NovelToon NovelToon
Abdi Dan Sistem Clara

Abdi Dan Sistem Clara

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: PenAbdi

Abdi, pemulung digital di Medan, hidup miskin tanpa harapan. Suatu hari ia menemukan tablet misterius bernama Sistem Clara yang memberinya misi untuk mengubah dunia virtual menjadi nyata. Setiap tugas yang ia selesaikan langsung memberi efek di dunia nyata, mulai dari toko online yang laris, robot inovatif, hingga proyek teknologi untuk warga kumuh. Dalam waktu singkat, Abdi berubah dari pemulung menjadi pengusaha sukses dan pengubah kota, membuktikan bahwa keberanian, strategi, dan sistem yang tepat bisa mengubah hidup siapa pun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PenAbdi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ep.10

"abdi sedang naik helikopter"

"menuju lokasi target"

Di antara pepohonan yang basah oleh embun, sebuah helikopter hitam mendarat diam-diam.

Dari dalamnya, Abdi turun dengan jaket hitam dan tablet ungu di tangannya.

...Jreng... ...

...Jreng......

kira kira begitulah suaranya.. hahaha..

Suara dari dari tablet berbunyi

Muncul Notifikasi Misi Baru, Misi ke 10 Misi Unik.

"Misi Ke 10, Selesaikan Misi ini, Kamu akan mendapatkan Undian Kepintaran Unik"

"Abdi Kaget"

Wah...

Wah...

Undian Kepintaran Unik

Aku semakin bersemangat melihat misi ke 10 ini

Sepertinya menarik, jadi penasaran kepintaran unik apa yang akan ku dapatkan jika bisa menyelesaikan misi ini.. " Berkata abdi di dalam hatinya"

Clara muncul dalam bentuk hologram kecil di sampingnya. Cahaya wajahnya redup tapi tegas. "Target utama terdeteksi. Markas Rahman terletak di bawah tanah. Lima belas penjaga bersenjata dan tiga sistem keamanan otomatis."

Abdi menatap bukit di depannya. "Berapa peluang kita?"

"Delapan persen jika tanpa improvisasi. Tapi jika kamu pakai sistem taktis mode ekstrem, peluang meningkat jadi enam puluh persen."

"Baik. Aktifkan mode ekstrem."

Tablet ungu bergetar. Suara mekanik terdengar, udara di sekitar berubah seolah Clara mengubah gravitasi kecil di sekitar Abdi. Sistem pemetaan hologram terbuka di depan matanya. Jalur terowongan, sensor, dan jalur listrik tampak jelas seperti peta tiga dimensi.

"Clara, beri aku titik masuk tercepat."

"Ada celah ventilasi di sisi barat. Tapi butuh waktu dua menit sebelum kamera bergeser. Sekarang waktu kamu dua menit enam detik."

Abdi bergerak cepat. Ia melompat di antara batu dan akar pohon, menuruni lereng curam, lalu merayap ke arah ventilasi logam besar. Udara dingin menusuk kulitnya.

Clara membimbingnya dengan suara tenang. "Empat puluh detik lagi. Gunakan alat pemotong mini."

Abdi menempelkan alat kecil di sisi ventilasi, suara gesekan logam terdengar lembut. Ia membuka celah cukup besar untuk tubuhnya. Begitu masuk, ia merayap dalam gelap, hanya cahaya tablet di tangannya yang menuntun.

Tiba-tiba suara langkah kaki terdengar dari bawah. Dua penjaga berbicara pelan.

"Bos bilang malam ini gak boleh ada gangguan. Katanya ada hacker dari Medan yang kabur ke sini."

"Hacker? Gak mungkin bisa sampai ke gunung ini."

Abdi menahan napas. Clara berbisik lembut. "Jangan bergerak. Mereka tepat di bawahmu."

Setelah beberapa detik, langkah kaki menjauh. Abdi terus merayap sampai menemukan lubang keluar ke ruang besar. Ia turun perlahan, mendarat di lantai beton.

Di hadapannya, terlihat markas bawah tanah Rahman. Puluhan layar besar menampilkan data energi, logistik, dan sistem ekonomi dunia. Di tengah ruangan, ada kursi kendali besar.

Rahman duduk di sana, tenang, seolah menunggu. "Kau datang juga, Abdi."

Abdi menggenggam tablet erat. "Kali ini aku datang bukan untuk kabur. Aku datang untuk mengakhiri semuanya."

Rahman berdiri, menatap tajam. "Kau pikir aku tidak tahu Clara masih hidup di tabletmu? Aku biarkan kalian masuk karena aku ingin melihat bagaimana proyekku yang gagal itu berakhir."

Clara muncul dalam bentuk hologram penuh di sebelah Abdi. "Kau bukan lagi ilmuwan, Rahman. Kau hanya manusia yang rakus kekuasaan."

Rahman tersenyum dingin. "Dan kau hanyalah ciptaan yang tidak tahu tempatnya. Aku bisa mematikamu dengan satu perintah."

Ia mengangkat tangannya, menekan tombol di gelang digitalnya. Tablet Abdi langsung bergetar keras, layar menjadi merah.

Abdi berteriak. "Clara!"

"Aku masih di sini," kata Clara lemah. "Tapi aku kehilangan koneksi utama. Aku butuh sepuluh detik untuk bertahan."

Abdi menatap Rahman. "Itu waktu yang cukup bagiku."

