NovelToon NovelToon
Dewa Alkemis Pengurai Jiwa

Dewa Alkemis Pengurai Jiwa

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Epik Petualangan / Iblis / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Perperangan
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nugraha

“Yang hidup akan ditumbuk menjadi pil, yang mati akan dipaksa bangkit oleh alkimia. Bila dunia ingin langit bersih kembali, maka kitab itu harus dikubur lebih dalam dari jiwa manusia…”

Di dunia tempat para kultivator mencari kekuatan abadi, seorang budak menemukan warisan terlarang — Kitab Alkimia Surgawi.
Dengan tubuh yang lemah tanpa aliran Qi dan jiwa yang hancur, ia menapaki jalan darah dan api untuk menantang surga.

Dari budak hina menuju tahta seorang Dewa Alkemis sekaligus Maharaja abadi, kisahnya bukanlah tentang keadilan… melainkan tentang harga dari kekuatan sejati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nugraha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5 : Anjing yang Menggonggong, Iblis yang Membalas

Tiga hari telah berlalu sejak kematian Mo Huo yang terkena racun Akar Leleh Tulang.

Pagi ini, suasana tambang kembali tenang seperti biasa. Para budak kembali ke rutinitas setiap harinya melakukan pekerjaannya menambang batu roh tingkat rendah. Palu dari setiap budak menghantam batu roh dengan ekspresi malas dan wajah pasrah.

Di jalur barat tambang Li Yao bekerja sendirian. Ia memilih tempat terjauh dan tersembunyi di balik celah batu besar. Suaranya hanya ditemani oleh suara palunya sendiri dan bahkan keringat pun sudah mengalir dari pelipis ke dagunya.

Namun tiba tiba di kejauhan terdengar langkah kaki yang berat.

Tap. Tap. Tap.

Suara itu mendekat dari belakang.

Li Yao tak perlu menoleh karena ia sudah tahu siapa yang datang. Dia adalah kaki tangannya Mo Huo yaitu Tie Ba.

Pria itu berdiri di belakangnya dengan tangan bersedekap di depan dadanya, tubuhnya yang besar menutupi sebagian cahaya di tempat itu. Wajahnya keras, sorot matanya tajam oleh dendam yang belum sempat dilampiaskan.

“Aku heran kau masih bisa bekerja tenang seperti ini,” ucap Tie Ba, suaranya berat dan ada sedikit sindiran. “Kau pikir, karena racun itu tak pernah terbukti, kau bisa berkeliaran secara bebas, hah?”

Li Yao meletakkan palunya perlahan, lalu menoleh ke arah Tie Ba dengan tatapan tajam seperti ujung serpihan batu.

“Aku sedang tidak mau berurusan denganmu. Pergilah. Atau aku laporkan kau ke pengawas karena mengganggu pekerjaanku.”

Tie Ba tertawa dingin. “Laporkan saja. Sekalian laporkan bahwa kau pembunuh diam-diam yang meracuni senior Mo Huo."

Li Yao mendengus dan kemudian melangkah satu langkah kedepan, kini ia berhadapan langsung dengan tubuh raksasa Tie Ba.

“Apa kau selalu seperti ini? Anjing yang menggonggong tanpa pernah punya bukti?”

Tie Ba langsung mengarahkan tangannya dan mendorong Li Yao dengan kasar ke dinding batu. Punggung Li Yao membentur keras tapi ia tetap berdiri tegak.

“Kau pikir ini lucu, hah? Senior Mo Huo memberiku makan, Memberiku tempat, Dan kau membunuhnya seperti tikus got, pengecut!”

Napas Tie Ba kini berat. Dadanya naik-turun seperti hewan buas yang amarahnya ditahan terlalu lama dalam kandang.

Li Yao tetap diam tetapi kedua matanya tak menunjukkan rasa takut sedikit pun.

“Aku tidak perlu membuktikan apa pun padamu,” ucap Li Yao dingin. “Kalau kau mau balas dendam lakukan saja. Tapi jangan berharap aku akan diam.”

Tie Ba mengayunkan tinjunya ke arah Li Yao, tapi Li Yao melompat ke samping, dan pukulan itu menghantam batu hingga pecah dan memercik.

“Kau akan membayarnya hari ini, aku tak peduli pengawas, tak peduli aturan.” Tie Ba menurunkan kuda-kuda tubuhnya. “Aku akan mematahkan lengan dan kakimu di sini, supaya kau bisa merasakan betapa sakitnya senior Mo Huo pada waktu itu.”

Li Yao menarik napas panjang, lalu tatapannya berubah tenang, tajam dan mematikan.

Tie Ba mengerutkan keningnya melihat tatapan Li Yao yang seperti itu. Tanpa berpikir panjang  Tie Ba melompat lebih dulu, pukulan keras diarahkan ke wajah Li Yao. Li Yao menunduk, tapi tidak cukup cepat. Sikut Tie Ba mengenai bahunya dan tulangnya nyaris hampir patah.

