Artis Masuk Kampung

Sebelum membaca, budayakan Follow dulu. Terus jangan lupa tekan like. komen lebih afdal.. biar penulis semangat nulisnya...

Selamat membaca......

🌼🌼🌼

Clara terpaksa ikut duduk di antara dua keluarga itu, dengan perasaan yang kacau tentunya. Tatapan tajam mengintimidasi di berikan oleh Elsa sedari tadi. Dari awal setelah mengetahui bahwa dirinya akan di jodohkan dengan Bastian, Clara meronta ingin keluar dari ruangan itu. Namun kegarangan wajah Elsa menyurutkan niat Clara. Gadis itu hanya berdiam mengikuti acara yang sudah di siapkan oleh orang tuanya.

Dalam hati Clara menjerit, ingin sekali berkata ' Aku tidak mau melanjutkan perjodohan ini ' tapi lagi-lagi ia urung kan. Bagaimana pun, Clara tidak ingin nama baik keluarga besarnya tercemar karena nya. Bisa-bisa Clara di lempar ke kutub utara bukan ke kampung halaman ibunya lagi.

Clara menatap dengan penuh kebencian pada Bastian yang terlihat sangat menikmati acara tersebut.

" Apa pria itu sangat ingin menikah dengan ku? kenapa dia gak nolak perjodohan ini? jika sebelumnya dia tau semuanya? " wajah Clara terlihat geram.

Bastian menyadari tatapan Clara, yang seolah ingin mengulitinya, saat mata mereka bertemu. Bastian hanya mengedikkan bahunya, lalu memutuskan pandangan mereka, kembali bercengkrama dengan Davon dan Adrian.

" Calon suami mu tampan juga.. kamu pinter banget milihnya. " bisik Karin pada Clara yang duduk di sebelah nya.

" Ganteng apaan! muka datar begitu! " gerutu Clara.

Karin mengernyit heran. Bukannya Clara bilang jika dia sangat menyukai kekasihnya yang kini akan bertunangan dengan nya. Tapi kenapa saat ini Clara seperti membencinya? Karin menggelengkan kepalanya tak percaya.

Sedangkan oma Wina menatap Clara dengan sendu. Wina sudah yakin jika ada kesalahpahaman di antara anak dan cucunya. Wanita berumur itu hanya bisa menghela dan mengikuti alur yang sudah di tentukan. Dan berharap Clara akan mendapatkan kebahagiaan dengan pilihan kedua orang tuanya.

" Baik.. sepertinya acaranya kita mulai saja. " Davon bersuara setelah makan malam telah usai.

" Silahkan pak Davon. " Adrian mempersilahkan Davon untuk memulai acara penting yang sudah di rencanakan.

" Sebelumnya saya mengucapkan terimakasih pada keluarga besar Haidar yang sudah memenuhi undangan makan malam kami. Saya mewakili putra Kami, Bastian Alexander ingin mengutarakan niat baiknya.. yang ingin mempereat tali silaturahmi dengan mempersatukan putra-putri kita. Bagaimana pak Adrian? " tanya Davon pada Adrian.

" Saya sangat setuju dengan niat baik Pak Davon. Saya sendiri tidak menolak jika putra putri kita ingin mempererat hubungan mereka. " Adrian.

Davon mengangguk setuju. " Sebelum mereka melangsungkan pernikahan, ada baiknya mereka bertunangan terlebih dahulu. "

" Bagaimana Bastian? Clara? " tanya Davon pada kedua pasangan itu, menurut mereka tentunya.

" Ah.. tentu saja mereka mau.. iyakan sayang? " kali ini Jenny yang mengeluarkan suaranya. Dia tidak mau jika Bastian mengacaukan acara tersebut. Mempunyai cucu menantu artis harus terwujud.

Bastian menghela. " Iya.. oma. " pria itu melirik Clara yang menatapnya dengan jengah.

" Kalau Clara? " tanya Davon.

" Tentu Clara setuju.. bagaimana bisa dia menolak kekasihnya sendiri. " seru Karin. Clara terkejut dengan persetujuan yang Karin lontarkan.

Semua orang menunggu jawaban dari Clara, karena gadis itu belum menjawabnya. " I-iya... " jawab Clara tertunduk lemas.

" Aggrrr!! kenapa harus begini! kenapa aku sangat bodoh gak tanya dulu nama calon suami yang akan di jodohkan dengan ku!! aku pikir Reyhan... sial!!! " jerit Clara dalam hati.

