NovelToon NovelToon
Sang Pemilik Hati

Sang Pemilik Hati

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintapertama / Badboy / Romansa-Teen school / Tamat
Popularitas:220.7k
Nilai: 5
Nama Author: Najwa Camelia

Sebuah keputusan yang boombastic bagi seorang Chantika menjatuhkan pilihan nya kepada seorang petualang cinta yang super gila. Hanya gara-gara ingin memberikan hukuman terhadap cinta pertama nya. Namun, tak ada yang gratis di muka bumi ini. Semua harus ada take and gave.


"Jadi kan aku yang kedua dan akan ku pastikan semua sakit hatimu, akan terbalaskan!" ucap Rendy sembari menyeringai.


Haruskah ia menerima tantangan itu? Dari mana awal segalanya di mulai? Menjadi kan seorang Rendy pengantin nya pengganti cinta pertama yang telah menghianati kesucian cinta nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Najwa Camelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Panti Asuhan Az-Zahra

Jumpa lagi para readers kesayangan di karya kedua ku ini... 😍😍

Jangan lupa ya untuk tetap like, komentar. Gift dan vote seikhlasnya.

Tidak lupa jadikan favorit, biar tak ketinggalan cerita nya dan selalu memberikan rate bintang lima.

Aku tunggu jejak kalian di kolom like dan komentar buat support author receh ini.

Selamat membaca...

💞💞💞💞

Ceklek...

Jemarinya yang lentik menggapai handle pintu dan membukanya lebar-lebar. Ia melangkah kan kaki masuk ke dalam kamar Ibu Fatimah. Ibu panti yang mengurus anak-anak telantar, yatim piatu dengan kesabaran dan kasih sayang nya yang tulus. Ibu yang selalu menjadi tumpuhan curhatan Chantika selama ini menggantikan Ibu kandungnya yang telah tiada.

Ia berjalan semakin dekat dengan ranjang. Dan betapa terkejutnya ia dengan pemandangan yang tersaji di hadapannya saat ini. Seorang wanita tergeletak di atas sajadah dengan masih memakai mukena.

"Ibu! Ada apa dengan Ibu? Kenapa Ibu bisa tergeletak di sini?" suara dari bibir mungil mengeluarkan tanya tanpa ada jawaban dari wanita itu. Langkah Chantika terhenti tepat di sisi wanita separuh baya yang sedang tergeletak tengkurap.

Ia berjongkok dan membalikkan tubuh Ibu Fatimah.

"Ada apa dengan Ibu? Beritahu Chantika, Ibu. Apa yang terjadi selama aku tidak ada di sini? Jangan membuatku panik seperti ini, Ibu!"

Segera Chantika mengambil minyak kayu putih dari kotak P3K. Dan mengoleskan ke perut dan menempelkan botol minyak itu ke hidung Ibu Fatimah.

Hampir 10 menit Chantika menunggu Ibu Fatimah sadar dari pingsannya.

Ibu Fatimah membuka matanya berlahan tersenyum penuh arti. Di lihatnya wajah Chantika yang menangis duduk di sampingnya. Seorang gadis yang telah di anggap seperti putri kandungnya selama ini. Terlihat pucat pasi.

"Apa yang terjadi, Ibu?" pertanyaan itu kembali keluar dari bibir ranum Chantika.

Namun, Ibu Fatimah tidak menjawab pertanyaan Chantika. Malah bertanya balik ke Chantika.

"Kenapa kedua mata kamu bengkak. Chantika?" tanya Ibu Fatimah menyipitkan kedua matanya begitu melihat ke arah mata Chantika.

"Tidak kenapa-kenapa, Ibu. Mungkin karena semalam larut tidur nya jadi agak bengkak kurang tidur" jawab Chantika berbohong menyembunyikan masalah besar dengan sahabat nya, sekarang ini.

"Ada apa sebenarnya, Chantika? Kenapa seperti nya ada yang kamu sembunyikan dari Ibu. Tak percaya kah kamu kepada Ibu mu ini?" ucap Ibu Fatimah yang tak mengerti dengan apa yang terjadi dengan Chantika.

Seperti ada masalah besar yang sedang di sembunyikan Chantika dari aku. Semua terlihat abu-abu tak seberapa jelas. Namun, dengan kondisi kamu seperti ini. Pasti tidak masalah kecil yang sedang kamu hadapi Chantika. Itu semua yang ada dalam pikiran Ibu Fatimah, saat ini.

