NovelToon NovelToon
Ketika Mantan Istri Mas Kapten, Hadir

Ketika Mantan Istri Mas Kapten, Hadir

Status: sedang berlangsung
Genre:Menikahi tentara
Popularitas:75.7k
Nilai: 5
Nama Author: Hasna_Ramarta

Rumah tangga yang baru dibina satu tahun dan belum diberi momongan itu, tampak adem dan damai. Namun, ketika mantan istri dari suaminya tiba-tiba hadir dan menitipkan anaknya, masalah itu mulai timbul.

Mampukah Nala mempertahankan rumah tangganya di tengah gempuran mantan istri dari suaminya? Apakah Fardana tetap setia atau justru goyah dan terpikat oleh mantan istrinya?

Ikuti kisahnya yuk.

IG deyulia2022

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasna_Ramarta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9 Raina Merengek Ingin Makan Di Luar

     "Ke mana dia, kenapa jam segini belum pulang juga dari toko? Coba aku hubungi saja ke Hp nya." Dana mondar-mandir di ruang tengah lantai atas dengan perasaan khawatir. Selama ini Nala belum pernah dia jumpai pulang lebih dari jam lima sore.

     Hp Nala sudah dihubungi. Namun ternyata tidak aktif, terlihat dari layarnya hanya muncul memanggil. Dana menjadi bingung harus menghubungi Nala ke mana?

     "Kenapa Hp nya tidak aktif? Ke mana dia?" bingungnya sembari menaruh kembali Hp itu di atas meja.

     Dana menduduki sofa ruang tengah, dengan pikiran yang kalut. Pada saat kalut seperti itu, Raina datang lalu merengek.

     "Papa, sebentar lagi mama akan datang, Raina ingin makan malam di luar malam ini, sekalian malam mingguan kita bertiga."

Dana menoleh ke arah Raina dengan wajah yang muram. Dana jadi pusing memikirkan Nala juga permintaan Raina putri semata wayangnya itu.

     "Raina, Sayang, makan malamnya di rumah saja, ya. Papa sedang menunggu Mama Nala yang belum pulang. Lagian Bi Marni sudah masak yang enak-enak," bujuk Dana berharap sang anak mengerti.

     "Tidak mau, Raina ingin makan malam di luar malam ini bersama Papa dan Mama, titik," paksanya dengan kedua tangan bersidekap di dada, memohon.

     "Iya sabar, tapi makan malamnya bareng sama mama Nala. Papa sedang menunggu kepulangan mama Nala," tukas Dana.

     "Tidak mau, Raina tidak mau sama Tante Nala. Raina maunya kita bertiga. Raina, Papa dan Mama," tegas Raina dengan wajah ditekuk.

     "Raina sabar dulu, ya. Tante Nala itu istri papa, jadi papa harus mengajak dia juga," tukas Dana.

     "Tapi, Raina hanya ingin bertiga dengan mama," kekeuhnya lagi merengek. Semakin membuat Dana sakit kepala. Tiba-tiba, Devana yang dibicarakan, sudah datang lalu mengucap salam.

     Dana yang masih berada di lantai atas, tersentak. Ternyata Devana datang lebih cepat atau masih siang terang benderang.

     "Asikkkk, mama sudah datang. Papa, ayo, siap-siap," celoteh Raina sembari berlari menuju tangga lalu menuruninya menghampiri sang mama.

     Dana semakin dilanda pusing setelah melihat Devana sudah datang. Pikirannya tambah kalut karena Nala belum pulang.

     "Di mana dia, kenapa jam segini belum pulang juga? Pulang dong Sauang." Benak Dana masih bertanya tapi tidak ada inisiatif untuk mencarinya.

     "Papaaa, ayo. Mama sudah datang, jadi kita harus segera pergi," teriak Raina dari bawah.

     "Lho, ini, kan, masih jam lima, Sayang? Nanti saja habis maghrib, ya. Lagian tadi kamu bilang mau sekalian malam mingguan," jawab Dana dari atas.

     "Tidak apa-apa, Pa. Lebih baik sekarang saja perginya," rengek Raina lagi.