Dan pertukaran cincin pun terjadi. Bastian menyematkan cincin bertahtakan berlian ke jari manis Clara. Sebaliknya, Clara menyematkan cincin pada Bastian.

" Ck, selamat datang kesialan! " gumam Bastian dalam hati yang mengasihani diri sendiri.

" Pria datar ini benar-benar menyebalkan! mimpi apa aku? bisa bertunangan dengan dia! " kesal Clara dalam hati.

Setelah acara tukar cincin selesai, Clara meminta ijin untuk pergi ke toilet, lebih tepatnya dia sangat muak dengan acara yang tidak di inginkan nya.

Clara berjalan sembari mengumpat sepanjang jalan. Langkah nya terhenti saat mendengar suara yang sangat ia kenali. Clara menajamkan pendengarannya untuk mencari sumber suara tersebut. Clara berdiri di balik pintu ruangan yang sama seperti keluarga besarnya saat ini berada. Pintu itu sedikit terbuka hingga Clara bisa mendengar percakapan mereka.

Hati Clara mencelos saat mendengar jika di ruangan itu tengah di adakan pertemuan kedua keluarga yang akan melakukan pertunangan antara kedua anak mereka.

Sesak, itu yang saat ini Clara rasakan. Hatinya terasa sangat sesak hingga sulit untuk bernafas. Tangannya mencengkram dadanya yang begitu ngilu. Air matanya menetes tanpa ia pinta.

" Reyhan... " lirih Clara.

Clara melihat dengan mata kepalanya sendiri, Reyhan sedang tersenyum bahagia saat menyematkan cincin itu kepada wanita lain. Tangisannya makin jadi saat Reyhan mencium kening wanita itu. Ciuman yang selalu Reyhan berikan padanya. Ciuman sayang yang selalu Clara rindukan. Hati Clara hancur untuk pertama kalinya. Clara membungkam mulutnya dengan tangannya sendiri agar suaranya tak pecah.

Bastian yang tadinya ingin menyusul Clara untuk menjelaskan semua hal yang tengah terjadi hanya bisa diam mengamati Clara yang sedang terisak.

Bastian menarik tangan Clara untuk meninggalkan tempat itu.

" Jangan menangisi pria sepertinya! " seru Bastian yang masih menuntut Clara.

Clara hanya diam mengikuti kemana Bastian membawanya. Air matanya tidak kunjung berhenti. " Dia jahat! " ucap Clara di sela tangisannya.

" Aku tau! " Bastian.

" Hati ku sakit sekali! hiks.. hiks.. " tangis Clara.

" Sudah, jangan cengeng! " Bastian.

" Biarin! kamu gak ngerasain apa yang aku rasain! "

Bastian memilih diam tidak menanggapi ocehan Clara yang terus mengumpat kesal pada Reyhan. Gadis itu seperti tidak memiliki rem pada mulutnya.

" Berisik! telinga ku sakit mendengar ocehan mu! " seru Bastian.

" Kita mau kemana? " tanya Clara saat mereka tiba di mobil Bastian. Bastian terdiam sesaat, memikirkan dia akan membawa Clara kemana. Jujur, Bastian tidak tau.. dia hanya ingin membawa Clara menjauh dari sana, yang membuat Clara menangis melihat kekasihnya bertunangan dengan wanita lain.

Padahal Clara sendiri juga sama mengkhianati Reyhan, bertunangan dengan Bastian. Yang membedakan, Clara tidak sebahagia Reyhan saat bertunangan dengan orang lain.

" Aku gak mau ikut dengan mu! kamu juga ikut andil membuat hati ku sakit! aku membencimu! " Clara melepaskan tangannya dari genggaman Bastian. Clara memilih memberhentikan taxi untuk membawanya ketempat yang saat ini Clara butuhkan untuk menenangkan dirinya.

Bastian menghela saat Clara meninggalkan nya dan masuk ke dalam taxi. Ingin sekali mengabaikan gadis itu, namun entah kenapa Bastian malah memilih mengikuti Clara.

*

*

*

...🌼🌼🌼...

...JANGAN LUPA BERIKAN DUKUNGAN KALIAN...

...LIKE. KOMEN. VOTE....

...TERIMAKASIH YANG SUDAH MEMBERIKAN DUKUNGANNYA....

...BYE.. BYE.....