"ah...Aku tidak akan memaafkanmu Alaska!! " ucap wanita itu dalam hati setelah melihat tunangannya bermesraan di mansion milik ayahnya dengan seorang wanita yang tidak lain adalah sepupunya sendiri.
Hubungan yang awalnya terjalin manis dan menyenangkan itu, kini mulai goyah karna hadirnya seorang wanita berhati licik bermuka dua itu, didepan baik di belakang diam diam menusuk.
Tiba tiba ada yang memperhatikan wanita itu dari lama, dan kini ingin mencuri kesempatan untuk menaklukkan hati si wanita itu.
Apakah wanita itu akan takluk oleh nya? ayok ikuti kisahnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanna Lovina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
5 Ttm
Setelah kejadian itu, Jeslin jadi lebih sering mengurung dirinya di kamar. Tentu saja hal itu membuat ayahnya khawatir tanpa tau apa yang terjadi. Alaska juga tidak menanyai nya sama sekali.
"Apa yang harus gua lakukan? pernikahan akan berlangsung 3 hari lagi. aku gak mau menikahi nya. " ucapnya melihat lembaran foto kebersamaannya dengan Alaska.
Dia merobek foto itu sebagian dan mulai membakarnya. Bau gosong dari kamarnya membuat orang rumah semakin kaget.
"Non Jeslin..... anda baik baik saja? " tanya bi Ainun, sambil menggedor gedor pintu.
"ada apa bi?? bau gosong apa ini? " tanya ayah Jeslin yang juga merasa panik saat itu.
"ga tau tuan.... non Jeslin sedang di dalam!! " jawabnya gemetar tidak berhenti menggedor pintu.
"Jeslin... putri ku!!! kamu baik baik saja?? "
karna tidak ada jawaban akhirnya dia mengambil kunci cadangan kamar putrinya dan membukanya.
Betapa terkejutnya mereka melihat keadaan Jeslin yang sangat lemas, pucat terduduk di lantai ditambah berantakannya ruangan itu di penuhi abu kertas.
"Jeslin.... sayang... apa yang terjadi? " tanya pria itu langsung memeluk putrinya yang sangat lemah itu.
"pa.... aku tidak mau menikah dengan penghianat itu!!" Jawabnya berderai air mata.
"sayang... apa yang kamu katakan? Bukankah kalian saling mencintai? kenapa? " tanyanya bingung dengan permintaan putrinya.
"aku bilang, batalkan pernikahan nya!! " teriaknya keras.
Entah karna belum makan sejak kemarin, kepalanya mulai pusing dan akhirnya ambruk di pangkuan ayahnya.
"tuan.... "
"Bi... ayok bantu aku membawanya ke rumah sakit!! "
Mereka segera menuju rumah sakit dengan perasaan sangat khawatir bercampur takut anak itu kenapa napa.
*setelah di periksa.
"pak... putri anda sangat lemah dan tidak ada makanan atau air yang masuk ketubuhnya. " ucap dokter yang memeriksa Jeslin.
"bagaimana mungkin? Apa yang membuat anak itu melakukannya? "
"Saya tidak tau pak, Jeslin itu putri anda. Sepertinya banyak hal yang menekan emosional anak anda. Sebaiknya bertanya lah apa yang membuatnya merasa frustasi seperti itu. "
"Bagaimana sekarang kondisinya dok? "
"Dia sudah mulai membaik pak setelah di beri infus cairan. Ini resep obat nya silahkan di tebus yah pak. " ucapnya mempersilahkan nya keluar.
Pria itu masih bingung kenapa putrinya ingin membatalkan pernikahannya. Dia sendiri tau kalau Jeslin sangat mencintai pria itu bahkan lebih dari dirinya sendiri.
Dia memutuskan untuk menghubungi Alaska dan menyuruhnya datang ke tempat itu.
Sejam berlalu akhirnya pria itu datang tapi tidak sendiri, tentu saja bersama Karolin.
"om.... Jes dimana? " tanyanya berpura pura khawatir.
"Alaska? Dari mana aja kamu? apakah kamu tidak ingin menikah dengan putriku hingga berleha leha begini bahkan disaat dia membutuhkanmu? "
"Ah... paman... sudahlah jangan memarahi Alaska!! Dia kan pewaris tunggal perusahaannya paman, jadi dia sangat sibuk. Ka jeslin juga harus bisa mengerti bukan? " Sahut Karolin membela.
"Iya benar om. aku sangat sibuk akhir akhir ini!! dimana tunangan ku om? aku sangat merindukannya setelah beberapa hari sangat sibuk dengan perusahaan!! " Sambungnya meyakinkan.
Padahal di beberapa terakhir dia hanya sibuk dengan percintaannya dengan Karolin yang kian hari semakin panas.
Merasa alasannya masuk akal akhirnya pria itu menunjukkan ruangannya dan pria itu segera masuk kesana.
Sesampainya di dalam ruangan dia mulai ber akting dengan air mata palsu nya "Sayang.... kenapa keadaanmu bisa sampai begini? "
Jeslin tidak menjawab hanya memalingkan wajahnya ke arah lain. Saat ini dia benar benar merasa muak dengan kehadirannya.
"Cukup!! Jangan pernah memanggilku dengan sebutan jijik itu!! " Ucapnya menahan air matanya dengan hatinya yang di penuhi kebencian.
