NovelToon NovelToon
Elara Tawanan Istimewa Zevh Obscura

Elara Tawanan Istimewa Zevh Obscura

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Romansa Fantasi / Fantasi Wanita / Enemy to Lovers / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:561
Nilai: 5
Nama Author: Sibewok

Di balik ketegasan seorang Panglima perang bermata Elysight, mata yang mampu membaca aura dan menyingkap kebenaran, tersimpan ambisi yang tak dapat dibendung.

Dialah Panglima kejam yang ditakuti Empat Wilayah. Zevh Obscura. Pemilik Wilayah Timur Kerajaan Noctis.

Namun takdir mempertemukannya dengan seorang gadis berambut emas, calon istri musuhnya, gadis penunggu Sungai Oxair, pemilik pusaran air kehidupan 4 wilayah yang mampu menyembuhkan sekaligus menghancurkan.
Bagi rakyat, ia adalah cahaya yang menenangkan.
Bagi sang panglima, ia adalah tawanan paling berbahaya dan paling istimewa.

Di antara kekuasaan, pengkhianatan, dan aliran takdir, siapakah yang akan tunduk lebih dulu. Sang panglima yang haus kendali, atau gadis air yang hatinya mengalir bebas seperti sungai?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sibewok, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24 - Menghapus Ingatan

Hujan deras masih mengguyur perbatasan barat dan timur, tempat benteng Zevh berdiri berdampingan dengan milik Veron. Langit dipenuhi awan kelabu, seolah bumi sendiri sedang merintih.

Namun, di desa Osca, tanah kering, tak ada setetes hujan pun.

Lebih mengejutkan lagi, kabar menyebar cepat. Sungai Oxair di kabarkan surut di beberapa desa wilayah timur.

Di desa Osca, terdengar suara prajurit berlari masuk ke kediaman Elowen, wajah mereka pucat.

“Yang Mulia, air sungai… turun. Aliran ke ladang rakyat berkurang.”

Pangeran Veron dan Zark, yang sedang duduk di aula bersama Tuan Edric dan istrinya, saling bertukar pandang tajam. Keduanya tahu kabar ini bukan sekadar gejala alam biasa.

Tatapan mereka lalu beralih ke pasangan tua itu. Sang nyonya mencoba menahan napas, namun bahunya bergetar. Simbol pusaran air yang terukir di sana sempat menyala dingin beberapa menit lalu, sebelum mereda kembali.

Edric cepat tanggap. Ia meraih tangan istrinya, seolah sekadar memberi ketenangan, padahal ia sedang mengirimkan kode untuk menyembunyikan kegelisahan.

“Tenanglah, sayang. Itu hanya air surut. Ladang tak akan kekeringan.” Suara Edric lembut namun penuh tekanan, cukup membuat istrinya menahan air mata.

Veron yang penuh kewaspadaan memberi perintah. “Pantau semua perairan di Osca. Jangan sampai rakyat kekurangan air.”

Seorang prajurit menunduk dalam-dalam.

“Siap, Yang Mulia.”

Zark menambahkan, “Jika perlu, gunakan cadangan sumur kerajaan. Jangan biarkan rakyat resah.”

Para prajurit segera bergerak. Tetapi kecurigaan tetap menggantung di ruangan itu, karena mereka semua tahu. Sungai Oxair tak pernah surut tiba-tiba.

----

Sementara itu, di wilayah Utara, Arons berdiri di balkon istana Utara. Angin malam membawa kabar buruk, desa-desa di kekuasaannya mengalami kekeringan, ladang mulai retak. Sungai Oxair surut, terasa oleh semua wilayah.

Rahang Arina mengeras.

“Ada apa dengan Sungai Oxair?”

Di belakangnya, ajudan setia menunduk.

“Tuan Muda, rakyat resah. Kami sedang mencari solusi pengairan...”

Tiba-tiba seorang prajurit masuk terburu-buru, bahkan berani memotong pembicaraan.

“Yang Mulia! Desas-desus menyebar… Calon istri Anda, Putri Elara … berada di wilayah kekuasaan Zevhan Obscura.”

Ruangan itu seketika membeku.

Arons menatapnya dengan mata membara.

“Di wilayah musuhku?”

