"Pernikahan adalah aliansi bisnis yang dingin. Tapi, apa jadinya jika salah satu pihak ternyata membawa bibit kekacauan dan, yah, bidikan yang tepat sasaran?"
Baby Lily (20 tahun) dinikahi oleh Robert Lewandowski (30 tahun), seorang CEO beku yang tak punya waktu untuk emosi, apalagi cinta. Pernikahan mereka murni aliansi keluarga dan bagi Robert, Lily adalah gadis kecil yang tentunya bisa dia bodohi .
Sayangnya, Robert tidak tahu bahwa ia menikahi gadis yang memiliki kecenderungan nakal, imajinasi liar, dan keyakinan kuat bahwa ia adalah seorang "pembidik Cinta yang handal".
Merasa frustrasi dengan sikap dingin suaminya, Lily memutuskan untuk mengubah permainan. Ia tidak akan pasrah pada pernikahan tanpa hati.
Yuk baca☑️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 31 Asisten Lily
Sesampai di perusahaan Lily berjalan dibelakang Robert layaknya asisten pada umumnya.
" Pak Robert kenapa perusahaan sangat ramai?" tanya Lily sedikit heran karena banyak pebisnis terkenal yang datang .
" Asisten Lily apa lupa kalau sekarang adalah pertemuan dengan seluruh pemegang saham dan kita akan melakukan rapat untuk pembukaan cabang perusahaan baru" jelas Robert yang membuat Lily langsung teringat .
Semakin mereka kedalam semakin banyak para pebisnis muda dan wanita karir yang mereka temui .
" Selamat pagi pak Robert" ucap beberapa dari rekan bisnis menyapa Robert dan berjabat tangan.
" Selamat pagi dan selamat datang ku harap kalian mendapatkan pelayanan terbaik di sini " ucap Robert menjabat tangan mereka satu persatu.
" Apaan tante pirang ini genit banget "batin Lily merasa risih melihat salah satu wanita diantara mereka yang kegatalan sekali sampai memandang Robert seliar itu .
" Maaf pak Robert karena rapat akan dimulai 20 menit lagi kita harus mempersiapkan berkas-berkas dan beberapa keperluan" kata Lily dengan sopan .
" Iya, aku permisi " ucap Robert pada mereka lalu kembali melanjutkan langkahnya menuju ruang kerja melewati banyak orang yang menghadiri rapat nanti .
" Benar-benar ganjen " sebal Lily merasa geram sendiri melihat tatapan wanita-wanita itu seolah Robert adalah daging segar yang lewat di hadapan mereka.
Di lift .
" Om"
" Lily "
Mereka berdua sama-sama bicara ketika berdua saja dalam Lift .
" Apa " ketus Lily yang jadi kesal sendiri .
" Kamu itu kalau jalan biasa aja nggak usah tebar-tebar pesona sampai seluruh pria menatap kamu seperti daging segar lewat ditengah buaya kelaparan " omel Robert menatap Lily dengan sebal .
" Hahhh" melek Lily yang padahal ingin marah karena melihat Robert ditatap banyak wanita tapi pria dewasa itu malah marah duluan pada Lily .
Robert melepas jas nya dan memakaikan pada Lily " mulai besok kamu itu ke kantor memakai stelan rok dan blazer seperti pegawai wanita pada umumnya nggak boleh pakai dress lagi " tegas Robert menetapkan suatu aturan .
" Apalagi dress tanpa lengan begini , benar-benar menggoda dimata para buaya darat itu " ucap Robert berjalan menggenggam tangan Lily dan terus saja mengomel sepanjang jalan .
" Om tapikan,"
" Jangan membantah aku " tegas Robert menarik Lily masuk kedalam ruangan dan segera mengunci pintu.
" Akkkh" Lily meringis karena merasa nyeri saat Robert menghisap lehernya tanpa aba-aba.
" Aku nggak suka ada orang lain yang juga menyukai kamu , jadi untuk saat ini kamu mendampingi aku di rapat nanti bukan sebagai asisten tapi sebagai istri aku " kata Robert melepas name plate di baju Lily .
" Om cemburu?" pertanyaan Lily yang bahkan sungguh tidak sadar ada yang menatap nya .
" Lalu kalau aku cemburu kenapa?" kata Robert dengan bad mood .
" Nggak papa, bagus " kata Lily berjinjit dan memegang tengkuk Robert lalu mengecup bibirnya.
Robert masih terdiam menatap Lily yang sudah berjalan kemeja nya untuk mempersiapkan berkas-berkas.
" Lily bukan begitu aku ,"
Tok.
Tok.
" Iya masuk " kata Robert yang berdiri ditengah ruangan .
