Naima dan Arga akan segera menikah tak lebih dari dua Minggu lagi. tapi nyatanya Arga berse-ling-kuh dengan wanita yang tak lain adalah anak dari pemilik perusahaan tempat dia bekerja. Naima memergoki Arga dan dia datang kepada ayah dari Wanita itu untuk meminta pertanggung jawaban darinya. tapi tanpa di sangka malah duda dua anak itu bertanggung jawab dengan cara menikahinya.
apakah pernikahan mereka akan bahagia? saksikan terus kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yam_zhie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Naima 23
"Kamu kenapa melamun aja sih sayang? Apa ada yang kamu pikirkan?"tanya Gisel saat mereka berada di taman belakang rumah Angkasa. Dengan manja Gisel menyandarkan kepalanya di dada bidang milik Arga.
"Aku sedang memikirkan bagaimana jika papamu tidak mau membayarkan uang untuk pernikahan kita? Kamu tau sendiri gaji aku juga belum besar. karena jabatan aku masih sebagai wakil manager di perusahaan Angkasa,"bohong Arga.
Padahal dalam pikirannya, Dia sedang memikirkan Naima. Dengan siapa gadis itu pergi? Apa benar Naima penampang itu melupakan dan berpaling darinya? Tapi mana mungkin? Karena selama ini yang dia tahu, Naima tidak pernah dekat dengan pria manapun selain dirimu. Karena dia terlalu posesif kepada Naima. Dia terlalu takut jika naimah diambil orang lain. Akan tetapi sekarang malah dia sendiri yang melepaskan Naima.
"Kamu jangan khawatir makan masalah itu. Papi pasti akan memberikan apapun yang aku mau. Papi pasti akan membayar semua wedding dream impianku. Apalagi aku adalah anak satu-satunya dari Papi dari papi,"jawab Gisel sombong.
"Oh iya sayang. Aku nggak lihat mami kamu, mami kamu ada di mana?"tanya Arga memberanikan diri.
"Mami Ada di luar negri. Nanti menjelang kita menikah mami akan datang,"jawab Gisel.
"Oh jadi kamu dan mami kamu dulu tinggalnya di luar negri ya sayang? Pasti enak ya sayang tinggal di luar negri. Aku belum pernah ke sana sama sekali,"ujar Arga penuh antusias.
"Nanti honeymoon kita ke luar negri mas. Aku akan minta papi siapkan honeymoon kita ke luar negri. Kamu mau kemana?"jawab Gisel semakin membuat mata Arga berbinar terang.
Senyumannya juga terlihat mengembang. membayangkan jika dirinya bisa ke luar negeri, secara gratis bersama dengan Gisel. Dengan begitu dia bisa pamer kepada teman-temannya. Teman-temannya pasti akan iri kepadanya. Melihat kesuksesannya saat ini, apalagi dia berhasil menikah dengan anak dari pemilik perusahaan besar. ah sudah tak bisa dibayangkan lagi bagaimana hidupnya nanti. Sudah pasti akan enak dan dipenuhi dengan fasilitas mewah dari mertuanya.
Belum lagi dia juga akan dengan gampangnya naik jabatan. Semoga saja dengan cepat ya bisa naik jabatan menjadi wakil pimpinan perusahaan. Gaji dan kekuasaan yang besar akan dia pegang. benar apa kata orang tuanya, dia tidak salah memilih. Dia memilih Gisel akan mendapatkan banyak keuntungan, dari pada memilih Naima. Yang ada hidup dia akan semakin susah. Apalagi rencananya setelah menikah tidak bekerja.
"Memangnya boleh sayang kita honeymoon ke luar negeri? Pasti akan sangat mahal biayanya, bagaimana jika papimu marah? Mengira jika aku hanya memanfaatkan kamu saja. Tidak usah lah sayang biar saja honeymoon di rumah saja. Aku tidak ingin nanti ayahmu mengira jika aku menikah denganmu bukan karena cinta, tapi karena uang,"ujar Arga pura-pura tidak mau.
