Saya Alona

Alona selain dokter yang hebat, dia juga istri dan mami yang hebat. Teman diskusi hebat, yang bisa menyimpan rahasia serta pemberi solusi yang baik. Xavier Anthonio sangat beruntung mempunyainya. Makin hari, cinta mereka bertumbuh.

Hari ini Dokter Alona sedang visit ke pasien - pasiennya yang di rawat inap. Salah satu ada Leny Stevan. Gadis manis lulusan sekolah menengah atas, yang rencana mau kuliah namun dia terhambat akibat penyakit yang dia alami. Ada empat bulan dia menderita sakit itu, namun atas bantuan sang kakak yang menyamar menjadi donatur, Leny bisa berobat dan di angkat tumor ganas itu. Sekarang dia akan kemoterapi. Zaki yang selalu menemani Dokter Alona, selalu memberi semangat kepada Leny.

Dan minggu ini adalah Kemoterapi yang pertama. Alona menjelaskan dan memberi semangat kepada Leny. Zaki juga ada disitu. Setiap Leny sakit dia memberi ketenangan buat sosok ini.

Leny sudah harus rawat jalan, atas bantuan Zaki orangtua Leny, bapak dan ibu Stevan mendapat apartemen yang nyaman. Dan dekat dengan rumah sakit.

Kedekatan Zaki dan Leny semakin terlihat, Zaki yang kemayu juga bisa jadi sosok pelindung buat Leny. Setiap jadwal kemoterapi, Zaki menjemput dengan motor buntutnya. Sampai sekarang Erick Jung masih menghubungi orangtua dan adiknya. Dia belum menceritakan identitas sebenarnya tentang dirinya. Dia masih menunggu waktu.

"Aku lihat semakin dekat?"

"Maksud dokter?"

"Ya yang kamu tahu."

"Apa sih dokter buat binggung aja."

"Jujur!"

"Iya, aku suka sama dia, cinta sama Leny Stevan. Tetapi dia belum tahu."

"Kenapa?"

"Sainganku Kapten Jefry Wijaya, si tua ngak laku itu." Alona tersenyum.

"Dokter tahukan Kapten Jefry lagi dekat dengan Leny?"

"Tidak. Kamu tahu resiko yang akan kamu hadapi?"

"Akan disalip oleh Kapten Jefry Wijaya."

"Bukan hanya itu?"

"Perbedaan keyakinan."

"Kamu harus pertimbangkan baik - baik."

"Iya dokter. Saya juga tidak mau mengecewakan orangtua."

"Good, adik yang pintar. Aku percaya ada perempuan berhati malaikat yang akan ada buat kamu."

Sudah sebulan,Leny melakukan kemoterapi dan sudah sebulan juga dia tinggal sendiri di Jakarta di apartemen yang secara diam - diam dibeli oleh Erick Jung buat adiknya. Betapa kaget Leny, sampai dia berbicara dengan mama dan papanya di Kampung Sampan. Rasa penasaran mereka semakin menjadi - jadi. Tetapi keluarga ini bersyukur, bahwa ada orang baik yang suka rela memberikan uangnya untuk mereka. Tetapi keinginan tahu tentang Erick Jung masih terus ada di pikiran mereka. Terutama Leny.

Malam ini dia menceritakan semuanya kepada Jefry. Ternyata mereka sudah berpacaran, beda Lima belas tahun tidak menjadi masalah buat mereka. Jefry yang mengetahui siapa itu Erick Jung hanya menyampaikan siapa itu dia, tetapi tidak menyampaikan hal yang mendetail dia mau Luca sendiri yang harus menceritakan.

"Kamu harus bersyukur, tidak semua orang jadi yang terpilih. Pasti Tuhan tempatkan orang itu buat keluargamu."

"Iya mas, Leny tetap bersyukur. Kalau tidak Leny tidak bisa seperti sekarang ini." Jefry memeluk Leny pacarnya. Dia merasakan bagaimana di kasihi secara ugal - ugalan oleh sosok Leny Stevan.

Hasil pemeriksaan interpol, Erick Jung alias Luca Stevan tidak ada hubungannya dengan mafia narkoba yang ada di Indonesia, dia selalu dijadi kambing itam bagi mereka. Namun Erick alias Luca yang pintar tidak mau gegabah, karena dia berencana mau memperbaiki nama baiknya.