" Pak Robert ini dokumen dan rencana proyek yang akan disampaikan dalam rapat nanti " ucap Roy .
Robert tidak jadi bicara dengan Lily dan duduk dimeja kerjanya untuk melihat dokumen yang Roy bawa .
15 menit kemudian.
" Lily ayo kita keruang rapat " ucap Robert yang sudah selesai berdiskusi dengan Roy.
" Pak Robert tidak pakai jas?" pertanyaan Roy karena ini adalah acara formal .
" Ini jas Om " kata Lily mengembalikan.
" Tidak , kamu pakai saja dan jangan dilepas , Roy minta bodyguard untuk mengantar jas ku yang lain " perintah Robert memegang tangan Lily dan berjalan keluar ruangan .
" Pak Robert bersikap biasa jangan pegang-pegang" kata Lily menolak ketika mereka akan keluar ruangan .
" Diam atau aku gendong " ucap Robert dengan begitu menyebalkan sampai Lily menghela nafas tidak punya pilihan selain patuh dan pasrah .
...........
" Dia benar-benar menyebalkan" merungut Lily berjalan dibelakang Robert dengan tangan masih dipegang sebelah .
" Lily kamu mengatakan sesuatu?" tanya Robert menoleh kebelakang.
" Ti, tidak , ada " geleng Lily sementara Roy dan beberapa bodyguard yang berjalan dibelakang nya hanya menunduk menahan tawa , karena mendengar Lily mengumpat Robert sedari tadi .
" Asisten Lily mengapa tidak pakai name plate?" bisik Roy .
" Entah, dia melepas name plate itu " kata Lily mengangkat bahunya .
" Pak Robert " banyak sekali orang yang bertegur sapa dengan akrab setiap kali Robert berjalan melewati mereka.
" Selamat datang" senyum lebar Robert menyambut ketiga teman nya dan juga beberapa rekan .
Ketika mereka curi-curi pandang pada Lily yang berdiri dibelakang Robert itu perlahan membuat Robert kembali kehilangan ketenangan .
" Kenalin ini istri aku " ucap Robert merangkul pinggang Lily agar berdiri di samping nya .
" Hai Om" senyum malu Lily menatap ketiga teman Robert yang langsung tertawa ketika teringat saat pertama kali mereka bertemu.
Lily sedang menyawer Gigolo di club !.
" Hei bocil nakal , apa sekarang Robert mengikatmu padanya agar ikut kemanapun dia pergi " ucap salah satu teman Robert mengulum senyum melihat Robert yang sepertinya overprotektif sekali pada Lily .
" Hmmmm" angguk Lily tanpa dosa membuat Robert menatapnya sebelah mata .
Lily curi-curi pandang menatap Robert lalu perlahan menyandarkan kepalanya di bahu Robert membiarkan pria dewasa itu mengobrol dengan teman dan rekan nya.
" Ayo " kata Robert tersenyum lebar dan salah tingkah sendiri ketika Lily bersandar manja padanya di tengah keramaian begini .
Sambil berjalan Robert merapikan rambut Lily yang dibiarkan terurai agar bekas hisapan nya tadi tertutupi .
" Astaga " ucap Lily langsung melepaskan pelukan nya ditangan Robert begitu masuk keperusahaan ketika rapat itu di hadiri ratusan orang bahkan dengan tata ruang yang berbeda .
Robert langsung berhenti berjalan ketika Lily melepaskan pelukan nya didepan banyak orang , seolah dia tidak ingin orang-orang tau hubungan mereka.
" Ma, maaf Om " ucap Lily yang tidak bermaksud begitu kembali memeluk sebelah lengan Robert.
" Duduklah " ucap Robert membawa Lily duduk di meja khusus yang menghadap para anggota rapat .
Lily menatap semua orang yang hadir dengan beberapa pikiran dalam kepalanya " ternyata perusahaan dan juga bisnis yang dikelola oleh Om Robert memang sangat besar dan mungkin ini sebanding dengan usahanya bahkan pria ambisius seperti Om Robert akan melakukan apapun demi bisnis nya" batin Lily .
" Termasuk menikah dengan wanita yang sama sekali tidak dia cintai , seperti aku " batin Lily bisa menyimpulkan alasan utama Robert.
" Lily apa yang kamu pikirkan, mengapa melamun saja " bisik Robert memegang sebelah tangan Lily di bawah meja .
Lily menatap Robert lalu menggeleng tidak berkata apapun sama sekali " Lily katakan " ucap Robert yang khawatir nya Lily berpikir macam-macam.
" Aku mau cerai sama Om "
yg bagus npa thor unboxingnya....
ojo gugah MACAN turu lo ya....
hancur lebur aula iku mengko😴😴😴😴