NovelToon NovelToon
Maaf, Tidak Mengharap Cinta Lagi

Maaf, Tidak Mengharap Cinta Lagi

Status: tamat
Genre:Reinkarnasi / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Mengubah Takdir / Putri asli/palsu / Tamat
Popularitas:2.4M
Nilai: 5
Nama Author: KOHAPU

Tiffany, tiba-tiba dijemput oleh kedua orang tua kandungnya. Berharap ini awal kebahagiaan darinya, dimana gadis miskin yang ternyata anak dari keluarga kaya.

Namun tidak, inilah awal dari neraka baginya. Meira yang selama ini tinggal bersama keluarganya, melakukan segala cara untuk menghancurkan Tiffany.

Membuatnya dibenci oleh keluarga kandungnya, dikhianati kekasihnya. Hingga pada akhirnya, mengalami kematian, penuh kekecewaan.

"Jika dapat mengulangi waktu, aku tidak akan mengharapkan cinta kalian lagi."

***
Waktu benar-benar terulang kembali pada masa dimana dirinya baru dijemput keluarga kandungnya.

Kali ini, dirinya tidak akan mengharapkan cinta lagi.

"Kalau kamu menolakku, aku akan bunuh diri." Ucap seorang pemuda, hal yang tidak terjadi sebelum waktu terulang. Ada seseorang yang mencintainya dan mengharapkan cintanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KOHAPU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apa Yang Kamu Sukai

"Jadi kapan acara pertunangan nya?" Tanya Tiffany antusias, setelah ayahnya menandatangani perjanjian.

"A...aku perlu persiapan." Arelia berusaha tersenyum. Benar-benar berusaha keras, putranya tercinta bagaimana bisa datang ke tempat ini, untuk makhluk penggoda seperti ini.

"Martin, kamu yakin? Dia sepertinya bukan wanita baik-baik. Tipikal wanita penggoda yang hanya ingin uang." Bisik sang ibu pada putranya.

"Wanita penggoda? Aku tergoda." Ucap Martin penuh senyuman tengil. Membuat sang ibu tidak dapat berkata-kata.

"Sebenarnya kakakku memiliki kekasih. A...aku tidak tau perasaan kakak pada Beno. Jadi..." Meira tertunduk, ingin mempersulit hidup Tiffany. Walaupun akan merawat pria cacat seumur hidup, tapi harus dibenci oleh keluarga calon suaminya.

"Kamu punya pacar?" Tanya Arelia.

"Hatinya sudah direbut oleh Meira. Karena itu pipi Meira bengkak karena tamparanku. Astaga! Aku ingin menamparnya lagi." Tiffany menghela napas.

Sedangkan Arelia memijit pelipisnya sendiri. Memiliki menantu seperti ini sudah pasti akan membuatnya migren.

Martin menahan tawanya."Terimakasih Meira, sudah membuat pacar Tiffany jatuh cinta padamu."

"A...aku tidak, kakak salah paham. Mungkin mereka---" Kalimat Meira disela.

"Banyak bacot! Aku sudah bilang ambil sampahku. Martin 3000 kali lipat lebih baik daripada Beno." Geram Tiffany pada Meira. Sejenak kemudian menatap genit ke arah Martin."Iya kan sayang..."

Martin hanya tertawa, tidak dapat berkata-kata di hadapan gadis kecil yang lebih muda 5 tahun dari usianya. Berusaha menetralkan dirinya menghela napas kasar.

"Tolong jaga Tiffany baik-baik. Masalah kontrak kita bicarakan lebih lanjut di kantor. Jangan sampai dia terluka sedikitpun." Tegas Martin membuat Yahya menelan ludah.

Dirinya cukup mengetahui wajah yang kini tersenyum ramah itu, tidak pernah berbelas kasih. Tidak boleh ada sedikit pun celah kesalahan dalam kerjasama.

"Tiffany! Kemari!" Panggil Martin.

Tiffany menelan ludah, segera mendekat. Kala itulah Martin menarik tangannya cukup kencang. Membuat dirinya terjatuh di pangkuan Martin.

Menelan ludah menahan rasa gugupnya. Sebelum waktu terulang, dirinya hanya pernah sekali bertemu dengan Martin. Sebab dirinya menolak perjodohan dengan tegas. Kemudian segera pergi ke kamarnya karena mengganggap Beno segalanya. Bersamaan dengan Martin yang pergi pada akhirnya.

Apa yang dilakukan pemuda yang memiliki selisih usia 5 tahun dengannya ini?

