NovelToon NovelToon
Benih Twin'S CEO Kejam

Benih Twin'S CEO Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Poligami / CEO / Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Genius
Popularitas:131.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mom Ilaa

Karena dipaksa untuk segera memiliki anak, Jovan sang CEO dari perusahaan ternama diam-diam menikah lagi. Dengan kejamnya, dia mengusir Seina selaku istri pertamanya yang dikira mandul. Namun nasib buruk pun menimpa Jovan yang mana istri keduanya mengalami kecelakaan hingga membuatnya keguguran bahkan rahimnya terpaksa harus diangkat demi menyelamatkan nyawa Ghina.

Lima tahun kemudian, Seina yang dikira mandul kembali dengan tiga anak kembar yang memiliki ketampanan mirip Jovan.

“Bunda, Oom itu milip Kakak Jelemy, apa Oom itu Ayah kita?” tanya Jelita, si bungsu.

“Bukan!” elak Seina.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom Ilaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mau Pigi Lumana Papa?

"Hiks... hikss... sakiiit..." lirih Vara terisak, melihat lutut dan siku kirinya terluka.

"Cengeng banget sih, lukamu nggak separah aku nih. Lagian sudah diperban sama temannya Kak Salwa juga kok," ringis Gara, dahinya juga diperban. "Tuh, gara-gara kamu tadi banyak gerak, motor baruku jadi lecet!" tambah Gara, menunjuk motornya yang nyaris terbelah.

"Maaf..." Tangis Vara makin menjadi-jadi, sedih karena terus dimarahi.

"Ck, kalau motor ini sampai rusak, aku bakal susah antar pesanan. Lain kali, kalau dibonceng jangan main hp terus. Tadi bahaya tahu! Kita bisa saja pindah alam. Untung kita jatuhnya di trotoar, bukan jungkir balik di tengah jalan. Kau mau jadi Kunti jelek beneran? Terus aku jadi poci tampan?!" Sekali lagi Gara memarahinya.

"Huaaa... hiks... maaf," tangis gadis berkacamata itu, membuat Gara sedikit tertawa melihat Vara bak anak kecil.

"Sudah... sudah... jangan nangis, Ra. Nih pakai helm lagi. Nanti kalau kita sudah pulang, bilang saja sama Kak Seina kalau kita habis jatuh, bukan kecelakaan. Kau paham, kan?" ujar Gara, tampaknya tak mau dimarahi Seina dan Salwa. Vara mengangguk paham.

Belum sempat Vara naik motor, tiba-tiba mereka menengok ke sumber suara yang memanggil.

"TUNGGU DULUUU!"

Mata Gara terbelalak. Ia segera menyalakan mesin motornya, tapi Asisten Lu lebih cepat menghadang mereka.

"Hai, Om! Kita lagi buru-buru mau pulang, jangan halangi jalan kami dong," teriak Vara.

"Tidak akan, sebelum pemuda di depan saya turun dari motornya," tolak Asisten Lu tegas.

"Jangan-jangan motor ini hasil curian ya, Gara?" gumam Vara, membuat Gara tersentak, mematikan mesin motornya. Gara turun dengan ekspresi sangat dingin.

"Pak Lu, tolong pergilah," usir Gara.

"Ehhh Pak Lu? Kau beneran curi motor dia, Gara?" tanya Vara masih kaget.

"Bukan, kutu kunti! Aku tidak pernah mencuri motornya," desis Gara, memukul helm Vara.

"Ya terus, kamu kok bisa kenal dia?" tanya Vara lagi, menunjuk Asisten Lu.

"Nona, saya dan Gara sudah lama saling kenal, tapi kami sudah jarang bertemu. Saya terkejut, bocah yang dulunya kecil sudah besar sekarang. Sepertinya hidupmu baik-baik saja ya, Gara."

"Ck, tidak usah banyak bicara. Katakan saja langsung apa alasan Anda menahan saya?" desak Gara tajam.

"Kalau begitu, bagaimana kalau kita berdua berbicara di restoran itu, sekalian kita makan siang bersama. Bagaimana?" Asisten Lu mengarahkan telunjuknya ke seberang jalan.

