Laras tidak pernah kekurangan uang sama sekali,bahkan hidupnya bergelimang harta dan sialnya dia tidak pernah berpacaran dengan lelaki manapun.
Namun kini dia merasa tertantang dengan pemuda tampan yang merasa kehidupannya sama seperti dirinya menurut prasangakanya,bahkan dia menjadikan lelaki tampan itu penghangat ranjangnya.
Sebut saja Laras gila,karena berani membawa seorang lelaki ke rumahnya dan bahkan Laras begitu tertarik dengan lelaki tampan ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aries, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
“Prestasi apa yang kamu dapatkan selama di kampus itu?”tanya ayah Arkana pada Laras.
“Sekarang,Laras sedang mengerjakan penelitian kampus om dan hasilnya akan di disikusikan di kampus luar negeri”balas Laras sopan.
“Tampaknya kamu begitu lelah sayang,bahkan terlihat kurus seperti ini”ucap ibu Arkana memperhatikan Laras.
“Mungkin,karena Laras jarang makan tante dan mengakibatkan tubuh Laras terlihat kurus”jelas Laras tersenyum.
“Perhatikan kesehatan kamu juga Laras,jangan terlalu fokus pada penelitian kamu”ucap ayah Arkana perhatian.
“Baik om,Laras akan dengarkan perintah om”balas Laras tersenyum.
“Arkana tau tidak,kamu main ke sini?”tanya ibu Arkana lembut.
“Arkana sibuk kayaknya tante,Laras tidak memberitahunya dan Laras tidak ingin mengganggu kesibukan Arkana saat ini”balas Laras pengertian.
“Kamu tidak salah mencintai Laras,bahkan Laras begitu pengertian terhadap kamu Arkana”batin ibu Arkana merasa senang.
“Menginaplah di sini,agar rumah ini tidak terlalu sunyi”kata ibu Arkana memaksa menginap di rumahnya.
“Lagi pula,kamar Arkana kosong dan kamu bisa tidur di kamar Arkana”ucap ayah Arkana pada Laras.
“Aku tidak enak tante dengan Arkana”tolak Laras,karena merasa kamar Arkana privasi Arkana sendiri.
“Tidak apa-apa sayang,Arkana pasti senang dengan kamu yang menempati kamarnya dan nanti biar tante kirim pesan terhadapnya”ucap ibu Arkana antusias.
“Terimakasih tante”ucap Laras terasa sungkan.
“Tante dan om pergi istirahat,anggap saja rumah kamu sendiri dan kamu tinggallah di kamar Arkana”ucapnya tersenyum dengan tulus.
“Baik tante”ucap Laras singkat.
Kemudian ibu dan ayahnya Arkana masuk ke dalam kamar,bahkan ibu Arkana senyum-senyum dengan kedatangan Laras ke rumahnya.
“Anak kita memang terbaik,dia memang pintar mencintai Laras dan demi Laras dia bekerja keras untuk membantu di perusahaan”ucap ibu Arkana bangga.
“Memangnya,Laras juga menyukai Arkana?”tanya ayah Arkana duduk di atas ranjang.
“Sepertinya,mereka saling menyukai satu sama lain dan putra kita harus cepat-cepat melamar Laras”balas ibu Arkana antusias.
“Kau bisa menyuruh putramu untuk melamar Laras,aku yakin putramu akan mengikuti kemauan kamu”ucap ayah Arkana yang langsung berbaring di atas ranjang.
Apalagi,dia merasa begitu lelah dengan pekerjaannya di kantor dan mulai memejamkan matanya untuk tidur.
Berbeda halnya dengan Laras,dia baru masuk ke kamar Arkana dan nuansa kamar Arkana persis seperti dulu dirinya pertama kali masuk ke kamar Arkana.
Terlihat wajah tampan Arkana di foto,dia semakin rindu dengan Arkana dan kakinya berjalan ke arah ranjang Arkana.
“Coba aku hubungi dia saja”putus Laras bersemangat.
Tut….
Tut….
Tut….
“Tumben sih,belum dia angkat”gerutu Laras yang kini berbaring di ranjang Arkana.
Kemudian dia mencoba mengulangi panggilannya dengan sabar,tidak lama tersambung dan Laras melihat penampilan Arkana yang baru saja selesai mandi.
“Baru selesai mandi apa?”tanya Laras memastikan.
“Iya,kamu di mana?aku merasa tidak asing”balas Arkana mencoba mengingat.
“Di kamar kamu”balas Laras tersenyum.
“Kau sedang merindukan aku hem”ucap Arkana melihat senyuman Laras yang begitu cantik.
