NovelToon NovelToon
LIHAT AKU SEKALI SAJA

LIHAT AKU SEKALI SAJA

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Mengubah Takdir
Popularitas:11.3k
Nilai: 5
Nama Author: Emily

Ujian hidup yang di alami Erina Derranica seakan tiada habisnya. Di usia 19 tahun ia dituntut kedua orang tuanya memenuhi wasiat mendiang kakeknya untuk menikah dengan cucu temannya yang menetap di Singapura.

Pernikahan pun telah sepakati untuk dilaksanakan. Mempelai pria bernama Theodoriq Widjanarko, 34 tahun. Seorang pebisnis di bidang real estate. Theo panggilan pria itu tentu saja menolak permintaan orangtuanya meskipun sudah melihat langsung surat wasiat kakeknya.

Pada akhirnya Theo menerima putusan orangtuanya tersebut, setelah sang ayah Widjanarko mengancam akan menghapus namanya dari penerima warisan sang ayah.

Namun ternyata Theo memiliki rencana terselubung di balik kepatuhannya terhadap wasiat mendiang kakeknya tersebut.

"Apa rencana terselubung Theodoriq? Mampukah Erina bertahan dalam rumah tangga bak neraka setelah Theo tidak menganggapnya sebagai istri yang sebenarnya?

Ikuti kelanjutan kisah ini. Jangan lupa tinggalkan jejak kalian setelah membaca ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DUA TEMPAT BERBEDA

Theo baru saja selesai meeting dengan manajer proyek pembangunan perumahan satelit yang sedang perusahaannya kerjakan sejak dua bulan yang lalu.

"Sejauh ini aku puas dengan pengerjaan proyek ini. Aku harap kontraktor bisa menyelesaikan pembangunan tepat waktu. Mengingat kontrak kerjasama akan berakhir tiga bulan ke depan", ujar Theo yang mengenakan atribut proyek lengkap di tubuhnya.

"Baik tuan Theo. Kendala yang kita hadapi saat ini karena cuaca yang tidak menentu. Masalah material tetap terkirim, jadi tidak ada waktu terbuang percuma karena kondisi alam. Kontraktor bisa bekerja yang lain di kala hujan", ujar manajer lapangan menjamin efektivitas para pekerja mereka.

"Ya...itu yang aku inginkan, Lee. Sekarang aku dan Revan bisa pulang. Kau terus berkoordinasi dengan orang pusat melalui Revan jika terjadi kendala di lapangan", tegas Theo sambil melangkahkan kakinya menuju mobil.

"Iya tuan Theo", jawab laki-laki berwajah oriental tersebut dengan hormat sebelum atasannya itu masuk mobil yang di kendarai Adam sopir pribadinya.

*

Theo menyandarkan kepalanya pada sandaran mobil. Terasa penat tubuhnya. Sesaat laki-laki itu memejamkan matanya.

"Apa ada kabar dari bibi Zenab?"

Revan yang duduk di kursi depan merasa aneh dengan pertanyaan bos-nya tersebut.

"Tidak ada tuan. Apa tuan mau saya menghubungi apartemen sekarang?".

"Tidak perlu. Aku akan memejamkan mataku sebentar. Kau fokus saja menyetir Adam", ucap Theo.

"Iya tuan. Tuan Theo istirahat saja", jawab Adam sambil menghidupkan musik lembut.

*

Erina terlihat sibuk membuat roti isi bersama Zenab. Sejak selesai makan siang gadis itu mengikuti Zenab yang hendak membuat aneka roti.

"Wah sekarang nona sudah lihai membuat roti. Tuan Theo sangat suka roti isian daging seperti ini", ujar Zenab menata roti di dalam wadah.

"Bibi, kapan kak Theo pulang apa ia ada menghubungi bibi?"

Zenab menghentikan pekerjaannya dan menatap lekat wajah cantik Erina. "Apa kamu merindukan suami mu, sayang?".

"Bukan begitu bibi Zenab", jawab Erin dengan wajah memerah.

Zenab tersenyum melihat Erina tiba-tiba tersipu malu.

