuatnya sulit. Kavindra begitu sangat penasaran dengan Anindya yang datang kepadanya meminta toleransi atas hutang Abinya.
Dengan penampilan Anindya yang tertutup dan bahkan wajahnya juga memakai cadar yang membuat jiwa rasa penasaran seorang pemain itu menggebu-gebu.
Situasi yang sulit yang dihadapi gadis lemah itu membuat Kavindra memanfaatkan situasi yang menginginkan Anindya.
Tetapi Anindya meminta syarat untuk dinikahi. Karena walau berkorban demi Abinya dia juga tidak ingin melakukan zina tanpa pernikahan.
Bagaimana hubungan pernikahan Anindya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 8 Malam Yang Gugup

Anindya tidak merespon apapun yang dikatakan Kavindra yang terserah bagaimana suaminya itu berbicara.

"Kenapa Nona! Kau benar-benar sangat kecewa dengan semua ini?" tanya Kavindra dengan kedua alisnya terangkat.

"Saya sama sekali tidak memikirkan apapun dan mau seperti apapun kamarnya itu tidaklah penting. Hiasan dalam kamar pengantin hanyalah sebuah tradisi atau kebiasaan yang sudah ada sejak dulu. Zaman sekarang juga kebanyakan pasangan tidak ingin melakukan hal itu. Karena karakter manusia berbeda-beda ada yang menyukai dan ada yang tidak menyukai," jawab Anindya yang sangat bijak menanggapi.

"Kamu benar sekali, bukankah yang terpenting bagaimana kau patuh saat berada dalam kuasaku. Bagaimana pelayananmu kepadaku atau aku yang harus melayanimu," bisik Kavindra yang membuat Anindya merinding dan bahkan dia hendak mundur.

"Jangan terlalu gugup! Malam ini kau akan menjadi milikku," ucapnya yang terus saja menatap seolah ingin menerkam.

"Lalu apa setelah itu hutang Abi saya akan lunas?" tanya Anindya yang memang hanya menomorsatukan hutang dan membutuhkan kejelasan atas kesepakatan mereka berdua sebelumnya.

Kavindra merespon dengan tersenyum miring.

"Jadi sejak tadi akad pernikahan yang kau pikirkan hanyalah tentang hutang saja," sahut Kavindra dengan mengendus tersenyum miring.

"Bukan seperti itu! Aku hanya ingin segala sesuatu apa yang telah dilaksanakan sudah jelas," jawab Anindya.

"Nona! Aku awalnya menawarkan hal yang mudah kepadamu dan kau membuat menjadi sangat sulit. Jika saja kau setuju tidur denganku satu Malam. Maka hutang Abi mu akan lunas dengan sangat mudah. Tetapi karena kamu membuat semuanya dengan sangat sulit. Maka semua itu tidak mudah," jawab Kavindra.

"Apa maksud nya. Apa Anda ingin mengingkari janji?" tanya Anindya

"Jangan panik seperti itu. Aku sama sekali tidak ingin mengingkari janji. Aku juga bukan tipe laki-laki yang suka ingkar janji dan apalagi hanya perkara uang yang nilainya tidak seberapa. Apa yang aku katakan adalah kebenaran dan tidak ada kebohongan di dalamnya," jawabnya.

Kavindra menghela nafas dan melipat kedua tangannya di dadanya yang menatap Anindya begitu dalam dengan ujung bibirnya yang tampak tersenyum.

"Karena kau sudah menjadi istriku yang artinya kau tidak bisa dipakai hanya satu kali saja. Kau sudah menjadi milikku tanpa batas dan terserah aku mau berapa kali bercinta denganmu. Jika aku sudah bosan kepadamu dan sudah tidak menginginkanmu. Maka aku akan mengembalikan mu dan saat itu juga hutang-hutang Abi mu akan lunas," ucap Kavindra yang tiba-tiba saja mengubah peraturan.

"Apa ketentuan yang aku buat membuatmu keberatan?" tanya Kavindra yang tidak mendapatkan respon apapun dari Anindya.

"Tidak!" jawab Anindya dengan sangat tenang.