“Kau benar,aku merindukan kamu.Sini pulang,aku sedang menumpang di kamar kamu”balas Laras memeluk guling yang di perlihatkan ke arah Arkana.
Arkana tersenyum melihat gadisnya,dia merasa rindu dengan Laras dan ingin memeluk wanita yang di sukainya.
“Kau mau menginap di rumahku?”tanya Arkana lembut.
“Iya,karena hari sudah malam dan aku di suruh tante menginap.Sekalian,aku mengundang tante ke acara ulang tahunku minggu depan”jelas Laras.
“Baiklah,nanti aku kirimkan gaun spesial buat kamu dan kamu harus memakai gaun itu di pesta ulang tahun kamu ok”ucap Arkana membayangkan Laras memakai gaun yang sudah dia siapkan.
“Kau menyiapkan gaun lagi untukku”kata Laras menggelengkan kepalanya,karena setiap ulang tahunnya dan Arkana selalu memberikan gaun terhadapnya.
“Iya,kau harus terlihat cantik di pesta ulang tahun kamu nanti”ucap Arkana tersenyum.
“Kau selalu memberikan gaun untukku,tapi yang aku butuhkan kamu di sini dan bukan gaun yang kau berikan”cemberut Laras sebagai bentuk protes terhadap Arkana.
“Maafkan aku,karena aku terlalu sibuk”kata Arkana merasa gemas dengan tingkah Laras.
“Sudahlah,aku mau tidur saja”ucap Laras ngambek dan mematikan sambungan teleponnya.
Arkana menghela nafasnya,dia merasa gemas dengan Laras dan kini dia berada di apartemen miliknya.
Baru kemarin dirinya pulang ke negaranya,bahkan orang tuanya sendiri juga belum mengetahui kepulangannya dan dia merasa ingin pulang ke rumahnya.
Melihat Laras yang kini berada di rumahnya,dia bergegas memakai pakaiannya dengan cepat dan memilih pulang ke rumahnya memberikan kejutan terhadap Laras.
Selang perjalanan satu jam,rumahnya tampak sepi dan keluarganya sudah tertidur.Tinggal kepala pelayan yang masih bangun,dia membuka pintu rumah dan senang tuannya sudah pulang.
“Jangan bangunkan keluargaku,biarkan mereka istirahat”ucap Arkana memberi perintah.
“Baik tuan,tapi...”
“Aku tau,Laras menempati kamarku.Biarkan saja,dia istirahat dan tidak perlu di bangunkan”kata Arkana yang kini akan menaiki tangga.
Kepala pelayan mengangguk mengerti,dia langsung meninggalkan Arkana dan membiarkan tuannya beristirahat.
Arkana perlahan membuka pintu kamarnya,dia melihat Laras yang kini tidur begitu pulas di ranjangnya dan dia perlahan mendekati Laras.
“Dia tidur saja cantik”ucap Arkana membelai rambut Laras dengan lembut.
Laras merasakan gerakan tangan di wajahnya,perlahan dia membuka kedua matanya dan melihat Arkana yang kini berada di depan matanya.
“Arkana”ucap Laras senang dan langsung menghambur ke pelukan Arkana.
Arkana jelas terkejut dengan tindakan Laras yang spontan,apalagi Laras langsung memeluknya dan dia membalas pelukan Arkana.
“Aku tidak bermimpi kan”ucap Laras melepas pelukannya.
“No,aku memang sudah pulang dari kemarin”kata Arkana menatap wajah cantik Laras.
“Akhirnya kamu pulang,aku rindu kamu tau”ucap Laras menatap Arkana.
Laras merasa Arkana semakin tampan,dia membelai wajah Arkana perlahan dan memastikan yang di depannya memang Arkana saat ini.
Apalagi,dia tidak ingin ini halusinasi maupun bermimpi.Dia mengamati Arkana dengan diam,menyadari dirinya tidak bermimpi.
“Aww”cubitnya pada lengannya sendiri.
“Apa yang kamu lakukan”ucap Arkana melihat tangan Laras yang kini merah.
“Aku memastikan ini tidak mimpi dan benar saja bukan mimpi”katanya terharu.
Arkana menarik Laras ke dalam pelukannya,dia menyadari Laras begitu merindukannya dan dia merasa bersalah terhadap Laras.
“Maafkan aku”ucap Arkana lirih.
“Tidak perlu minta maaf,karena aku mengerti kesulitan kamu”balas Laras menghirup aroma tubuh Arkana.
Karena yang terpenting saat ini,Arkana ada di depannya dan dia cukup senang dengan kepulangan Arkana.