Setelah sang pahlawan mengalahkan Raja Iblis, dunia kembali damai. Tapi justru... para petualang, penyihir, guild, bahkan monster jadi nganggur.
Aku punya teman wanita, yang mana dia adalah wanita yang paling aku taksir sejak lama, tiba-tiba saja aku keceplosan untuk melamarnya, dan setelah itu...
Yang penting saksikan saja petualangan diriku yang seru dan santai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syah raman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penyelundupan Barang
Aku menyadari bahwa ini semua salah mengikuti beberapa orang yang mengangkat barang, aku masuk ke sebuah pabrik pinggir pantai. Aku mengira bahwa ini adalah pabrik garam, ternyata di sini pembuatan pil pembangkit Qi.
Mungkin aku akan sedikit terlambat mengunjungi Ani, karena saat ini dia berada di pinggir pantai, sedang menungguku untuk menyelidiki semua ini.
Ada beberapa bubuk seperti ramuan jamu kuat yang pernah dibeli oleh ayahnya Ani.
“Jadi jamu kuat itu mengandung Qi.”
Pada saat yang lalu, beberapa orang telah mengetahui bahwa ada jamu kuat yang bisa membangkitkan stamina lelaki melebihi batas wajar saat melakukan hubungan intim. Dan ayah mertuaku menjadi salah satu korbannya. Bagaimana pun itu sudah membuat beberapa orang kecanduan akan meminum jamu itu dalam waktu singkat, karena efeknya sangat menyenangkan.
Aku menyamar sebagai tamu yang ingin mencari lapangan pekerjaan.
“Anda bukan buruh pabrik di sini bukan?”
“Ah iya, aku mencari lowongan kerja. Apa itu ada ya?”
Lelaki tersebut malah menggaruk belakang kepalanya.
“Mungkin anda harus bertanya pada atasan kami, mau saya antarkan?”
“Oh sepertinya anda sedang sibuk, biar tunjukkan saja arahnya.”
“Di sana ada ruangan bertutup kain warna hijau, beliau sedang duduk di sana.”
“Terima kasih atas bantuannya ya.”
Seorang lelaki berpostur kurus itu telah tersenyum, melanjutkan pekerjaan sebagai pengangkat barang. Ada beberapa orang yang menyapaku dengan senyum, dan aku tersenyum saja.
Ada banyak material dan tanaman obat yang pernah aku petik di tengah hutan, ‘’ini bahan untuk para petualang.”
Aku masih saja ragu untuk bertemu dengan orang yang berada di balik tirai itu. Apakah dia adalah orang yang kasar atau sebaliknya.
‘Tujuanku bukan mencari pekerjaan, tapi bertanya tentang pabrik ini.’
“Permisi.” Saat aku membuka tirai, ada sosok lelaki berambut pirang, dan dia adalah orang yang aku kenal. “Ferdi.”
“Arul… duduklah di sini..”
….
(Pov 3)
Ani mencoba masuk ke dalam sebuah pabrik pil pembangkit Qi yang berkedok gudang garam.
Karena suaminya cukup lama, pada akhirnya dia menghampiri pos penjaga.
Dua orang penjaga pabrik seketika terheran.
“Wah, ada gadis cantik nih.”
“Kita samperin yuk.”
Ketika itu juga Ani kedatangan dua orang yang terlihat sepeti ingin mengganggunya.
“Kau ingin mencari siapa sih?”
“Main sama abang yuk.”
Ani akan disentuh oleh lelaki itu pada bagian tangannya.
Tetapi dia membela diri dengan menggenggam tangan lelaki itu dangan sangat kuat.
“Sakit… sakit.” Kata lelaki brengsek itu.
Ada seorang lelaki yang akan menyentuh bagian dada Ani… tetapi lelaki itu terkena pukulan dari tangan Ani yang cukup cepat.
“Beraninya kau!”
“Itu bukan apa-apa.”
Kedua lelaki itu kini merasakan sakit, setelah Ani sedikit menjaga jarak dari mereka.
“Kita tangkap saja dia.”
“Laksanakan.”
…..
(Pov 1)
Kali ini aku mendengar keriuhan dari luar ruangan.
“Ada penyusup!”
Aku segera beranjak.
Ferdi juga mengikuti aku dari belakang.
Ternyata Ani telah berhasil mengalahkan dua orang sekaligus.
Seketika itu juga Ferdi seperti marah melihat kedua orang asistennya.
“Hai, jangan mengganggu wanita, kembali ke tempat kalian.”
Ferdi kemudian menunduk di hadapan Ani & aku.
“Maaf atas perlakuan kedua asistenku.”
Ani sepertinya merespon lebih dulu. “Tidak apa.”
“Apa kau terluka?”
“Ah, tidak.”
Istriku ini seperti gugup berhadapan dengan Ferdi.
“Ani, lama tidak bertemu setelah acara itu.”
‘Acara?’ aku harus diam saja.
