Mengejar Gadis SPG

" aku tidak apa-apa kak.... turunkan aku, aku mau melihat mereka, "

Alea menoleh ke arah belakang

"Mereka masih bernafas tidak...." ucap Alea meronta-ronta di gendongan Affan,... Affan sendiri tiba-tiba mengangkat Alea seperti koala.

"tenang saja mereka baik-baik saja... nanti anak buahku yang akan ngurusnya... sebaiknya kamu periksa dulu karena keningmu terluka" bujuknya...

" tap tapi kak..."

Cup.....

Dengan tidak malunya Affan mencium istrinya, dan benar saja... Alea terdiam seperti patung.... wajahnya memerah, tubuhnya membeku... Alea bersembunyi didada bidang suaminya.

Affan tersenyum tetap membawa sang istri ke dalam mobil, sedang kan para anak buahnya memalingkan wajahnya melihat pemandangan romantis itu.

" sial...tuan sangat tidak menghargai kami" gerutu Abbas dengan sigap membukakan pintu mobil untuk pasangan suami istri itu. Wajahnya memerah menahan kesal juga malu

" eh ..."

Alea baru tersadar karena Affan sudah meletakkan dirinya di kursi penumpang, tepat di samping kursi kemudi lengkap dengan sabuk pengaman yang sudah terpasang.

Lalu Affan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, karena masih ingin menikmati waktu berdua dengan sang istri di dalam mobil.

" apa yang kau lakukan tadi kak....?" tanya Alea yang masih kesal karena suaminya itu tidak ada malu-malunya.

" Aku hanya membungkam mulut mu saja,... agar diam" balas Affan tersenyum.

" itu sangat memalukan....banyak bawahanmu di sana" ucap Alea yang masih kesal sekaligus malu.

" berati kalau di sini boleh dong ....kan tidak ada siapa-siapa yang melihat kita" godanya dengan mengedip-ngedipkan sebelah matanya.

Blush....

Wajah alea kian memerah...Alea memalingkan wajahnya kearah jendela karena sangat malu. Ia lebih memilih melihat gedung-gedung pencakar langit yang berjejer di sepanjang jalan...

Alea Tidak berani menoleh ke arah suaminya Karena rasa malu yang teramat sangat.

Tidak ada percakapan lagi , mereka terdiam dengan pikirannya masing-masing.

Alea teringat motornya yang terbakar itu... motor yang sangat berarti dalam hidupnya meledak begitu saja, asap nya begitu pekat melambung tinggi, alea langsung terdiam ,lalu membuka ponselnya, dia melihat-lihat fotonya bersama Komar....

Banyak di galeri nya berisi foto-foto Komar,

"ternyata memang benar, jangan terlalu mencintai sesuatu yang berlebihan.... karena kalau kehilangan pasti akan terasa menyakitkan... Apalagi yang sifatnya hanya sementara...dan hanya gara-gara kecewa dengan barang rusak membuatku hampir menghilangkan nyawa seseorang"celetuk Alea lirih.... matanya berkaca-kaca melihat motor kesayangannya sudah tidak ada.

Deg....

" tapi aku sangat mencintaimu, apa itu berlebihan ?" gumam Affan dalam hati...

" benar " kata Affan.

Sekarang ikhlas kan motornya, " apa perlu beli motor baru ...?"tawar Affan menoleh istrinya sekilas lalu kembali fokus mengemudi.

" tidak usah kak....aku belum membutuhkan nya lagi...." jawab Alea menunduk, masih melihat galery foto-foto Komar yang memenuhi album fotonya.

" atau mobil saja....?"

" emmmm, mobil di mansion banyak, mau buat apa banyak-banyak , itu saja banyak yang tak terpakai, " jawab Alea menoleh sekilas pada suaminya yang sedang fokus mengemudi, ada perasaan menghangat melihat perhatian sang suami.

Affan mengangguk" aku memang suka sekali mengoleksi mobil" kata Affan serius.

" mubazir kak.... punya barang itu seperlunya saja " kata Alea menoleh ke arah Suaminya.

" aku bingung...hartaku terlalu banyak " ucap Affan jujur dia sedikit terkekeh.

" kakak bisa bangun panti asuhan, atau bisa bantu orang-orang yang membutuhkan, " usul Alea, karena dia sendiri semua hartanya ia sumbangkan, bahkan Alea lebih memilih hidup sederhana.