"Astaga sayang, Aku tahu kamu itu sangat mencintai aku dan kedua orang tuamu tetap sangat baik. Mana mungkin kamu memanfaatkan aku. Jika kamu memanfaatkan aku sudah dari awal kamu kan minta ini itu kepadaku. Sedangkan kamu tidak pernah minta tapi selalu aku yang memberikan atas kesadaran aku sendiri Karena rasa cinta aku sama kamu,"jawab Gisel semakin mengeratkan pelukannya kepada Arga.
"Aku lebih mencintaimu sayang. Kamu percaya itu kan sayang?"tanya Arga mencium kepala Gisel.
"Aku sangat percaya sayang. Buktinya kamu melepaskan wanita itu demi aku. Padahal kamu akan menikah beberapa hari lagi. Itu sudah membuktikan jika kamu sangat mencintai aku. Aku juga sangat suka dan tidak mengira jika ciu-/manmu untukku adalah ciu-/man pertamamu. Aku kira kamu dan dia sudah sering melakukan hal seperti itu, tapi ternyata tidak. Aku adalah orang yang beruntung, tapi rasanya aku ingin lebih lagi ari sekedar yang kita lakukan di kantor,"bisik Gisel membuat bulu kuduk Arga berdiri.
"Aku juga sangat ingin, karena kamu begitu pandai memancing. Tapi, kita lakukan setelah menikah ya sayang. Aku ingin melakukannya lebih spesial lagi. Saat kita honeymoon kita bisa melakukan apapun yang kita mau. Apalagi kita akan honeymoon ke luar negeri. Dengan suasana yang berbeda. Sekarang cukup seperti biasa saja. Bagaimana?"jawab Arga membuat pengen manal Gisel terlihat dengan jelas.
Gisel berdiri dan menarik tangan Arga untuk masuk ke dalam. Bisa membawa Arga ke ruang baca milik papanya. Bi ruangan sepi mereka bebas melakukan apapun. Karena yang Gisel tahu di sana tidak ada CCTV yang dipasang oleh Papanya. Tanpa banyak berkata bisa mengajak duduk harga di sofa.
"Sayang, apa tidak masalah kita berada di sini? banyak sekali buku-buku, kamu suka membaca? Aku tidak mengira kalau kamu sangat suka membaca,"ujar Arga.
Tapi tangannya sudah dari tadi terus mengusap-ngusap kaki Gisel. Arga dan bisa memang sudah terbiasa. Sehingga dia tahu apa yang diinginkan Gisel saat ini, karena dia juga menginginkannya. Apalagi bersama Naima tidak pernah melakukan apapun. Selain berpegangan tangan. Padahal bersama dengan Naima adrenalin dia sebagai pria jauh lebih terpancing.
Entah kenapa pesona dari Naima memang berbeda. Hanya saja dia harus bisa menahan diri. Karena Naima pasti akan mengamuk padanya. Baru di rangkul pinggang saja dia sudah marah-marah. Apalagi yang lain-lain. Berbeda dengan Gisel, justru dialah yang sering memancing-mancing dirinya. Namanya laki-laki kalau dipancing terus-menerus pasti tidak akan tahan.
cup
Cup
Cup
Mereka mulai melakukan ritual seperti biasanya. ritual kesukaan mereka jika bertemu, hal yang wajib mereka lakukan saat berduaan.
"Apa tidak masalah sayang?"tanya Arga saat dia membuka kan-cing baju Gisel.
"Halah biasanya juga seperti itu kan!"ujar Gisel membuat Arga terkekeh.
"Aku hanya khawatir jika di sini ada CCTV sayang. aku tak ingat jika nanti papamu akan marah melihat apa yang kita lakukan di sini,"alasan Arga.
"Papi tak akan marah. paling tidak akan langsung menikahkan kita. Mempercepat pernikahan kita, itu jauh lebih bagus. Karena aku sudah ingin segera menikah denganmu,"jawab Gisel.
"Benar juga sayang,"jawab Arga dan kembali melakukan kegiatan mereka. Memang tidak sampai kebablasan. Tapi hampir dan menuju, sedikit lagi. Memang seharusnya mereka segera menikah. Itu jauh lebih baik, jangan di biarkan terlalu lama seperti itu. Karena akan semakin parah berbuat do-sa. Bisa-bisa nanti kebab-lasan.
makin seru az cerita nya kk outhor ini 🥰🥰🥰