"Boleh... boleh bangeeet... tuh Om! Kami juga belum makan, tapi Om yang bayar." Vara cepat-cepat turun dan mengiyakan.

Gara menepuk jidat, ia merasa sikap Vara yang dulu pendiam kini berbeda. Ia kesal berpikir, "Apa karena aku dan dia tinggal serumah jadi dia mulai terbiasa blak-blakan?"

Terpaksa, Gara mempersilakan Asisten Lu berbicara setelah pria itu memesan makanan. Sementara Vara makan di meja lain, karena Asisten Lu ingin bicara empat mata dengan Gara. Lama menunggu, tiba-tiba Gara menggebrak meja, membuat orang lain dan Vara terkejut.

"Saya katakan lagi, kalian sudah tidak punya urusan dengan kakak saya. Mau dia melahirkan anak atau tidak, saya tidak akan biarkan dia bertemu dengannya lagi."

Gara meninggalkan kursinya dan berjalan ke arah Vara. "Kita pulang sekarang, Vara!" Meraih tangan kanan Vara.

"Ehh tapi makanannya belum habis nih."

"Sudah, biarin saja!" bentak Gara, dan akhirnya Vara menurut karena ini pertama kalinya ia melihat Gara begitu emosi. Asisten Lu menunduk murung, lalu tersenyum tipis pada Gara yang begitu melindungi kakaknya. Meski begitu, Asisten Lu pun berniat mencari alamat rumah Vara.

Malam hari, Gara mencari kesejukan di teras rumah sambil memandangi bintang.

"Gara, kok di luar? Nanti bisa masuk angin." Seina datang, menggendong bayi perempuan yang rewel, namun bayi itu langsung diam saat terkena angin malam.

"Ululuuu... anak Bunda ternyata panas ya jadi mau di luar dulu." Kemudian ia duduk di kursi, membuat Gara pindah duduk di samping Seina.

Melihat bayi perempuan itu sehat, hati Gara tenang. Meskipun ada rasa benci pada Jovan, ia menyayangi bayi kembar kakaknya seperti anak sendiri.

"Oh ya, kenapa kamu bengong di situ, Gara?" tanya Seina.

"Itu... Gara pusing mikirin merek buat usaha skincare Gara. Nama yang bagus buat usaha Gara apa, ya?" gumam Gara, tak mau jujur bahwa ia gelisah pada Asisten Lu.

Seina ikut berpikir, tapi tak ada nama yang cocok. Tiba-tiba Vara menyahut dari belakang, "JELITA saja!"

"Ha? Jelita? Itu kan nama dia!" tunjuk Gara ke bayi perempuan, tanpa melihat Vara.

"Justru itu, namanya cocok buat skincare kamu yang terbaik itu!" Vara berdiri di depan Seina dan Salwa. Kening Gara berkerut melihat wajah gadis di depannya dipenuhi masker hijau.

"Jelita nama yang bagus dan hasilnya pun sangat bagus di kulit wajah Vara. Tuh wajah Kak Salwa juga glowing setelah pakai racikan kamu, Gara," sambung Vara, menunjuk ke Salwa yang sedang mengurus kedua bayi laki-laki.

Seina tersenyum senang pada perubahan mereka, lalu mengernyit heran melihat Gara yang tertunduk malu. Setelah itu, Seina menyadari bakat hebat adiknya.

"Gara, nih kakak punya cincin, kamu pakai ya buat modal. Kamu harus kembangkan usaha kamu dan buat kakak bangga," kata Seina, dengan senang hati memberikan cincinnya.

"Dan lagi, kakak punya kalung ini..."

"Tidak, Kak. Kakak mendingan simpan kalung ini. Biarkan saja Gara gadaikan cincinmu itu." Gara hanya menerima cincin, sebab kalung itu bisa menjadi petunjuk menemukan orang tua mereka untuk balas dendam setelah mereka sukses nanti.

Vara sedikit mengusap sudut matanya melihat hubungan Seina dan Gara yang sangat indah. Mereka saling melindungi serta menyayangi.

