NovelToon NovelToon
Suami Untuk Kirana

Suami Untuk Kirana

Status: tamat
Genre:Romantis / Contest / Tamat
Popularitas:6.8M
Nilai: 5
Nama Author: Red Lily

Kirana, dalam hembusan terakhir sang Kakek dia menikah dengan sosok pria yang diyakini Kakeknya akan menjaganya dan membahagiakannya. Namun, siapa sangka kalau Arjuna adalah sosok suami yang menganggap Kirana sebagai musuh, bukan istri.

"Aku akan terus melafalkan namamu dalam doaku, karena aku mencintaimu." -Kirana Anindy.

"Menghilanglah dan pergi. Jika harta yang kamu inginkan, bawa itu bersamamu." -Arjuna Braja Satya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Red Lily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kecurigaan

🌹JANGAN LUPA KASIH EMAK VOTE YA ANAK ANAK KESAYANGAN EMAK, EMAK SAYANG BANGET SAMA KALIAN.🌹

🌹IGEH EMAK JUGA DIFOLLOW DI : @REDLILY123.🌹

🌹SELAMAT MEMBACA, EMAK SAYANG KALIAN.🌹

Beberapa hari telah terlewati oleh Arjuna dan Kirana. Mereka semakin dekat, apalagi Arjuna yang kini bisa dengan bebas meminta jatahnya pada sang istri. Hanya satu syaratnya, dia harus melakukannya dengan sangat pelan.

Seperti sekarang ini, Arjuna tengah menikmati kebersamaan dengan sang istri di malam hari, dia mencium bibir Kirana dengan bebas tanpa harus meminta izin terlebih dahulu.

"Terima kasih, Sayang," ucap Arjuna mengecup kening Kirana.

Tidak lupa dia juga memberikan ciuman di perut sang istri. "Maaf Papah ganggu kamu ya. Tidur lagi oke."

Kirana hampir tertawa jika saja dia tidak kelelahan oleh tingkah sang suami. Tidak ada pemaksaan yang dilakukan Arjuna, dia melakukannya hanya sekitar dua atau tiga ronde dan mengakhirinya ketika melihat sang istri terlihat lelah. Padahal Kirana bisa melihat masih ada kilatan penuh nafsu di matanya.

"Kemarilah, Kakak mau peluk kamu."

"Mau pake baju, Kak."

"Udah gak papa gini dulu, Kan tertutup selimut," ucap Arjuna yang memaksa sang istri agar mendekat dan memberi pelukan padanya. 

Kirana melakukannya, dia memeluk sang suami dengan menjadikan tangan atasnya sebagai bantalan. 

Arjuna tidak berhenti memberinya kecupan di puncak kepala. Sudah semakin dekat, Arjuna pun tidak lagi menggunakan kalimat formal untuk dirinya sendiri.

"Kita ke Bandung besok ya."

"Apa?" Tanya Kirana terkejut. "Bukannya lusa?"

"Lusa itu harinya, Ran. Kakak gak mau kamu kecapean, jadi di sana kita istirahat dulu."

Kirana merengut tidak suka. "Kenapa gak bilang dari kemaren? Aku belum siapin apa apa."

"Sengaja," ucap Arjuna menahan tangan Kirana yang hendak beranjak. "Mau kemana kamu? Tubuh masih telanjanng juga?"

"Ih! Kakak nyebelin!"

Arjuna malah tertawa.

"Aku belum packing, Kak."

"Nanti sama Kakak sama Bunda."

"Ngerepotin Bunda mulu ih, udah mau seminggu Bunda di sini, kerjaannya direpotin mulu."

Arjuna kembali menjatuhkan kecupan. "Bunda ganggu ya? Gak pulang pulang?"

"Bukan itu ish."

"Iya iya, jangan khawatir. Bunda juga seneng direpotin kok, apalagi dikasih hadiah blackcard sama kakak."

"Huh?"

"Jangan banyak tanya ah, udah tidur. Emang gak cape? Jarang jarang loh kamu bisa sampe tiga ronde. Biasanya satu aja udah keliatan loyo."

Sontak saja pipi Kirana memerah membahas hal itu. Arjuna benar benar menyebalkan. "Jangan ngomongin itu," ucapnya membalikan badan. 

Yang mana membuat Arjuna gemas, dia memeluk istrinya lewat belakang sambil mengelus perut buncitnya. "Maaf, gak tahan. Gemas tau."

Dengan membubuhkan kecupan di punggung telanjangnya.

Kirana menahan senyumannya, Arjuna benar benar memperlakukannya seperti seorang putri. Pria itu selalu memberikan apapun yang Kirana mau, mengajak pada kebaikan.

Rutinitas yang membuat Kirana bahagia adalah saat Arjuna pulang dari kantor, dia selalu membawakan Kirana makanan apa saja; berbeda setiap harinya. Dan Kirana sangat menyukainya.

"Ran, kamu makin kurusan deh. Kita ke dokter ya besok."

Kalimat itu yang membuat senyuman Kirana luntur, kalimat ini sering dikeluarkan oleh suaminya. Yang mana membuat Kirana selalu ingin memakai pakaian setelah mereka berhubungan. 

"Ran?"

Tidak ada jawaban, Kirana memejamkam mata. Enggan menjawab. Dia tahu, jika dirinya diperiksa oleh dokter dan semua orang mengetahui kondisinya, pengobatannya akan berefek berat pada bayi mungilnya. Kirana ingin bayinya lahir, tanpa cacat sedikitpun. Ada keluarga yang menantinya, yang akan selalu bersama dengannya.

Arjuna menghela napasnya dalam melihat sang istri yang sudah memejamkan matanya. "Selamat tidur, Cinta."

