NovelToon NovelToon
Aku Yang Untukmu

Aku Yang Untukmu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Angst / Pihak Ketiga
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: jewu nuna

Dari sekian banyak yang hadir dalam hidupmu, apa aku yang paling mundah untuk kau buang? Dari sekian banyak yang datang, apa aku yang paling tidak bisa jadi milikmu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jewu nuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AYU 25

Setelah membantu Jihan pulang, malam ini gue kembali terduduk di jendela. Menikmati udara malam Jakarta yang masih dingin setelah hujan sore tadi. Berkutat dengan ponsel yang tentu penuh notifikasi yang rasanya sudah malas gue balas satu persatu.

Terlebih pesan yang sudah lama sekali tidak gue dapat bahkan saat kita masih memiliki nomor satu sama lain.

Nama Gibran selalu saja jadi nama yang paling gue sesali saat muncul di notifikasi atau obrolan langsung. Rasanya sungguh ingin terus menghela napas panjang untuk tak lagi merasa sesak.

"Dek,"

"Kenapa, Bun?" Gue berbalik menatap Bunda yang membawa sepiring apel yang sudah dikupas dan di potong, diletakkan di atas nakas.

"Abang sudah pulang dan dia baik baik aja, kamu masih mau tetap disini?"

Gue menatap sendu, keadaan sudah membaik, dan gue lihat kestabilan terjadi akhir akhir ini. Tapi kenapa rasanya sungguh berat untuk kembali pada rutinitas kuliah di Bandung?

"Besok Nana pesan tiket ke Bandung"

Bunda kali ini mendekat, mengusap puncak kepala gue sambil tersenyum. Dari banyak hal yang tertulis yang gue rindukan selama meninggalkan ibukota, kayanya cuma Bunda satu satunya yang rasanya tidak bisa gue luapkan kerinduannya. Hanya bisa termenung saat kembali menatap tatapan teduh yang akhir akhir ini gue bayangkan.

"Semua yang terjadi atas kehendak Tuhan, Na"

"Nana ngga ada menyesal, Bun"

"Kembali ke Bandung ya? Selesaikan kuliah, Nana"

Gue mendongak, memberi senyuman tipis dengan anggukan kecil.

"Kamu masih berhubungan sama Mas Gibran, Na?"

Gue kali ini menunduk, menatap ponsel yang bergetar menampilkan nama pria yang baru saja Bunda sebut. Dengan penuh keraguan gue lebih memilih menjawab pertanyaan Bunda dari pada mengangkat telfon itu. Walau Bunda lebih kekeh untuk gue segera membalas panggilan Gibran.

"Angkat dulu, siapa tau penting"

Bunda melangkah pergi, membiarkan gue dengan segala keraguan yang gue miliki untuk mengangkat panggilan itu.

Tentu suara berat khas Gibran yang gue dengarkan sekarang, baru aja menyapa tanpa dosa.

"Gue ganggu ya?"

"Engga, lagi santai kok" gue kali ini bangkit, berjalan untuk duduk disudut ranjang dan mengamati pantulan bayangan diri gue sendiri di cermin. Terlihat menyedihkan, tak seperti terakhir kali panggilan telfon yang pria itu lakukan malam kala itu.

"Ada apa?"

"Lo udah lama ganti nomornya? Pantes gue ngga pernah ada liat story lo lagi, Na"

Gue terkekeh, lagi pula semasa kita saling menyimpan nomor pun gue jarang sekali membuat story di whatsapp. Kenapa kesannya gue menghilang dari peradaban?

"HP nya jatuh ke kolam ikan, di Bandung"

"Oh, gimana Bandung?"

"Asik, menyenangkan kuliah disana"

"Kenapa?"

Gue mengerenyit. Apakah ini sudah terlalu lama sampai gue justru tidak lagi bisa mengikuti alur pembicaraan Gibran? Bahkan serasa apa yang dia tanyakan dan jawaban gue seakan terburu buru dan tidak nyambung sama sekali.

"Maksudnya?"

"Kenapa kuliah di Bandung, mau lupain Jakarta ya?"

Gue terdiam, menghela napas sejenak saat ucapan Gibran justru menampar gue secara tidak sadar. Seakan baru saja ada sambaran petir di otak gue saat berusaha menelaah apa yang pria itu utarakan.

"Atau mau lupain orang yang tinggal di Jakarta?"

"Gib, otak gue ngga nyampe kalo lo bahas jam segini"

"Kalo bahasnya besok otak lo bakal nyampe?"

"Gib,"

"Gue selalu mikir kalo kayanya gue yang terlalu mempermainkan lo waktu itu, Na"

Gue mengalihkan pandangan, sedikit mendongak saat kejadian masa lalu justru kembali terrekam jelas dikepala.

"I feel don't deserve, but I think you will accept me as I am. Sampai Kara bilang kalo gue terlalu nyakitin lo karena lebih milih Laras"

"Kenapa juga masih dibahas, Gib? Itu semua udah lalu"

Lagian waktu itu kita juga sudah sama sama sepakat untuk tidak lagi saling membicarakan hal ini. Semuanya sudah selesai, gue dan Gibran kala itu.

"I will, gue selalu berharap apa yang terjadi ngga sesuai apa yang lo pikirin, tentang gue dan hubungan gue sama Laras"

Lagi lagi gue menghela napas, mengkibaskan tangan didepan mata berharap air yang membendung itu segera kering.

"Waktu itu lo pernah bilang kalo gue balikan sama Laras,"

Setetes air mata jatuh lebih dulu sebelum pria itu melanjutkan perkataannya.

"Sampai detik dimana gue sadar, i love someone to much, gue harus clarificat ini ke orang itu"

"Gib udah ya?"

"Gue ngga pernah balikan sama Laras, Na"

Seperti cuma ada sesal yang sebenarnya tak ingin gue rasakan, tapi Gibran memaksa gue untuk itu. Pria di balik panggilan itu terus menjelaskan apa yang Sebenarnya terjadi antara dirinya dan Laras yang sama sekali tidak pernah gue ketahui sebelumnya. Atau bahkan yang tidak ingin pernah gue ketahui.

Apakah genre hidup gue adalah mellow drama? Bahkan seakan setiap hari hanya air mata yang bisa mengungkapkan rasa dihati gue. Tentang kegembiraan atau bahkan rasa luka, entah dimana sekarang atau dimasa lalu.

Mengingat kala itu dan membandingkannya dengan cerita yang Gibran berikan sungguh menyiksa batin. Rasa penyesalan mulai tumbuh kembali seperti satu satunya bunga yang mekar di pohon kaktus saat kemarau.

"I waiting for you, Ayuna"

"Kenapa baru sekarang?"

"Any reasons, selalu elo jadi salah satu alasan kenapa gue memilih untuk menjauh, sesuai keinginan lo kala itu"

"Kenapa, Gib?!" Gue terisak, kali ini gue benar benar ngga bisa lagi ngga nangis, "gue kira, walau gue bukan milik lo saat itu, tapi gue ngerasa kalau kayanya gue satu satunya milik lo yang paling mudah buat lo buang!"

Ucap gue penuh penekanan.

"Apa waktu itu, gue milik lo yang paling mudah lo singkirkan, Gib?"

"Maaf"

1
suka baca
good
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!