NovelToon NovelToon
Ratu Bar-Bar Milik Pilot Tampan

Ratu Bar-Bar Milik Pilot Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Nikahmuda / CEO / Romansa / Idola sekolah
Popularitas:11.4k
Nilai: 5
Nama Author: riniasyifa

Ratu Maharani, gadis 17 tahun yang terkenal bandel di sekolahnya, dengan keempat sahabatnya menghabiskan waktu bolos sekolah dengan bermain "Truth or Dare" di sebuah kafe. Saat giliran Ratu, ia memilih Dare sebuah ide jahil muncul dari salah satu sahabatnya membuat Ratu mau tidak mau harus melakukan tantangan tersebut.

Mau tahu kisah Ratu selanjutnya? langsung baca aja ya kak!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riniasyifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7 Kejahilan Nathan

Ratu memutar matanya malas."Jangan gombalin gue! Enggak akan mempan sama gue!" ketus Ratu.

"Siapa juga yang gombal? Orang aku kata jujur kok," balas Nathan serius.

"Terserah," jawab Ratu masih dengan nada ketus.

Nathan hanya terkekeh pelan mendengar ucapan ketus Ratu bukannya marah ia malah semakin semangat menggoda Ratu.

"Jadi aku bolehkan nemenin Nona cantik, di sini?" cetusnya Nathan dengan senyum menggoda.

"Hm," jawab Ratu singkat ia lagi tidak mood utuk berdebat saat ini.

"Baiklah, sekarang silahkan cerita, Nathan yang tampan ini siap mendengarnya," kelakar Nathan dengan dramatis.

"Yakin, lo mau dengar?" balas Ratu yang kini sudah menatap mata Nathan dalam, seolah ingin mencari sesuatu di dalam mata elang Nathan.

Nathan yang di tatap seperti itu sedikit kikuk, jantungnya langsung beraksi.

Dug! Dug! Dug!

Berdetak lebih kencang dari biasa. Namun, tatapannya tak beralih dari wajah Ratu yang cantik natural.

"Bodoh sekali laki-laki yang menyia-nyiakan spek bidadari seperti Ratu ini," batin Nathan penuh kagum dengan kecantikan alami Ratu.

"Kenapa mendadak bengong? Yakin gak, lo mau dengar cerita gue?" tanya Ratu lagi yang melihat Nathan hanya diam membeku di tempat sambil menatap ke arahnya.

"Yakin dong, ayo cerita aku siap menjadi pendengar yang baik," jawab Nathan setelah tersadar dari lamunannya.

"Baiklah, gue di putusin sama Angkasa karena kejadian di cafe waktu itu, dan secara tidak langsung lo sudah merusak hubungan gue sama Angkasa," jelas Ratu dengan sikap tenang, matanya tertuju paa jalanan di hadapannya.

"Kok, jadi bawa-bawa aku sih?" Protes Nathan tak terima.

"Ya kan yang ...."

"Cium kamu aku?," sambar Nathan cepat membuat Ratu mendelik kesal ucapannya di potong.

"Aku tak melakukan apapun, yang tiba-tiba hadang jalan aku siapa? Yang nyosor duluan siapa? Aku hanya melengkapinya saja," lanjut Nathan panjang kali lebar.

"Ya ... itu memang gue, tapikan gue hanya melakukan tantangan dari permainan yang sedang gue main, dan gue cuman nyium sekilas doang, tapi lo malah merebut first kiss gue beneran, dan bodohnya gue mau aja melakukan tantangan yang ternyata hanya jebakan yang sengaja di rencana," ujar Ratu juga tak mau kalah tapi matanya memancarkan penyesalan atas sikapnya.

Nathan langsung nyegir sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal. Ia juga tidak tahu kenapa bisa bereaksi berlebihan saat itu. Padahal selama ini ia selalu menghindar dari para wanita yang mencoba menggodanya.

"Makanya lain kali lebih berhati-hati lagi memilih teman. Dan aku juga mengaku salah, terus apa aku perlu tanggung jawab? Jika ia aku dengan senang hati akan bertanggung jawab?" ujar Nathan antusias.