🌹🌹🌹🌹

Arjuna keluar dari kamarnya saat merasa haus melanda, dan di sana dia melihat sang bunda sedang duduk di ruang keluarga.

"Bunda kok belum tidur?"

"Astagfirullah, Abang! Jangan ngagetin!" Teriak sosok itu menatap putranya.

Arjuna mengangkat bahunya, dia mengambil soda di dalam kulkas sebelum duduk bersanding dengan sang Bunda. "Kok belum tidur, Bun?"

"Tadi adik adik kamu nelpon."

"Minta bunda pulang?"

Bunda Eliza mengangguk.

"Yaudah sih, Bun. Pulang aja, kan bunda juga udah liat gimana Abang sama Kirana, udah akur, udah mau bobo bareng."

"Cih, yang udah bobo bareng."

"Makannya, daripada Bunda iri mending pulang terus minta Ayah."

"Bunda mau bareng ke Bandungnya sama Kirana, Bang. Langsung ke rumah Eyang Damayanti kan, adik sama ayah kamu juga udah di sana."

"Tumben, biasanya Ayah suka datang hari-H."

"Dia ke sana mau wanti wanti sama anak anak eyang Damayanti, supaya gak julid sama Kirana."

"Terus? Bunda masih khawatir?"

"Di hari-H, Ayah kamu gak akan nginep di rumah Eyang."

"Terus?" Tanya Arjuna dengan polos.

"Ya terus Bunda khawatir sama Kirana lah, mana dia lagi hamil."

"Bun….," Ucap Arjuna menggenggam tangan sang Bunda. "Abang kan ada, Abang bakalan jagain Kirana."

"Iyalah, wajib. Bunda sayang, kasihan juga sama Kirana. Adik adik kamu juga masih ada setannya, masa bilang Kirana itu cewek nyebelin. Udah bunda ceramahin, belum kapok."

"Nanti Arjuna yang urus," ucap pria itu meneguk sodanya. "Abang berencana berangkat lebih dulu, Bun."

"Mau ngapain?"

"Kasih pengumuman lah, mau nyiapin kamar terbaik juga buat Kirana."

Bunda Eliza tersenyum, bahagia melihat anaknya yang berubah banyak. "Bunda seneng dengernya, kamu udah mau bertanggung jawab. Meskipu hampir tiap malem Bunda denger Kirana yang gak nyaman kamu tumbuh terus."

Arjuna menatap horror sang Bunda. "Bunda denger?"

"Kamu pikir kenapa Bunda di sini? Lain kali pasanga peredam suara ya, Bang. Untung kamu kasih duit banyak."

Arjuna tidak menjawab, dia mengalihkan pandangannya menahan malu.

"Bang?"

"Iya, nanti ditambahin duitnya, Bun."

"Bukan itu ih!"

"Kenapa?"

"Kondisi Kirana kayaknya lagi gak baik."

"Huh?" 

"Liat Bunda sini, jangan nakal kamu."

Arjuna melakukannya. "Kenapa?"

"Bunda liat Kirana makin kurus, kalau siang dia sering teriak sakit kepala, muntah juga, sama rambutnya rontok. Bunda gak sesakit itu waktu hamil, Bang, apalagi bikin tubuh kurus banget kayak gitu."

Arjuna terdiam.

"Ya meskipun abang kelakuannya kayak setan, kan gak mungkin nurun sama bayi suci itu. Masa nyedot energi Kirana kayak film-film vampire aja?"

"Kirana nolak terus pas mau diajak ke dokter, Bun."

"Besok Bunda yang ajak dia. Abang mau berangkat pagi kan? Lebih dulu? Bunda nanti ajak paksa dia ke dokter."

Arjuna mengangguk. "Makasih, Bunda."

🌹🌹🌹

TO BE CONTINUE

1
Si Memeh
Luar biasa
echa purin
/Good/
Evi
lanjutin Kisa Purwa adk a Arjuna thoor
Ratna Dewi Kartika
🤣🤣🤣
Ratna Dewi Kartika
top bgt bunda nya
Ratna Dewi Kartika
Baek bgt Teh Mila🥰
ᥣׁׅ֪ꫀׁׅܻ݊݊ꪀꪱׁׁׁׅׅׅ
ℓαн gιтυ αʝα, мη ℓαηʝυтαηηуα
ᥣׁׅ֪ꫀׁׅܻ݊݊ꪀꪱׁׁׁׅׅׅ
¢єяιтα α ηgк α∂α уg вαнαgια ѕємυα мєηgαη∂υηg вαωαηg
ᥣׁׅ֪ꫀׁׅܻ݊݊ꪀꪱׁׁׁׅׅׅ
ραѕтι мαяισ ρυηуα ηιαт υηтк вℓѕ ∂єη∂αм ѕм αяʝυη, мк ∂єкαтιη ρυяωα
ᥣׁׅ֪ꫀׁׅܻ݊݊ꪀꪱׁׁׁׅׅׅ
мαяισ ѕℓєηgєαη кℓω αяʝυηα мα¢нσ кєяєη
Ica Oca
penasaran dgn kisah Purwanti Thor
Heny
Kirna skt apa thor
Heny
Sbr kurana
ˢ⍣⃟ₛ🇸𝗘𝗧𝗜𝗔𝗡𝗔ᴰᴱᵂᴵ🌀🖌
papa nya nya malah bijak sekali
ˢ⍣⃟ₛ🇸𝗘𝗧𝗜𝗔𝗡𝗔ᴰᴱᵂᴵ🌀🖌
kamu tidak tau bagai mana posisi Kirana, mario. jangan menghakimi sendiri
Suyati
sakit apa yak kirana
Suyati
rasain dah
Suyati
akhlak g ada
ayu cantik
bagus
jhiee
hadeh. kasih Arjuna pelajaran dong Thor, monoton banget si Kirana
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!