NovelToon NovelToon
Bias Masa Lalu

Bias Masa Lalu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Konflik etika / Romansa / Enemy to Lovers
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Naira_W

Hidupnya tak mudah, bahagia seperti enggan menghampirinya. Sejak kecil hidup dalam kemiskinan dan keluarga yang hancur berantakan.
Ayahnya seorang pemabuk berat dan penjudi.
Ibunya berselingkuh dan wanita simpanan seorang pengusaha. Bahkan kakaknya pun kurang lebih sama seperti orang tuanya.

Gita tetap bertahan dalam keluarga itu demi dua adiknya yang masih kecil.
Hingga malam itu menghancurkan semuanya. Keluarganya tercerai berai, Gita terpaksa berpisah dengan dua adik kesayangannya.

Usianya baru lima belas tahun, tapi harus menanggung akibat dari kesalahan yang tak dilakukannya.

Gita diusir dari kota itu dengan cacian dan hinaan dari warga. Arga, putra selingkuhan ibunya bahkan membakar rumah gubuknya.

Hingga dua belas tahun kemudian dia kembali dengan tujuan mencari kebenaran tentang kematian ibu dan selingkuhannya.

Apa benar ayahnya itu benar seorang pembunuh ataukah dia difitnah oleh seseorang yang berkuasa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naira_W, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ketidaksengajaan Membawa Petaka

Gita mendapatkan pekerjaan mencuci piring di sebuah rumah makan. Beberapa hari lagi waktunya masuk sekolah. Tapi Gita sudah memutuskan untuk berhenti sekolah.

Besok dia akan mulai bekerja. Gajinya tak terlalu besar tapi cukup untuk menghidupi mereka bertiga. Jadi sisa uang Kak Gea bisa dia gunakan untuk menyewa sebuah kamar kos yang harganya paling murah.

Gita sudah berkeliling mencari tempat tinggal baru untuk mereka. Tadi sore, akhirnya dia menemukan tempat yang pas untuk mereka.

Setelah hitung-hitungan dengan gaji yang akan diterimanya dan biaya hidup sebulan, Gita akhirnya memutuskan membayar DP sewa kamar kos untuk dia dan adik-adiknya.

Lusa dia berencana pindah, Gilang juga sudah setuju. Dan kini mereka sedang mengemasi barang-barang yang masih layak mereka pakai.

Dug... Dug...Dug....

Suara gedoran pintu membuat kedua saudara itu menghentikan kegiatan mereka.

"Siapa sih namu malam-malam gini?" gerutu Gilang tak suka.

Sejak malam penangkapan ayahnya, rumah itu sepi kembali. Sudah lima hari berlalu dan Gita masih belum bisa menemui ayahnya.

Terakhir kali dia ke kantor polisi. Seorang anggota polisi mengatakan jika ayahnya masih dalam pemeriksaan dan belum bisa dikunjungi.

"Lanjutin aja beres-beres nya. Biar kakak yang lihat ke depan." kata Gita

Gadis itu membuka pintu rumahnya dan terkejut melihat sosok wanita yang berdiri di depannya.

Alana...

Dia adalah putri Rizal sekaligus kakak kandungnya Gian.

"Keluar kalian dari rumah ini sekarang juga, anak-anak sialan!!!" teriak gadis itu.

Alana terlihat setengah mabuk, Gita melihatnya dari cara gadis itu berjalan sempoyongan ke arabnya.

"Maaf nona, sebaiknya anda pulang dan tidur di ranjang empuk anda. Hari sudah larut dan tak baik untuk gadis terhormat seperti anda." kata Gita dengan tenang.

"Hei ja*ang. Kau ini memang pelac*r seperti ibu dan kakakmu itu. Semua lelaki kau goda dengan tubuh murahmu. Dasar keluar laknat, menjijikan." kata Alana meracau tak karuan.

Suara teriakannya membuat beberapa orang tetangga Gita mengintip dari balik jendela rumah mereka.

"Dengar ya pelac*ur... Kau ini benar-benar murahan, berani sekali kau menggoda Bara dan juga kakakku."

