Bagaimana rasanya apabila kau menemukan pria seperti dalam novel di dunia nyata?itu yang di alami oleh Rein.Dokter cantik ini begitu menggilai sosok pemeran utama pria dalam sebuah novel yang ia baca.Sosok pria tampan mapan dan baik hati yang ia cintai.Bahkan ia menjadikan sosok pria itu menjadi kekasih bayangan nya.
Namun ia tidak menyangka akan bertemu sosok sesempurna pemeran utama yang ia sukai itu di dunia nyata.
Keannu Adhitama Smith adalah profesor sekaligus pemilik rumah sakit tempat Reinna bekerja.Karena suatu hal tanpa sengaja membuat mereka berpura-pura menjadi sepasang kekasih.Hingga akhirnya benih cinta hadir di hati mereka.
Namun kehadiran cinta pertama Kean yaitu Sidney yang membuat Kean dilema.
Bagaimana kisah selanjutnya? siapakah yang akan Kean pilih? Rein atau Sidney?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda FK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menjadi Relawan
Ohayou epribadeh selamat pagi selamat beraktifitas semua. Maafkan aku yang up sedikit kemarin,bantu aku kreji up dengan kreji like komen..
Jangan lupa sajen kopi kembang buat c mbiing biar melek biar dia cepet sadar dengan perasaan nya yes🤣
💕💕💕💕
Happy Reading 😉
Rein baru saja keluar dari mobil Audrey setelah ia berpamitan dengannya. Ia melihat Kean yang sedang berdiri di samping mobilnya bersandar sambil bersidekap dada.
Pagi - pagi sekali Kean menjemput Rein ke rumah nya,namun ibu Rein mengatakan apabila ia sudah pergi pagi-pagi sekali. Kean semakin kesal ketika mengetahui Rein ternyata memiliki jadwal shift siang. Kean mendengus kesal Rein benar - benar ingin menjauhi nya.
Oleh karen itu kini ia berada menunggu wanita nya datang,di dekat parkiran mobil.
Kean menarik lengan Rein yang berjalan begitu saja saat melewati nya. Ia tidak tahu apa sejak tadi ia menunggu kedatangan Rein.
" Kenapa?" tanya Rein malas menatap wajah Kean.
" Kau marah padaku?" tanya Kean selidik.
" Tidak,untuk apa aku marah?" Rein malah balik bertanya.
" Aku tadi menjemput mu,tapi kamu tidak ada" ucap Kean.
" Ya,aku ada urusan dengan seseorang " jawab Rein santai.
" Siapa?".
" Bukan urusanmu,sudah ku bilang kita ini hanya partner sandiwara jadi Dokter Kean yang terhormat saya mohon sikap anda jangan terlalu berlebihan kepada ku,permisi" cetus Rein lalu melepaskan tangan Kean yang memegang nya.
Rein berjalan masuk menelusuri koridor rumah sakit.
Bertahanlah Rein kamu pernah mengalami hal lebih menyakitkan dari ini.
Kean merasa frustasi,ia tidak bisa di jauhi seperti ini oleh Rein. Kean pun berjalan mengikuti Rein,namun langkah Rein terlalu cepat sehingga Kean tidak dapat menemukan Rein.
Rein mencari Dokter Edo,kemarin Dokter Edo menawarkan nya untuk menjadi relawan ke luar kota yang sedang mengalami bencana alam. Rein akan ikut dengan mereka yang akan berangkat hari ini juga.
" Kau serius Rein ingin ikut?" tanya Dokter Edo. Ia merasa keputusan Rein begitu aneh,tiba- tiba saja ia memutuskan untuk ikut kesana.
" Tentu saja aku yakin,ini kesempatan bagus untuk ku belajar banyak hal nanti di sana Dok!" seru Rein.
" Kau sudah membicarakan nya dengan Dokter Kean?" tanya Dokter Edo selidik.
" Tentu saja,ia selalu mendukung semua keputusan ku," ucap Rein berbohong.
" Baiklah, sebaiknya kau bersiap karena bus yang akan membawa kalian satu jam lagi akan datang," sahut Dokter Edo.
" Siapa saja yang ikut kesana Dok?" tanya Rein.
" Dokter Revan,Dokter Riska,Kau dan Dirga" jawab Dokter Edo. Rein menepuk keningnya,niat nya ingin menjauh dari Kean kini ia harus bekerja bersama Revan.
" Baiklah," jawab Rein lalu keluar dari ruangan Dokter Edo. Ia berjalan menuju ruangannya untuk menyiapkan semua nya. Untung nya di dalam loker Rein selalu siaga membawa segala perlengkapan nya sehingga ia tidak perlu pulang ke rumah untuk mengambil pakaian ganti.
