kembali hilang setelah peperangan usai namun ketidakadilan senantiasa datang untuk merobohkan kedamaian
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon krist junior., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Langit senja menyala kemerahan ketika Kiwang menyusuri jalan sempit menuju reruntuhan kuil tua di pinggiran hutan Zareth. Daun-daun kering berdesir pelan di bawah kakinya, dan angin membawa aroma tanah yang lembap. Suasana sunyi, namun tegang. Sejak pertemuan terakhir dengan Radiant, ia tahu waktunya tidak banyak.
Ia mendekat ke pelataran kuil, tempat pertemuan rahasia yang disampaikan Elira melalui pesan rune. Ketika ia tiba, sosok Elira sudah berdiri di bawah tiang batu patah, menyilangkan tangan dan menatap langit. Ia mengenakan mantel hitam lusuh, wajahnya tegas namun tampak letih.
"Kiwang," sapanya pelan.
"Kau tepat waktu," jawab Kiwang sambil mengangguk. "Ada kabar baru?"
Elira hendak menjawab, namun suara langkah kaki dari sisi kuil membuat mereka menoleh. Dari bayangan pohon besar, muncullah sosok yang tak asing—Lia, dengan tombak angin di punggung dan mata penuh kecurigaan.
"Kupikir ini hanya antara kalian berdua," ucapnya dengan nada datar.
Elira menaikkan alis. "Lia. Aku memanggilmu karena ini bukan soal pribadi lagi. Ini tentang Radiant."
Kiwang menatap keduanya, merasakan ketegangan di antara dua wanita itu. Elira yang misterius dan tenang, Lia yang blak-blakan dan keras kepala. Dua kekuatan berbeda yang selama ini berjalan sendiri.
"Kita harus bersatu," ujar Kiwang akhirnya. "Radiant telah bergerak lebih jauh dari yang kita bayangkan. Aku melihat mereka menyusup ke kota, mengumpulkan rune aneh, dan… Rafen. Dia bagian dari mereka."
Lia mengerutkan alis. "Rafen? Yang dari akademi? Jangan bercanda. Dia memang menyebalkan, tapi—"
"Aku lihat sendiri tato cahaya di keningnya," potong Elira. "Dan dia memimpin pergerakan mereka. Bukan sekadar anggota biasa."
Hening sejenak.
Lia menggigit bibir bawahnya, lalu membuang napas kasar. "Sial. Jadi ini seserius itu."
Kiwang melangkah maju, menatap keduanya bergantian. "Aku tak bisa melawan mereka sendirian. Kalian juga tidak. Tapi bersama, kita punya peluang. Aku, dengan Spiral. Lia dengan Angin. Dan Elira… Bayangan."
Elira menatap Lia. "Kau bisa tetap berjalan sendiri, kalau mau. Tapi jika ikut sekarang, kita tidak akan mundur lagi."
Lia terdiam, lalu tersenyum miring. "Kalau begitu, siapa yang jadi pemimpin tim ini?"
Kiwang terkekeh. "Kita pilih sesuai situasi. Kalau perlu, kita lempar dadu."
Suasana mencair sejenak. Untuk pertama kalinya, ketiganya berdiri dalam satu garis pandang. Mata mereka memancarkan tekad yang sama. Mereka tahu perbedaan akan selalu ada, tapi tujuan mereka sudah jelas: menghancurkan Radiant.
Malamnya, di sebuah tempat peristirahatan sementara…
Mereka duduk melingkar di sekitar api unggun kecil. Elira menjelaskan peta kota Arkaris, titik-titik gerakan Radiant yang ia amati. Lia menyarankan rute penyusupan melalui lorong bawah tanah. Kiwang mencatat dan menyelaraskan dengan sistem runenya.
"Aku bisa gunakan rune bayangan untuk menyamarkan kita di jalur sempit," kata Elira.
"Aku akan jadi pengalih perhatian, seperti biasa," tambah Lia dengan bangga.
Kiwang tersenyum. "Dan aku, si tukang spiral, akan jadi pelindung garis belakang."
Dalam keheningan malam, mereka menyusun rencana dengan efisien. Tidak ada ego. Tidak ada saling menyalahkan. Hanya fokus.
Saat api mulai redup, Kiwang melihat Elira menatap ke langit, dan Lia duduk bersandar sambil memutar-mutar tombaknya. Mereka bukan lagi sekadar sekutu. Mereka mulai menjadi tim sungguhan.
Status Pembentukan Tim:
Kiwang – Rune Spiral (Level 18.65) Lia – Rune Angin (Level 17.80) Elira – Rune Bayangan (Level tidak diketahui, asumsi tinggi)
Catatan:
Tim terbentuk dari motivasi pribadi yang kini disatukan oleh ancaman Radiant. Misi pertama: Menyusup ke kota Arkaris untuk mengungkap rencana Radiant.
Dengan formasi baru ini, cerita memasuki babak baru. Di mana bukan hanya kekuatan yang diuji, tapi juga kepercayaan.
Mereka tak menyadari bahwa saat mereka bersatu… …mata-mata Radiant sudah mulai bergerak pula.