Seorang pria tampan yang tidak sengaja bertemu dengan wanita cantik namun jutek , pertemuan pertama mereka membuat si pria sangat penasaran ,sampai pada akhirnya mereka jadi sering bertemu karna sesuatu,kira kira apa yah alasan mereka sering bertemu,dan apa yang terjadi diantara mereka?
yuk ikuti ceritanya ❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iqueena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5 Ternyata aku mencintainya
Kelvin terdiam sebentar dan terus melihat ke mereka yang tidak sadar bahwa Kelvin memperhatikan mereka. Didalam hatinya terus bertanya tanya, bingung harus melakukan apa.
Setelah lama berfikir ia memutuskan untuk tidak menghampiri mereka, dan biarkan sampai ia bisa memergoki mereka .
Ia pulang kerumah dengan tatapan sedih seakan akan tak percaya dengan apa yang dia lihat tadi. Mamah nya yang jelas melihat wajah sedihnya langsung menghampirinya.
"Kelvin kenapa nak, mukanya murung gitu?", ucap mamah sambil mengambil paper bag ditangan Kelvin untuk ditaruh di meja.
"Mah, aku tak percaya dengan semua yang aku liat tadi. Dua orang yang aku percaya dan aku sayang, ternyata diam diam mengkhianati aku mah, Gifa dan Viona ", jawab Kelvin yang terduduk dengan tatapan mata kosong
Mamahnya yang sudah tau akan hal itu lalu tertunduk sedih mengetahui anaknya sudah tau penghianatan itu.
"Maafin mamah nak, mamah sudah tau dari beberapa hari kemarin. Di hari Gifa ngasih tau kamu kalau dia mau ke USA, dan hari dimana Viona bilang dia ada perjalanan yang cukup jauh", ucap mamahnya dengan suara gemetar
"Mamah dan ayah dikirimkan foto oleh salah satu teman ayahmu. Gifa tidak berangkat ke USA, mereka melakukan perjalanan ke puncak, ke villa Viona", sambung mamahnya.
Kelvin menatap mamahnya yang menangis karena tak kuasa memberitahukan penghianatan itu kepadanya. lalu ia memegang tangan mamahnya, dan berkata
"Aku gak papa mah, aku bisa membereskan ini semua. Mamah gak perlu sedih, itu artinya mereka bukan orang orang yang baik buat aku". Uap Kelvin.
"Besok ulang tahunnya Viona, akan ada pesta ulang tahun di villanya. Besok akan aku putuskan hubungan ku dengan mereka semua". Sambung nya.
Mamah mengangguk dan memeluk putra semata wayangnya.
Pagi menjelang, Kelvin beraktivitas seperti biasanya. Hingga tiba malam hari, dimana acara ulang tahun Viona di laksanakan.
Kelvin berangkat dengan paper bag isi kalung berlian, dan menggunakan baju kaos hitam polos, di lapisi jaket tebal berwarna army, celana hitam panjang, di lengkapi sepatu, kacamata, dan jam tangan yang terbilang mahal.
Saat mobilnya terparkir di tempat parkir villa tersebut, ia turun dan bertemu teman teman nya yang juga teman Viona. Mereka berbincang sebentar sampai akhirnya mereka menaiki tangga menuju villa tersebut.
Tak lama kemudian, keluarlah Viona yang menggunakan gaun hitam berkilau, dan mahkota di kepalanya. Kue ulang tahun yang besar berada di dekatnya, tak lama Kelvin melihat Gifa datang membawa kado yang cukup besar ukurannya
"Wissss, gede banget kado lu Gif". Ujar temannya yg lain
"Ahh nggak, biasa aja". Ucapnya lalu menoleh ke arah Kelvin berdiri. "Ehh vin, udah datang lu". Ujar Gifa yang langsung menghampiri Kelvin
Dengan tatapan dingin ke Gifa, "Iya Gif,baru aja". ucap Kelvin
Beberapa saat kemudian, acara pun dimulai. Suasana semakin meriah dengan berbagai permainan seru, alunan musik yang menyenangkan, dan penampilan live music dari teman-teman mereka.
Di bagian belakang villa, pesta pun berlanjut di area kolam renang yang luas, lengkap dengan lampu-lampu temaram yang menambah kesan hangat dan penuh kebersamaan.
Tak lama kemudian, Kelvin mencium aroma parfum yang sangat dikenalnya. Aroma lembut yang begitu familiar dan membawa kenangan. Saat ia menoleh ke belakang, matanya langsung menangkap sosok Wilona.
