Langit di atas Lembah Seribu Pedang selalu berkabut, seolah-olah para roh pedang zaman kuno sengaja menutupinya dari mata dunia luar. Di balik kabut itu, terdapat sebuah lembah yang luas, terjal, dan dipenuhi bangunan megah terbuat dari batu hitam. Di puncak-puncak tebingnya, ratusan pedang kuno tertancap, bersinar samar seperti bintang yang tertidur. Konon, setiap pedang telah menyaksikan darah dan kemenangan yang tak terhitung jumlahnya sepanjang ribuan tahun sejarah klan ini.
Di tempat inilah, klan terbesar dalam benua Timur, Klan Lembah Seribu Pedang, berdiri tegak sebagai simbol kekuatan, kejayaan, dan ketakutan.
Klan ini memiliki struktur kekuasaan yang ketat:
Murid luar, ribuan pemula yang menghabiskan waktunya untuk latihan dasar.
Murid dalam, mereka yang telah membuktikan bakat serta disiplin.
Murid senior, para ahli pedang yang menjadi pilar kekuatan klan.
Murid elit, generasi terpilih yang berhak memegang pedang roh dan mempelajari teknik pamungkas.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Junot Slengean Scd, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB.13 Kematian Shi Luo
Langit di atas wilayah Klan Tengkorak Merah menggelegar hebat, seolah menyadari bahwa tragedi besar tengah menanti di bawahnya. Awan hitam menggulung, menutup cahaya matahari. Semua anggota klan menengadah, napas mereka tercekat melihat satu pemuda berdiri tegak di udara, bagai raja tanpa mahkota—Xio Lun. Aura yang ia tekan sedemikian rupa bergetar pelan seperti naga yang tertidur, namun siap melahap dunia kapan pun ia mau.
Sementara di gerbang utama klan, Patriak Hong Ju dan para tetua berdiri membentuk formasi. Ekspresi mereka mengeras ketika mendengar laporan Shi Luo barusan.
Patriak Hong Ju mengerutkan dahi, wajahnya dipenuhi rasa jengkel sekaligus cemas. Klan Bunga Persik… Xin Shi… peta harta dan artefak kuno… apa bocah ini mengetahui rahasia itu? batin Hong Ju gusar.
Tak ingin menunjukkan kegundahan yang sesungguhnya, Hong Ju mengibaskan lengan bajunya dan berteriak lantang, penuh kesombongan:
"Kalau demikian, bunuh bocah ingusan itu tanpa ampun! Tidak boleh ada seorang pun yang tahu apa yang ia ketahui!"
Shi Luo menunduk dalam, lalu terkekeh dengan sombongnya. Aura Raja tingkat tinggi mengalir dari tubuhnya, membentuk badai merah darah di sekitar kedua kakinya. Ia langsung menjejak tanah—dan dalam sekejap menghilang.
WHOOSH!!
Tubuhnya muncul kembali tepat di hadapan Xio Lun di udara. Ia menatap penuh kebencian.
“Bocah hina,” cibir Shi Luo. “Beraninya kau datang seorang diri ke sarang harimau, hanya untuk menjemput maut? Kau pikir siapa dirimu!?”
Xio Lun tidak menjawab sepatah kata pun. Tatapannya dingin bagai lautan es musim gugur. Angin menderu di sekitar tubuhnya, namun ia tidak bergeming sama sekali.
Shi Luo mendecak.
"Apa kau tuli!? Atau terlalu takut untuk membalas hinaanku, hah!? Dasar sampah tak tahu diri!"
Xio Lun tersenyum tipis—senyuman yang lebih menyeramkan dari kemarahan mana pun.
“Aku hanya sedang berpikir…” ujarnya datar.
“…apakah aku harus menghancurkan klanmu mulai dari patriaknya, atau mulai dari sampah sepertimu.”
Wajah Shi Luo memerah menahan emosi.
“BAJINGAN!!!” raungnya, aura darah memancar dari seluruh tubuhnya. “Aku akan memastikan tubuhmu tercabik, tulangmu remuk, dan jiwamu tersiksa selama seribu tahun!!!”
Shi Luo meninju udara.
🌪️ Jurus Klan Tengkorak Merah: Darah Neraka Mengaum!
Energi merah menyala memadat menjadi serigala iblis raksasa, menerjang Xio Lun dengan kecepatan kilat. Tanah di bawah mereka retak seperti kaca pecah. Anggota klan berjatuhan karena tekanan aura.
Namun Xio Lun hanya berbisik pelan…
“Lambat.”
Ia menggerakkan tubuhnya satu langkah ke samping. Tanpa usaha. Tanpa tekanan. Serangan mematikan Shi Luo hanya menghantam udara kosong dan meledak jauh di belakang.
BOOOOMMMM!!!
Ledakan itu lantas menghancurkan 13 bangunan megah klan mereka.
Para tetua di bawah melotot.
Patriak Hong Ju mengepal kuat.
Kekuatan bocah itu… tidak normal…
Shi Luo mendesis dengan mata membelalak.
“Kau masih bisa mengelak!? Baik, aku akan membuatmu berlutut!!!”
🔥 Jurus Klan Tengkorak Merah: Pusaran Darah Pemutus Jiwa!