Enam hari menelusuri rumah Vara, akhirnya Asisten Lu menemukannya, tapi rumah itu kosong. Tetangga bilang mereka sudah pindah dan tidak tahu ke mana.

Melalui telepon, Asisten Lu menyuruh anak buahnya berhenti menggeledah, tapi ia terkejut setelah anak buahnya membawa beberapa barang bayi dari dalam. Asisten Lu tercengang.

"Pak Lu, apa kita perlu melaporkannya ke Tuan Jovan?" tanya anak buah itu.

"Jangan. Kita biarkan saja mereka pergi. Aku merasa yakin jika memang mereka berjodoh, maka biarlah waktu yang menentukan."

Asisten Lu mengakhiri pencariannya. Saat itu pula Gara tampak senang. Kini dia sudah pindah ke luar negeri setelah Salwa menerima surat kepindahan. Di luar negeri, Vara dan Gara akan kuliah bersama serta mengembangkan bisnis mereka.

Empat Tahun Kemudian

Meskipun mata sudah jauh darinya, hati Seina masih merasakan kesedihan, namun empat tahun kemudian, hidup Seina berubah drastis dengan kehadiran bayi kembar dalam hidupnya. Ditambah lagi, adik laki-lakinya itu telah sukses menjadi Bos skincare JELITA BEAUTY yang mendunia.

Wajah Gara kini makin tampan dan bahkan digilai gadis-gadis, sedangkan Vara Monica masih sering ketus padanya meskipun ia sekarang sudah menjadi sekretaris pribadi Gara Ragantara.

Kini, di sore hari yang cerah, sebuah mobil hitam melaju pelan di jalan kota. Di dalamnya, tampak Salwa dan kedua anak kembar Seina duduk manis di jok tengah. Satu anak kembar yang lain duduk di pangkuan Seina yang sedang fokus menyetir, tapi sesekali anak itu bertanya-tanya. Maklum, di usianya yang empat tahun, mereka sedang di masa-masa penasaran.

Gara sudah memesan sopir pribadi untuk mereka, tapi Seina ingin mengemudi sendiri.

"BUNDAA... APA GUNA ITU?" tunjuk bocah mungil nan tampan itu ke arah tombol bulat.

"Itu buat nyalain musik, sayang," jawab wanita berkacamata hitam itu tersenyum.

"MUCIK? ONTY.. ONTY CALWA! YALANIN MUCIK NA DONG!" rengek anak perempuan di samping kiri Salwa dengan manja.

"IHHH BILICIK TAUUUU! DIAM NAPA CIH! JELEMY NDAK BISA POKUS MAINNA!" ujar si sulung marah pada adik bungsunya. Salwa pun terkekeh mendengar bahasa si kembar yang cukup belepotan.

"EKHEE BUNDAA... JELEMY BALUCAN ENTAK JELITAA..." Gara-gara dimarahi, gadis kecil itu langsung menangis.

"Ampun deh, kalian berdua ini kenapa sih selalu saja bertengkar? Kayak Vara sama Gara saja. Sini sayang, Jelita duduk sama Bunda yah." Seina menyuruh Jelita, tetapi anak itu menolak.

"NDA MAU, JELITA NDA CUKA UDUK DI DEPAN, BUNDA."

"Hmm, kenapa, sayang?" tanya Salwa heran, sedangkan Jeremy menutup dua telinganya dengan headset gaming lalu bermain game di tabletnya.

"Kakak Jen buccu, bawu cekali, Onty."

"Ekhee... Bunda... Jencen nda buccu. Tadinya cudah mandi." Lagi, anak itu bergantian menangis.

"IHHH BIILICIK NA CEMUA, BIKIIN PALANA JELEMY SAKIT!" kesal Jeremy, rasanya ingin melempar keluar tabletnya. Memang ia anaknya super jutek dan tidak suka pada ocehan adik-adiknya.

Namun, suasana pun menjadi hening setelah kembaran laki-laki Jeremy itu bicara.

