NovelToon NovelToon
Menantu Sableng Mertua Gendeng

Menantu Sableng Mertua Gendeng

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintamanis / Konflik etika / Keluarga / Cinta Murni / Pelakor jahat / Tamat
Popularitas:643k
Nilai: 5
Nama Author: Santi Suki

Ketakwaan dan kebaikan akhlak Zidan membuat Sabrina jatuh cinta kepadanya. Terlebih lagi dia berhutang nyawa kepada pemuda desa itu. Demi menikah dengan Zidan, Sabrina rela menukar dengan dicoret dari daftar nama keluarganya yang kaya raya.

Sifat dan tingkah laku Sabrina yang polos, jujur, dan aneh bin ajaib perlahan membuat Zidan jatuh hati kepadanya. Konsekuensi menikah dengan Sabrina, Zidan dipecat dari kantor perusahaan Jaya Grup milik keluarga Sabrina. Zidan pun pulang ke kampung membawa Sabrina.

Bu Maryam yang benci wanita kota memandang rendah Sabrina, terlebih sang menantu tidak bisa melakukan pekerjaan apa pun. Belum lagi Sabrina sering salah mengartikan ucapannya, membuat wanita paruh baya itu sering emosi.

Tanpa Sabrina dan Zidan sadari ada rahasia dibalik pernikahan mereka. Rahasia apakah itu? Cus, kepoin ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Santi Suki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

Bu Maryam mendongak melihat ke arah yang ditunjuk oleh Sabrina. Di balkon tidak ada siapa-siapa. 

"Mana? Enggak ada siapa-siapa di sana," ucap Bu Maryam.

"Loh, tadi ada, kok! Mata aku masih normal, Mah," balas Sabrina. Dia pun merasa heran karena tiba-tiba sosok tadi menghilang.

"Masa setan? Kan, setan takut sama matahari? Tadi berdiri di sana sambil menatap ke arah kita," tukas istri Zidan geleng-geleng kepala.

"Siapa bilang setan takut sama matahari?" tanya Bu Maryam sambil menarik tangan sang menantu untuk melanjutkan perjalanan mereka.

"Di film-film, Mah. Pas kena matahari setannya langsung hancur jadi abu atau jadi asap hitam," jawab Sabrina dengan yakin karena itu yang dia lihdi beberapa film barat yang pernah ditonton olehnya.

"Bisa-bisanya kamu dibodohi sama film," gerutu Bu Maryam.

Ketika di toko Bu Maryam memberi tahu Zidan akan penghuni rumah Belanda. Wanita paruh baya itu takut kalau orang yang tinggal di sana adalah orang jahat.

"Nanti aku tanya sama Pak RT, Mah. Sebaiknya Mamah dan Sabrina jangan ke mana-mana dulu," ujar Zidan dan Bu Maryam mengangguk.

Waktu makan siang, Zidan sengaja pesan makanan agar Bu Maryam dan Sabrina tidak pulang ke rumah untuk masak. Mereka berada di toko sampai sore dan pulang bersama.

Zidan memerhatikan rumah Belanda yang terlihat bersih sekarang. Namun, tidak terlihat tanda-tanda ada orang beraktivitas di sana.

Setelah mandi, Zidan pergi ke rumah Pak RT untuk menanyakan penghuni baru di rumah angker itu. Demi keselamatan Sabrina, dia harus waspada.

"Oh, rumah itu sudah dibeli oleh Pak Radit. Dia kepala sekolah yang baru di SMP Nusa Dua. Sebenarnya sudah seminggu dia datang ke sini. Namun, baru hari ini bisa menempati rumah itu karena dibersihkan dulu dan diisi perabotan," kata Pak RT. 

Mendengar itu Zidan agak tenang. Dia takut penghuni baru adalah Dokter Frans yang mengincar Sabrina.

"Memangnya kenapa?"

"Tidak apa-apa, Pak. Soalnya sekarang sering ada kejadian DPO yang dicari-cari sama polisi nyamar jadi pendatang baru di kampung yang jauh dari kota. Jadi, kita harus waspada. Kalau identitas jelas tidak perlu khawatir."