     "Nanti saja, sebentar lagi. Kita tungguin mama Nala,"

     "Uhhhh, Papa," protesnya dari bawah sembari cemberut.

     Dana semakin bingung saja dengan rengekan Raina. Dia tidak ingin gara-gara menolak permintaannya, Raina merajuk lalu Devana marah dan tidak mau mempertemukan kembali dirinya dengan sang putri, seperti yang selama ini Devana lakukan padanya.

Dana bagaikan terbelenggu oleh rasa takut tidak diperbolehkan bertemu dengan Raina oleh Devana, sehingga apapun permintaan Raina, akhirnya ia turuti.

     "Cepat dong, Pa. Ini kan langka, Raina juga nggak pernah meminta hal ini sebelumnya sama Papa. Raina juga di sini hanya sampai liburan saja," protesnya lagi membuat Dana berpikir kembali.

     Memang benar, moment ini jarang sekali terjadi kalau tidak sekarang ini, mumpung Raina sedang liburan dan mau tinggal di rumahnya.

     Pada saat yang sama, tiba-tiba Nala pulang, terdengar dari suara salamnya yang terdengar sampai lantai atas. Dana mendongak dan benar saja Nala sudah muncul di muka pintu.

Dana tersenyum lega, dia senang Nala sudah pulang.

     "Assalamualaikum."

     "Waalaikumsalam. Eh Nala, kamu baru pulang?" jawab Devana yang sejak tadi menunggu di ruang tamu dengan santainya.

     "Mbak Devana, sejak kapan Mbak Devana di sini?" heran Nala seraya menatap ke arah Devana yang sudah berdandan cantik.

     "Baru setengah jam. Kebetulan Raina mengajak aku dan papanya untuk jalan-jalan dan makan malam di luar malam ini, sekalian malam mingguan," terang Devana datar.

     "Oh, ya?" seru Nala seraya melanjutkan langkahnya menuju tangga dan menaikinya. Hatinya mendadak berkobar amarah, baru saja pulang dari toko, tapi di rumah sudah ada tamu yang selalu membuat hatinya tiba-tiba memanas.

     Tiba di atas, kedatangannya sudah disambut Dana. Dana langsung menarik tangan Nala menuju kamar. Ia bermaksud membawa Nala sekalian makan malam di luar malam ini.

     "Sayang, kamu baru pulang? Ayo, cepat siap-siap, kita akan makan malam di luar," ujarnya seraya mencopot tas sampir di bahu Nala.

     "Siap-siap ke mana, Mas? Aku sedang tidak enak badan, kepala aku pusing, badan demam, hidung bindeng. Apakah Mas Dana lebih penting makan malam dari pada kesehatan aku?" balas Nala sembari mendudukkan tubuhnya di atas ranjang.

     Nala sangat lelah hari ini, karena di toko dari pagi dan sore begitu sibuk. Memang itu sering terjadi kalau setiap barang masuk, dia ikut kelelahan karena turun tangan langsung mencatat jumlah barang masuk.

     "Kita akan makan malam, Sayang. Ayo, bersiaplah."

     "Haciuuuu." Baru saja Dana membujuk, Nala sudah bersin dan cepat-cepat meraih tisu lalu menutup mulut dan hidungnya. Hari ini Nala benar-benar sakit, badannya saja demam.

     "Mas Dana tidak melihat aku saat ini sakit? Biarkan saja Raina dan mamanya yang pergi. Mas Dana tinggal berikan uang pada mereka untuk belanja makan malam, aku sedang tidak enak badan, Mas," ucap Nala dengan suara yang kurang jelas akibat flu.

     "Baiklah, akan aku bujuk mereka agar makan malam di luar berdua saja." Akhirnya Dana memutuskan untuk membiarkan Devana dan Raina makan malam berdua di luar.

     Dana keluar kamar untuk menghampiri Raina dan membujuknya. Beberapa saat kemudian, Dana kembali lagi ke kamar seraya mambawa satu gelas teh lemon hangat untuk Nala.