"Saya sudah menjadi istri tuan dan apapun yang tuan inginkan dari saya adalah hak tuan. Tetapi saya tetap ingin adanya kesepakatan untuk pelunasan hutang. Agar Saya tidak dirugikan dalam hal ini. Karena sudah sangat jelas bahwa adanya pernikahan ini karena semua permasalahan itu," jawab Anindya.

Kavindra mengendus nafas kasar, "kau tetap saja sangat takut jika aku mengingkari janji," sinisnya.

"Baiklah! Aku memaklumi rasa kekhawatiranmu dan aku akan menuruti apa yang kau katakan. Hutang sebesar 17 Miliar akan berkurang sedikit demi sedikit dengan bagaimana kau melayaniku," ucap Kavindra.

"Apa di mata dia aku adalah seorang pelacur," batin Anindya yang sebenarnya merasa sakit hati akan kata-kata Kavindra.

Tetapi sejak awal dia mengenal pria itu yang memang sudah terdengar dari pembicaraannya, bahwa dia memang laki-laki yang suka berbicara asal keluar saja dari mulutnya tanpa berpikir.

"Aku sangat tidak suka melihat dirimu bercadar di depanku seperti ini. Jadi bukalah!" ucap Kavindra yang sudah mulai memerintahkan.

Anindya yang ternyata dengan mudah menurut tanpa ada keraguan sama sekali, mungkin karena memang sudah suaminya dan apa yang harus dia khawatirkan.

Anindya yang melepas cadar itu dan lagi-lagi Kavindra harus dibuat takjub dengan kecantikan yang natural itu, walau wajahnya tertutup sejak tadi, tapi kecantikan itu mampu menyejukkan hati yang membuat matanya tidak berhenti berkedip.

"Buka jilbabmu?" ucap Kavindra yang semakin penasaran dengan Anindya.

"Apa tuan ingin melakukannya sekarang?" tanya Anindya.

"Kenapa? Kau tidak sabaran?" tanya Kavindra.

"Izinkan saya untuk sholat isya sebentar. Walau sholat isya memiliki waktu yang sangat panjang, tetapi alangkah baiknya dikerjakan terlebih dahulu," jawab Anindya.

"Huhhhhhh, selalu saja membawa-bawa agama!" kesal Kavindra dengan membuang nafas berat.

"Maaf tuan! jika itu sedikit mengganggu tuan. Tetapi itu juga merupakan kewajiban saya," ucap Anindya.

Tok-tok-tok-tok.

"Masuk!" titah Kavindra.

Bibi memasuki kamar tersebut dengan membawa paper bag.

"Ini yang tuan minta," ucap Bibi.

"Berikan kepadanya!" titah Kavindra yang membuat Bibi menurut saja.

Akhirnya memberikan paper bag tersebut keadaan Anindya dan Anindya juga mengambilnya yang melihat istrinya dan terlihat seperti pakaian.

"Bawa dia ke kamarku setelah dia melakukan apa yang dia inginkan," titah Kavindra.

"Baik tuan," ucap Bibi.

"Kau dengarkan aku! Jangan mencari Alasan ini dan itu untuk melakukan tugasmu. Aku memberikanmu kesempatan. Jadi gunakan dengan baik!" tegas Kavindra.

Anindya hanya menganggukkan kepala.

"Paka pakaian yang aku berikan dan turuti apapun yang dikatakan Bibi," lanjut Kavindra dan lagi-lagi Anindya hanya mengangguk yang menurut saja.

Kavindra yang tidak banyak bicara dan langsung keluar dari kamar tersebut yang akan menunggu istrinya di kamarnya. Anindya yang terlihat menghela nafas.

"Saya ingin bersih-bersih dan juga melaksanakan sholat. Bibi bisa keluar dan saya akan datang sendiri ke kamar beliau," ucap Anindya yang memang tidak ingin merepotkan siapapun.

"Apa Nona yakin?" tanya Bibi yang sudah mendapatkan perintah dan tidak mungkin melanggar perintah dari Kavindra.

