ISTRI PENGGANTI CEO: Season 2

Fanny terus melajukan mobil sports nya menuju gedung perkantoran milik Reno, ia melajukan dengan kecepatan sedang, rasa tak sabar ingin segera bertemu dengan orang yang ia sayangi, lima bulan berpisah tanpa kabar dan sebagian sudah menganggap frans meninggal, tapi tidak dengan fanny, ia masih tetap yakin pada pendiriannya kalau Frans masih hidup dan akan kembali.

"Ahh,, sial, kejebak lampu merah,," gerutu fanny kesal, ia begitu tak sabar ingin segera bertemu, bayangan indah saat pertemuan itu sudah terekam di otaknya, sesekali fanny tersenyum sumringah mengingat akan pertemuannya dengan Frans yang sudah lama di nantikan.

Lampu merah sudah berubah hijau, dengan cepat fanny melajukan sportnya, "Frans,, setelh ini tidak ada lagi halangan untuk hubungan kita, bahkan kak Reno sudah merestui hubungan kita berdua, tinggal kak Reno yang bilang ke Mama dan Papa, semua akan berjalan lancar dan secepatnya kau melamar ku" fanny terkekehi, kebahagiaan terpancar dari raut wajahnya yang cantik.

Tak butuh waktu lama, Mobil sports Fanny sudah terparkir di depan Gedung perkantoran "Mahesa Group' satpam penjaga pintu membungkuk memberi hormat saat adik Presdir yang terlihat angkuh itu melewati dirinya, fanny terus melangkah kah kakinya menuju pintu lift, dia tak peduli dengan karyawan yang berpapasan dan menegurnya.

Ting!

Pintu lift terbuka, ia berjalan cepat menuju ruangan frans, saat ingin keruangn Frans ia pasti melewati ruangan Reno.

"Siang Nona fanny" sapa sekertaris Anita

"Kau tidak berbohong kan kalau frans ada disini?!

"Apa untungnya aku bohongin Nona?"

"Oke,, sekarang frans berada di ruangan kak Reno atau di ruangan nya?

"Di ruangan nya sendiri"

"Baiklah,, terima kasih"

Fani setengah berlari menuju ruangan frans, hatinya sangat senang dan berbunga-bunga, saat sudah di depan pintu, fanny menghentikan langkahnya, menaruh satu tangan didada menetralisir jantungnya yang terus berdebar tak karuan, fanny merapikan rambut yang sedikit berantakan dan membetulkan pakaiannya, ia menarik nafas dalam sebelum membuka pintu, tangan Fanny memegang Handle pintu dan ia membuka perlahan.

"Frans,,,"

Fanny mengedarkan pandangannya, ia melihat frans sedang berdiri didepan jendela kaca dengan kedua tangan ia masukkan kedalam saku celana, fanny terus berjalan mendekat, jantung nya terus saja berdebar, hingga langkah fanny terhenti di belakang punggung frans, tangan fanny menepuk pundak Frans.

"Frans,, kau sudah kembali,,? aku sangat bahagia,,? Fanny menyandar kan kepalanya di punggung frans sambil terisak.

"Siapa kau,,,?!

"Deg! jantung Fani terasa ingin copot saat mendengar ucapan frans yang tidak mengenal dirinya, Fani mengangkat kepalanya sambil mengeryitkan keningnya bingung.

"Kau frans bukan?! fanny menatap liar dari atas sampai bawah.

"Mungkin Nona salah orang, aku bukan frans"

"Apa maksud mu frans,,,? aku fanny kekasih mu? ucap fanny meyakinkan

Frans membalikkan tubuhnya dan menatap dingin wajah fanny.

"Nona cari siapa,,?!

"Frans! kau jangan bercanda "Ini benar kau? aku fanny kekasih mu, adik dari kak Reno atasan mu"

"Tapi aku tidak mengenal Nona maaf,,,"

"Apa,,,??! fanny membekap mulutnya tak percaya, ia memundurkan langkahnya, jatuh sudah cairan bening dari sudut mata fanny, frans memalingkan wajahnya kesamping

"Apa yang sebenarnya terjadi pada mu Frans?! bentak Fanny, sambil berjalan mendekat dan memukul mukul dada bidang nya, tapi frans tetap diam tidak bergeming.

"Aku ini fanny kekasih mu, apa kau lupa, hah! hiks,, hiks,, kemana saja kau selama ini!" Fanny menarik kemeja Frans kasar hingga kancing nya terlepas "Saat kau kembali kau malah melupakan diriku! brengsek kau frans!

"Fanny cukup!

Suara Reno yang tiba-tiba lantang terdengar di ruangan frans,ia sudah berdiri diambang pintu.

"Cepat keluar dari ruangan ini?!

"Kak! tapi kenapa Frans tidak mau mengakui aku, bahkan pura pura tidak mengenal diriku, sandiwara apa yang telah frans ciptakan! fanny berteriak lantang dengan tangisan yang semakin dalam, frans tetap diam tanpa keluar kata sedikit pun.