Gita mengepalkan tangannya, menahan diri untuk tak menanggapi ucapan hina dari Alana.

"Kau menggunakan tubuh murahmu itu menggoda mereka iya, kan?"

"Jawab aku perempuan sund*l. Kau pasti sudah membuka kakimu dan mengangk*ngi mereka, iya kan?"

"Jaga mulutmu!!! Siapa kamu, datang-datang selarut ini untuk menghina kakakku?!" kata Gilang yang kini sudah berada dibelakang Gita.

"Lang... Masuk! Jangan ikutan keluar." kata Gita dengan tegas.

" Woah... pembela nya datang. Apa kamu juga bakalan seperti ayahmu yang pengecut dan membiarkan istrinya berselingkuh di depan matanya."

" Aah... Aku lupa...." Alana menggerakkan telunjuknya ke arah kepalanya.

"Bapakmu yang pemabuk itu juga menikmati hasil ngel*nte ibu kalian kan???"

"Tutup mulut anda, nona muda. Dan sebaiknya anda pulang ke rumah anda." kata Gita sambil mendorong Gilang untuk masuk.

"Anak cacat itu... Anak itu adalah hukuman buat keluarga kalian. Anak cacat yang seperti goblin itu terlahir mengerikan karena perbuatan hina kalian. Darah kalian itu kotor dan menurun pada anak cacat itu. Tuhan itu adil... sangat adil bukan??"

Alana lalu tertawa kencang...

Tawanya terhenti ketika wajahnya dilempar sebuah amplop oleh Gilang.

Amplop berlogo sebuah rumah sakit swasta itu membuat Alana terdiam.

"Cek sendiri, dia juga adikmu! Darahnya sama denganmu. Itu artinya darahmu sama kotornya dengan Gian. Lihat sendiri hasil tes DNA Gian dan ayahmu." kata Gilang.

Gita membelalakkan matanya dan menutup mulutnya yang menganga kaget.

Darimana Gilang menemukan surat itu. Gita sendiri tak pernah mengetahui jika ibunya pernah melakukan tes DNA pada Gian.

"Nggak!!! Itu gak mungkin!! Ini pasti palsu. Ibu kalian itu sangat licik, dia pasti memanipulasi semuanya." kata Alana setelah membaca surat itu.

"Cih... Udah ada bukti masih gak mau ngaku." ucap Gilang dengan sinis.

"Gian!! Udah cukup, masuk ke kamarmu." Gita harus menghentikan perseteruan mereka. Bisa makin rumit jika mereka semakin tersulut emosi dan beradu mulut seperti ini.

"Biar dia tau kak. Yang menggila itu bukan cuma ibu kita tapi ayahnya juga. Dia saja yang menutup mata dan menyalahkan kita." kata Gilang yang masih geram dengan Alana.

"Dasar sialan!!" Alana geram dia membuka sepatu heelsnya dan menyerang Gilang dengan ujung sepatunya.

Namun, belum sampai ke kepala Gilang. Ujung runcing itu berbalik mengenai ujung matanya.

Sudut mata Alana berdarah dan membuat Gita berteriak histeris.

Gilang terdiam dengan wajah yang memucat saat melihat Alana meraung kesakitan. Dia tak sengaja melukai Alana.

Tangannya hanya refleks menangkis tangan gadis itu.

Suara teriakan Gita dan ruangan Alana membuat para tetangga yang tadinya hanya mengintip langsung berlarian menuju rumahnya.

Mereka segera menolong Alana dan membawa gadis itu ke rumah sakit. Mereka mengenali siapa Alana. Gadis itu cukup populer di dunia maya. Mereka tau jika Alana adalah putri kedua tuan Rizal.

Malam itu, tak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut Gita ataupun Gilang. Keduanya larut dalam kegelisahan yang akan mereka hadapi esok hari.

Dan pagi harinya, ketika matahari baru menunjukkan sinarnya, Gita memanggil Gilang.

Gadis itu terlihat pucat dengan mata sembab. Gilang tau jika kakaknya menangis semalaman.

"Lang, bawa barang-barang kamu dan segera pergi ke tempat tante Lia." kata Gita lalu dia mengeluarkan sebuah amplop putih dan menyodorkan pada Gilang.