"Saya bukan anak kecil dan bisa melakukan sendiri. Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Kamu kembalilah," ucap Anindya yang membuat Bibi menganggukkan kepala.

Dia menurut saja dan lalu keluar dari kamar tersebut yang juga tidak ingin mengganggu privasi Anindya.

"Anindya tenanglah! Apa yang kamu lakukan bukanlah sebuah dosa. Kamu hanya menjalankan tugas sebagai seorang istri yang memberikan hak suami dan semua itu bukanlah suatu kesalahan, tapi justru jika kamu ikhlas melakukannya, maka akan dibalas oleh Allah dengan pahala yang sangat besar," ucapnya dengan meyakinkan diri sendiri.

Syarat pernikahan yang dia minta memang untuk menghindari zina. Anindya yang sangat taat dengan agamanya dan tidak mungkin mengorbankan diri dengan dosa yang begitu besar dan ketika ada pilihan kenapa dia tidak melakukannya.

***

Setelah membersihkan diri dan juga sholat Anindya yang langsung keluar dari kamar. Tetapi Anindya tidak memakai pakaian yang di berikan Kavindra. Dia tetap memakai pakaian dengan baju busana muslim berwarna coklat dan bahkan memakai cadar.

"Aku benar-benar tidak percaya jika tuan Kavindra memiliki istri yang sangat agamis sekali. Kalian bisa melihat pakaiannya yang tertutup dan bahkan memakai cadar yang tidak memperlihatkan wajahnya," Anindya menghentikan langkahnya ketika menoleh ke arah beberapa pelayan di rumah tersebut yang ternyata sedang membicarakannya.

"Dalam pikiranku. Istri seorang tuan Kavindra itu wanita sexi dengan pakaian yang terbuka dan ternyata di luar dugaan. Saya tidak percaya jika tuan Kavindra bisa mendapatkan istri yang seperti itu. Jangankan memikirkan untuk memiliki istri dan bahkan saya tidak percaya jika seorang tuan Kavindra punya pikiran untuk menikah," sahut yang satunya.

Bersambung......

1
Ayu
Maaf thor.. asisten Kavindra si Thalia atau Thalita
Ayu
Semoga.. dgn kehadiran anindya.. si Kavindra bs berubah jdi lelaki yg lbh baik
Ayu
Assallammuallaikum.. aku hadir thor. seperti nya crita nya menarik. aku suka sm crita wanita2 tangguh. smg crita nya seru smpai akhir. smgt thor
Maya Ratnasari
sepertinya lebih tepat pergolakan
atar 123
begitu di buka cadarnya langsung jatuh cinta 😁
Intan Nuraeni Hardodi
Kecewa
Intan Nuraeni Hardodi
Buruk
Maya Ratnasari
typo ya Thor?
"sang adik", memang anindya punya adik?
Rosnah Yusuf
Assalamualaikum Author, izin baca ya... terima kasih, semoga sihat selalu
Senja
Bagus bgt tapi kata2 yang terlalu banyak thor
Maya Ratnasari
biasanya kalo di kamar mewah, ukuran tempat tidur nya minimal adalah jumbo size, dan yaa, balkon, bukan rooftop
Diva Khomaini
kata anakku... katanya kehilangan ibu akan ada ganti yg lebih baik, emang ada yg lebih baik dr pda ibu... ❤❤❤💪💪
Maya Ratnasari
sirih mah daun
Nia Idrus
jgn2 kavindra n Arlan saudara
Ita rahmawati
tamat
Ita rahmawati
kirain bakal metong kavindranya 🤭
Ita rahmawati
bener kata arlan buah jatuh tdk jauh dari pohonnya dn di bab ini ucapan arlan menyatakan bahwa dia emang bener² anak celia krn sama² picik hatinya dn fikirannya
Ita rahmawati
kesurupan rohnya pak kusuma ini pasti emak² 🤦‍♀️🤦‍♀️
Ita rahmawati
eh bukannya arlan juga anak pondokan kyk anindya ya kok main sosor aja sih 🤣
Ita rahmawati
sampe bab ini ternyta bu celia masih aja nyebelin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!