"Lepaskan kemejanya, kau seorang wanita terhormat, tak pantas memaki pria didepan mu tanpa melawan!

"Tapi kak___"

"Cepat keluar!

Fanny menatap mata frans dengan sorot mata tajam, wajah frans seketika pias, Airmata fanny terus mengucur deras, kedua jemari fanny melepas kemeja Frans.

"Ingat frans,, aku tidak akan pernah memaafkan mu! menunjuk dada frans dengan telunjuk "Menyesal telah menunggu mu lama! fanny menyeringai dan memundurkan langkahnya kebelakng berjalan perlahan, mata fanny masih terus menatap Frans, frans mengalihkan pandangan nya, ada kesedihan dimata Frans yang tidak bisa dijelaskan, saat sudah mendekati pintu Fanny berbalik, melihat Reno yang masih berdiri.

"Ayo kita ke ruangan kaka" Reno merangkul pundak fanny dan menutup pintu.

"Ya Tuhan,,, hiks,, hiks,, hiks,, maafkan aku fanny,,," frans jatuh terduduk dilantai, tubuhnya bersandar pada dinding "Aku sengaja melakukan ini semua demi kebaikan masa depan mu, aku telah cacat fanny, aku tidak pantas untuk mu, aku sudah tidak bisa apa-apa dengan satu kakiku, aku hanya bisa mengandalkan satu satu kaki,, ya Tuhan,, hiks,, hiks,, hiks,, hiks,, maafkan aku fanny,, sebenarnya aku rindu padamu, tapi aku tidak ingin kau malu melihat keadaan ku" frans menangis sesenggukan, dadanya begitu sesak"

"Aku pria gagal,, aku telah gagal fanny, tidak akan bisa lagi melindungi mu" Frans menundukan wajahnya, tangisan nya semakin dalam, dunia seakan sudah tidak adil padanya.

*flash Back On*

Ceklek

"Masuk lah frans,, ini ruangan mu"

Reno merangkul pundak frans masuk kedalam ruangan kerjanya, dan mereka duduk di sofa, Anita datang membawa dua cangkir kopi dan meletakkan nya diatas meja.

"Minum lah kopinya frans, aku harap kau masih menyukai ruangan ini"

"Tentu saja Tuan,, aku sangat merindukan tempat ini, kursi kerja ku sebagai Asisten,,, tapi__?

"Tapi apa Frans,,,?! Reno menoleh pada frans yang terlihat tegang.

"Aku tidak akan bisa mengantar Tuan kemana mana lagi, kaki ku tidak akan bisa berlari dan mengejar kawanan penjahat kelas bisnis lagi, bahkan aku sudah tidak bisa melindungi Nona" wajah Frans tertunduk lesu, cairan bening sudah mengalir bebas begitu saja.

"Frans kenapa kau harus berkata seperti itu? kau tidak usah khawatir, aku sudah berjanji bukan untuk membawa mu ke Korea"

"Tidak semudah itu Tuan, walau aku di operasi sekalipun pasti butuh proses dan waktu yang sangat lama, aku mohon pada tuan untuk memisahkan aku dengan Nona fanny, aku harus jujur pada Tuan, kalau aku dan fanny telah menjalin satu hubungan"

"Fanny sudah cerita,,?!

"Apa,,? jadi Nona sudah bercerita..?!

Reno mengangguk "Iya,,"

"Aku tidak ingin Nona menderita karena keadaanku, aku tidak ingin Nona minder dan merasa malu melihat fisikku seperti ini?!

"kau tidak boleh menyerah, aku yakin fanny tidak seperti itu,,?

"Tidak tuan aku mohon! frans menatap wajah Reno penuh permohonan "Tolong kau beri pengertian pada Fanny, aku tidak ingin Nona menderita, dan itu akan membuat aku jadi laki laki tidak sempurna didepan Nona, semua itu akan membuat aku menderita dan tidak berharga"

Reno menghela nafas dalam dan dihembus kannya perlahan, ia begitu sedih melihat frans yang begitu terpuruk, Frans benar ia seorang laki-laki yang tidak ingin dihina apalagi di rendahkan walau keadaannya cacat, apalagi fanny dari Klurga berkelas dan mapan, Frans merasa minder dan tak berguna.

"Baiklah,, aku ikuti kemauan mu, sebenarnya aku tidak ingin kau berpisah dengan Adik ku, tapi aku tidak bisa menolak keputusan mu"

"Beritahu fanny kalau aku hilang ingatan"

""Apa kau yakin,,? sementara kau masih bisa mengingat pekerjaan kantor"

"Yang ku ingat hanya sebagian, dimana aku hanya bekerja pada tuan, selebihnya memori itu hilang, jadi Nona akan mengerti"

"Baiklah kalau itu kemauan mu"

*Flash Back off*

🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳

@Bersambung