Tumbuh menjadi anak pembantu semenjak kecil, tidak membuat Rifan malu. Dia justru merasa beruntung, selain dibiayai sekolah oleh majikan, Rifan bahkan diperbolehkan bersahabat dengan Alisha, nona mudanya.
Namun satu insiden karena candaan merubah segalanya. Ketika rasa penasaran berubah jadi petaka berkelanjutan. Rifan dan Alisha ketagihan tidur bersama, padahal mereka sudah sama-sama punya kekasih. Sampai suatu hari, ibunya Rifan berhasil memergoki kelakuan putranya dengan sang nona muda, saat itulah Rifan dipaksa pergi dari rumah. Tapi apakah itu akan jadi akhir hubungan Rifan dan Alisha? Tentu saja tidak.
"Kembalilah padaku dan jadilah simpananku." Alisha.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter ³⁵ - party
Pupil mata Rifan membesar saat melihat sosok yang baru saja menyentuh pundaknya. Sosok itu tidak lain adalah Mike.
"Kau ternyata sangat kaku pada cewek. Kau harusnya bersikap lebih ramah, Bro!" tukas Mike.
"Jadi kau tadi memperhatikanku bicara dengan Inez?" tebak Rifan.
"Tak sengaja."
"Terserah. Tapi itu sudah jadi sikapku dari dulu."
Mike menepuk pundak Rifan. "Itu harus dirubah, Bro. Apalagi kalau kau ingin punya pacar."
"Aku tidak ingin punya pacar sekarang. Jadi itu bukan masalah," tanggap Rifan santai.
"Apa kau mau ikut ke pesta? Kebetulan temanku mengadakan pesta di rumahnya malam ini," ajak Mike.
"Pesta?" dahi Rifan berkerut. Ia tahu mengenai pesta-pesta yang sering dilakukan orang luar negeri. Rifan sering melihatnya di film-film. Namun tak pernah datang ke pesta seperti itu dalam hidupnya.
Rifan sendiri tak tertarik. Dia lantas menolak ajakan Mike baik-baik.
"Ayolah, Rifan. Kau belum pernah ke pesta bukan?" ujar Mike.
Rifan menggeleng. "Tidak. Tapi yakin itu tidak cocok untukku," sahutnya.
"Kau harus mencoba datang dahulu, baru bisa menyimpulkan. Kau bisa ajak temanmu kalau mau. Ayo, Bro! Aku bosan melihatmu terus berkutat dengan buku. Kalau kau begini terus, kau tidak akan menemukan teman baru," bujuk Mike panjang lebar.
Rifan terdiam dalam sesaat. Mendengar ucapan Mike barusan, membuatnya goyah. Perkataan itu juga mengingatkannya pada pernyataan Alisha tempo hari. Lagi pula, sekarang Rifan butuh pengalihan agar dirinya bisa melupakan Alisha.
"Ya sudah kalau kau memaksa. Tapi aku akan mengajak temanku. Tidak apa-apa kan?" ucap Rifan.
"Tentu tak masalah. Beritahu temanmu, kita berangkat jam tujuh malam!" Mike merangkul pundak Rifan. Lalu beranjak dari hadapan Rifan.
Sementara Rifan segera memberitahu Gani mengenai pesta yang disebutkan Mike. Gani sangat senang dengan ajakan itu dan langsung setuju ikut.
"Dasar! Pasti mau cari cewek lagi dia," gumam Rifan.
...***...
Waktu menunjukkan jam tujuh malam. Rifan dan Gani berangkat ke pesta bersama Mike dengan menaiki mobil. Kebetulan Mike punya mobil yang baru dibelikan orang tuanya.
Lokasi pesta sendiri tidak begitu jauh. Rifan dan kawan-kawan tiba di tempat tujuan lebih cepat.
"Wah... Rumahnya besar. Yang punya pesta pasti kaya raya," komentar Gani.
"Memang. Peter adalah anak pebisnis kaya. Ayo kita masuk!" sahut Mike. Dia berjalan lebih dulu. Di ikuti Rifan dan Gani kemudian.
Alunan musik pesta menyambut. Ketika melangkah masuk ke rumah, dia segera disambut dengan pemandangan lampu redup dan kerumunan manusia yang bersenang-senang.
Mike memperkenalkan Rifan dan Gani pada tuan rumah terlebih dahulu. Peter sendiri bukanlah orang yang sombong, dia menerima semua tamu dengan ramah. Peter menyuruh Rifan dan Gani bersenang-senang.
Mike dan Gani tampak bersemangat. Keduanya memisah dan segera berbaur. Mereka tentu tidak lupa mengajak Rifan. Akan tetapi Rifan lebih memilih duduk dipojok. Ia memperhatikan orang-orang dengan wajah yang meringis. Apalagi saat melihat banyak pasangan yang bermesraan tak tahu tempat, ditambah dengan banyaknya orang yang mabuk-mabukkan dan berjoget seperti orang gila. Lagi-lagi Rifan mengalami culture shock.
Dari semua orang yang diperhatikan Rifan, ada satu orang yang menarik perhatiannya. Dia merasa melihat cewek mirip Alisha.
"Alisha?" gumam Rifan yang reflek berdiri. Matanya memicing karena ingin memastikan apakah itu Alisha atau tidak.
Rifan yang penasaran lantas mendekati cewek itu. Ketika sudah dekat, dia tambah yakin kalau itu Alisha.
Rifan ingin menyapa. Namun belum sempat mulutnya bersuara, dia melihat Alisha dipeluk seorang lelaki dari belakang dan lelaki itu adalah Louis. Keduanya kemudian tampak hendak berciuman bibir. Tapi Rifan langsung mencegah.
"Alisha!" seru Rifan.
"Rifan? Apa aku nggak salah lihat?" Alisha kaget. Di sisi lain, Louis terlihat cemberut. Jelas dia merasa terganggu dengan kehadiran Rifan.
"Iya, aku Rifan," kata Rifan. Dia menarik Alisha ikut dengannya karena ingin bicara empat mata.
Tanpa diduga, Louis memegangi tangan Alisha yang satunya. "Dia datang bersamaku ke sini, Rifan! Alisha milikku," ujarnya.
Kini dua tangan Alisha dipegang oleh dua lelaki sekaligus. Terkesan seperti cewek yang sedang diperebutkan, tapi memang itu kenyataannya.
Pada akhirnya menyesal karena telah menyia²kn org yg dgn tulus mencintaimu apa adanya...😥😰
Terlebih jika kalian tidak dapat bersama karena beragam alasan tertentu. Misalnya saja karena perbedaan ataupun masalah lainnya yang akhirnya membuat kalian memutuskan pergi ke jalan masing-masing.
Namun sekali lagi keadaan menuntut kalian agar satu sama lain benar-benar mengikhlaskan karena tak bisa bersama.
Ketika kamu sudah bisa merelakan segala sesuatu yang kamu senangi, di situlah kamu sudah belajar ikhlas.
Belajar untuk merelakan dan ikhlas akan membuatmu lebih dewasa dan mampu kembali menatap masa depan tanpa beban masa lalu...🤧😭