Di desa kandri yang tenang, kedamaian terusik oleh dendam yang membara di hati Riani. karena dikhianati dan ditinggalkan oleh Anton, yang semula adalah sekutunya dalam membalas dendam pada keluarga Rahman, Riani kini merencanakan pembalasan yang lebih kejam dan licik.
Anton, yang terobsesi untuk menguasai keluarga Rahman melalui pernikahan dengan Dinda, putri mereka, diam-diam bekerja sama dengan Ki Sentanu, seorang dukun yang terkenal dengan ilmu hitamnya. Namun, Anton tidak menyadari bahwa Riani telah mengetahui pengkhianatannya dan kini bertekad untuk menghancurkan semua yang telah ia bangun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Gemini 75, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Luka Masalalu Menyulut Bara
Sementara itu, Riani sedang berada di kantornya yang megah di lantai teratas sebuah gedung pencakar langit, menerima telepon dari salah seorang temannya di kepolisian, seorang komisaris besar yang sudah lama menjadi "anteknya". Ia mendengar kabar bahwa Gita telah ditahan dan akan segera dihadapkan ke pengadilan Riani merasa marah dan frustrasi. Rahangnya mengeras, dan tangannya mencengkeram ponsel erat-erat hingga buku-buku jarinya memutih. Ia tahu bahwa ia harus bertindak cepat untuk melindungi Gita dan, yang lebih penting, melindungi dirinya sendiri. Reputasinya, kekuasaannya, dan seluruh kerajaan bisnisnya terancam runtuh jika Gita sampai buka mulut.
Ia memutuskan untuk menggunakan semua kekuatannya, semua koneksi yang ia miliki, semua sumber daya yang bisa ia kerahkan, untuk membebaskan Gita dan menghancurkan Ardi, polisi muda yang berani menentangnya. Ardi adalah gangguan yang menjengkelkan, seekor nyamuk yang berani menggigit singa. Ia harus dilenyapkan sebelum ia menimbulkan masalah yang lebih besar.
"Ini belum berakhir," gumam Riani, matanya memancarkan kemarahan dan dendam yang membara. Suaranya dingin dan menusuk, seperti es. "Aku akan membuat kalian semua menyesal telah berani melawanku. Kalian akan merasakan murkaku yang sebenarnya.
Riani kemudian menghubungi pengacara terbaik di kota itu, seorang pembela hukum yang legendaris karena kecerdikannya, kelicikannya, dan kemampuannya untuk memenangkan kasus-kasus yang tampaknya mustahil. Ia memintanya untuk membela Gita dengan segala cara, tanpa peduli etika atau moralitas. Ia menawarkan bayaran yang sangat besar, jumlah yang bisa membuat pengacara lain bermimpi selama bertahun-tahun.
"Aku ingin Gita bebas, bagaimanapun caranya," kata Riani kepada pengacara itu, suaranya penuh dengan penekanan. "Aku tidak peduli berapa biayanya. Aku ingin kau menggunakan semua trik dan taktik yang kau ketahui untuk memenangkan kasus ini."
Selain itu, Riani juga menghubungi beberapa wartawan dan pemilik media yang telah lama ia suap dan kendalikan. Ia meminta mereka untuk memberitakan kasus ini secara sensasional dan bias, memutarbalikkan fakta untuk menciptakan simpati publik terhadap Gita dan menjelek-jelekkan Bima. Ia ingin agar masyarakat melihat Gita sebagai korban yang tidak bersalah, bukan sebagai pelaku kejahatan yang keji. Ia menginstruksikan para wartawan untuk menyoroti latar belakang Gita yang malang, hubungannya yang rumit dengan Bima, dan kemungkinan adanya konspirasi yang lebih besar yang melibatkan orang-orang berkuasa.