“Ya, namanya aku juga ikut tim khusus wanita, jadi seperti inilah.”
“Kenapa kau bersama Arul?”
Ani kemudian mendekat padaku dan merangkul tangan kiriku.
“Kami sedang berbulan madu.”
“Ah, bulan madu… kalian menikah?”
“Itu benar.”
Ferdi nampaknya terkejut, dia adalah orang yang pertama kali aku lihat sangat tidak percaya.
“Maaf, aku tidak mengira kalian itu dekat… padahal dulu aku juga pernah tertarik denganmu… begitu saja.”
“Aku tahu itu… tapi aku yakin kita tidak cocok, kau adalah orang yang punya tanggung jawab lebih banyak, dan memiliki banyak kepemimpinan… jadi selayaknya kau harus mencari wanita yang lebih bisa mengerti arti tentang proses.”
“Sekarang aku mengerti, aku yakin kalian adalah karakter yang saling melengkapi. Aku bersyukur bahwa orang yang menikahi kamu adalah orang yang aku anggap sebagai guru.”
Ani mengangguk saja, “lupakan masa lalu kita, yang terpenting ada sesuatu yang ingin aku ketahui tentang bisnismu.”
“Seperti yang sudah kau lihat, tidak ada bisnis yang mencurigakan… semuanya bersih.” Ferdi meyakinkan itu dengan menatap ke arah kiri dan kanan.
“Ferdi, aku sudah mengenal karaktermu bahkan lebih jauh sebelum kita menjadi petualang… Kau adalah pembuat onar, dan bahkan pernah menjadi seseorang yang memiliki eksperimen gelap.”
‘’Jika itu benar, nyawa kalian sudah tidak ada di tempat ini… aku di sini tidak ingin memiliki masalah dengan kalian… pergilah, jika pertemuan kita hanya ingin berdebat.”
“Kami akan pergi… sekarang.”
Ani menarik aku untuk segera menjauh dari pabrik pil pembangkit Qi yang berkedok gudang garam ini.
…...
[POV 3]
Pada kapal pengangkut pembangkit pil kultivasi yang akan di bawa ke negeri seberang.
Ada seekor kucing memakan pil pembangkit Qi itu.
Padahal pil itu hanya bertujuan untuk penambah stamina.
Tapi sama sekali Ferdi tidak memikirkan risiko dari pil itu.
Benda itu telah dimakan oleh tikus juga.
Kucing dan tikus itu membesar di kapal pengangkut.
Sekarang sudah banyak para pekerja yang ketakutan dan berlari keluar dari kapal.
Ada monster tikus raksasa dan ada juga kucing raksasa yang saling mengejar.
Sekarang laporannya mulai sampai ke Ferdi.
“Lapor bos… ada kekacauan, monster besar ada di kapal kita.” Kata bawahannya.
Setelah itu Ferdi mulai beranjak dari ruang pimpinan untuk melihat kejadian itu.
Tapi ketika itu juga, semua yang ada di depan pabrik pil miliknya, dipenuhi pekerja yang berlarian.
Dua monster itu masuk ke wilayah pabrik.
Ferdi mulai berlari karena takut.
Tapi monster tikus raksasa akan mengenainya.
…..
[POV 1 : Arul]
Situasi dipantai tempat istriku dan aku berlibur kini telah dipenuhi banyak turis.
Tetapi mereka teralihkan oleh pemandangan monster tikus raksasa dan kucing.
Kucing mencari mangsa, tapi itu hal yang wajar.
Namun dengan ukurannya yang sekarang, itu cukup berbahaya bagi para turis.
Tikus masuk ke wilayah pabrik.
Aku yakin bahwa temanku berada di sana sebagai pemimpin bisnis itu.
Ternyata aku benar.
Aku mengambil sebuah tombak berkarat di samping pagar pabrik.
Alhasil aku bisa melemparkan pada monster tikus itu.
Ferdi berhasil selamat dari terkaman monster tikus.
Tapi monster kucing segera menerkam monster tikus.
Sekarang monster tikus mati, tetapi si kucing raksasa masih mengancam.
Aku mengambil banyak pil yang dibuat dipabrik ini, lalu menelan pil itu.
Semua aliran Qi dalam tubuhku kembali.
Aku punya kekuatan, meski efeknya mungkin sementara.
Aku menggunakan sihir warrior, yaitu tameng yang cukup kuat untuk menahan cakar kucing rakasasa ini.
Meski begitu dia tetap terus mencakar, dan mulai menghabisi tameng ini.
Istriku ternyata mengambil sebuah tong susu.
“Hai kucing manis!” Teriak istriku.
Kucing itu mengapa ingin menerkam istriku yang membawa tong susu yang mungkin sekitar 5 kg.
Istriku sangat pandai melemparkan seluruh isi tong berisi susu itu ke mulut monster kucing raksasa.
Pada akhirnya kucing itu mengecil.
Hewan ini kembali menjadi jinak.
Aku menghela nafas.