Ratu langsung mengerutkan keningnya dalam, mendengar ucapan Nathan yang membingungkan.

"Maksudnya?" tanya ratu yang benar-benar bingung dengan ucapan Nathan.

"Masa gitu aja enggak ngerti sih? Kan tadi kamu bilang aku udah ambil ciuman pertama kamu? Jadi, aku sebagai laki-laki yang baik akan bertanggung jawab atas perbuatanku itu," jelas Nathan lebih lanjut.

"Ha ha ha," Ratu tertawa lepas setelah paham dengan ucapan pria di hadapannya itu.

"Kok malah ketawa sih? Aku serius loh!" sambung Nathan yang kini ia yang bingung 😕.

Ratu langsung meredakan tawanya itu, lalu melirik Nathan yang masih menatapnya.

"Emangnya lo bisa, kembalikan ciuman yang telah lo ambil?" tantang Ratu.

Nathan berpikir keras sambil menatap langit malam, melipat satu tangannya di dada dan satu tangan lagi ia gunakan untuk mengetuk dagunya pelan. Setelah beberapa saat berpikir tiba-tiba ia menyunggingkan senyumnya.

"Hah, sepertinya aku bisa melakukannya!?" ucap Nathan semangat dan terlihat serius dengan senyumnya masih menghiasi bibirnya.

Ratu bersikap waspada meskipun ia penasaran.

"Bagaimana caranya?" tanya ratu dengan ekspresi bingung di wajahnya.

"Sini deh dekat lagi," pinta Nathan terlihat sangat meyakinkan.

Ratu dengan polosnya mendekat ke arah Nathan.

"Kau siap menerima kembali first kiss?" tanya Nathan dengan senyum tipis menghiasi wajahnya.

Ratu mengangguk ragu, tapi tetap diam mempertahankan posisinya.

Dengan gerakan cepat tapi lembut Nathan mengulang kembali kejadian di cafe itu.

Ratu yang terkejut membelalakkan matanya ia mencoba menarik diri dengan cepat, tapi Nathan malah menahan tekuknya dan memperdalam ciuman itu.

Ratu yang mulai sulit bernafas mendorong keras dada Nathan, membuat Nathan sedikit terhuyung ke belakang.

"Lagi-lagi kau memanfaatkan keadaan. Dasar mesum!" Kesal Ratu menatap Nathan tajam.

Nathan yang melihat kemarahan Ratu merasa bersalah ia tadi sebenarnya hanya ingin menggoda Ratu saja, tapi malah tak bisa menahannya.

"Maaf ya, aku lagi-lagi tidak bisa mengontrolnya," ucap Nathan jujur.

Ratu yang kesal gegas membuang mukanya lalu berdiri hendak pergi. Namun, Nathan dengan cepat menarik tangan Ratu tepat di pergelangan tangannya.

"Tunggu? Aku akan mengantarmu, please maafkan aku," mohon Nathan yang kini sudah berjongkok di hadapan Ratu.

Ratu menghela nafas panjangnya ia kesal tapi ia juga enggak tahu kenapa ia tak tega melihat Nathan merasa bersalah seperti itu?

"Ok, kali ini aku maafin, tapi tidak untuk selanjutnya," tegas Ratu dengan melipat kedua tangannya di dada.

Nathan langsung tersenyum senang, matanya memancarkan rasa lega.

"Serius, kamu sudah memaafkan aku?" Nathan memastikan pendengarannya.

"Hm, ayo pulang," ujar Ratu langsung membalikkan badannya melangkah pasti keluar dari taman.

Nathan gegas menyusul langkah Ratu. Sesampainya di parkiran Nathan langsung melepas jaketnya lalu memasangkan di bahu Ratu.

Ratu langsung mengambilnya tanpa banyak tanya ia memang merasa dingin karena ia hanya memakai dress selutut.

Nathan langsung naik ke atas motor sport merah miliknya, lalu menghidupi mesin motor setelah memakai helmnya.

Ratu naik dengan santai ke bonceng Nathan.

Setelah memastikan Ratu duduk dengan nyaman Nathan langsung tancap gas melajukan motor sportnya dengan kecepatan sedang.