Ketika wajah itu semakin mendekat, dirinya menelan ludah. Memejamkan matanya bersiap untuk menerima ciuman pertama.

Tapi tidak ada yang terjadi, malah lehernya terasa dingin. Perlahan mengintip membuka matanya, Martin ternyata tengah mengenakan kalung pada lehernya.

Mengamati fitur wajah itu dari dekat. Begitu rupawan, begitu indah, membuat dirinya menelan ludah.

"Bukankah itu pink diamond?" Safira terdiam sejenak, mengamati permata pada kalung yang dipakaikan Martin.

"Pink diamond?" Tanya Meira pada ibunya.

"Pink diamond dengan warna alami, harganya dimulai dari 100.000 dollar (1,6 milliar) per karat. Itu harga minimalnya, dengan bentuk dan warna seperti itu, ibu yakin mencapai jutaan dollar." Safira menghela napas, wajahnya tersenyum penuh rasa lega."Walaupun tidak dapat berjalan, tapi mungkin Martin akan dapat membahagiakan Tiffany."

Sedangkan Meira berusaha tersenyum."Iya..." ucapnya.

Dirinya membenci ini, apa begitu tinggi status sosial Martin? Tapi walau bagaimanapun hanya pemuda lumpuh. Apa kelebihannya? Tetap saja Meira tidak sudi memiliki suami cacat. Walaupun kalung pink diamond itu terlihat begitu cantik. Membuat dirinya menelan ludah berkali-kali. Kalung yang tidak pantas dikenakan oleh Tiffany sama sekali.

"Kamu punya selera pakaian yang unik. Besok aku akan mengirim pakaian dengan warna merah yang kamu sukai. Jangan memakai gaun ini lagi, selain di hadapanku. Mengerti?" Kalimat mengintimidasi yang begitu mendebarkan, mengingat gaun yang dikenakannya memang terlalu terbuka. Membuat Tiffany tidak dapat berkata-kata. Martin...apa yang sebenarnya ada dalam otak orang ini?

Dengan cepat dirinya turun dari pangkuan Martin. Tidak tau harus apa, salah tingkah, panas dingin, segala macam kegelisahan ada dalam benaknya.

"A...aku, terimakasih Martin yang paling tampan." Ucap Tiffany cepat, dirinya tidak tau berapa harga kalung ini. Yang jelas Martin akan dapat melindunginya bukan?

Martin hanya tersenyum kemudian berucap."Kamu tidak pernah berubah."

Aura ketampanan yang membuatnya meleleh. Tidak! Semua pria adalah pengkhianat, cepat atau lambat mereka akan jatuh cinta pada Meira.

"Maaf, aku harus mengirim pesan untuk guruku. Karena minggu depan aku akan mengikuti olimpiade Geologi." Ucap Meira mengutak-atik handphonenya, mengirimkan pesan asal. Dirinya harus terlihat lebih baik daripada Tiffany.

"Olimpiade? Kamu hebat." Ucap Arelia kagum.

"Benar! Meira kami memang berprestasi dari kecil. Dia anak kebanggaan kami." Safira merangkul bahu Meira yang duduk di sampingnya.

"Ibu, jangan terlalu memuji. Masih banyak yang lebih pintar dariku." Meira tertunduk bagaikan malu.

"Ketika dewasa nanti, Roy dan Meira akan menjadi ujung tombak perusahaan keluarga kami." Yahya ikut membanggakan putrinya.

"Adikku memang selalu cerdas." Ucap Roy penuh senyuman.

Sedangkan Tiffany terlihat acuh, mungkin sudah terbiasa dengan situasi ini. Dapat dikatakan telah mati rasa. Gadis yang selalu dibanding-bandingkan. Tidak akan ada cinta untuknya di dunia ini...

Sedangkan Martin hanya menatap ke arahnya. Wajah ramah itu tetap tersenyum."Aku lebih menyukai Tiffany yang ceria, menyimpan banyak hal, seperti bintang fajar."

Pria ini benar-benar pandai merayu. Membuat perhatian semua orang kembali teralih pada Tiffany. Apa dari awal Martin orang yang seperti ini?

Cinta? Hatinya sudah membeku untuk hal yang bernama cinta."Martin sayang, jangan memuji. Aku kan jadi malu." Ucap Tiffany tengil.

***

Mobil melaju meninggalkan kediaman Wiratmaja. Kaca jendela mobil terbuka, menampakkan wajah Martin yang terkena belaian angin. Mengeluarkan tangannya dari jendela mobil yang melaju. Merasakan sedikit angin kebebasan.

"Martin." Panggil sang ibu.