Bagaimana tidak, seseorang yang sudah dianggap segalanya ternyata bermain wanita di belakang dan itu dengan sepupunya sendiri.
"hei.. hei... jangan begini!! kita akan menikah sebentar lagi. Ayolah Jes jangan terus begini... come on.... "
"menikah??? hahahah.... jangan harap itu akan terwujud!! Aku akan membatalkan nya!! "
"Kamu pikir kamu bisa membatalkannya sesuka hatimu Jeslin?? Jangan harap!!! " Jawabnya menekan kuat lengan wanita itu dengan nada ancaman.
"Jika kamu berani melakukannya, seperti kamu kehilangan ibumu, kau juga akan kehilangan papa tercinta mu itu!! paham!!! " melepas tangan yang sudah membekas akibat ulahnya.
Dia segera keluar dan meninggalkan ruangan itu dengan keadaan sangat marah.
Jeslin semakin takut, belum menikah aja dia sudah berani bermain wanita dan juga melukainya bahkan disaat dia sedang dalam keadaan lemah seperti ini apa jadinya jika mereka sudah menikah.
Dia bingung tidak tau harus meminta pertolongan pada siapa. Ancaman tadi benar benar membuatnya lebih takut lagi.
"Ini mah gua maju kena mundur juga kena!! " gumamnya tidak berdaya.
Tiba tiba di kebingungannya saat ini, wajah pria itu terlintas sangat jelas. Yah Jefan yang selalu bilang jika di butuhkan dia akan selalu ada untuk membantunya.
Dia mengambil HP nya yang kebetulan ada di meja dekat ranjang rumah sakit itu dan batrenya hanya tersisa 10%.
Takut HP nya mati tiba tiba, jika menelpon akhirnya dia mengirim pesan agar pria itu datang untuk menjenguknya kesana.
Dan benar saja saat pesan itu terkirim, hpnya sudah mati. Dia hanya berharap pesannya di baca pria itu.
*Di tempat lain....
Jefan sedang serius bermain dengan raket yang dipegangnya.
"hei... ayolah Jef.... Fokus bro!!! Masa lo gak bisa sih ngejar poin yang udah tertinggal jauh?? Biasanya gua yang kalah, kenapa sudah 3 ronde lo kalah terus? " teriak Sam lawan mainnya.
"oke!! oke!!! kali ini gua kalah Sam!!! mungkin besok besok aku akan mengalahkanmu lagi!! " menaruh raket nya dan duduk untuk minum.
"What??? selesai nih? " tanya nya belum puas meledek Jefan dari tadi.
"yah... Stop dulu!! Sesuai perjanjian, lo bebas mau liburan kemana aja gua yang bayarin tapi tidak dengan pulangnya yah!! "
"apa?? Jangan gitu dong!!! Kalo gua gak pulang pulang nanti, lo kecarian sama gua " goda Sam sambil memukul baju sahabatnya itu agak kuat.
"Come on bro!! lo juga banyak uang kan? gak mungkin lo gak bisa pulang lagi!! " Jawabnya tidak mau kalah.
"Parah lo!! nanggung banget! Lo tau kan apapun yang nanggung itu sakit!! "
"udah diam lo Sam!! gua tampol juga mulut lo gak bisa diam!! "
"Hahah..... ampun... takut.... " ledeknya sambil tertawa puas.
Dia melihat layar HP nya menyala dan beberapa pesan masuk dari nomor baru. Awalnya tidak ingin membuka karna mengira itu orang iseng yang ingin mengganggunya.
Tapi ada sedikit penasaran di hatinya hingga akhirnya membuka pesan itu.
"Jef, ini gua Jeslin.
lo bilang, mau bantuin gua kan?
Ok, sekarang gua butuh bantuan loe.
Gua sedang berada di Rumah sakit xxx! "
"Ini serius wanita itu? ah gak mungkin, bisa aja ini orang yang sedang butuh uang sehingga memanfaat kan aku. Mana minta ketemu nya di rumah sakit lagi? " Gumamnya tidak membalas pesan itu.
"kenapa lo? " tanya Sam memperhatikannya tiba tiba diam.
"Sam... gua tempo hari ketemu wanita cantik yang sedang patah hati dan gua ngasih nomor... "
"what?? Serius lo?? kok bisa? Se tau gua lo itu gak pernah dengan sukarelawan ngasih nomor ke orang apalagi ke cewek patah hati lagi...lo mau jadi dokter penyambung hati kah? hahah... "
"udah!! lo jangan ketawa sebelum kepala kok ini gua sumpal ke mulut lebar lo!! "
"upss... oke!! Santai... santai!!! memangnya kenapa? "
"Setelah hari itu dia hilang kabar, tiba tiba dia mengirim pesan ini!! " menunjukkan pesan itu.
"tunggu... lo bilang dia baru mengirimi mu pesan setelah sekian lama, itu artinya mungkin dia lagi butuh bantuan lo!! "
"Tapi... "
"udah!! Lo kalau nawarin bantuan jangan setengah setengah!! ayok aku akan menemanimu! Aku juga akan menghubungi beberapa orang suruhan gua untuk mengawasi kita kalau kalau ini sebuah jebakan. " ucap Sam melempar handuk ke arah Jefan untuk me lap badannya yang sudah di penuhi keringat.