NovelToon NovelToon
Kontrak Cinta Di Bangku SMA

Kontrak Cinta Di Bangku SMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Nikah Kontrak
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: Qwan in

Alya, siswi SMA berusia 17 tahun dari keluarga miskin, tak pernah menyangka niat baik menolong pria tak dikenal justru membuatnya dituduh berzina oleh warga. Pria itu ternyata kepala sekolahnya sendiri. Reihan, 30 tahun, tampan dan terpandang. Untuk menyelamatkan reputasi, mereka dipaksa menikah dalam kontrak.
Kini, Alya menjalani hidup ganda: murid biasa di siang hari, istri kepala sekolah di balik pintu rumah.
Tapi mungkinkah cinta lahir dari pernikahan yang tak pernah diinginkan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qwan in, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 5

Cahaya matahari sore yang mengintip dari balik gorden membuat Reihan meringis saat matanya terbuka perlahan. Ia mendongak, menatap jam dinding digital di dinding apartemennya.

15:00.

“Gila, gue tidur kayak mayat,” gumamnya serak, lalu menggerakkan tubuhnya pelan. Seluruh badannya masih terasa seperti diremukkan, sisa luka dan lebam dari malam tragis itu belum hilang.

Tapi ada hal yang lebih penting.

Ia mengusap wajah, lalu bergumam sambil melangkah ke kamar mandi, “Gue harus beli ponsel sama mobil. Semuanya raib dibawa bangsat-bangsat itu.”

Usai mencuci muka dan mengenakan pakaian santai berwarna gelap, Reihan turun ke basement dengan langkah terpincang, naik taksi online, lalu menghabiskan sisa siangnya di showroom mobil dan gerai ponsel. Tak butuh waktu lama baginya untuk memilih mobil sedan hitam keluaran terbaru dan mengganti ponselnya dengan model terbaru, lengkap dengan kartu SIM baru.

Namun bukan itu tujuan akhirnya.

Tanpa pikir panjang, ia langsung memutar kemudi dan mengarahkan mobilnya ke sekolah. Bukan untuk mengajar. hanya untuk mengamati.

Jam pulang.

Mobilnya berhenti di seberang jalan dari gerbang sekolah, di balik deretan pohon. Ia duduk diam di balik kemudi, kaca mobilnya sedikit terbuka, menyalakan AC rendah. Matanya awas, mengamati para siswa satu per satu berhamburan keluar.

Lalu, matanya menangkap sosok itu.

Alya.

Gadis itu berjalan menunduk, ransel lusuh di punggung, rambutnya di kuncir asal-asalan. Ia mengenakan seragam putih-abu, lengkap dengan kaus kaki yang turun sebelah. Wajahnya polos, sedikit lesu, dan tatapannya kosong seperti biasa.

Reihan memutar setir, lalu menjalankan mobil perlahan, menguntit dari belakang. Ia baru menghentikan mobil ketika suasana sekitar mulai sepi, nyaris tak ada orang di sekitar.

Mobil itu berhenti tepat di samping Alya.

Kaca jendela otomatis turun perlahan.

“Masuk,” ucap Reihan, suaranya dingin, penuh tekanan.

Alya berhenti, menatap pria itu dengan wajah bingung. “Kenapa, Pak?” tanyanya pelan, ragu.

“Saya suruh masuk, ya masuk.”

Nada suaranya menusuk dan tak memberi ruang untuk membantah. Alya menelan ludah, bingung dan takut, namun akhirnya menarik gagang pintu dan masuk ke dalam mobil.

Mobil kembali melaju, meninggalkan gang kecil di depan sekolah menuju apartemen.

Alya memeluk ranselnya erat, duduk kaku di kursi penumpang.

“Kita mau ke mana, Pak?” tanyanya hati-hati.

“Ke apartemen saya,” jawab Reihan tanpa menoleh.

Alya menatapnya dengan dahi berkerut. “Kenapa ke apartemen Bapak? Saya... harus pulang.”

Reihan menghentakkan tangan ke setir, matanya menyipit. “Kamu mau saya digebuki warga lagi? Kalau kamu pulang sendirian, mereka bisa curiga. Bisa-bisa dibilang saya lepas tanggung jawab.”