"BUNDA... KITA MAU PIIGI MANA? KITA MAU PIIGI LUMANA PAPA YA?" tanyanya, membuat Jelita pun penasaran.

Tidak hanya Jelita yang penasaran, Jeremy juga ingin tahu ke mana ayah mereka pergi, dan jawaban Seina sungguh mengejutkan triplets cadel itu dan Salwa.

"Iya, sayang. Kita mau pergi ke tempat Papa."

Mobil Seina yang sedari tadi menempuh perjalanan lumayan panjang, kini sampai di depan gedung perusahaan yang besar dan tinggi. Ketiga anak cadel terperangah, kecuali Jeremy yang biasa saja. Ia masih dengan muka temboknya yang mirip dengan Jovan. Jeremy seolah tidak senang datang ke gedung itu.

1
cetom😘😘
tadi maxico torr, sekarang Paris, Mexico di benua Amerika utara sedangkan Paris di Eropa
zh4insu
Pengen ber*k,,,?
Deliz Diaz Dla FM B
Lanjutannnnnnn
Piyah
lanjut jngn di tamatin dong
Deliz Diaz Dla FM B
Lanjutannnnnnn
Piyah
jngn di bikin rebet ah
Piyah
lanjutkan ga pake lama
༎ຶP I S C E S༎ຶ: bab baru udh update kk
total 1 replies
Zidhat Al ihsan
aku kurang suka KL seina rujuk Ama Jovan mengingat perbuatannya dulu yg menyakiti seina sangat kejam dan amat sangat menyakitkan
༎ຶP I S C E S༎ຶ: siap, trima ksih sarannya kk, trus ikuti ya ceritanya
total 1 replies
Deliz Diaz Dla FM B
Lanjutannnnnnn
༎ຶP I S C E S༎ຶ: sdh dilanjutkan kk /Determined/
total 1 replies
Irmha febyollah
jadi ghina sakit jadi seina juga sakit.
༎ຶP I S C E S༎ຶ: /Sob/ gara-gara Jovan egois tuh, mereka berdua jdi korbannya
total 1 replies
Nora♡~
Tetap💪💪💪thor persatuan semula Seina dan Jovan ya thor... lanjut..
༎ຶP I S C E S༎ຶ: siap kk, trima kasih supportnya /Determined/
total 1 replies
Piyah
nahbegini kan enak bacanya g rumit gapusing lanjut terus
༎ຶP I S C E S༎ຶ: trima ksih sarannya kk, siap dilanjutkan 💪
total 1 replies
Piyah
jngn ruwet2 pusing
༎ຶP I S C E S༎ຶ: siap kk
total 1 replies
Piyah
ruwet amcritanya pusing lama2bacanya
༎ຶP I S C E S༎ຶ: 😁😁 sabar kk
total 1 replies
zh4insu
Ya Allah, aku nangis... Kasian si kembar.
Semoga Seina/ Elsha bisa bersatu lagi dengan Jovan, agar anak-anak bisa bahagia bersama orang tua yang lengkap.
zh4insu
Si Jovan gak metong kan kak othor?
Kasian si kembar baru bertemu bapaknya dah mau metong...
༎ຶP I S C E S༎ຶ: tdk smdh itu kk, nyawa Jovan kek kucing punya 9 nyawa 😆 dua nyawanya dh kepake tuh 🤭 ✌️
total 1 replies
Nora♡~
Tetap💪💪💪thor... lanjut..
༎ຶP I S C E S༎ຶ: siap kk, ikuti terus ya cerita triple cadel 😍
total 1 replies
zh4insu
Nyesel kan kamu jovan,,,
zh4insu: Iya kak,,, tapi dy metong gak kak? 😁
༎ຶP I S C E S༎ຶ: nyesel dulu bru sadar tuh Jovan nya 😆
total 2 replies
Eemlaspanohan Ohan
lanjut
C2nunik987
kalau melihat kebodohan dan kekejaman Jovan aku kesellll tapi klo liat jelita ma jhansen yg lindu ayahnya aku kasian ma triplets 🙈🙈🙈
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!