Menikah dengan pria yang membuat hidupnya bagai di Surga membuat Ayu benar-benar bucin dan berjanji untuk tidak akan menikah lagi jika suaminya meninggal dunia duluan atau sebaliknya ia tidak akan membiarkan suaminya menikah lagi jika ia yang meninggal duluan. Namun apa boleh di kata kebahagiaannya tak berlangsung lama, Ayu meninggal setelah melahirkan putri pertamanya. Seperti Janjinya ia pun menjadi arwah penasaran untuk menjaga suaminya dari godaan wanita lain. Namun siapa sangka bayi mungilnya masih membutuhkan kasih sayang seorang ibu membuat ia harus merelakan suaminya untuk menikah lagi dengan adiknya Hera. Awalnya ia tidak keberatan karena ia tahu benar Hera, pribadinya yang sangat baik bagai malaikat membuatnya mengikhlaskannya hingga ia rela melepaskan suami tercintanya. Namun kehadiran seorang wanita tua di rumahnya membuatnya sadar jika Heralah penyebab kematiannya???, lalu bagaimana kelanjutan hubungan Hera dan suami Ayu??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Its Zahra CHAN Gacha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ikhlas
Harsiwi terkesiap saat membuka lemari pakaian Reina. Ia mengambil sebuah boneka jerami yang di bungkus kain putih.
"Apa ini??"
Ia membuka kain itu dan ia semakin tercengang melihat kembang tujuh rupa yang masih segar.
Ia kemudian mengambil sebuah kotak yang berisi sebuah bungkusan kecil seperti racikan obat.
Saat ia meraih kotak itu suara ponselnya berdering. Mbak Yati memintanya untuk segera kembali karena Reina terus menangis tanpa henti.
Ia pun segera memasukan kotak kecil itu kedalam tasnya dan bergegas pergi.
Dalam perjalanan pulang Harsiwi merasa ada yang aneh. Ia merasa ada seseorang yang mengikutinya.
"Pak Dek, apa pak Dek mencium bau aneh!?" tanya Harsiwi kepada sopirnya
"Ita bu, kaya bau bangke?" jawab Pak Dek
"Padahal tadi pas berangkat gak ada kan ya??"
"Iya Bu, selain itu mobil juga terasa berat, kaya ngangkut banyak orang,"
"Berarti dugaan ku benar,"
Harsiwi kemudian membaca ayat-ayat suci Al-Quran dengan suara nyaring.
Mobil tiba-tiba berhenti.
"Kenapa mobilnya pak Dek?" tanya Harsiwi
"Gak tahu Bu, tiba-tiba. Mati sendiri," jawab Pak Dek.
Harsiwi langsung menoleh kearah Boneka jerami yang ia letakan di sampingnya. Ia segera mengambil boneka itu dan membuangnya. Dan benar saja bau bangke dalam mobil langsung hilang dan mobil pun kembali melaju.
Dalam hati Harsiwi bertanya-tanya tentang boneka itu.
Rasa penasarannya terjawab saat ia kembali ke rumah.
Reina langsung diam, dan tertidur pulas setelah meminum susu yang diberi ramuan herbal.
"Sebenarnya ramuan apa ini??"
Pagi harinya Harsiwi sengaja mendatangi seorang penjual Herbal untuk menanyakan tentang obat milik Reina.
Seorang ahli herbal menyatakan itu bukan herbal melainkan racikan dari seorang paranormal.
Harsiwi begitu terkejut. Ia tak percaya begitu saja, Harsiwi juga mendatangi seorang paranormal untuk menanyakan ramuan itu. Dan jawabannya sama dengan ahli herbal.
Ramuan itu adalah sebuah pelet ilmu hitam. Harsiwi seketika lemas saat mendengar jawaban sang paranormal. Ia tak menyangka seorang bayi akan diberikan pelet.
"Untuk apa??" tanya nya bingung
"Biasanya untuk membuat seorang anak itu menjadi lebih dekat dan penurut saat bersama sang pemberi pelet. Untuk membuat hubungan keduanya lebih dekat dan harmonis."
"Kenapa harus pakai cara seperti itu, kan pendekatan bisa??"
"Setiap orang punya cara sendiri-sendiri,"
Harsiwi hanya menghela nafas panjang. Setelah dari kediaman sang Paranormal ia sengaja mengundang seorang ustadz ke rumahnya. Selain ia memintanya untuk mendoakan Ayu, ia juga meminta tolong kepadanya untuk membebaskan Reina dari pelet yang di pasang oleh Hera.
"Aku ingin cucu saya bisa hidup normal Ustadz, kasian dia jika terus-menerus dibuat seperti ini,"
"Baik Ibu, saya akan membantunya sekarang dengan menggunakan rukiyah,"
Harsiwi kemudian memberikan Reina kepada sang Ustadz. Bayi itu langsung menangis keras di pangkuan sang ustadz. Begitupun saat alunan doa mulai di panjatkan. Reina menangis' semakin kencang. Namu tidak lama ia berhenti menangis. Sang Ustad meminta Mbak Yati untuk memberinya susu tanpa ramuan herbal.
Dan Reina pun tertidur.
Saat Reina tertidur Sang Ustadz mulai membacakan doa untuk Ayu. Angin berhembus keras hingga membuat pintu rumah tiba-tiba terbuka sendiri. Sang Ustadz berhenti berdoa. Ia dapat merasakan kehadiran makhluk tak kasat mata di depannya.
"Ikhlaskan semuanya, jangan khawatir dengan putrimu karena ada neneknya yang akan menjaganya dengan baik. Ikhlaskan suamimu karena bagaimanapun juga Allah sudah mempersatukan kalian di dunia. Tidak ada yang abadi di dunia ini, itulah alasannya ia menikah lagi. Keikhlasan mu menerima takdir akan membuat mu beristirahat dengan tenang,"
Ayi hanya menangis, namun ia merasa lega saat melihat putrinya sudah terbebas dari pelet.
"Baik Ustadz, sekarang aku akan pergi, tolong bantu aku dengan doa!"
Ustadz itu mengangguk. Saat alunan doa mulai terdengar Ayu perlahan mulai menghilang dan pergi untuk selama-lamanya.
#Tamat#
akhir adi sm hera jd nikah apa g ada kejadian gmn2 gtu stlh nikah
nahh apa g di coba bunuh itu cucu mu
sama anak kesanyang mu hera
wahh apa jadinya yaaa
waduhh g abis2 ini drama pelet
itu istrimu mati bukan karna takdir tp di santet adek nya sndri ohh bang
msih g sadar kah kau kena pelet dr hera
maaf kk bunga aq bru baca
kndala quota
lha ounya rahasia apa kok brani smpe brani yaaa ahahaha
mardi mah ada2 aja mau ngis pun nangis aja lahh yu