Chantika mengalihkan pembicaraan dengan Ibu Fatimah pemilik Panti Asuhan Azzahra yang di kelola nya. Ia hanya menjawab pertanyaan dari Ibu Fatimah sekedar nya saja. Chantika tidak ingin membebani pikiran Ibu Fatimah dengan masalah yang sedang di hadapi nya.

"Ibu istirahat dulu ya. Chantika buat kan sop ayam dulu buat Ibu. Biar tak kosong perut Ibu" pamit Chantika berusaha menghindari dari pertanyaan-pertanyaan yang di layangkan Ibu Fatimah kepada nya.

Chantika berjalan ke arah dapur untuk segera memasakkan sop ayam hangat buat Ibu Fatimah. Tanpa sadar Chantika kembali teringat kejadian kemarin di dalam kamar milik calon suami nya. Roll film itu begitu saja terputar kembali di otak Chantika. Roy Geraldy. Pria yang telah melamar nya satu tahun lalu. Berjanji mengucapkan ijab qabul di depan penghulu untuk menjadikan dia istri sah nya. Tapi, kini dengan mudah nya ia menyalakan api perselingkuhan di dalam hubungan serius mereka. Tak pernah terbesit dalam pikiran Chantika bahwa hubungan nya kandas dalam waktu secepat ini.

Chantika menitikan airmata nya kembali. Memang tak mudah memaafkan orang yang telah menghianati kita. Apalagi orang itu adalah orang terdekat dengan dirinya. Orang yang selalu di percaya nya selama ini. Tak semudah membalikkan telapak tangan juga. Untuk bisa melupakan kejadian kemarin begitu saja. Bagaimana bisa orang yang di cintai begitu tulus dengan segenap jiwa raga nya. Membalas dengan sebuah penghianatan sebesar ini?.

Bahkan lawan main di atas ranjang panas itu bukan orang lain. Orang yang belum di kenal nya. Mungkin jika orang itu bukan orang yang di kenal nya. Chantika bisa menerima dengan lapang dada dan meninggalkan sejauh mungkin orang yang di cintai nya. Walaupun sangat sulit untuk merelakan calon suami nya untuk orang itu. Tapi ini beda kisah. Orang ini adalah sahabat karib nya. Sahabat kental yang telah mengisi hari-hari nya selalu bersama. Calon suami nya telah bermain api dengan sahabat nya sendiri. Entah sejak kapan mereka menjalani penghianatan ini. Bermain api di belakang nya.

"Kakak Chan! Kakak Chan!" panggil Lita seorang bocah kecil yang imut kesayangan Chantika sembari mengoyangkan tangan Chantika berulang kali hingga seruan ke sekian dan tarikan tangan Lita baru lah dia menanggapinya.

"Ehh.. Iya, Lita sayang. Maaf kan kakak! Ada apa, sayang?" tanya Chantika begitu tersadar dari lamunannya sesaat.

"Lita lapar, kakak Chan" jawab Lita dengan mengerucut kan bibir nya sambil mengelus perutnya endut.

Bocah yang berusia 6 tahun itu memang sangat dekat dengan Chantika. Semenjak Chantika tinggal di panti asuhan milik Ibu Fatimah. Ia juga membantu mengasuh para adik-adik yang bernasib kurang baik. Ada yang di sengaja di buang oleh orang duanya di depan gerbang pintu panti asuhan Azzahra. Ada pula yang di temukan Ibu Fatimah di jalanan ibu kota yang terlantar. Dengan berbesar hati Ibu Fatimah mengasuh mereka dengan penghasilan yang tidak seberapa besar. Ada pula donatur yang ikhlas bersedekah di panti asuhan milik nya itu.

"Anak cantik lapar ya? Apa tadi tidak sarapan? Jam segini sudah lapar lagi" tanya nya kepada bocah kecil yang imut berdiri dengan gaya yang di sedih-sedihkan.

"Ibu Fatimah tadi pagi cuma memasak sedikit. Karena tergesa-gesa ada tamu yang marah-marah pada Ibu Fatimah" Lita berbicara tanpa ada yang di tutup-tutupi dengan kepolosan bocah itu dengan gamblang nya bercerita kepada Chantika.

"Marah-marah, gimana. Sayang?" Chantika mencoba mencari jawaban dari ucapan yang Lita katakan barusan.