Gadis itu tampak memukau dalam balutan dress berwarna navy yang anggun. Rambut panjangnya dibiarkan terurai, dihiasi pita senada di bagian belakang yang menambah kesan manis pada penampilannya.
Kelvin yang semula larut dalam kesedihan, tiba-tiba merasakan detak jantungnya berpacu lebih cepat saat melihat Wilona. Kehadirannya seolah menyapu sejenak awan gelap dalam pikirannya.
“Viona, selamat ulang tahun…” ucap Wilona dengan senyum hangat, sambil menyerahkan sebuah kotak kado yang sudah ia siapkan.
"Wilonaaa… makasih banyak! Akhirnya kamu datang juga,” jawab Viona antusias, langsung memeluk Wilona dengan bahagia.
Kelvin memperhatikan mereka dari kejauhan. Matanya tertuju pada sosok Wilona yang tampak bersinar malam itu, namun tak bisa menghindar dari kenyataan bahwa momen itu milik Viona.
Perasaannya campur aduk, senang melihat Wilona datang, tapi juga kecewa karena sosok yang ia hindari justru menjadi pusat perhatian malam itu.
Setelah itu, Viona menghampiri Kelvin dan menggandeng lengannya dengan mesra, seolah tak terjadi apa-apa. Namun di dalam hati, Kelvin menahan luka yang masih membekas. Ia tahu betul kebenaran di balik senyum Viona, dan karena itulah ia memilih diam, enggan membuka percakapan lebih jauh.
Acara berlangsung cukup lama, penuh tawa dan musik, hingga akhirnya malam mulai beranjak larut.
Kelvin yang duduk di tepi kolam renang, menikmati udara malam, tiba-tiba melihat sesuatu yang mencurigakan. Viona dan Gifa berjalan masuk ke sebuah ruangan di sudut villa. Perasaan tak enak langsung mengusik batinnya. Tanpa pikir panjang, ia berdiri dan mengikuti mereka.
Langkahnya terhenti di depan pintu yang sedikit terbuka. Matanya membelalak saat melihat keduanya sedang bercumbu mesra. Tangan Gifa melingkar di pinggang Viona, sementara bibir mereka saling melekat tanpa rasa bersalah.
Amarah Kelvin langsung meledak.
VIONA!!” teriaknya lantang, suaranya menggema di dalam ruangan.
Sontak keduanya terkejut. Viona terdorong menjauh, dan Gifa refleks mundur beberapa langkah.
Kelvin melangkah masuk, tatapannya tajam menusuk ke arah mereka.
“Ternyata yang aku lihat kemarin di mall memang bukan hal sepele. Kalian memang punya hubungan yang nggak biasa!” ucapnya dengan nada tinggi, emosinya tak lagi terbendung.
Tanpa ia sadari, seseorang berdiri di belakangnya. Wilona.
Mata Wilona membulat menyaksikan adegan itu, hatinya hancur dalam diam. Viona pun langsung membeku melihat kehadiran Wilona di belakang Kelvin.
Dan ya, Gifa adalah pria yang sedang dekat dengan Wilona.
"Vin, Wil… ini nggak seperti yang kalian pikirkan. Kami bisa jelaskan semuanya…" ucap Gifa gugup, panik menatap keduanya.
Namun Kelvin hanya menatapnya dingin, lalu mengalihkan pandangannya ke Viona.
“Aku nggak butuh penjelasan apa pun dari kalian", katanya dengan suara tegas.
“Viona, aku nggak bisa teruskan hubungan ini. Cukup … sampai di sini saja. Kalian memang lebih cocok bersama.”
Belum sempat Viona membuka suara, Kelvin sudah lebih dulu membalikkan badan dan melangkah pergi, melewati Wilona yang masih berdiri mematung di ambang pintu.
"Terima kasih ya, Gif. Terima kasih juga, Viona,” ucap Wilona lirih, penuh luka.
“Kurasa hubungan kita rusak… dan memang sudah hancur malam ini. Terima kasih untuk semuanya.”
Tanpa menunggu balasan, Wilona pun berbalik dan pergi, meninggalkan dua sosok yang kini saling terpaku dalam diam.
Gifa berniat mengejar Wilona, namun Viona dengan cepat meraih lengannya, menahannya, seolah sengaja membiarkan mereka pergi, agar ia bisa melanjutkan apa yang diam-diam sudah lama ia mulai bersama Gifa.
Dan malam itu, dua hati yang tulus hancur dalam sekali waktu, demi kebohongan yang sudah terlalu lama dipelihara.
....