Ia tertawa pendek, sinis. “Apa dia tersesat? Atau ditawan?”

Prajurit itu tak bisa menjawab.

Ajudan melangkah maju, menunduk dalam.

“Yang Mulia, izinkan saya memastikan kebenarannya. Saya akan membawa jawaban.”

Arons mengangguk dingin. Ia lalu berjalan ke meja, menenggak arak dari cawan perak, matanya menatap jauh ke arah Sungai Oxair yang membelah perbukitan kerajaan Utara.

Dalam kepalanya, mimpi buruknya kembali terngiang, air Oxair yang mengamuk, menghantam bentengnya, menenggelamkan seluruh wilayah Utara.

Arons mengepalkan tangannya, menahan amarah.

“Beraninya kau, sungai sialan, menentang ku dalam mimpi. Kerajaan ku akan tetap berdiri. Bahkan Oxair akan tunduk padaku… jika aku sudah bertindak.”

Senyum tipis muncul di bibirnya. Namun senyum itu lebih menyerupai janji kehancuran.

---

Dan jauh di Wilayah perbatasan Barat, tepatnya di halaman benteng perbatasan barat wilayah timur dibasuh hujan deras. Gemuruh petir sesekali membelah langit, menerangi wajah pucat Liora Endless yang berdiri kaku di sisi lorong batu. Gaun panjangnya basah menempel di kulit, rambut pirangnya berantakan di hembus angin.

Ia menatap kosong ke arah lorong tempat Zevh tadi menghilang tanpa pamit. Tanpa ucapan hangat, tanpa sekilas tatapan yang seharusnya pantas ia terima sebagai seorang istri.

Liora menggenggam erat dadanya, teringat kembali kata-kata suaminya sebelum pergi.

“Posisimu hanya istri dari seorang Zevh Obscura. Jangan menahan seorang panglima yang sedang menjalankan tugas. Tunjukkan bahwa kau layak menjadi istriku.”

Ucapan itu menusuk lebih tajam dari pada pedang.

“Zevh…” bisiknya parau, hujan menetes di pipinya, entah air langit atau air matanya sendiri.

Kenangan itu kembali, saat ia mencoba menahan langkah Zevh, tangannya menggenggam lengan suaminya. Jubah hitam itu berkibar, seolah menepis dirinya sendiri.

Liora menutup mata. Ia masih bisa merasakan tatapan merah Elysight yang sempat menyala di mata Zevh. Tatapan yang membuatnya mundur setapak, terperangah oleh jarak tak kasat mata yang selalu ada di antara mereka.

Saat itu, suara lembut seorang pelayan memecah lamunan.

“Putri, masuklah ke kamar. Di luar sangat dingin, hujan semakin deras. Pangeran kemungkinan akan pulang larut malam. Kami akan menjaga Anda.”

Dua pelayan bergegas membawa mantel tebal, melindungi Liora dari hujan. Namun ia berdiri kaku, tak bergeming.

Matanya tetap menatap lorong kosong itu, tempat Zevh menghilang demi seorang tawanan istimewa.

Kecemburuan merambat dalam hatinya, panas dan menusuk meski tubuhnya menggigil kedinginan.

“Apa yang ada pada gadis Osca itu… yang tak ku punya?” gumamnya, suara tertelan oleh derasnya hujan.

Ia menarik napas panjang, kemudian tersenyum tipis, getir, tetapi juga penuh keyakinan.

“Tidak apa. Aku Liora Endless. Aku akan menjadi istri yang sempurna bagi Zevh Obscura, bahkan jika harus menelan rasa cemburuku sendiri.”

Pelayan-pelayan itu membimbingnya masuk. Namun sebelum menuruti, Liora menoleh sekali lagi ke arah lorong gelap yang kosong itu.

Di dalam dadanya ia bergumam, "Jika Elara adalah bayangan yang merebut perhatian Zevh, maka Liora sendiri akan menjadi cahaya yang tak mungkin bisa dihindari oleh Zevh."

---

Di luar sana, cahaya langit membelah pekatnya malam, kilat menyambar seakan membelah dua dunia yang berbeda—dunia rahasia Elara dan dunia Zevh yang penuh dendam.