"Tadi itu ada dua orang laki-laki yang gede tinggi. Marah-marah sambil bentak-bentak Ibu Fatimah sambil menunjuk nunjuk ke muka Ibu Fatimah"

"Terus, apalagi yang Lita dengar tadi"

"Lita, tadi bersembunyi di balik pintu sambil mendengarkan tamu itu berbicara kepada Ibu Fatimah. Salah satu nya ada yang berkata. Jika dalam waktu satu minggu kamu tidak menyetujui pembelian panti asuhan ini. Dengan terpaksa kami akan meratakan bangunan ini dengan harga yang murah"

"Apa?" semakin penasaran Chantika dengan penjelasan Lita.

Hampir dua puluh menit Chantika menyelesaikan memasaknya dan mendengarkan cerita dari si Lita, gadis kecil yang imut kesayangan Chantika.

Chantika menyiapkan sepiring nasi pakai sop ayam dan lauk perkedel kentang campur daging ayam yang sedap kesukaan Lita. Dan mendudukkan gadis cantik itu di kursi depan meja makan.

"Sekarang Lita makan sendiri ya, sayang. Kakak Chan mau membawa sop ayam ini ke Ibu Fatimah dulu"

"Okay, terimakasih kakak Chan yang cantik dan baik hati. Lita bisa makan sendiri dan menghabiskan semuanya" jawab Lita sambil membulatkan jari telunjuk dengan Ibu jari nya membentuk huruf o.

...🌺🌺🌺🌺...

Setelah menyuapi Ibu Fatimah dengan soup ayam hangat. Kini, Chantika tak ingin membiarkan masalah yang telah di dengarnya dari Lita.

"Ibu Fatimah, mengganggap Chantika apa? Hingga Ibu Fatimah tega menyembunyikan semua masalah yang ada di Panti Asuhan Az-Zahra ini dari Chantika. Sebenarnya ada hal apa yang terjadi selama Chantika tidak ada di sini? Kenapa harus di rahasia kan dari aku? Katakan pada Chantika, Ibu! Tolong jangan pendam semuanya sendirian"

"Ibu tak ingat kah, yang pepatah bilang. Sepandai-pandainya tupai melompat. Pasti akan terjatuh juga pada waktunya. Begitu pula Ibu Fatimah. Jika selalu dan terus menyembunyikan masalah panti ini dari Chantika, maka jangan salahkan kalau aku akan mencari titik terang itu dan akan terjawab semua. Maaf, Ibu. Jika aku tidak akan segan marah besar kepada Ibu Fatimah karena tidak melibatkan Chantika dalam mencari solusi dari permasalahan itu" keluarlah sudah ultimatum itu dengan bebas dari bibir ranum Chantika.

Ibu Fatimah hanya bisa menundukkan kepalanya tampak ketakutan. Ia tak mau Chantika yang menjadi korban dari permasalahan panti yang ada.

"Chantika kasih waktu 1x24 jam! Jika, Ibu Fatimah tetap kekeh dengan pendirian Ibu. Maka maafkan Chantika yang lancang untuk mengambil tindakan"

Dengan berat hati akhirnya Ibu Fatimah mengiyakan ultimatum Chantika. Ia tidak mau terlibat jauh adu mulut dengan putri asuhnya yang sangat menyayangi dirinya seperti Ibu kandung nya. Ia tau gadis muda yang kini duduk di sebelahnya sangat menghawatirkan kesehatannya. Yang akhir-akhir ini menurun drastis.

Sudah waktunya Chantika mengetahui permasalahan Panti Asuhan Az-Zahra. Hanya Chantika yang bisa memahami kesulitan Ibu Fatimah dalam segi keuangan saat ini. Para dermawan yang biasanya menjadi donatur Pantinya semakin menurun. Dan kondisi usaha yang di jalani Ibu Fatimah sekarang ini, juga mengalami penurunan drastis. Bencana dan musibah yang sedang menimpa negeri ini juga berdampak besar pada usaha yang di geluti Ibu Fatimah.

"Ah, baiklah. Ibu akan berterus terang kepada Chantika dan membuka fakta tentang sebenarnya terjadi beberapa saat lalu yang berhubungan dengan Panti Asuhan Az-Zahra ini. Dalam beberapa bulan ini, keuangan panti menurun drastis. Pemasukan dan pengeluaran tidak sinkron. Banyak minesnya. Usaha Ibu juga lagi sepi, sedangkan adik-adik kamu masih sangat membutuhkan biaya yang besar. Mulai dari biaya makan sehari-hari hingga keperluan sekolahnya yang kian melambung tinggi" cerita Ibu Fatimah yang terdengar biasa di telinga Chantika. Karena bukan penjelasan itu yang ia cari jawabannya.