“Tapi kenapa saya harus ikut Bapak?” tanya Alya, suaranya melemah, semakin bingung.

Reihan mendadak menoleh, wajahnya dingin seperti salju.

“Kamu lupa semalam kita menikah?”

Alya tertegun. Wajahnya seketika pucat. Ingatan malam kemarin perlahan menyeruak: kerumunan warga, tuduhan mesum, suara Pak RT, dan tangan yang memaksa mereka membubuhkan tanda tangan di surat nikah dadakan.

Mata Alya berkaca-kaca, tapi ia diam, tak tahu harus berkata apa.

“Dengar,” ujar Reihan, nadanya datar. “Meskipun pernikahan ini terjadi karena paksaan, dan saya nggak cinta sama kamu, tapi saya juga tidak mau nama baik saya tercemar. Jadi mulai sekarang kamu ikut saya. Tinggal dengan saya. Sampai saya nemuin jalan keluar dari kekacauan ini.”

Mobil berhenti di basement apartemen mewah.

Reihan melangkah masuk lebih dulu. Alya mengikuti, kikuk dan canggung, tak tahu harus melangkah ke mana. Lift membawa mereka ke lantai tujuh, menuju unit apartemen luas yang dingin dan beraroma kayu mahal.

Begitu masuk, Reihan menutup pintu dan langsung bersandar di sofa.

“Mulai sekarang, kita tinggal satu atap. Tapi jangan GR, ini cuma formalitas,” ucapnya tajam.

Alya menunduk, menahan napas.

Reihan menunjuk ke dua arah berbeda. “Lo tidur di kamar tamu. Saya nggak sudi tidur satu ranjang dengan perempuan seperti kamu.”

Kalimat itu seperti cambuk bagi Alya.

Wajahnya memucat, tapi ia tidak membela diri.

Reihan menambahkan, “Satu lagi. Kamu dilarang bilang siapa pun soal pernikahan ini. Termasuk teman, atau guru-guru di sekolah. Paham!"

Alya hanya mengangguk pelan, seperti robot tanpa nyawa.

Reihan berdiri, lalu melangkah masuk ke kamarnya tanpa berkata apa-apa lagi.

Begitu pintu kamarnya tertutup, Alya duduk di tepi sofa, menatap ke arah lantai dengan mata kosong.

Menikah.

Kata itu terlalu besar untuk usianya. Terlalu berat untuk ditanggung oleh bahunya yang kurus.

Setelah pintu kamar tertutup rapat dan suasana mulai hening, Alya berdiri kaku di depan kamarnya. Bau busuk masih menyengat dari tubuhnya. sisa insiden memalukan tadi siang, saat Kevin mengguyurnya dengan satu kantong sampah penuh di halaman belakang sekolah. Para anggota geng nya tertawa, dan ia hanya bisa berdiri gemetar, menahan rasa malu dan hina yang luar biasa.

Alya memegang ujung bajunya yang kotor dan lengket. Bahkan kulitnya pun terasa lengket dan bau. Ia butuh mandi. Segera.

Namun begitu ia membuka pintu lemari kecil di pojok kamar, kenyataan menamparnya. Tidak ada pakaian ganti. Semua pakaian miliknya masih tertinggal di rumah.

Setelah menimbang beberapa detik, ia menarik napas panjang. Nggak ada pilihan lain... pikirnya. Dengan langkah ragu, Alya keluar dari kamarnya, berjalan pelan menuju kamar Reihan.

Tok. Tok. Tok.

Pintu kamar Reihan terbuka perlahan, memperlihatkan sosok pria itu yang berdiri dengan pandangan datar.

"Ada apa?" tanyanya singkat, suaranya berat dan malas seperti biasa.

Alya menggigit bibirnya gugup, kedua tangannya meremas ujung bajunya yang sudah kotor dan basah.

"Anu... boleh saya pinjam selembar pakaian? Saya ingin mandi, tapi saya nggak punya baju ganti," ucapnya pelan, hampir seperti bisikan.

Reihan menghela napas, lalu berbalik masuk ke dalam kamarnya. Ia membuka lemari dan menarik salah satu kaus lamanya, lalu mengambil celana pendek yang biasa ia pakai tidur. Ia menyerahkannya tanpa banyak bicara.

