NovelToon NovelToon
Detektif Dunia Arwah

Detektif Dunia Arwah

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Iblis / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / TKP / Hantu
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Nadinachomilk

Seorang detektif muda tiba-tiba bisa melihat arwah dan diminta mereka untuk menyelesaikan misteri kematian yang janggal.

Darrenka Wijaya, detektif muda yang cerdas namun ceroboh, hampir kehilangan nyawanya saat menangani kasus pembunuh berantai. Saat sadar dari koma, ia mendapati dirinya memiliki kemampuan melihat arwah—arwah yang memohon bantuannya untuk mengungkap kebenaran kematian mereka. Kini, bersama dua rekannya di tim detektif, Darrenka harus memecahkan kasus pembunuhan yang menghubungkan dua dunia: dunia manusia dan dunia arwah.

Namun, bagaimana jika musuh yang mereka hadapi adalah manusia keji yang sanggup menyeret mereka ke dalam bahaya mematikan? Akankah mereka tetap membantu para arwah, atau memilih mundur demi keselamatan mereka sendiri?

Update setiap hari,jangan lupa like dan komen

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadinachomilk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 5 MAKAM

"Pertolongan apa maksutmu?"tanya Jena agak khawatir.

"D-dia adalah arwah korban pembunuhan"

"Arwah?APA DIA ARWAH" Selina agak terkejut mendengar ucapan Darren.

"Jangan becanda deh Ren,suasanya lagi tegang gini"kata Gavin agak merinding.

"Gue ga bohong dia kesini mau minta pertolongan kita"

"Terus kita harus apa?"

"Kita harus bantu dia biar dia ga neror kita"kata Darren menjelaskan.

"Tapi satu hal yang pasti mereka ga jahat"

"Sejak kapan lo bisa lihat hantu?"tanya Jena.

"Sejak gue koma,di mimpi koma gue ketemu sama pria paruh baya pakai jubah hitam. Gue ga lihat mukanya"

"Dan yang paling serem gue pernah diajak masuk ke dunia perbatasan"

"Dunia perbatasan?emang ada"tanya Gavin penasaran.

"Ya gue juga baru tau,katanya itu dunia antara manusia dan arwah,disana gue ketemu sama makhluk makhluk yang serem salah satunya ya hantu anak kecil itu" kata Darren sambil menunjuk anak kecil itu yang dari tadi berdiri di pojok ruangan.

Jena,Selina dan Gavin menengok tetapi tidak lihat apa apa.

"Mana ga ada anjir,jangan nakutin"kata Selina sambil memegang lengan jena.

"Ga usa takut dia ga ganggu,tetapi gue harus bantu arwah itu biar bisa tenang"

"Gue ga mau ikutan"kata Gavin"

"Tapi gue uda janji sama orang berjubah itu buat bantu para arwah,kalau ga nyawa gue taruhannya"

"Palingan itu cuman mimpi ga bakalan lah"kata Jena menenangkan.

"Tapi janji harus ditepatin Jen,mau itu nyata atau ga" kata Darren sambil meminum jus di atas meja.

Selina menelan ludah, suaranya bergetar.

"Darren kalau itu beneran, berarti lo sekarang lagi kayak jadi perantara gitu?"

Anak kecil itu tiba-tiba menundukkan kepala, bonekanya jatuh ke lantai

Bugghh!

membuat Selina dan Gavin sontak meloncat kaget. Jena yang tadinya menenangkan, kali ini wajahnya ikut memucat.

"Lo… lo semua denger kan?" suara Selina terbata.

Darren menunduk, lalu tersenyum tipis penuh rasa pasrah.

"Sekarang lo percaya kan? Gue nggak lagi ngibul. Dia ada di sini dan gue nggak bisa kabur dari mereka"

Anak kecil itu perlahan mendongak, matanya yang kosong menatap Darren. Suara lirih bergema samar di telinga Darren saja

"Kak...ayo segera bantu aku"

Darren memejamkan mata, menghela napas panjang.

"Kalian nggak perlu ikut kalau takut. Tapi gue harus nepatin janji gue"

"Fine,kita bakal bantu. Gue ga mau lo kenapa napa lagi"kata Selina dengan wajahnya yang tegas.

"Kalau begitu kita harus tau dulu siapa anak itu"Jena ikut berkomentar sambil menepuk pundak Darren.

Darren mengangguk pelan.

"Kuncinya cuma satu. Kita cari berkas kebakaran. Gue yakin kasusnya pernah dicatat polisi atau pemadam. Dari situ kita bisa tahu nama dia dan makamnya"

"Dia pernah kasih clue kalau makamnya di deket pohon mangga dan ada boneka beruang.

"Karena gue setia kawan,ayo sekarang kita harus beraksi" Gavin segera memakai jaketnya dan memutar mutar kunci mobilnya.

Akhirnya mereka berempat keluar dari rumah Gavin setelah berpamitan dengan tante Atala. Merekapun masuk ke dalam mobil dan mobil itu melaju menembus jalanan kota yang lumayan sepi.

