I'M An Introvert

Sekarang pukul 09.00,ini sudah mulai mendekati siang hari, sebenarnya aku sudah sangat kelaparan sejak pukul 06.24 tadi,aku pun sangat ingin pergi ke kantin rumah sakit untuk membeli sesuatu untuk ku makan. Namun aku menahan keinginan ku tersebut ,aku tetap berada disini,di depan kursi tunggu ruangan dimana Arthur berada , terpaksa?,ya sedikit,aku tak mungkin melewatkan sekecil apapun persoalan tentang Arthur untuk saat ini.Dia mungkin sudah sadar tapi kondisinya masih sangat rentan,aku tak ingin mengambil resiko apapun dan tetap tinggal disini.

"Kreettt...."

Aku langsung berdiri dan sedikit melangkah cepat kearah suara pintu di buka.

"Bagaimana?"

Aku mencoba setenang mungkin untuk bertanya kepada dokter tua itu.

"Kondisi badannya saat ini sudah mulai membaik dari pemeriksaan sebelumnya,kau juga bisa langsung bertemu dengannya saat ini, namun dia sedikit kehilangan ingatannya,tapi itu tidak terlalu banyak, mungkin hanya sekitar 70% ingatannya yang tersisa untuk saat ini "

"Baik saya mengerti garis besarnya"

"Bagus jika kau sudah mengerti,aku akan pergi sekarang, masih banyak hal yang harus ku kerjakan"

"Tentu"

Dia pun pergi dan mulai menghilang dari edaran pandangan ku,aku mulai memegang gagang pintu dan mulai mendorongnya ke dalam.

"Kreettt..."

Aku mengedarkan pandanganku ke dalam dan sudah tak lagi melihat alat bantu pernapasan yang digunakan oleh Arthur untuk beberapa waktu yang lalu,aku pun mulai berjalan mendekat ke arah Arthur dan mulai menduduki sebuah kursi kecil yang ada di samping ranjang nya.

"Bagaimana keadaan mu?"

Dia tak menjawabnya.

"Apa kau mengenaliku?"

Kali ini dia sedikit menggeleng.

Oke , setidaknya ia sudah merespon ku,walau hanya sedikit...

Aku mungkin akan memulainya dengan hal-hal dasar.

"Kau ingin buah?,aku bisa mengupasnya sebentar jika kau mau"

Dia meresponnya dengan menutup mata, mulai menenggelamkan wajahnya dengan selimut dan membalikkan tubuhnya ke arah tembok.

Oke sepertinya dia tidak ingin berbicara untuk saat ini

Aku bangkit dari tempat ku duduk dan mulai berkata.....

"Aku akan pergi meninggalkan mu sebentar untuk mengisi perut,aku belum mengisinya sejak tadi malam,apa kau membutuhkan sesuatu?"

"..........."(dia tak menjawabnya)

Oke, sepertinya tidak

"Aku akan segera kembali"(ucap ku sambil berjalan keluar meninggalkan ruangan ini).

...----------------...

Aku membuka mata ku yang terasa sangat lengket sedikit demi sedikit hingga akhirnya terbuka lebar (walaupun masih terasa seperti menempel), awalnya pandanganku sangat buram dan hanya terlihat warna putih samar ,aku mencoba memutar bola mataku untuk melihat sekeliling dan setelah beberapa saat pandangan ku akhirnya nampak jelas.

Aku sedikit meringis.

Ahh... kepala ku terasa sangat berat dan seperti berputar putar, badan ku juga terasa lemas, sebenarnya ada apa dengan tubuh ku ini?

"Hei kau oke?"

Aku mendengar sedikit suara dari sebelah kiri gendang telingaku dan mulai sedikit menoleh,aku melihat seorang remaja muda disana,kira kira dia seumuran dengan ku,aku sedikit merasa tak asing dengan wajahnya, namun aku tak mengingatnya,dia menggunakan jaket kulit hitam di padu dengan kaos putih bercorak di dalamnya, serta menggunakan sebuah celana jeans hitam panjang di bawahnya.

Dia kembali mengatakan sesuatu tapi aku tak bisa memahaminya, lalu tiba-tiba datang seorang pria tua ber jas putih panjang masuk dan ia mulai membicarakan sesuatu dengan remaja yang sedang berada di samping ku itu.

Remaja itu tiba-tiba keluar dan pria tua ber jas itu mulai menempelkannya beberapa alat medis ke tubuh ku, aku pun mulai sedikit memahami situasi ku saat ini.

Sepertinya aku berada di rumah sakit,tapi kenapa aku berada disini?