Motor milik Nathan membelah jalanan yang sudah mulai sepi, udara dingin langsung membelai wajah cantik Ratu dengan lembut, rambutnya yang tergerai melambai indah tertiup angin. Nathan sesekali melirik spion di sampingnya melihat wajah Ratu yang terlihat tenang duduk di belakangnya. Senyum tipis menghiasi wajah tampannya.

"Rumah kamu di mana?" tanya Nathan setengah berteriak, karena suara desingan angin dan deru mesin motornya, sembari menatap spion di sampingnya.

Ratu mendekatkan wajahnya ke atas bahu Nathan.

" Di Jl. Anggrek belok kiri No 1 itu Mansion gue." teriak Ratu, lalu manarik diri kembali ke posisinya.

"Ok," jawab Nathan singkat sambil terus memacukan kuda besi itu lebih cepat.

Tak berapa lama mereka sampai di depan gerbang Mansion mewah milik keluarga Alatas.

Pak satpam yang berjaga, langsung menghampiri motor asing di hadapan mansion majikannya dengan sikap waspada.

"Cari siapa ya, Den? tanya pak satpam paruh baya bertubuh tegap itu dengan sikap waspada.

Ratu langsung menggeser kan tubuhnya dari balik punggung Nathan.

"Pak Dandi, buka pintunya ini Ratu," ucap Ratu tegas.

"Eh Non Ratu? maaf Bapak kira siapa?" sahut sang satpam dengan ekspresi terkejut lalu bergegas membuka gerbangnya dengan cepat.

" Silahkan masuk, Den" ujarnya ramah.

Nathan langsung masuk kedalam perkarangan mansion mewah milik keluarga Alatas.

Begitu motor berhenti Ratu langsung turun dari motor, lalu merapikan rambutnya yang sedikit berantakan.

"Terima kasih, baiknya lo langsung pulang saja ya!" ucap ratu sambil melepaskan jaketnya.

"Nih, jaketnya di pakai jangan sampai masuk angin dan hati-hati di jalan," lanjutnya lagi tanpa menoleh pada Nathan. Lalu gegas ia masuk kedalam mansionnya dan menutup kembali pintunya dengan rapat.

Nathan hanya menggeleng pelan kepalanya lalu terkekeh pelan, ia tak ambil pusing ia mulai terbiasa dengan sikap bar-bar Ratu, walaupun baru tiga kali bertemu, ia sudah bisa memahami sikap ratu.

Nathan melirik sekilas ke arah pintu di mana Ratu menghilang, lalu menghidupkan mesin motornya dan pergi dari mansion Alatas dengan perasaan yang tak bisa di jelaskan.

1
Marta
cerita ini sangat menarik, saya suka alurnya yang ringan dan tak berbelit-belit
Marta
Cocok banget tuh berdua
Rita
biar lulus Ratu buat kebaikan kmu
Rita
sok2an mikirin perasaan lu nah lu nya lht ada yg lbh dr angkasa otak dah mulai mikir licik lg
Rita
krn lu licik
mawar 🌹
cie cie ada yang malu-malu mau
Bu Kus
nathan udah dapat lampu hijau dari ratu tu ratu udah mulai cemburu tu
azela
cemburu ni he/Grin//Grin/
Rita
syirik aja jadi orang
Rita
😜🤣🤣🤣🤣🤣🤣pocecif
Bu Kus
lanjut lg dong kak thro
merry
kerjaaan nathan jgn pilot lgg knn gk bs jagain ratu krn terbang trss,, klo pengusaha kn bs antar jmput ratu dan bs ngurusi klo ratu buat mslhh 😄😄😄😄😄
Rita
semoga dilancarkan ya Nathan Ratu
Rita
g mempan Ratu
azela
sangat cocok ratu yang bar-bar Nathan yang pengertian dan sabar
Elsa
Mama Nadia sepertinya sangat suka sama Ratu
mawar 🌹
akhirnya /Facepalm/
Bu Kus
aku setuju enyang nikahkan saja mereka
Lisa Halik
yeah nikah terus
Rita
waah Nathan semangat nih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!