seorang perempuan yang mempunyai kesalahan untuk jatuh cinta terhadap seseorang, dari sekian banyaknya laki-laki di dunia ini mengapa ia pilih laki-laki itu untuk menjadi kekasih hatinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon naura hasna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 5
Guru bahasa sunda memasuki ruang kelas dengan buru-buru. "Anak-anak, hari ini kita akan belajar bahasa daerah kita, yaitu bahasa sunda."
''Untuk materinya hari ini kita akan membahas materi tentang carpon atau cerpen dalam bahasa indonesia, selain membahas carpon, nanti juga kalian akan di tugaskan untuk membuat suatu carpon yang pastinya menggunakan bahasa sunda.''
''Siap bu.'' jawab sang murid
guru bahasa sunda mengeluarkan spidol lalu, mulai mencatat materi dan tugasnya.
Guru itu menggerakkan tangan kanannya dengan cepat dan tepat, menuliskan kata-kata di papan tulis dengan kapur putih yang tajam. Dia berdiri tegak di depan papan tulis, dengan kaki yang sedikit terpisah dan tangan kiri yang memegang kapur, sambil menatap papan tulis dengan fokus. Wajahnya terlihat serius dan fokus, dengan alis yang sedikit berkerut dan mata yang tajam memandang papan tulis, memastikan setiap kata yang dituliskan dengan benar. Suara kapur yang bergesekan dengan papan tulis terdengar jelas, seperti suara yang tajam dan jernih, menciptakan kesan yang profesional dan terstruktur. Tulisan guru itu rapi dan jelas, dengan huruf yang besar dan teratur, membuat siswa dapat membaca dengan mudah dan memahami tugas yang diberikan
hasna menghela nafasnya. ''Duh, ternyata pelajaran bahasa sunda sesusah ini ya ternyata, pengen pindah sekolah aja deh ke jawa tengah atau jawa timur.''
"apa yang kalian ketahui tentang apa itu carpon?" tanya sang wali kelas kepada muridnya.
salah satu murid mengangkat tangan kanannya, lalu menjawab. "Carpon adalah singkatan dari Carita Pondok, yang berarti cerita pendek dalam bahasa Sunda. Carpon merupakan karya sastra fiksi yang singkat, umumnya fokus pada satu peristiwa, dan bisa dibaca dalam sekali waktu. Carpon bertujuan menginspirasi pembaca dengan kisah-kisah kehidupan yang realistis dan mengandung nilai-nilai moral, bu."
"bagus abyan, oke untuk selanjutnya sebelum kita menginjakkan ke dalam materi hari ini mungkin dari kalian ada yang mau ditanyakan kepada ibu tentang materi bahasa sunda kali ini?"
"bu, izin bertanya."
hasna mengangkat tangannya untuk mengajukan pertanyaan kepada wali kelasnya karena ia masih belum paham dengan materi yang disampaikan wali kelasnya itu.
"Carpon itu satu univers sama cerpen kah bu? Aku kurang ngerti soalnya," tutur hasna pelan.
"Loh kamu ini gimana sih? Selama kamu sekolah disini dua tahun kamu sekolah disini, di daerah yang tentu isinya orang sunda semua termasuk kamu, masa kamu sendiri tidak mengerti? Kan sudah ibu jelaskan tadi dipertanyakan yang dilampirkan oleh abyan, kamu masih tidak mengerti? Apa mungkin kamu sendiri yang tidak mau mengerti materi yang ibu sampaikan?" ketus wali kelasnya.
Karena hasna sendiri tak kunjung paham dengan penjelasan wali kelasnya, akhirnya wali kelasnya memarahi tingkah laku hasna, karena selama kurang lebih 2 tahun ini dia mempelajari bahasa sunda dan hasilnya selalu sempurna, tapi mengapa sekarang ia selalu mengeluh susah dan tidak mengerti arti-arti dalam bahasa sunda.
"Kamu ini sebenarnya, jagonya itu di pelajaran apa sih? Kamu di bahasa daerah kamu sendiri saja kamu tidak bisa. lalu, kamu berbicara sehari-hari dengan orang sekitar kamu menggunakan bahasa apa kalau tidak menggunakan bahasa sunda sendiri?"
"Aku sukanya di bahasa Jawa, bu." ucap hasna dengan santainya tanpa merasa bersalah
"yasudah, itu mah urusan kamu, sekarang kalian buka buku bahasa sunda kalian."
semua murid pun mengambil buku bahasa sundanya yang berada di tas, termasuk hasna.
"aelah, kena marah lagi gue, emang kenapa sih dengan bahasa Jawa gue ini?" hasna menarik napasnya.
