Laki-laki yang seharusnya menjadi calon mempelai untuk kakaknya, justru dialah yang menggantikan kakaknya untuk menikah.
Keduanya bukan sepasang kekasih yang saling mencintai tetapi terpaksa harus mengucapkan janji pernikahan demi mengabulkan permintaan orang yang mereka sayangi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ina Warsiati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Celin sakit
Celin sudah mngemasi barang barangnya dan bersiap untuk pulang.
Dia berjalan ke luar ruangan itu.
Hari sudah malam dan kebetulan hujan sedang turun.
Celin memesan taxi online dan menunggu di lobi.
Tapi entah kenapa dia merasa kepalanya sangat pusing.
Kepalnya berputar putar dan matanya berkunang-kunang.
Celin tanpa sadar terjatuh di sofa lobi kantornya
Di saat yang bersamaan Haidar dan Yudistira juga baru keluar dari ruangannya.Yudistira sore ini baru saja tiba dari perjalanan bisnisnya jadi dia segera datang ke kantor dan menemui haidar untuk membicarakan kesepakan bisnis yang dia lakukan kemarin.
Haidar dan Yudistira berjalan secara beriringan .
Yudistira yang tanpa sengaja melihat celin terbaring di sofa pun tanpa sadar memanggil namanya.
"nona celin"panggilnya.
Haidar yang tadi fokus dengan ponselnya sesaat mendongakkan kepalnya.
Haidar melihat celin yang terbaring di sofa perusahaan.
"anak ini...bisa bisanya dia tidur di sini"gumam Haidar.
"tuan...kenapa nona celin tidur di sana...apa dia menunggu tuan"tanya Yudistira.
"mana ku tahu...coba kamu bangunkan...bisa bisanya tidur di sembarang tempat dwngan pakaian seperti itu"kata haidar.
Yudistira lantas berjalan mendekati tubuh velin dan menggoyangkan pelan tubuh ya agar terbangun.
"nona celin...nona bangun"kata Yudistira namun tidak da jawaban dari Celin.
"berhenti...singkirkan tanganmu"kata haidar saat melihat Yudistira menggoyang goyangkan tubuh celin dengan tangannya.
Haidar mendekati tubuh celin dan membangunkannya.
"bangun"kata haidar.
Haidar merasakan tubuh celin yang sedikit demam.
"dia demam"gumam haidar di dalam hatinya.
"siapkan mobilnya"perintah haidar pada Yudistira asisten pribadinya.
Haidar membopong tubuh celin menuju mobilnya dan meminta Yudistira untuk mengemudikan nya menuju rumah sakit,
"pergi ke rumah sakit"kata haidar.
Yudistira pun menuruti perintah Haidar dan segera melajukan mobilnya menuju rumah sakit.
Pagi harinya c3lin mulai terbangun dari tidurnya.
"ini di mana"gumam celin yang mulai membuka matanya dan melihat ke sekeliling.
"aduh"kata celin yang merasakan sakit di bagian tangannya.
Celin terbangun dan mengangkat satu tangannya yang di rasa sakit,dia melihat selang infus terpasang di sana.
Tak lama setelah itu salah satu perawatan datang.
"maaf kenapa aku bisa di rumah sakit?siapa yang membawaku kemari?"tanya celin pada perawatan yang tengah mengganti botol infus yang sudah habis.
"apa nona beneran tidak tahu siapa yang membawa nona ke sini"tanya balik perawatan itu.
"aku pingsan dan aku tidak mengetahuinya"kata celin yang mengingat keadaanya kemarin yang tiba tiba merasa pusing saat ingin pulang.
"Orang itu sangat tampan, aku tidak begitu tahu siapa dia tapi sepertinya dia orang yang sangat baik. Aku melihat dia menggendong tubuh nona ke dalam rumah sakit dan buru buru mencarikan dokter untuk nona"kata perawatan itu.
"semalam dia menunggu nona sendirian di sini...dia juga sudah membayar biaya rumah sakit dan berulang kali memerintahkan kami untuk menjaga nona saat dia pergi tadi pagi"lanjut perawat itu.
"ahh benarkah...kira kira siapa dia?"kata celin bertanya tanya.
"sepertinya kamu sungguh tidak tahu siapa dia ya nona, bahagianya kalau aku yang pingsan,jadi dia akan menggendong dan memperhatikan ku...aku sangat iri padamu nona...kau begitu canti pantas saja laki laki tampan dan baik seperti dia begitu memperhatikan anda"kata perawatan itu.
Celin mulai bertanya-tanya siapa orang itu.
Hingga tak lama setelah itu mamah mertuanya datang menjenguknya.
"ceklek"suara pintu terbuka
"sayang.. bagiamana keadanmu...mana yang sakit?"tanya mamah haidar yang terlihat mengkhawatirkan celin.
"celin nggak papa mah...cuma pusing aja"kata celin menjelaskan.
"syukurlah kalau begitu...kapan kamu terakhir datang bulan"tanya mamah Haidar.
"seminggu yang lalu mah... emang kenapa mah?"tanya celin.
"yahh kok seminggu yang lalu...mamah pikir kamu hamil sayang"jawab mamah haidr sedikit kecewa
"enggak mah celin nggak hamil"elak celin.
"yang bener aja hamil...hamil sama dedemit apa...aneh aneh aja..."gumam celin di dalam hatinya.
"iya juga ya..kenapa aku mikirnya celin hamil...orang mereka tidur bareng aja baru beberapa hari ini"gumam mamah haidar di dalam hatinya.
"ya sudahlah sayang...yang penting kalian berusaha dulu selebihnya serahkan pada yang di atas"kata mamah Haidar.
"ya mah"jawab celin terpaksa mengiyakan.
"mamah tau dari mana aku di sini?"tanya celin pad mertuanya.
"Haidar yang ngasih tahu mamah semalam..kalau kalian nggak pulang karena kamu sakit"jawab mamah haidar.
"ahh jadi semalem yang bawa aku ke sini kak haidar"gumam celin di dalam hatinya.
"jadi kak haidar semalam yang bawa celin ke sini mah?"tanya celin.
"emang kamu nggak tahu sayang?"tanya mamah haidar.
"celin nggak tahu mah...tdi bangun bangun celin udah di sini dan liat sekeliling nggak ada orang"kata celin lagi.
"dasar anak tengik...jadi dia pagi pagi ninggalin kamu nggak pamit dulu sama kamu?"tanya mamah haidar sedikit kesal.
"mmm..anuuu ...iya mah..tapi bukan salah kak haidar juga karena akunya yang belum bangun...mamah jangan marah sama kak haidar ya"kata celin.
"iya sayang...mamah nggak akan marah sama suami kamu itu...tapi ammah bakalan kasih pelajaran ke dia"kata mamah Haidar.