Li Yao terlempar ke tanah dan dadanya terasa sesak. Tapi ia menarik napas panjang dan  menyeringai.

“Tubuhmu kuat,” katanya sambil bangkit kembali “Tapi kau berisik dan bodoh.”

Li Yao kemudian mencabut pecahan batu roh dari dinding tambang, batu itu sangat tajam.

Dengan sigap, ia melemparkannya ke arah Tie Ba. Tie Ba mencoba menghindar tetapi batu roh itu masih tetap mengenai lengannya, goresan terjadi di lengan Tie Ba dan darah pun mengalir di goresan itu.

Tie Ba meraung dan maju lagi. Li Yao tak mundur. Ia tahu ia tak bisa menang dengan kekuatan. Tapi tambang ini adalah rumahnya. Ia tahu di mana posisi batu longgar. Di mana lantai yang licin bahkan dia tahu di mana tempat untuk melarikan diri..

Saat Tie Ba menerjang, Li Yao berpura-pura tersandung lalu berguling ke kanan untuk mengambil bongkahan batu dan menghantamkannya ke lutut Tie Ba dari bawah.

"Krakk"

Terdengar suara retakan kaki dan seketika Tie Ba berlutut. Ini adalah kesempatan Li Yao untuk menyerangnya. Tanpa berpikir panjang, Li Yao melompat ke punggungnya, melilit lehernya dengan rantai besi kecil yang biasa dipakai untuk membawa karung batu.

“BERHENTI!” suara berat terdengar dari lorong.

Pengawas He muncul bersama dua penjaga. Matanya merah marah. “Apa apaan ini?!”

Tie Ba terbatuk keras dan matanya merah. Tapi Li Yao tidak melepaskannya.

"Lepaskan dia Li Yao," teriak Pengawas He

“Aku tidak akan melepaskannya sebelum dia berjanji tidak akan menggangguku lagi." Jawab Li Yao dengan keras.

Tie Ba menggigil. “Kau… kau… iblis…”

Seketika cengkeraman rantai itu semakin kencang membuat Tie Ba hampir kesulitan bernapas

"Iya, iya aku tidak akan mengganggumu lagi, lepaskan aku."

"Apakah Pengawas He mendengarnya, ini akan menjadi saksi kalo dia menggangguku lagi, Pengawas He harus bertindak kalo tidak aku yang akan bertindak." Teriak Li Yao dengan tegas

Pengawas He mengerutkan kening, namun tak mengucapkan sepatah kata pun. Dalam sekejap, Li Yao melepaskan rantai dari tangannya dan menghantamkan tendangan kuat ke arah Tie Ba.

Tubuh Tie Ba terhempas keras ke dinding batu menimbulkan suara benturan yang menggema di lorong tambang. Ia mengerang kesakitan namun tak banyak bicara, mungkin karena terlalu malu atau terlalu sakit untuk membalas.

Dua penjaga yang datang bersama Pengawas He segera menghampiri Tie Ba dan membawanya pergi, Pengawas He mengikuti mereka dari belakang, namun sebelum benar-benar menjauh, ia sempat menoleh dan menatap Li Yao dengan sorot mata yang sulit diartikan.

Kini suasana kembali sunyi. Hanya Li Yao yang berdiri sendirian di antara bebatuan dan sisa pertempuran tadi.

Ia menarik napas panjang dan memutuskan untuk kembali ke tendanya di perkemahan. Saat ia tiba malam telah jatuh sepenuhnya. Angin malam membawa udara lembab khas tambang, dan langit ditutupi kabut tipis. Di depan tendanya, Li Yao duduk diam menatap nyala lentera kecil yang berkedip tertiup angin di tengah kegelapan.

Tak lama kemudian, suara langkah kaki ringan terdengar mendekat. Lan Ci muncul dari balik bayangan dan perlahan duduk di sampingnya. Rambutnya yang kusut ditiup angin sementara wajahnya tampak serius.

“Jadi… apa yang sebenarnya terjadi antara kamu dan Tie Ba?” tanya Lan Ci pelan namun penuh rasa ingin tahu.

“Dia ingin membalaskan dendam atas kematian Mo Huo,” jawab Li Yao singkat dengan suaranya yang datar.

Lan Ci mengerutkan dahi. “Tapi kenapa harus kamu? Semua orang tahu bahwa kematian Mo Huo tidak terbukti dan tidak ada kaitannya dengan para budak lain kan?.”

Li Yao hendak menjawab, namun tiba tiba suara batuk keras memotong percakapan mereka. Dari arah dalam tenda di samping mereka, terdengar napas tersengal dan suara rintihan. Kakek Qiao dengan tubuh yang semakin kurus dan lemah terbaring di pojok ranjang reyot, batuknya mengguncang tubuhnya yang renta.

Lan Ci segera berdiri dan masuk ke dalam, sementara Li Yao masih duduk, matanya masih terpaku pada lentera yang terus berkedip seolah olah hendak padam kapan saja.

1
Eko Lana
alur cerita yang bagus dan menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!