"Biasanya setelah meninjau proyek, tuan akan langsung pulang. Tapi tempat pembangunan perumahan yang ia kunjungi sekarang sangat jauh. Kemungkinan tengah malam nanti ia baru sampai apartemen. Makanya bibi mengajak mu membuat roti kesukaan suami mu. Jika ia ingin makan yang hangat tinggal panaskan saja di dalam oven. Biasanya tuan Theo enggan makan berat jika sudah malam".

Erina menganggukkan kepalanya. Sekarang ia sudah bisa membuat roti yang di sukai Theo. Senyum terlukis dari sudut bibirnya.

"Setelah ini, bibi akan pulang. Tidak apa-apa kan nona Erin bibi tinggal sendirian?".

"Iya bibi tidak apa-apa. Aku aman kok di sini. Apalagi keamanan sangat ketat di bawah. Tidak sembarang orang bisa naik ke atasnya".

Zenab tersenyum mendengar perkataan Erina. Wanita paruh baya itu menata wadah roti di atas meja. "Iya. Apartemen ini salah satu yang terbaik di Singapura. Menjaga privasi dan keamanan yang ketat. Jadi kamu aman di sini", ucap Zenab sambil mencubit ujung hidung Erina.

Beberapa saat kemudian Zenab pamit pulang.

Jam di dinding menunjukkan pukul empat sore. Erina merasa gerah, ia memutuskan mandi.

Sekitar dua puluh menit gadis itu membersihkan tubuhnya. Bahkan Erin mencuci rambut. Kini tengah mengeringkan rambut indahnya.

"Drt...

Erin menekan tombol off pada

hair dryer. Kali ini gadis itu tidak mau melakukan kesalahan seperti semalam. Netranya pasat membaca nama di handphone miliknya. Erina belum memberi nama kontak pada nomor yang tertera di layar handphonenya. Tapi ia tahu nomor milik siapa itu.

Senyum terlukis indah di wajah yang terlihat lebih segar sekarang, wajah Erina.

"Halo?", ucapnya terdengar lembut.

"Halo Erin. Kamu telah menyimpan kontak ku?"

Terdengar tawa renyah Erina. "Tentu saja kak Bryant", jawabnya.

"Bagaimana kalau sekarang kita bertemu di cafetaria. Aku akan mentraktir mu kopi", ujar Bryant.

"Kebetulan sekali aku sedang di seputaran jalan dekat apartemen Theo. Atau aku yang akan meminta izin kakak mu, mengajak mu keluar, Erina?".

Mendengar itu, kedua netra bening Erina melotot seperti mau keluar dari kelopaknya.

"Ohhh tidak usah kak. Iya.. aku menerima tawaran mu. Aku bersiap sekarang", jawab Erin sebelum menutup ponselnya.

*

"Bagaimana enak tidak rasanya Black Ivory Coffee yang aku rekomendasi kan untuk mu?", tanya Bryant sambil memangku wajahnya menatap lekat Erina yang duduk di sampingnya.

"Hmm.. kopi ini sangat nikmat kak", jawab Erin antusias.

"Kopi yang kau minum itu berasal dari Thailand. Biji kopi arabika Thailand yang dimakan gajah, kemudian diproses secara alami dalam perutnya. Produksinya sangat terbatas sehingga sangat langka", ujar Bryant memberikan penjelasan.

Erina menganggukkan kepalanya. "Seperti kopi luwak dari Bali?", sahutnya.

"Yes. Tepat sekali. Seperti kopi luwak dari negara mu", jawab Bryant.

"Kakak sepertinya banyak tahu tentang minuman, seperti kopi ini misalnya".

"Ya, kopi salah satu minuman favorit ku. Pekerjaan ku mengharuskan aku paham bidang minuman seperti ini".

"Memangnya apa pekerjaan kak Bryant?", tanya Erina hati-hati karena menyangkut privacy seseorang.

"Aku memiliki beberapa club malam. Di Singapura, Genting, Thailand dan Bali", jawab Bryant sambil menyesap minumannya.