" aku tidak terpikirkan masalah itu, karena sedari kecil aku dididik untuk mengumpulkan banyak harta, memperluas bisnis....merajai dunia bisnis " kata Affan jujur.

"harta yang kita dapatkan adalah titipan, ada hak orang banyak di sana, " ujar Alea.

" kalau begitu, itu urusan mu sebagai pemilik semua hartaku , aku sudah menyerahkan semuanya untuk mu, jadi mau kau apakan harta itu , ya urusan mu " ujarnya terkekeh....

" kak....aku serius loh..." ucap Alea menaikkan kedua alisnya...

"aku juga sangat-sangat serius....sayang"

" uh ..."

Pipinya memerah hanya mendengar ucapan sayang dari suaminya, apalagi teringat semalam suaminya mengatakan cinta padanya saat dirinya pura-pura tertidur.alea diam sesaat.... Lalu menoleh ke arah suaminya kembali setelah memasukkan ponselnya ke dalam tas kecilnya.

"kenapa kakak begitu percaya sama aku,...? kakak tidak takut, seandainya aku membawa kabur semua aset yang kau berikan....?"tanya Alea bergurau kedua alisnya berkerut.

Affan tertawa " tidak.... sejak awal aku sudah sangat percaya kepadamu " ucapnya , mengedipkan sebelah matanya pada Alea...

"ishhh ,"

Alea tidak bisa menjawabnya lagi.

"....loh loh....kita mau kemana kak?" tanya Alea yang baru menyadari bahwa jalannya berbeda, bukan ke arah tempat tinggal nya.

"ke rumah sakit" jawab Affan lembut...

"memang siapa yang sakit...?" tanya Alea polos.

"lah itu ....gak lihat apa, kening mu terluka " Affan membelokkan spion tengah pada istrinya.

"ini hanya luka kecil kak, tidak perlu di besar-besarkan , aku mau pulang saja....udah pengen mandi" ucapnya.... Melihat cermin , menyentuh lukanya sedikit....hanya perih.

"hemmmm....ya sudah " pasrah Affan....

Lalu Affan pun memutar balikkan mobilnya, karena seperti apa yang istrinya katakan, dia harus pulang , memang iya sih ...di pikir-pikir penampilan istrinya itu juga , cukup berantakan, tapi tetap saja terlihat cantik malah semakin menggoda.

Affan terkekeh.

" kak.... kenapa kamu tertawa....?" tanya Alea menoleh ke arah suaminya.

" tidak apa-apa, aku hanya sedang mengingat hal lucu " balasnya,

" huh...."...

***

Dilorong apartemen mewah milik pengusaha kaya raya di kota itu, cinta keluar dari apartemen nya dengan menyeret kopernya.

Semalaman dia menangis, mencoba untuk melepaskan Affan, di bantu beberapa botol minuman membuat dirinya tak sadar....siang ini , tubuhnya masih terasa pusing, tapi dia memaksakan untuk pergi, karena memang pemberangkatan sebentar lagi.

Cinta membuka pintunya, dan ingin segera pergi ke Bandara....namun....

Dug...

brukkkk....

" aaaahhhh" cinta terhuyung sampai terjatuh.

" hei.... lihat-lihat dong kalau jalan ", teriak cinta setelah menabrak dada bidang seorang pria....namun tubuhnya sempoyongan karena minum begitu banyak semalam.

" anda yang menabrak saya, kenapa anda yang marah....

" hei....dasar kamu pria jahat, hanya Affan laki-laki di dunia yang paling baik, tapi dia tidak mencintai ku, dia sudah menikah, hiks hiks hiks"

Tangis cinta pecah.... mungkin karena masih setengah mabuk jadi ucapannya tidak jelas.

wajahnya pucat pasi, tidak ada riasan tebal seperti biasa, bahkan cinta hanya memakai masker juga kacamata.

Dug

Dug

Dug

Cinta memukul-mukul dada laki-laki di depannya sampai tubuhnya luruh ....

" kamu jahat....bajingan .... hiks hiks hiks...."

Tapi laki-laki itu menangkapnya...

Bibirnya melengkung ke atas, melihat ke kanan dan ke kiri, tapi tidak ada seorangpun....

Akhirnya laki-laki itu membawa perempuan di depannya masuk ke dalam apartemen nya yang berhadapan dengan apartemen perempuan itu.