Didalam mobil suasana masi menegang, Gavin yang tidak suka dengan suasana itu pun segera membuka mulut.

"Gue masih nggak percaya kita ngelakuin ini. Kayak kita ikut-ikutan main sama para arwah"

Darren hanya terdiam, pandangannya lurus ke depan. Tapi ia tahu anak kecil itu masi mengikuti mereka di kursi paling belakang.

"Ya ga apa apa lah kita bantu Darren"kata Selina datar.

Mereka akhirnya tiba di kantor polisi, tepatnya ruang arsip. Gedung tua itu sepi, hanya ada satpam paruh baya yang menatap heran saat mereka datang. Darren mengeluarkan kartu identitas detektifnya, menjelaskan singkat bahwa ada kasus lama yang harus dibuka.

Setelah beberapa menit negosiasi, satpam itu akhirnya menyerah dan mengizinkan mereka masuk, meski dengan wajah penuh curiga.

Lorong panjang dipenuhi lemari arsip. Bau kertas tua menusuk, lampu neon berkelip-kelip. Mereka berpencar, menyisir tumpukan map.

"Cari bagian kebakaran, lima sampai sepuluh tahun yang lalu"intruksi Darren.

Jena menemukan satu map lusuh dengan stempel merah

KEBAKARAN – 2015

Tangannya bergetar saat membuka. Foto-foto hitam terbakar, laporan kronologi, dan daftar korban.

"Ini dia" suara Jena tercekat,ia menunjuk satu baris.

Nama korban: Laksmi Sutrisno, usia 5 tahun.

Lokasi kebakaran: Jalan Melati No. 12.

Penyebab kebakaran: diduga korsleting listrik.

Jasad dimakamkan di TPU Melati.

Suasana langsung membeku. Selina menutup mulutnya, Gavin mundur selangkah, wajahnya memucat. Darren menatap anak kecil itu yang berdiri di sebelahnya.

"I-tu kamu,namamu Laksmi?"tanya Darren.

Anak kecil itu terdiam seolah mengingat namanya.

"Laksmi?ya namaku Laksmi"kata anak kecil itu tersenyum seolah ia tahu namanya kembali.

Gavin,Selina dan Jena hanya menyimak Darren yang ngomong sendiri.

"Jadi gimana bener yang ini"tanya Jena setelah Darren diam.

"Iya namanya Laksmi berarti dokumen itu benar"

Jena hanya mengangguk lalu membalik kertas dokumen itu halaman terakhir membuat bulu kuduk mereka merinding. Ada catatan tambahan dari saksi:

"Sebelum api membesar, sempat terdengar suara anak berteriak minta tolong. Pintu rumah diduga dikunci dari luar. Api tidak sepenuhnya disebabkan korsleting. Ada kemungkinan unsur kesengajaan"

"Ada saksi yang bilang seperti itu,kenapa mereka nutup kasus ini sebagai kebakaran karena listrik?"tanya Gavin heran.

"Sepertinya ada yang nutupin,atau ada oknum yang ga mau ribet dengan kasus ini"

Gavin memukul meja arsip.

"Berarti ada yang ngebunuh dia?! Ini bukan kecelakaan"

Selina menelan ludah. "Kalau begitu benar arwahnya ga akan pernah tenang sampai kita tahu siapa yang ngelakuin"

Darren mengepalkan tangan, suaranya mantap meski gemetar.

"Sekarang kita ke makamnya. Kita mulai dari sana. Gue udah janji sama dia, dan gue bakal nepatin"

Di balik punggung Darren, sosok anak kecil itu tampak samar, berdiri diam, menatap mereka dengan mata kosongnamun kali ini, senyumnya tipis seolah sedikit lega.

Mereka akhirnya keluar bersama dari kantor polisi,melangkahkan kaki mereka masuk ke mobil. Mobil itu melaju dengan cepat suasana sore itu tampak menegang ditambah hujan yang mulai turun.

Mereka akhirnya tiba di depan gerbang TPU Melati. Matahari sore masih menggantung, sinarnya miring ke arah barat, menimbulkan bayangan panjang dari nisan-nisan yang berderet rapih. Angin sore berhembus pelan, membawa aroma tanah basah dan dedaunan kering.

"Ini dia lokasi yang tertulis di dokumen" ucap Jena sambil menutup map berisi berkas.

"Blok C, barisan keempat. Harusnya di sini kita bisa menemukan makam Laksmi"

Mereka berjalan perlahan, menghitung deretan nisan satu per satu. Bayangan pepohonan menari-nari di atas batu nisan. Dari kejauhan terdengar suara ayam berkokok, seolah menambah rasa aneh dalam suasana sore itu.

Namun, ketika mereka sampai di lokasi yang dimaksud, langkah mereka terhenti bersamaan.

Nisan yang seharusnya bertuliskan Laksmi tidak ada.

"Makamnya ga ada gue uda cari cari tadi"kata Gavin heran.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!