Chantika merasa semakin sebal dan cemberut. Karena Ibu Fatimah belum juga mau terbuka tentang dua tamu pria yang telah datang ke panti asuhan ini. Jawaban Ibu Fatimah barusan sangat tidak memuaskan hati Chantika. Kenapa harus di tutup rapat-rapat rahasia itu.

"Chantika tau, Ibu. Kalau masalah keuangan panti saat ini sangat membuat Ibu Fatimah bingung. Tapi, bukan jawaban itu yang Chantika mau. Ada hal lain yang masih Ibu rahasia terhadap Chantika, saat ini! bagaimana bisa Ibu menyimpannya sendiri beban itu. Jujurlah pada Chantika, Ibu! Ibu kan tau bahwa Chantika sangat menyayangimu dengan tulus, melebihi nyawaku sendiri, Ibu!" ujar Chantika mengungkapkan semua uneg-uneg dan segala penat yang menyelimuti hatinya. Ia tidak lagi bisa menahan derasnya airmata yang keluar dari kedua matanya yang indah.

🌺🌺🌺🌺

Bersambung...

1
gEnDootz
emang jalan pinguin kaya apa?
Ivo
kok tamat lah itu yuyut gimana
🕊❤️WINNY💚ᴇ𝆯⃟🚀
pak tani bercocok tanam di ladang 🤣
🕊❤️WINNY💚ᴇ𝆯⃟🚀: pupuk premium yee
total 2 replies
🕊❤️WINNY💚ᴇ𝆯⃟🚀
astaga aku kira terjadi sesuatu 😂
SusiadellaE𝆯⃟🚀Hiatus
semoga bang rendy bisa mengobati luka hatimu ya chantiqa🤗
SusiadellaE𝆯⃟🚀Hiatus
chantiqa tersepona ya sama si babang six pack😅
SusiadellaE𝆯⃟🚀Hiatus
ngakak dengan kucing garingnya ini loh😆
༄⃞⃟⚡ 𝐀𝐧𝐠𝐠𝐮𝐧_Mυɳҽҽყ☪️ ³
Setelah 3x puasa 3x lebaran akhirnya Chandy Asmara hadir lagi melepas dahaga yg menunggu lamaaa
༄⃞⃟⚡ 𝐀𝐧𝐠𝐠𝐮𝐧_Mυɳҽҽყ☪️ ³
dasar nggak tau terimakasih... di kasih hatiii mintaaa ampelanya sekalian...
༄⃞⃟⚡ 𝐀𝐧𝐠𝐠𝐮𝐧_Mυɳҽҽყ☪️ ³
jangan mimpi kamu yuyud
༄⃞⃟⚡ 𝐀𝐧𝐠𝐠𝐮𝐧_Mυɳҽҽყ☪️ ³
sikancil yg membuat chantika chanduuu juga kan
༄⃞⃟⚡ 𝐀𝐧𝐠𝐠𝐮𝐧_Mυɳҽҽყ☪️ ³
mulai deh gombalan nnya
Kiηg__ᴰ
mensaddd🥱
ᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝¢ᖱ'D⃤ ̐Nu⏤͟͟͞R❗☕𝐙⃝🦜
Akhirnya ada Chandy lagi.....Yuyud hati2 mimpinya jgn ketinggian
ᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝𒈒⃟ʟʙᴄ Joongki9¢ᖱ'D⃤ ̐
Akhir nya Up...
niat ko pelakor😑
𝕸y💞𝕄𝕆𝕆ℕ🍀⃝⃟💙
masa sih anget.. berat iya.. ketiban auto penyet wkkwkk
𝕸y💞𝕄𝕆𝕆ℕ🍀⃝⃟💙
mampir kak.. baru baca bab awal..
𝕸y💞𝕄𝕆𝕆ℕ🍀⃝⃟💙
mampir kak
𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺Ony👏❁︎⃞⃟ʂ E𝆯⃟🚀
Setelah sekian purnama ChanDy hadir kembali...
Kangen dengan keuwuwan mereka😚😘

Terus ini si Yuyud mau ngapain ya? Hadeuh terniat banget nih orang mau menggoda Randy. Pakai apa tuh dia mau memperdaya bang Rendy? semoga bang Randy tak tergoda sama ulet bulu itu😒
Kasihan orang tuamu Yud, mereka sudah Rendy anggap keluarga sendiri, tapi kamu bisa mencorengnya dengan kelakuan kamu macam itu.
ɗᗴᘉᑭℓо͠ᑎᎥຮ𑜅🩷E𝆯⃟🚀oғғ
eling ndok...
sini tak tabok pake bakiak dl biar ga konslet tuh otaknya😆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!