Riani juga memerintahkan tim media sosialnya untuk meluncurkan kampanye online yang bertujuan untuk mendiskreditkan Ardi dan polisi yang menangani kasus ini. Ia ingin menyebarkan desas-desus dan fitnah tentang Ardi, membuatnya terlihat sebagai polisi yang korup, tidak kompeten, dan memiliki motif tersembunyi. Ia berharap dengan cara ini, ia bisa merusak kredibilitas Ardi dan melemahkan kasus yang ia bangun.
Tidak hanya itu, Mbak Riani juga menghubungi beberapa kenalannya di dunia hitam, orang-orang yang memiliki kemampuan untuk melakukan tindakan-tindakan yang tidak bisa ia lakukan sendiri. Ia meminta mereka untuk mengawasi Ardi dan keluarganya, mencari tahu kelemahan mereka, dan jika perlu, mengancam atau bahkan mencelakai mereka. Ia ingin membuat Ardi merasa takut dan tertekan, sehingga ia akan menyerah dan melepaskan Gita.
Riani adalah seorang wanita yang tidak mengenal batas. Ia bersedia melakukan apa saja, bahkan tindakan yang paling keji sekalipun, untuk melindungi dirinya sendiri dan kekuasaannya. Ia adalah seorang manipulator ulung, seorang dalang yang lihai, dan seorang musuh yang sangat berbahaya.
Riani kemudian menghubungi pengacara terbaik di kota itu, seorang pembela hukum bernama Darmawan yang legendaris karena kecerdikannya, kelicikannya, dan kemampuannya untuk memenangkan kasus-kasus yang tampaknya mustahil. Ia memintanya untuk membela Gita dengan segala cara, tanpa peduli etika atau moralitas. Ia menawarkan bayaran yang sangat besar, jumlah yang bisa membuat pengacara lain bermimpi selama bertahun-tahun, bahkan melebihi biaya operasional firma hukum Darmawan selama setahun penuh.
"Aku ingin Gita bebas, bagaimanapun caranya," kata Riani kepada Darmawan melalui sambungan telepon yang dienkripsi, suaranya penuh dengan penekanan yang dingin dan mengancam. "Aku tidak peduli berapa biayanya. Aku ingin kau menggunakan semua trik dan taktik yang kau ketahui untuk memenangkan kasus ini. Jika perlu, kau bisa bermain kotor. Aku akan menanggung semua risikonya."
Darmawan, yang dikenal sebagai "Sang Pembela Setan" karena reputasinya yang kontroversial, tersenyum sinis di seberang sana. Ia sudah sering berurusan dengan orang-orang seperti Mbak Riani, orang-orang kaya dan berkuasa yang bersedia melakukan apa saja untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Ia tahu bahwa kasus ini akan menjadi tantangan yang menarik, dan ia tidak sabar untuk memulai.
"Tentu saja, Nyonya Riani," jawab Darmawan, suaranya halus dan licin seperti belut. "Aku akan melakukan yang terbaik untuk membela klienmu. Aku akan mencari celah hukum, menemukan saksi-saksi yang bisa memberikan alibi palsu, dan mengeksploitasi setiap kelemahan dalam kasus ini. Aku jamin, Gita akan bebas dalam waktu singkat."
Selain itu, Riani juga menghubungi beberapa wartawan dan pemilik media yang telah lama ia suap dan kendalikan. Ia meminta mereka untuk memberitakan kasus ini secara sensasional dan bias, memutarbalikkan fakta untuk menciptakan simpati publik terhadap Gita dan menjelek-jelekkan Bima. Ia ingin agar masyarakat melihat Gita sebagai korban yang tidak bersalah, bukan sebagai pelaku kejahatan yang keji. Ia menginstruksikan para wartawan untuk menyoroti latar belakang Gita yang malang, hubungannya yang rumit dengan Bima, dan kemungkinan adanya konspirasi yang lebih besar yang melibatkan orang-orang berkuasa. Ia bahkan memberikan mereka salinan dokumen palsu dan foto-foto hasil rekayasa untuk mendukung klaimnya.
