Cherry Yang, yang dipaksa mendonor darah sejak kecil untuk adik tirinya, setelah dewasa ginjalnya diambil paksa demi menyelamatkan sang adik.
Di malam itu, ia diselamatkan oleh Wilber Huo—pria yang telah mencarinya selama delapan tahun.
Kehidupan Cherry berubah drastis setelah pertemuan itu. Ia bahkan terpaksa menikah dengan Wilber Huo. Namun, tanpa Cherry sadari, Wilber menikahinya dengan alasan tertentu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
"Sebentar, Ma. Kalau kita melaporkan ke polisi, kalau kasus ini diselidiki dan kakak menjadi saksi karena telah disiksa... bukankah kita yang akan terkena masalah?" tanya Celia dengan suara bergetar, tatapannya gugup berpindah dari ibunya ke ayahnya.
Rosa sempat terdiam, bibirnya terbuka namun tak ada kata keluar.
"Rosa, jangan dulu. Apa yang dikatakan Celia memang ada benarnya," ujar Roman dengan nada berat."Kita harus cari tahu dulu siapa bajingan yang berani ikut campur dan melukai Mike. Kita akan mengusut sampai tuntas."
Saat ketegangan di ruangan itu masih mengental, pintu mendadak terbuka.
"Tuan, rekaman CCTV rumah sakit sudah saya dapatkan. Ini dia!" seru seorang pria berbadan tegap yang baru masuk. Ia adalah asisten setia Roman.
Tanpa menunggu izin, ia menyerahkan ponselnya ke tangan atasannya.
"Ini kiriman rekaman kejadian malam tadi," ujarnya singkat.
Roman langsung memutar rekaman itu. Gambar di layar ponsel menampilkan sosok Wilber dan Roby. Cahaya dari layar memantul di mata Roman, membuat tatapannya terlihat semakin tegang.
Tiba-tiba matanya terbelalak, napasnya tercekat, dan tangannya yang memegang ponsel bergetar.
"Pa, ada apa?" tanya Celia penasaran.
Roman membalikkan tubuh, menatap Rosa dengan sorot penuh kemarahan.
"Rosa, kenapa kalian bisa sebodoh ini?! Bahkan Wilber Huo ada di depan matamu, kau juga tidak sadar!" bentaknya, suaranya bergema di ruang tamu megah keluarga Chen.
"Wilber Huo?" Rosa mengerutkan kening, seolah mencoba mengingat nama itu.
"Siapa dia? Apakah dia memiliki kekuasaan?" tanya Celia, nada suaranya dipenuhi rasa ingin tahu dan sedikit meremehkan.
"Dia adalah pemilik Global Holdings, perusahaan yang terkenal di seluruh Asia. Siapa yang tidak mengenalnya? Putra tunggal keluarga Huo," jawab Roman, suaranya berat dan sarat dengan kewaspadaan.
"Global Holdings? Wilber Huo?" Rosa menelan ludah, wajahnya mulai kehilangan warna. "Dia pria yang dikenal dingin dan kejam. Banyak perusahaan Asia yang bangkrut hanya karena ulahnya. Dia hanya butuh satu kata... sudah mampu menjatuhkan perusahaan yang membuatnya tersinggung."
Roman mengangguk. "Bagaimana bisa Cherry mengenal orang ini? Selama ini Cherry tinggal bersama kita... sudah sepuluh tahun tinggal di sini. Tapi kita tidak tahu kalau dia punya hubungan dengan Wilber Huo."
"Pa, lalu bagaimana denganku? Apakah kita biarkan saja kakak dibawa olehnya? Sehebat apa dia sampai Papa dan Mama ketakutan seperti ini?" tanya Celia sambil menatap keduanya bergantian.
Roman mendekati putrinya, menatapnya dalam-dalam.
"Celia, kau masih belum mengenalnya. Dia bahkan tidak ragu melukai orang yang menyinggungnya. Bulan lalu, kejadian itu terjadi di klub malam berkelas tinggi. Saat itu, sesama pebisnis mengkhianatinya dan membuat Wilber Huo emosi. Dia memukul mereka dengan botol wine sampai mereka terbaring di ranjang rumah sakit. Dia tidak peduli meski mereka sudah memohon dan menangis. Tetap saja dipukul, bahkan ada yang mengalami gegar otak dan koma."
Rosa menambahkan dengan nada takut, "Pihak keluarga korban... sama sekali tidak berani melaporkannya."
Celia menelan ludah. Untuk pertama kalinya, ia merasakan dinginnya ancaman yang tersembunyi di balik nama Wilber Huo.
"Kejadian ini papa tidak berani beritahu siapa pun, pria seperti Wilber Huo tidak memiliki perasaan sama sekali. Bukan hanya orang yang menyinggungnya, Tapi keluarga korban juga hilang di saat yang sama. Hingga saat ini tidak ada yang tahu di mana mereka berada," ungkap Roman.
"Apakah tidak ada yang melaporkan kehilangan?" tanya Rosa, nadanya waspada, seolah mencari celah untuk merasa aman.
Roman menarik napas panjang, menatap istrinya dengan serius.
"Ada tetangga yang melaporkannya. Pihak kepolisian masih mencari keberadaan mereka hingga saat ini. Mereka bahkan mencarinya sampai ke desa-desa dan tempat terpencil lain. Namun… masih belum menemukan mereka. Dan sekarang, kita sampai melibatkan Wilber Huo… hidup kita tidak akan tenang."
Rosa menggenggam erat tangannya sendiri, berusaha menahan kegugupan. "Untung saja dokter yang dulu melakukan operasi sudah meninggalkan China. Jadi kalau Wilber ingin mencarinya, dia tidak akan bisa."
Roman menggeleng perlahan. "Dia sangat berbahaya… tanpa sengaja kita telah menyinggungnya. Kita harus temukan Cherry sebelum dia membuka mulut dan menceritakan apa yang terjadi. Kalau itu sampai terjadi, semuanya berakhir."
Belum sempat Rosa menanggapi, nada dering ponsel milik asisten Roman mendadak berbunyi, memecah suasana mencekam. Asisten itu mengangkat cepat.
"Halo?"
Suara berat terdengar dari seberang. "Cherry Yang… dia dibawa ke First Affiliated Hospital. Anak buah kita melihatnya sendiri. Dia dirawat oleh Profesor Dokter Shen."
Mata asisten itu melebar, ia segera menjawab singkat, "Baiklah." Lalu menutup panggilan.
"Tuan," katanya sambil menatap Roman penuh arti, "Nona sudah ditemukan. Dia ada di First Affiliated Hospital."
Roman tersenyum tipis, namun tatapannya penuh niat dingin.
"Besok… kita akan bawa dia pulang."
Wil kata nak bikin perhitungan come on sat set ke ,,tuh Kunti bisa ga di kuliti atau ga cabut kuku ya gitu
ambil darah tiap hari per botol gt sumbngknn ke pmi lakukan itu ddpnn mm mu dan papa trimu dan mike,,biar mrk sengsara liat org tersayang mrk menderita lbh bagus sii klo perlu darah mrk semuy di ambil biar mrk merasakan gmn tangan ditusuk jarum,,biar impas si 😁😁😁klo di penjara takutt bundir gk ngerasain penderitaan lgg,, viral jg kn biar pd tau kelakuan busuk mrk,,