     "Sayang, aku sudah bujuk Raina. Aku sudah memberi uang juga buat mereka biar makan malam di luarnya berdua. Sekarang kamu minum dulu air teh lemon hangatnya, supaya kamu cepat sembuh." Dana meletakkan gelas itu di atas meja di kamarnya.

     "Kenapa kamu bisa sakit, hmmm? Kamu pasti kelelahan." Dana menghampiri lalu meraih bahu Nala dan memijatnya.

     "Aku memang sejak pagi sudah merasakan tidak enak badan, Mas. Tapi aku abaikan karena di toko sedang banyak barang yang masuk," jelas Nala sembari menikmati pijatan Dana yang enak di bahunya.

     "Ya ampun, aku pikir kamu ke mana. Aku tadi sempat khawatir dan menghubungi kamu, tapi Hp kamu tidak aktif." Dana membalas.

     "Papaaaaa. Aku tidak mau makan malam berdua hanya dengan Mama. Aku ingin makan malam bertiga sama Papa. Papa keluarlah," teriak Raina dari luar seraya menggedor pintu kamar dengan tiba-tiba. Nala dan Dana terkejut, mereka saling pandang satu sama lain.

     Dana berdiri dengan serba salah, dia menatap Nala yang saat ini sakit, tapi di luar sana Raina menunggunya dan menangis.

     "Papa tega." Terdengar suara Raina yang kesal, disusul tangisannya yang menjerit membuat Dana semakin serba salah dan terpaksa meminta Nala mengerti posisinya.

"Sayang...."

Nala diam tanpa membalas apapun, hatinya benar-benar sakit dengan keadaan seperti ini.

1
K4RL4
ttp setia menunggu bab selanjutnya 💪
SAE wife~🥰🥰
udh kasih aja sm mak dajal,biarin gak lama metong tuh anak sm maknya
Puput Assyfa
Raina yg JD korban sekarang,pasti bakal dibully imbas dr perbuatan devana
Puput Assyfa
kalian tidak perlu membalas perbuatan devana karena Dy udah dapat hukuman dr masyarakat karena kalakuannya sendiri yg Viral
Puput Assyfa
harusnya sudah seperti ini km bisa sadar devana
Soraya
lanjut thor
K4RL4
lanjuttttt 💪👍
SAE wife~🥰🥰
anak setan buang aja
Setyowati Setyowati: pinter banget ngomongnya 🤣🤣
total 1 replies
Puput Assyfa
harusnya dr awal km tegas kek gini dana,km abdi negara tp kurang tegas selama ini
Endang 💖
geram bgt aku liat devana ne GX punya malu x dia
Hary Nengsih
lanjut
Nasir: Makasih Kak...
total 1 replies
Puput Assyfa
devana perlu diberi pelajaran biar kapok jgn hanya bisa memberi pelajaran tp sekali² juga butuh dihajar km devana
🦋
Devana mending tobat deh. Kamu tuh cantik, punya pekerjaan yang mulia. Daripada jadi pelakor mending puter haluan nyari duda kaya raya 🤧
Nasir: Setuju....
total 1 replies
Soraya
lanjut thor
Tining Revi
udah tau seperti itu, kalo bu diana masih saja membela devana buang aja kelaut mertua durhakim itu thor.🤭🤭
Nasir: Bnr bgt..... buang ke palung Mariana ya?
total 1 replies
🦋
Laporin lagi aja ke pihak sekolah, tenaga pendidik kok kelakuannya gak terdidik 🥲 tapi pengawasan untuk Nala diperketat, takutnya malah Devana lebih nekat lagi nyelakain Nala 🤧
Siti Maimunah
🤣🤣🤣🤣😝😝😝 akhir kebuka lw mata hati lw smmmantan istri, mknya jgn percaya gitu ajja berdalih dengan anak ..🤣😝😝😝👎👎
Puput Assyfa
sekarang ibu mertua buka matamu siapa disini yg jahat antara mantu dan mantan mantu
Puput Assyfa
qt liat apa yg akan dilakukan dana setelah liat ini
Puput Assyfa
Sekar giliran km yg bertindak dana karena nyawa anakmu hampir melayang gara2 kelakuan mantan istrimu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!