Ratusan pusaran darah muncul sekaligus seperti lubang maut. Mereka menyedot udara dan energi spiritual di sekitarnya, mengarah tepat ke tubuh Xio Lun.
Tetapi Xio Lun hanya mengangkat satu tangan…
CRAACK—!!!
Aura hitam tipis menyelimuti tubuhnya, otomatis meruntuhkan semua pusaran darah yang mendekat. Mereka hancur sebelum menyentuhnya.
Shi Luo mulai merasakan ketakutan merayapi punggungnya.
“A-apa… bagaimana mungkin… Serangan itu bisa menghisap roh seekor naga!” Ia berteriak panik.
Baru sekarang ia sadar…
Bocah ini jauh di atas levelnya.
Tetapi egonya menolak menyerah.
Ia mengeluarkan senjata artefak yang menggantung di pinggangnya.
🔱 Artefak Merah Darah: Tombak Neraka Tulang!
“Aku sudah bosan bermain!” teriak Shi Luo, memelintir senjatanya di udara. “MATI KAU!!!”
Tubuhnya melesat, menyerang dari segala arah.
Satu, dua, tiga puluh serangan menusuk udara.
Semua tepat ke titik mematikan tubuh Xio Lun.
Namun…
TING! TING! TING! TING!
Semua serangan itu berhenti hanya beberapa sentimeter dari kulit Xio Lun—terhalang energi hitam tipis seperti perisai abadi.
“Tidak mungkin…” bibir Shi Luo gemetar.
Xio Lun akhirnya bersuara, tenang namun menusuk:
“Ini sudah selesai?”
Shi Luo langsung melompat mundur, terengah-engah. Ia sadar…
Kalau ia tidak melakukan sesuatu—ia akan mati.
Tangan kirinya menyambar botol kecil ungu gelap dari balik jubahnya.
Mata para tetua melebar.
“Shi Luo!!! Jangan—!!!” teriak Shi Bao.
Terlambat.
Shi Luo menelan pil itu.
💀 Pil Iblis Jiwa
→ Meningkatkan satu ranah seketika, mengorbankan jiwa dan umur peminumnya.
Aura hitam mengamuk dari tubuhnya—matanya kini dipenuhi garis merah iblis.
Seketika Ranah shi luo yang berada di ranah Raja dipaksa menembus ranah KAISAR BOOOOMMMM aura ranah KAISAR seketika merembes keluar dari tubuh shi luo
“Kau sudah mati, BOCAAHHH!!!”
Shi Luo meraung seperti iblis lepas dari neraka. Kecepatannya meningkat berlipat ganda. Tombaknya berubah menjadi bayangan panjang yang membelah udara.
Xio Lun menatap dengan tenang.
Aura hitam pekat mulai bangkit dari tubuhnya.
Pedang kecil di pinggangnya bergetar lirih.
Shi Luo menerjang!
⛓️ Jurus Terlarang: Tulang Darah Pemakan Roh!!!
Serangan itu mengarah tepat ke jantung Xio Lun…
Namun…
—
Xio Lun menggenggam pedangnya.
Aura hitam mengamuk seketika, menelan seluruh langit.
Mata Xio Lun berubah gelap.
“Jurus Pedang Kegelapan Pertama…”
Suara itu bergema ke seluruh wilayah klan.
Shi Luo berhenti seketika—ketakutan.
Terlambat.
“Gelap Ngampar.”
—
CLANGGGGG—!!!
Kilatan hitam pekat membelah langit.
Waktu serasa berhenti.
Tubuh Shi Luo membeku.
Mata melebar.
Lalu—perlahan…
Ia hancur menjadi partikel hitam halus.
Tiada darah.
Tiada daging.
Tiada jasad.
Lenyap.
Sirna.
Seakan ia tidak pernah ada.
Angin dingin menyapu sunyi.
—Diam.
Semua anggota klan terdiam.
Jiwa mereka runtuh.
Patriak Hong Ju tidak bisa bernapas.
Shi Bao, Shi Zhen, Shi Long pucat seputih mayat.
Shi luo yang berada di ranah Kaisar hilang oleh satu serangan…
Hanya oleh seorang bocah.
…
Di bawah tanah, Xin Shi menggigit bibirnya, air matanya menetes. Ia merasakan badai aura luar itu.
“Xio Lun…” bisiknya lirih. “Kau benar-benar kembali…”
Di dalam aula, Tiandu menyipitkan mata.
Untuk pertama kalinya… ia tertarik.
Di udara, Xio Lun berdiri tegak, aura hitam mengalir seperti dewa perang turun dari langit.
Tatapannya menyapu seluruh klan…
Dan ia berseru lantang:
Siapa Berikutnya..,,
kemungkinan aja mc nya emg nggk punya pengetahuan ttg apa dan bgmana cara ber latih silat
pamaeh pisan
kalimat ini sudah berapa x ulang , kreatif dikit napa thor cari narasi yg baru tdk ngulang2 kata
KAU PIKIR ADA ORANG MAU BACA BACOT MU INI THOR
author nya g pernah belajar dari mmbaca novel2 yg author jam terbabg nya sfh tinggi