"Wah... Keren sekali. Bagaimana cara mengatur pekerjaan mu sebanyak itu kak?"

"Ada orang-orang kepercayaan ku yang menjalankan bisnis ku", jawab Bryant.

"Oh ya Erin, aku suka berbincang-bincang dengan mu. Kau lawan bicara yang menyenangkan. Aku melihat mu juga tertarik di bidang barista dan kuliner. Aku membawakan buku-buku koleksi ku. Baca dan pelajari lah", ucap Bryant memberikan paper bag pada Erina.

Erina melihat tiga buku yang di bawa Bryant. "Kak...kenapa kau repot-repot membawa buku-buku koleksi mu ini?".

Bryant tersenyum melihat wajah Erina berseri-seri seperti itu. "Karena kita telah menjadi teman. Kau juga bukan orang lain bagi Theo, tentu hal yang sama bagi ku. Karena aku dan kakak mu itu sudah berteman sejak lama", jawab Bryant.

Erina menganggukkan kepalanya dengan senyuman menghiasi bibirnya. "Aku akan mengembalikan buku-buku ini setelah membacanya".

"Santai saja tidak usah terburu-buru. Lagian aku sudah selesai membaca ketiganya", jawab Bryant.

"Oh ya Erina besok malam maukah kau pergi menemani ku menghadiri undangan pernikahan rekan bisnis ku?".

Sejak Erina terdiam memikirkan ajakan Bryant padanya.

"Atau kau kuatir keluar malam? Aku akan meminta izin pada Theo–"

"Ohh...tidak usah kak". Erina spontan mengambil ponsel Bryant dan meletakkannya di atas meja.

"Aku akan memikirkan ajakan mu. Besok aku akan menghubungimu", jawab Erina dengan senyuman menghiasi wajahnya.

"Aku harap kau memberi jawaban iya, Erin", ucap Bryant menatap lekat wajah gadis di sampingnya.

Erina membalasnya dengan senyuman dan anggukkan kepala.

...***...

1
chezalianut
bagus
chezalianut
yahhh...baru jg baca udah mau ending aja ka othor
Aninda
lanjuy👍
Eleanor
/Heart//Heart//Heart/
Eleanor
lwnjut
Delyana.P
Ternyata si Bimo itu sok garang doang. Kirain bisa melindungi kliennya ehh ternyata kabur duluan 😂
Delyana.P
Thor honeymoon dan resepsi kan belom jgn di tamatin dl dong🙏
partini
cerita bagus sekali
Amelia
Aduh sayang sekali kak Emily. Apakah benaran nggak memungkinkan lagi buat lanjut nih?😭
Amelia
Mamposs kau Nella. Emang enak di tinggal gitu aja sama pengacara mu. Kasihan haha
Ariany Sudjana
aduh padahal ceritanya bagus, kok cepat tamat sih
Ariany Sudjana
mampus Nella, yang jalang dan murahan itu kamu, kelas kamu beda jauh dengan Erin . jangan mimpi kamu akan dapat harta Theo, karena kamu pecundang 🤣🤭
aku
bentar aq ngakak dulu. 🤣🤣🤣 gk espek sm si bemo main ngluyur ninggalin ani2 🤣🤣🤣 astagaa 🤣🤣
partini
kirim merek berdua ke Amazon biar di makan mamaconda
Amelia
Nela nela, benar-benar ya nggaktau diri. dah di pungut dr comberan, di kasih hati di enakin hidupnya msh kurang aja. Gasken theo, ancuri idup Nella
chesse
next ka othor
Dinda Wei
Sebagai pelajaran nih kalau belum nikah jgn sekali-kali nitip surat berharga pada pacar sekalipun. Sering loh kejadian kayak ini. Harta di kuasai
Ariany Sudjana
dasar jalang dan Bimo, kalian berdua bodoh, kalian salah pilih lawan. habis ini siap-siap saja kalian menggali kuburan kalian sendiri, dan di black list dari mana-mana
chesse
suka..
chesse
pasangan lucknut...semoga si theo mengetahui niat busuk mereka...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!