"Sampaikan surat ini ke tante Lia. Kakak berharap kamu manut dan gak ngebantah lagi. Demi kakak dan juga Gian." lanjut Gita.

"Kak..." Gilang menahan tangisnya.

"Kita tau siapa Alana. Dia bukan orang yang mudah memaafkan meskipun kita bersujud di hadapannya. Kamu nurut sama kakak. Pergi dan temui tante Lia." ucap Gita dengan tegas.

Gita menatap Gilang dengan tatapan teduhnya.

"Dimanapun kamu berada, yakinlah kalau kakak menyayangi kamu juga Gian." kata Gita lalu memeluk adiknya.

Gita masih berusia lima belas tahun. Namun, jika dibanding dengan Gea yang lebih tua lima tahun darinya, Gita jauh lebih dewasa.

Gadis itu selalu memberikan kehangatan dan kasih sayang pada dua adiknya.

Gilang merasa berat hati meninggalkan kakak dan adiknya. Tapi Gita sudah memutuskan, dia hanya bisa melakukan apa yang diperintahkan kakaknya.

Pagi itu dia pergi menuju rumah Tante Lia dengan bekal tiga lembar uang seratusan dan juga sepucuk surat dari kakaknya.

Gilang berjanji, dia akan kembali menemui kakaknya setelah situasi aman. Dia akan meminta Tante Lia membantunya. Gilang rela bekerja seumur hidup pada Tante Lia asalkan kakaknya bisa ikut pergi bersamanya.

Tapi Gilang tak pernah tau jika ternyata takdir berkata lain.

Hari itu... bencana besar sudah menanti dua saudaranya.

1
Susi Akbarini
siapa jodoh gita srlanjutnya..
Arga atau Bara?
😘😙😙❤❤❤
Susi Akbarini
penasaran.

siapa sih yg bakar ibu gita sebenarnya..
😘😍😙😗❤❤❤
Susi Akbarini
lanjuttttt...
❤❤❤😍😍😙😙
Susi Akbarini
berhasilkah Amran dan Sarah bebaskan Gita ..
bisakah Gita benaekan Gilang..

❤❤❤❤😍😙😙
Susi Akbarini
tapi b7ncir jga dosa besar....

bunuh Arga jga fosa besar...

❤❤❤😘😍😙😙
Susi Akbarini
Arga awas bucin ama Gita..

😀😀😀
❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
Arga egois...
❤❤❤😍😙😙😙
🌷Vnyjkb🌷
gita : 🥴🤧puyengggggggg ngadepin agar²
Susi Akbarini
Gita jadi hutang budi ini...
❤❤❤😘😙😗
Susi Akbarini
wahhhh..
Arga penolongnyaaa...

❤❤❤❤😘😍😙
🌷Vnyjkb🌷
waahhhh,, d tolong musuh number one,,, ehmmmm misteriussss nihhh,, ada apa dg arga???

lanjuttt torrr, sehatt, semangatttt, suksessss🙏🙏💪💪💪💪💪👍👍😍😍
Susi Akbarini
ada misteri..

❤❤❤😍😙😙
Susi Akbarini
apa arga jga yg atur..

gilang tetap hidup..

❤❤❤😍😙😙
Susi Akbarini
alhamdulullah gilang
masih hidup..
kok gak hubungi tante lia..
bikin kuatir aja.

❤❤❤❤
Susi Akbarini
waduh..

bapaknya garong tau aja kw amna Gita pergi..
😀😀😀❤❤😘😙😗
Susi Akbarini
Doni yg mata duitan..
jga takut ancaman Arga ya nurut2 aja ..
❤❤❤😘😍😙
Susi Akbarini
di mana Gikang masih hidupkah..

❤❤❤❤😍😙😗
Susi Akbarini
akankah Arga yg bucin ke Gita akan melepaskan Gilang...
❤❤❤😍😙😙
Susi Akbarini
gilang gak mungkin ilang kalo gak karena Arga ..

❤❤❤😘😍😙🤦‍♂️
Susi Akbarini
jreng3...

❤❤❤😘😍😙😙
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!