NovelToon NovelToon
Permaisuri Bar Bar

Permaisuri Bar Bar

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Transmigrasi / Preman
Popularitas:8.6k
Nilai: 5
Nama Author: ANWi

Zhao Yue, preman jalanan abad 21 yang menguasai pasar malam, hidup dengan moto " Kalau mau aman, jangan macam-macam denganku." Jago berkelahi, lidah pedas, dan aura menakutkan adalah ciri khasnya.

Suatu malam, setelah menghabisi geng saingan, ia dikepung dan dipukul keras di kepala. Saat tersadar, ia berada di ranjang keemasan dan dipanggil “Yang Mulia Permaisuri.” Kini, Zhao Yue berada di tubuh Permaisuri Xian Rong dari Dinasti Wei—istri kaisar yang dikenal lemah dan sakit-sakitan. Namun sejak roh preman masuk, sang permaisuri berubah menjadi galak, blak-blakan, dan barbar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ANWi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertarungan lidah

Para selir terpaksa menunduk malu. Penghinaan dari Xian Rong benar benar menampar telak wajah mereka. Mereka duduk berjauhan satu sama lain. Dayang disamping mereka pun turut duduk.

" Silahkan." Ujar permaisuri ramah.

Mata Hua Qian menyimpan amarah. Ia menekan jari jari kuku nya kuat. " Lim." Ia memanggil dayang nya. Dayang dengan rambut pendek langsung faham dan menyendok beberapa makanan. Tiba tiba saja terlintas di otak Hua Qian untuk mencoba makanan aneh buatan permaisuri.

" Izinkan saya mencoba makanan buatan Anda, Yang Mulia Permaisuri." Ujar Hua Qian.

Permaisuri yang tengah sibuk memakan ramen sembari mengangkat salah satu kaki nya---seperti makan di warung itu hanya mengangguk.

Sontak Selir Hua Qian merasa tak dihargai. Dengan sebal, ia mengambil sumpit dan makan masakan permaisuri.

Disuapan pertama , ia merasa seperti ada adonan hangat yang bernaung di lidah nya.

Sial! Enak sekali! Batin Selir Hua Qian. Ia gengsi jika mengakui bahwa masakan permaisuri enak. Jadi, dia berpura pura memberikan pada pelayan supaya dibuang.

" Maaf Permaisuri, lidahku terlalu asing untuk memakan nya." Ujar Hua Qian menunduk sembari tersenyum licik.

Permaisuri tak membalas. Detik berikut nya, mata abu abu nya menatap ke arah Hua Qian. Mengamati wanita yang berhias menor itu. " Tidak masalah, mungkin saja lidahmu yang bermasalah. Setelah makan jangan lupa segera pergi ke tabib." Balas Xian Rong santai.

Hua Qian mendesis. Bagaimana mungkin permaisuri yang biasa nya begitu bodoh lemah lembut itu bisa mengerti kalimat sarkas ku. Pikir nya kalut.

Sementara itu, setelah selesai makan, Permaisuri menatap kosong jendela berukiran bunga plum. " Seperti dugaan ku, kaisar tidak datang kemari." Gumam Xian Rong lirih setelah meneguk teh nya.

Ia mengalihkan bola mata nya ke Mei. Lalu memberi tanda pada gadis bernama Mei untuk mendekat. " Mei, Kaisar memang tidak pernah makan bersamaku ya?" Bisik nya di telinga Mei untuk memastikan. Menurut ingatan, permaisuri bisa menikah dengan Kaisar karena Ibu dari Kaisar amat menyukai dan percaya pada Xian Rong--- yang tulus-- merupakan anak jenderal. Bahkan , dulu Ibu Suri sangat menyayangi Xian Rong. Namun, setelah setahun Xian Rong dan Kaisar Wei Jian----menikah, Ibu Suri meninggal dunia.

Mei mengangguk. " Yang Mulia, Kaisar memang orang sibuk. Yang Mulia tak perlu khawatir dengan hal itu." Bisik Mei menenangkan.

" Khawatir?" Selang lima menit. Xian Rong tertawa terbahak bahak. " Justru aku begitu senang sampai bengong. Kalo Kaisar kuno itu tidak pernah menemuiku lagi, itu berarti aku bisa bebas melakukan hal sesukaku." Mata nya penuh binar sembari menatap para selir.

Selir yang sedang makan dengan anggun itu mendadak merinding. Meski mereka tak tau apa yang sedang dibicarakan permaisuri sampai tertawa begitu.

***

Pagi yang sejuk menyelimuti kekaisaran, membiarkan udara berat dan harum dupa bercampur dengan aroma kayu dan sutra tua.

Cahaya matahari menembus jendela kayu berukir, memantul di lantai marmer yang dingin dan di pilar-pilar naga yang menjulang, seakan menyapa setiap sudut istana yang sunyi.

Langkah-langkah dayang terdengar bergema pelan di lorong panjang, sementara tirai sutra bergoyang pelan ditiup angin pagi. Dari dapur, aroma tumisan bawang begitu menyengat keluar melalui celah celah ventilasi.

Kepala koki sudah berada di luar dengan berlutut sedari tadi. Kepala botak nya mengucurkan keringat.

Ya Dewa, apa yang sedang Yang Mulia Permaisuri masak di dapur ku. Batin nya kalut.

***

Happy Reading ❤️ Mohon Dukungan untuk like komen dan subscribe terimakasih ❤️

1
Dewiendahsetiowati
mana ada yang nolak ramen yang enak
ANWi: hmm betulll, kecuali...kalo gengsi 😳
total 1 replies
Dewiendahsetiowati
hadir thor
ANWi: asiap kaka cantik
total 1 replies
livv livv
lanjut thor
ANWi: Siap kak, terimakasih suda mampir ya❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!