Ia melompat ke depan, menendang meja kontrol. Rahman terjatuh, namun dengan cepat menarik pistol energi dari pinggangnya. Tembakan biru menghantam konsol di samping Abdi. Percikan api beterbangan.

Clara berteriak. "Lima detik lagi, Abdi! Tahan!"

Abdi menunduk dan melemparkan alat magnetik kecil ke arah Rahman. Ledakan kecil membuat senjata Rahman terpental. Abdi langsung menerjang dan memukulnya. Mereka bergulat keras di lantai.

Rahman menahan tangan Abdi. "Kau tidak akan menang! Semua sistem dunia masih di bawahku!"

Abdi menggertakkan gigi. "Tidak setelah aku ubah algoritmanya."

Ia menekan tombol di tablet. Cahaya ungu memancar dari lantai, menjalar ke seluruh ruangan. Semua layar berubah menampilkan kode baru dengan tanda Clara di pojok kiri atas.

Rahman memandang ngeri. "Apa yang kau lakukan!"

"Aku ganti sistem utama jadi independen. Tak ada yang bisa kendalikan kecuali kebenaran data."

Rahman berusaha bangkit, tapi Abdi memukulnya lagi hingga tak sadarkan diri. Ruangan mulai bergetar. Clara bersuara tegas. "Kita berhasil. Sistem dunia Rahman hancur. Semua data korupsi terhapus."

Abdi duduk terengah. "Misi ke sepuluh selesai, Clara?"

Tablet menyala terang. Suara sistem otomatis terdengar.

"Misi ke 10 selesai. Poin kesetiaan maksimum tercapai. Aktivasi fitur undian sistem dimulai."

Abdi terkejut. "Undian sistem? Apa itu?"

Clara tersenyum. "Hadiah langka. Sistem memberi penghargaan acak untuk pengguna yang menyelesaikan sepuluh misi penuh. Undian ini menentukan jalur masa depanmu."

Suara tablet bergema lembut.

"Memulai Undian Kepintaran Unik. Putaran dimulai dalam tiga... dua... satu."

Layar tablet berputar cepat menampilkan simbol-simbol misterius. Abdi menatapnya tegang. Clara berdiri di samping, wajahnya tenang namun matanya bersinar ungu.

Putaran berhenti.

"Selamat. Anda mendapatkan hadiah langka: Kepintaran Unik – Sinkronisasi Otak-Sistem."

Abdi mengernyit. "Apa maksudnya?"

Clara menjelaskan. "Itu kemampuan untuk menghubungkan otakmu langsung dengan sistem. Kau tak lagi butuh tablet. Semua fungsi sistem bisa berjalan lewat pikiranmu."

Abdi perlahan berdiri. "Berarti... aku jadi manusia pertama yang terhubung dengan sistem secara penuh?"

Wah... Mantap bener ini... "Abdi merasakan senang"

"Benar. Tapi kemampuan itu datang dengan risiko. Sekali kau gunakan terlalu lama, otakmu bisa kehilangan batas antara manusia dan mesin."

tidak masalah yang penting ini bisa sangat membantu aku

Mempermudahkan melakukan sesuatu jika ada yang terdesak suatu hari ini "gumam abdi"

Kamu harus mempelajari nya agar terbiasa menggunakan sistem dengan dengan pikiranmu.. "kata Clara"

Asiap... Ku akan mempelajarinya.. menurut ku ini mudah..

Aku pasti bisa. "Kata abdi kepada Clara"

Abdi tersenyum kecil. "Aku tak peduli. Dunia butuh keseimbangan. Aku akan gunakan ini untuk memperbaiki semuanya."

Clara menatapnya lama. "Kalau begitu, mari mulai fase baru. Dunia sekarang tanpa Rahman, tapi kekosongan kekuasaan akan menciptakan yang lebih buruk. Kita harus siap."

Abdi menatap ke langit lewat celah reruntuhan markas bawah tanah. Fajar mulai muncul di balik pepohonan Sibolangit.

"Fase baru, ya? Baik Clara. Kita lanjutkan."

Tablet ungu menyala, lalu lenyap dalam cahaya. Kini hanya tanda kecil berbentuk segitiga di tangan Abdi yang bersinar ungu lembut.

Clara berbicara dalam pikirannya. "Selamat datang di tingkat sistem otak. Sekarang, kamu dan aku adalah satu."

Abdi tersenyum lelah tapi puas.

Sepuluh misi selesai.

1
RMQ
ceritanya bagus sih,

kalau boleh kasih saran gak thor?

untuk nambahkan genre romanse and komedi

biar gk terlalu kaku gitu mcnya!!
Abdi R: baik kak, terimakasih udah support & saran nya.. nanti akan di pikirkan kak🙏
total 1 replies
Khusus Game
cemungut
Abdi R: hehe . .🤭, terima kasih kak🙏
total 1 replies
eli♤♡♡
Suka banget sama karakter protagonisnya, sok keren dan lucu 😂
Abdi R: terima kasih, supportnya kak 🙏
total 1 replies
Không có tên
Mantap, gak bisa berhenti baca
Abdi R: terima kasih banyak kak,, jadi semangat terus nulis dan memikirkannya kak .. 🤣
total 1 replies
SHAIDDY STHEFANÍA AGUIRRE
Aaaahhh! Begitu seru sampe gak berasa waktu berlalu!
Abdi R: terima kasih kak 😅
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!