"Benar juga. Besok akan aku pastikan pergi ke sekolah SMP Nusa Dua, apakah Pak Radit itu betulan kepala sekolah yang baru atau bukan."

***

Keesokan harinya ketika lewat rumah Belanda, sambil jalan Sabrina kembali menoleh dan memerhatikan keadaannya. Jendela dan pintu terbuka, tidak terlihat ada orang, tetapi terdengar suara musik dari dalam rumah.

"Mah, sepertinya penghuni rumah ini manusia bukan setan," kata Sabrina.

"Setan itu tidak butuh rumah. Dia bisa datang dan tinggal di mana pun dia mau," ujar Bu Maryam.

"Benar juga," gumam Sabrina. Sekarang dia merasa tenang. Soalnya dia takut sama setan, kecuali sama vampir karena menurutnya makhluk itu tampan.

"Mah, ada orang!" Tunjuk Sabrina.

"Mana?" tanya Bu Maryam ikut menoleh.

"Itu!" Tunjuk Sabrina lagi, tetapi Bu Maryam tidak melihat ada siapa-siapa.

"Permisi, kamu setan apa manusia?" tanya Sabrina berteriak.

Rupanya orang itu sedang menanam beberapa pohon di dekat pagar tembok pembatas dengan rumah sebelah. Seorang pria paruh baya itu berdiri, memerhatikan Sabrina dan Bu Maryam. Kemudian tertawa terkekeh.

"Aku manusia, bukan setan," ucap laki-laki itu sambil berjalan mendekati pagar besi.

Bu Maryam baru sadar ada orang di sana. Karena tadi dia melihat ke arah pintu yang terbuka lebar.

"Bapak pendatang?" tanya Bu Maryam.

"Iya, Bu. Kenalkan saya Radit, baru dipindah tugaskan ke sekolah dekat sini," jawab laki-laki itu dengan ramah. 

Senyum menawan pun tercipta menghiasi wajah Pak Radit yang terlihat tampan meski sudah memasuki usia matang. Tubuhnya tinggi tegap dan warna kulitnya juga kuning langsat. Selain itu suaranya yang bariton terdengar syahdu di telinga Sabrina.

"Kenalkan, saya Maryam. Ini menantu saya, Sabrina," ujar Bu Maryam.

"Senang bisa kenalan dengan Bu Maryam. Kalau punya waktu luang besok datanglah ke sini. Saya berniat mengadakan syukuran," ucap Pak Radit.

"Insya Allah, kalau ada waktu kita akan datang," balas Bu Maryam.

"Pak Radit, aku mau tanya," ucap Sabrina. "Bapak di sini sama siapa?"

"Bapak di sini sendiri. Kebetulan anak satu-satunya sudah menikah dan ikut suaminya ke Amerika," jawab Pak Radit tersenyum.

"Kalau istrinya?" tanya Bu Maryam.

"Sudah lama meninggal, Bu. Saat melahirkan dulu," jawab Pak Radit.

"Tidak menikah lagi?" tanya Bu Maryam tiba-tiba kepo.

"Tidak, Bu. Fokus ngurus anak dan kerja. Dulu perekonomian keluarga sangat sulit tidak ada kepikiran untuk menikah lagi," jawab pria berpakaian setelan kaos dan celana training.

"Padahal Pak Radit terlihat tampan dan gagah. Pastinya banyak wanita yang ingin jadi istri," ujar Bu Maryam terkesan basa-basi.

"Aduh, Bu. Jadi, tersanjung. Aku ini orang miskin, Bu. Mana ada yang mau. Cuma bisa  memenuhi kebutuhan anak saja," balas Pak Radit.

Diam-diam Sabrina senyum-senyum sendiri. Otak kecilnya menerka kalau Pak Radit cocok untuk sang mertua. Sama-sama berstatus single. Selain itu terlihat setia, tidak seperti bapak mertuanya yang selingkuh dengan wanita yang jauh terpaut usianya.

"Kayaknya bagus kalau aku jodohkan Mamah sama Pak Radit. Aku harus jadi Mak Comblang," batin Sabrina.