Tiba saat jam makan siang Kean masih terdiam di ruangannya ia sedang mengecek riwayat pasien yang akan ia tangani setelah makan siang nanti. Terdengar suara ketukan pintu,Kean tersenyum mendengar suara ketukan pintu. Ia sangat yakin Rein tidak dapat berlama-lama marah kepada nya.
" Masuk!" ucap Kean. Tak lama kemudian pintu terbuka,senyum Kean pun memudar karena ternyata Maureen yang mengetuk pintu ruangannya.
" Ada apa?" tanya Kean cuek.
" Dokter mau makan siang bersama?" ajak Maureen sungguh tidak tahu malu.
" Aku menunggu Rein kemari,kau saja duluan" jawab Kean.
" Dokter tidak tahu? Dokter Rein sudah pergi menjadi relawan korban bencana alam di luar kota," ucap Maureen sambil bersandar di pintu ruangan Kean sambil memainkan kuku cantik nya.
Kean begitu terkejut,ia bangkit dari duduknya lalu berjalan keluar mencari Dokter Edo untuk memastikan semua ini. Rein benar-benar ingin menjauhi diri nya,Kean pun memasuki ruangan Dokter Edo setelah mendapatkan izin dari nya.
" Ada apa,Dok?" tanya Dokter Edo begitu terkejut atasan nya memasuki ruangannya.
" Apa benar Rein ikut menjadi relawan korban bencana alam?" Kean malah balik bertanya.
" Iya benar Dok,tadi saya sudah bertanya kepada Rein. Rein mengatakan bahwa anda akan mendukungnya," jelas Dokter Edo.
" Baiklah Dok," ucap Kean lalu keluar dari ruangan Dokter Edo.
Kean melewati makan siang nya,ia kini sedang bersiap untuk melakukan operasi yang akan ia lakukan. Kean memasuki ruang operasi dan mulai melakukan operasi setelah dokter anestesi melakukan tugasnya.
Di sisi lain Rein dan tim nya baru saja sampai di lokasi. Revan dan Dirga kini membantu mereka membuat tenda untuk para korban. Sementara Riska dan Rein bergegas membantu tim medis lain yang sudah berada di sana.
Sikap ramah tamah Rein dan Riska membuat banyak warga menyukai mereka. Revan tersenyum ketika ia melihat Rein begitu cantik ketika sedang bertugas.
" Nyesel ya sekarang udah jadi mantan," sindir Dirga yang baru saja datang menghampiri Revan.
" Wah! gue lupa di sini ada mata- mata Dokter Kean," cibir Revan mendengus kesal dengan perawat satu ini.
" Jelas lah,aku akan menjadi mata Dokter Kean dari pandangan mantan yang sedang berusaha mendekati kekasih nya," cerocos Dirga membuat Revan mendelik.
Dirga pun membantu Rein mengobati pasien yang terluka parah. Revan pun ikut membantu mereka merawat korban bencana alam.
Tiba- tiba saja mereka memiliki pasien yang harus mendapatkan tindakan operasi karena sesuatu benda menancap di punggung pasien. Revan dan Riska pergi memasuki ambulans untuk membawa mereka ke ruang sakit terdekat untuk melakukan operasi.
Hari berganti malam,malam hari nya Rein terdiam duduk sendiri di dekat pepohonan. Rein memperhatikan korban bencana alam yang saat ini sedang tertidur. Rumah mereka rusak karena banjir bandang oleh karena itu saat ini mereka semua mengungsi di tenda pengungsian yang tadi siang Revan dan Dirga buat.
Dirga perawat tampan tidak pernah tahu tempat ia selalu tebar pesona di mana pun ia berada. Sementara Riska si janda kembang melihat Dirga dengan tatapan tidak suka. Riska baru saja bercerai dengan suaminya satu tahun yang lalu karena sesuatu.
Revan dan Riska sudah kembali dari rumah sakit setelah melakukan operasi dan berhasil menyelamatkan pasien. Tiba-tiba saja Revan duduk di samping Rein,Rein begitu malas berdekatan dengan mantan yang tidak tahu diri ini.
Revan memberikan Rein coklat hangat favoritnya, awalnya Rein menolak namun Revan memaksanya.
" Jangan buat aku merasa bersalah Rein,aku tahu kesalahan ku begitu besar dan sulit untuk di maafkan. Namun percayalah aku ingin memperbaiki semua dan berteman dengan mu," ucap Revan terdengar begitu tulus.
Rein pun berusaha untuk tersenyum,ia melihat Revan yang begitu menyesal Rein pun menerima permintaan maaf Revan. Lagi pula hanya menjadi teman tidak masalah bagi Rein.
.......
Jangan lupa like komen dan vote bestie 💕
muak sekali