"Terima kasih, maaf merepotkan," gumam Alya cepat, lalu buru-buru menuju kamar mandi.

Setelah beberapa menit, suara air mengalir pun berhenti. Alya berdiri di depan cermin, mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil. Kaos putih milik Reihan menjuntai longgar di tubuh mungilnya, menutupi hingga pertengahan pahanya. Celana pendek yang diberikan Reihan terlalu longgar, terus melorot setiap ia mencoba mengenakannya.

"Ya udah deh, nggak usah dipakai. Toh bajunya juga panjang," gumam Alya sambil mencubit pinggang celana lalu meletakkannya di atas ranjang.

Perutnya mulai keroncongan. Dengan ragu, ia melangkah ke dapur kecil di apartemen itu dan membuka lemari dapur. Tidak ada yang bisa diolah selain telur dan beras. Tanpa pikir panjang, ia mulai memasak nasi dan menggoreng telur ceplok dengan sedikit minyak yang tersisa.

Aroma harum masakan perlahan menguar ke seluruh ruangan. Dari dalam kamar, Reihan mencium aroma yang tidak biasa. Ia keluar dengan langkah malas, dan terhenti di ambang pintu.

Pandangan matanya tertumbuk pada sosok Alya yang berdiri di depan kompor, membelakanginya. Kaos putih miliknya menjuntai sebatas paha, menampilkan kulit coklat eksotis Alya yang terlihat begitu halus dan kontras dengan pakaian putih itu.

Reihan tertegun. Matanya bergerak turun tanpa sadar, menyusuri garis punggung yang tersapu rambut basah, hingga ke pahanya yang terbuka bebas. Jakunnya bergerak naik-turun, refleks menelan ludah saat dadanya terasa sesak.

Wajahnya memanas.

"Sialan," gumamnya pelan, cepat-cepat mengalihkan pandangan dan menggelengkan kepala. Ia mengusap wajahnya, berusaha mengusir gejolak aneh yang tiba-tiba menyerbu dada.

‘Itu cuma karena dia pakai baju gue. Nggak lebih,’ batinnya keras.

1
partini
ehhh laki laki ga tegas cuma di ancam di tarik dah loyo melempem,,jangan mempermainkan hubungan itu ga bagus NGAB
Maret x Kakashi
Semangat updatenya , menarik ceritanya 👍
Mamah dini
kayaknya c Reihan agak sakit jiwa deeehhh, tadinya benci Alya e..,.h sekarang jth cinta, TPI.... wajar kali ya , sebab TDI nya menghina duluan sekarang kayak bucin
Mamah dini
aduh yg LGI ke bakar cemburu , sudah mulai jatuh cinta pak Reihan , Alya cantik kan , GK mungkin seorang kepala sekolah sebegitu cemburu nya kalau isrtinya GK menggemaskan
Mamah dini
itu pak Reihan mengakuinya , TPI kenapa bilang Alya jelek berjerawat hitam LGI mungkin selera bp ada di diri Alya ya pak makanya jgn menghina duluan tuh makan omongan sendiri.
Mamah dini
ooh ternyata kepala sekolah Alya telah jatuh cinta kali,, katanya GK selepel ko bisa sekacau itu atau..... ke tagihan ya mau lagi dgn muridmu eh istrimu he he GK salah ni....
Mamah dini
sekolah apa coba , liat murid yg di kerjain gitu masa gurunya GK respon,, ah bener2 sekolah GK punya etika, kalau begitu pindah aja Alya , maksain sekolah di situ juga bikin hatimu GK tenang selalu di pandang rendah ayo Al pindah aja
Mamah dini
katanya GK cinta TPI gampang banget ada desiran aneh nya , gimana sih pa
Mamah dini
kenapa Alya GK pulang aja biar hari itu MH bolos dulu, ya pantes temen2mu bilang ,, TPI benerkan apa yg mereka bilang , ko kmu maksa aja ke kelas walaupun kmu orang miskin katanya kan harus punya harga diri juga al , mampir thor
yumi chan
thor bt aja aliya pergi jauh thor..biarlh aliya mndpt kbbasn...seandsiya slita hlim..pertkn alira di saat dia sukes dn punyk ank2 kmbr..dn bt wnita yg di jdhkn sm reyhan gk bisa hml thor hhh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!