Makanya jika Erick alias Luca mau ke Indonesia dia harus hati - hati. Pekerjaan ayah angkatnya selalu melekat padanya.Dan hal ini dimanfaatkan oleh mereka, rekan bisnis gelapnya.

Leny sudah mendaftar di universitas swasta di Jakarta dia mengambil sarjana keperawatan. Hal ini didukung oleh Jefry pacarnya dan juga orangtua serta Zaki yang dia anggap seperti kakak baginya, karena Zaki sangat perhatian kepadanya. Leny tidak tahu bahwa perhatian Zaki karena dia jatuh cinta kepada Leny namun dia sadar bahwa tembok mereka begitu tinggi.

Leny dan orangtuanya akan berlibur ke Singapore. Jefry di minta menemani, karena Luca takut ada saingan bisnis ayahnya mengetahui kedatangan orangtuanya. Mereka nginap dihotel yang sama dengan Luca atau Erick Jung. Bahkan Erick sudah membuka kamar hotel yang seperti Apartemen.

Seharian Jefry jalan ke universe singapore bersama mereka. Leny sangat menyukai. Ke tempat pusat kuliner yang ramai dan menikmati es krim viral. Malam hari mereka sudah kembali ke hotel setelah belanja beberapa makanan. Karena di kamar hotel mereka lengkap dengan dapur.

Erick Jung juga sudah ada. Dia tiba waktu adik dan orangtuanya sedang jalan - jalan. Jefry memeluknya dan berbisik.

"Sekarang waktu yang tepat." Erick meminta asisten orang kepercayaan membawa amplop berisi beberapa foto waktu Luca terluka parah sampai berubah raut muka dengan identitas baru. Orangtuanya begitu kaget.

"Luca...." Lalu ibu Stevan menangis di ikuti lagi oleh suaminya.

"Kamu kenal anak kami."

"Saya Luca mama."

"Luca???!!!!"

"Kakak???!!!!"

"Ya saya Luca Stevan anak papa dan mama, kakak kamu Leny." Mereka langsung berpelukan dan menangis. Luca menceritakan semua.

"Tetapi kamu???!!!"

"Dulu Luca belum dewasa mama, Luca akui saya salah. Tetapi saya juga terjerumus dan tidak bisa keluar. Waktu Sherly menceritakan keinginannya mau membalas dendam kepada Kapten Vier dan Dokter Alona waktu itu didengar oleh rekan bisnis ayah angkat saya sekarang ini. Dan kami pun terjebak."

Sedang asik berkumpul bersama orangtua dan adiknya, Luca mendapat informasi bahwa anggota elang merah dibawah pimpinan Cuang, saingan mafia ayahnya sedang memantau keadaan keluarganya. Dia meminta penjagaan ketat dan dengan heli pednya yang disediakan untuk mengantar orangtuanya, adiknya dan Jefry kembali ke Jakarta karena situasi tidak kondusif.

"Maafkan Luca mama, papa Leny terpaksa harus kembali ke Jakarta. Luca janji mama akan membereskan semuanya ini. Kita akan berkumpul lagi. Jefry aku titip adik dan orangtuaku mereka aman bersama kamu."

"Baik, akan saya jalankan amanat ini dengan baik."

Heli ped pun membawa mereka kembali ke Jakarta dan dengan pengawalan ketat Erick Jung kembali ke Korea dengan Jet pribadinya. Pemimpin Elang Mereh Cuang Zen sangat marah, karena dia gagal lagi.

Dalam perjalanan ke Jakarta dengan Heli ped mamanya Leny dan Leny menangis terus, mereka tidak menyangka bahwa anak dan kakaknya masih hidup dan terjebak dalam situasi rumit ini. Tetapi puji Tuhan, sampai sekarang Cuang belum mengetahui siapa orang tua kandung dari Erick Jung.

Sementara interpol masih mempelajari peta strategi dari elang merah dibawa pimpinan Cuang. Vier merasa bahwa ada petinggi di negara ini yang melindungi mereka.

"Bagaimana, Pendapatmu tentang pemikiran saya."

"Saya juga berpikir begitu. Soalnya cepat sekali mereka bisa berpindah - pindah."

" Jef, saran saya kalau kamu mau melindungi Leny dan orangtuanya lebih baik kamu menikahinya."