Martin menatap ke arah ibunya. Kemudian tersenyum, kembali menutup jendela mobil.

"Kamu yakin Tiffany orang yang kamu sukai? Dia seperti wanita murahan. Ibu tidak menyukainya." Keluh Arelia.

"Apa pilihanku pernah salah?" Tanya Martin pada ibunya.

"Tapi kali ini---" Kalimat Arelia disela.

"Jika bukan karenanya, aku tidak akan hidup. Dia penyelamatku, aku sudah berjanji akan menikah dengannya, saat dia dewasa nanti." Martin hanya tersenyum. Tidak mengatakan apapun lagi. Namun, dirinya hanya dapat tertawa lepas di hadapannya."Senang rasanya dia tidak memiliki kekasih."

"Bukannya tidak memiliki kekasih. Tapi putus dengan pacarnya hanya untukmu. Tiffany begitu materialistis, berbeda dengan Meira yang begitu pintar, baik dan mulia." Komat-kamit Arelia mengomeli putranya.

"Gaun terbuka yang dikenakan Tiffany, bukan miliknya. Itu milik Meira, bahkan sepatunya, itu juga milik Meira." Martin menyandarkan punggungnya.

"Bagaimana kamu tau." Tanya sang ibu tidak mengerti.

"Tiffany sempat duduk di pangkuanku. Ukuran gaunnya tidak pas di bagian dada. Begitu juga dengan sepatunya yang begitu sempit, hingga bagian kulitnya menonjol. Gaun dan sepatu dipesan khusus satu set, karena desainnya hampir 100% sama. Jika gaun tidak pas di bagian dada, karena dada Tiffany sedikit terlalu besar, itu dapat dimaklumi. Tapi bagian kaki, bagaimana seseorang dapat memakai sepatu yang tidak nyaman untuk dikenakan." Ucap Martin, begitu tenang berucap.

"Gaun itu milik Meira yang dipinjamkan untuk Tiffany. Bagaimana bisa keluarga Wiratmaja tidak memperhatikan putri kandungnya. Benar-benar orang tua durhaka." Martin menghela napas kasar.

"Jadi kamu suka dadanya?" Tanya sang ibu.

"Aku menyukainya." Jawaban dari sang anak tersenyum tenang.

1
Emily Wirya
keren novelnya kak... seru... lucu..
semangat buat novel2 lainnya kak../Good/
Wiliam Zero
Novelnya bagus dan lucu bener 👍
Audya
baru ngeh ada virgo di sini 🤭🤭🤭
Siti solikah
Alhamdulillah akhirnya kebahagiaan datang pada tiffany
Siti solikah
baru sadar setelah Tiffany mati
Siti solikah
kasihan sekali nasib Tiffany,begitu kejamnya keluarganya memperlakukannya
Siti solikah
kasihan banget kehidupan pertama tiffany
Siti solikah
bagus
Mas Oyit
makin kesini alurnya makin kesana, novel ini sangat bagus dan sangat sempurna, namun dari segi alur novel ini dari bab 1 sampai bab ini alur ceritanya hanya tentang masalah dan masalahnya tidak selesai selesai, akan lebih seru lagi jika masalah itu silir berganti, seumpama seperti satu masalah selesai akan muncul masalah lagi, namun juga diberi jeda, masalah yang terus menerus tidak selesai selesai akan membuat rasa penasaran semakin memudar, ini sudah ada sekitar 50 an bab, cerita ini sangat bagus dan sangat sempurna, tapi cukup sampai disini aku bacanya karena sudah sampai 50 an bab dan tidak ada satupun masalah yang selesai, dan itulah yang membuatku bosan karena alur cerita ini hanya tentang masalah, namun cerita ini tetap ku kasih bintang lima, semoga buat kakaknya dan sampai jumpa, terimakasih
Siti solikah
emang enak
Siti solikah
mampir thor
Ko
Terbaik..Sangat2 bagus..very recommended to read ❤️🫰
Ko
Papan bisa ngomong 🤣
Yuni Sufriati
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Ko
Aku rasa kan...tiara ini tahu yg Martin tidak lumpuh. Dia yg sebenarnya nak kan Martin tu. Tiara ni mcm ada sesuatu lah. I mean, niat yg jahat pd Tiffany..
Ismii Rrl
thor judul nya ganti aja jadi "SANG ANTAGONIS" LEBIH MENANTANG
Erna Masliana
betul
Erna Masliana
mamvus
Erna Masliana
nyawer 2rb an/Facepalm/
Erna Masliana
mungkinkah hiasan rambut Widuri penuh dg lampu tumbler 🤔😁😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!