Bayangan tubuh Elara dan Zevh saling berhadapan di atas tanah yang becek, di sisi sungai Oxair air terdengar bergemuruh. Hujan deras bagai tirai di antara mereka, membuat tubuh mereka basah kuyup.

Cahaya aneh berkilat di bahu Elara. Percikan air dari telapak tangannya menari di udara, membentuk pusaran kecil di sekitar mereka. Rahasia yang selama ini ia simpan, kini telanjang di depan mata Zevh.

Elara terengah, kakinya yang tadi masih berdarah karena kerikil tajam terowongan. Sudah benar-benar sembuh, dan Ia bersyukur Zevh telah membunuh dua pengawal yang nyaris melihat kekuatannya.

Namun, yang membuatnya heran, bagaimana Zevh bisa tahu? Bagaimana pria itu selalu muncul di saat yang paling mustahil? Apakah sejak tadi dia menyaksikan segalanya di sungai?

Jika benar… maka tidak ada lagi yang bisa Elara sembunyikan. Apalagi saat kejadain tadi di dalam sungai yang mengguncang pikiran Zevh tentunya juga Elara sendiri, Kekuatan yang kuat di dalam sungai Oxair itu masih tanda tanya, apakah Kekuatan Oxair itu datang dari diri Zevh, atau dari Elara Sendiri.

“Tidak…” bisiknya dalam hati, rasa panik menjalari dadanya.

Ingatan neneknya melintas. Tajam. "Kau bisa menghapus ingatan seseorang bila rahasiamu terbuka, Elara. Tapi konsekuensinya besar. Kau harus siap menanggungnya…" Elara mengangguk pelan, paham akan ucapan neneknya.

Namun, lamunan itu terputus ketika kilatan pedang panjang Zevh sudah tepat berada di lehernya. Mata Zevh yang tajam menyorotinya, gemuruh sungai mengiringi suaranya.

“Siapa kau, Elara?” suaranya berat, mengiris udara. “Apa kau adalah…”

Kalimatnya terhenti.

Elara nekat mengangkat tangannya, menyentuh bilah pedang yang menempel di kulitnya. Darah segera mengalir dari jemarinya. Ia menekannya lebih kuat hingga darahnya membasahi pedang, lalu merambat ke tangan Zevh yang menggenggamnya.

Tatapan biru Elara menyala tajam, mengunci pandangan Zevh, membuat waktu seakan berhenti.

“Lupakan semua yang kau lihat…” bisiknya lirih namun menusuk. “Aku adalah tawanan mu. Elara Elowen, putri bangsawan keluarga Edric Elowen… calon istri musuh mu.”

Tubuh Zevh goyah. Pedangnya terlepas dari genggaman, jatuh beradu dengan tanah basah. Elara buru-buru meraih tubuhnya, menahan agar tak terjatuh.

Sesaat, ia sempat melihat wajah Zevh yang limbung, penuh kebingungan. Lalu, tangan Zevh terangkat, menggenggam bahu Elara kuat-kuat.

“Beraninya… kau kabur dari masa hukuman mu…” suaranya berat, dingin, seolah tak terjadi apa-apa.

Elara tersenyum samar.

Berhasil. Ia berhasil menghapus ingatan Zevh.

Namun hatinya bergetar. Ia tahu ia baru saja melakukan sesuatu yang berbahaya, melanggar pesan terakhir neneknya. Dan ia tak tahu konsekuensi macam apa yang akan menunggu di balik tindakannya ini.

Zevh segera mengikat tangan Elara, lalu menariknya dengan kasar. Elara digiring mendaki tebing, ke arah kuda perang hitam Axten yang sudah menunggu.

Malam itu, dengan tubuh masih basah kuyup dan luka-luka yang belum sembuh, Elara kembali menjadi tawanan.

Tawanan yang kini menyembunyikan rahasia lebih besar dari apa pun yang pernah Zevh bayangkan.

Dan langit di atas mereka seakan tahu, cahaya kilat terakhir menyambar, menerangi wajah Elara yang pucat namun tetap tersenyum tipis, seakan menantang takdir yang baru saja ia pilih.

Apakah benar Elara sudah menghapus ingatan Zevh?

Bersambung....

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!