***

1
Anonymous
ini cerita nya gimana ya… bikin yg baca bingung… katanya Zidan buka warung tp kok. malah Sabrina disuruh belanja ke warung wa Eneng… aneh kan ? 🤦🏻‍♀️
🌸Santi Suki🌸: Zidan buka toko grosir kebutuhan pokok. Jaraknya agak jauh dari rumah. Kalau warung Wa Eneng itu dekat rumah lokasinya.
total 1 replies
fitriani
suka bgt sama cerita novel ini... ceritanya ringan gak banyak drama2 yg bikin sakit kepala tapi rasa kekeluargaannya kental bgt banyak pelajaran yg bisa diambil... intinya ceritanya keren bgt👍👍👍👍👍terima kasih kak othor dan sukses selalu kak
🌸Santi Suki🌸: aamiin 🤲
sama-sama, Kak. Terima kasih sudah baca karya aku
total 1 replies
fitriani
mampussss kau jenia lhtlah sebentar lagi pasti karir lo di RS itu akan tamat
fitriani
itu mulut julid itu rasanya pgn aku raup trz aku remes..... gak selamanya anak gak suka nasi itu masa depannya suram y kesannya kyk anaknya paling ok aja....
fitriani
lupa pengaman🤣🤣🤣🤣🤣🤣
fitriani
wkwkkwwkwkwk bukan sabrina namanya kl gak ada aja ide randomnya🤣🤣🤣🤣
fitriani
sabrinaaaaaaa🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
fitriani
hadeh pak yadi kamu tuh berharap apa sih pak??? berharap kl bu maryam masih menangisi cintanya k kamu??? berharap bu maryam mau minta rujuk??? berharap kl bu maryam ngemis2 perhatian kamu??? hadeh pak jgn banyak berharap aneh2 deh krn semua itu gak akan pernah terjadi krn bu maryam skr udah hidup bahagia jauh meninggalkan masa lalu yg menyakitkan.... apalagi sebentar lagi akan nikah sama om erick yg adalah duda kaya raya
fitriani
wkwkkwkwkwk somplaknya sabrina udah nurun k bu maryam🤣🤣🤣🤣saking gugupnya pake kerudungnya kebalik😄😄😄😄😄
fitriani
astaga sabrina bnr2 y jodohin mama mertuanya d pesta pernikahan dy dan lgsg d depan org nya gak pake basa basi🤭🤭🤭🤭
fitriani
amit amit sama si yadi dan niken ini gak ada urat malu nya sama sekali... ada aja cara dy manfaatin zidan... zidan juga oon mau aja....
fitriani
yaaahhhhhh pasangan peak datang oasti rungkad nih kl ada mereka berdua
Jeje kwok 12🌹
ya Allah jaqa lah perutku dari ketawa karna ulah sabrina🤣
🌸Santi Suki🌸: 😅😅😅😅😅
total 1 replies
Jeje kwok 12🌹
ih kenapa baru nemu setelah sekian purnama merah atau blood moon🤣 sumpah lucu habis sampe bengek aku ketawa
Jeje kwok 12🌹: kk nama aku Santi tapi jgn ada suki nya dong ya ampun tereliminasi nantinya🤣✌️
total 2 replies
fitriani
astaga sabrinaaaaaaaaa🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
fitriani
wkwkkwwkwkkw sa ae sabrina jwb nya.... lu doanx sabrina yg berani ngatain mertua kurang se ons🤣🤣🤣🤣🤣🤣
fitriani
hadeh si yadi gak ada otaknya x y... kyk gak punya dosa dy ujug ujug mau tinggal drmh itu lagi
fitriani
wkwkkwkwkwkk kadang kelakuan sabrina ini kyk bo ah umur 5 tahun tapi kl datang warasnya balas omongan tetangga yg julid pas bgt... ngena bgt🤭🤭🤭🤭
fitriani
sabrinaaaaaaaa🤣🤣🤣🤣🤣🤣bisa gak gak bikin aku ngakak🤭🤭🤭🤭🤭🤭
fitriani
buset si sabrina otaknya ternyata jalan juga🤣🤣🤣🤣🤣🤣jadi bisa bawa perhiasan sama uang tunai banyak dy.... romannya udah siap bgt bwt di usir🤣🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!