Riani juga memerintahkan tim media sosialnya untuk meluncurkan kampanye online yang bertujuan untuk mendiskreditkan Ardi dan polisi yang menangani kasus ini. Ia ingin menyebarkan desas-desus dan fitnah tentang Ardi, membuatnya terlihat sebagai polisi yang korup, tidak kompeten, dan memiliki motif tersembunyi. Ia berharap dengan cara ini, ia bisa merusak kredibilitas Ardi dan melemahkan kasus yang ia bangun. Mereka menyebarkan tagar-tagar yang menghina Ardi, membuat meme-meme yang mengejeknya, dan menulis komentar-komentar negatif di setiap artikel berita yang berkaitan dengan kasus ini.
Tidak hanya itu, Riani juga menghubungi beberapa kenalannya di dunia hitam, orang-orang yang memiliki kemampuan untuk melakukan tindakan-tindakan yang tidak bisa ia lakukan sendiri. Ia meminta mereka untuk mengawasi Ardi dan keluarganya, mencari tahu kelemahan mereka, dan jika perlu, mengancam atau bahkan mencelakai mereka. Ia ingin membuat Ardi merasa takut dan tertekan, sehingga ia akan menyerah dan melepaskan Gita. Ia memberikan mereka alamat rumah Ardi, nomor teleponnya, dan informasi tentang kebiasaannya sehari-hari.
Riani adalah seorang wanita yang tidak mengenal batas. Ia bersedia melakukan apa saja, bahkan tindakan yang paling keji sekalipun, untuk melindungi dirinya sendiri dan kekuasaannya. Ia adalah seorang manipulator ulung, seorang dalang yang lihai, dan seorang musuh yang sangat berbahaya. Ia memiliki jaringan yang luas, sumber daya yang tak terbatas, dan keberanian yang tak tertandingi. Ia adalah kekuatan yang harus diperhitungkan, dan siapa pun yang berani melawannya akan menyesal seumur hidup.
Di sisi lain, Ardi merasa tekanan semakin besar. Ia menyadari bahwa ia sedang menghadapi musuh yang sangat kuat dan berpengaruh. Ia menerima ancaman-ancaman melalui telepon, pesan-pesan anonim yang menakutkan, dan tatapan-tatapan sinis dari orang-orang yang tidak dikenal. Ia tahu bahwa ia sedang diawasi, dan ia merasa khawatir akan keselamatan dirinya dan keluarganya.
Namun, Ardi tidak menyerah. Ia tetap teguh pada pendiriannya, dan ia bertekad untuk mengungkap kebenaran dan membawa para pelaku ke pengadilan. Ia tahu bahwa ia memiliki tanggung jawab moral untuk melakukan hal yang benar, dan ia tidak akan membiarkan siapa pun menghalanginya. Ia adalah seorang polisi yang jujur dan berdedikasi, dan ia akan berjuang sampai akhir untuk menegakkan keadilan.
Ardi mulai mengumpulkan bukti-bukti yang lebih kuat untuk menjerat Gita dan Mbak Riani. Ia mewawancarai saksi-saksi kunci, memeriksa rekaman CCTV, dan menganalisis bukti-bukti forensik. Ia juga bekerja sama dengan beberapa polisi yang jujur dan dapat dipercaya untuk mengungkap jaringan korupsi yang melindungi Mbak Riani. Ia tahu bahwa ini akan menjadi pertarungan yang sulit dan berbahaya, tetapi ia siap menghadapinya.
Sementara itu, berita tentang kasus penyiraman air keras itu semakin memanas. Media massa memberitakan kasus ini secara besar-besaran, dan opini publik terpecah menjadi dua kubu. Ada yang mendukung Gita dan menganggapnya sebagai korban, dan ada yang mengecamnya sebagai pelaku kejahatan yang keji. Perdebatan sengit terjadi di media sosial, di forum-forum online, dan di warung-warung kopi. Kasus ini menjadi sorotan utama dan memicu berbagai spekulasi dan teori konspirasi.
\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*