Ara sekertaris malang itu harus terjebak dalam sebuah masalah karena sebuah kesalah fahaman denga keluarga bosnya, Agra adalah bos di tempat Ara bekerja,
Ara baru memakan separoh dari makanannya, tapi tiba-tiba rasa mual menjalar di perutnya, rasanya ingin segera memuntahkan isi perutnya, karena tak tahan lagi Ara pun segera berlari ke kamar mandi dan memuntahkan isi perutnya
Hoek hoek hoek
Agra pun mengikuti Ara ke kamar mandi, ia menepuk pelan punggung Ara
“kamu nggak pa pa?”
“saya lemas pak”
“sabar ya ..., maafkan saya , ini salah saya”
“iya ini gara-gara bapak, karena bapak yang maksa saya, saya jadi mualkan” kembali lagi Ara memegang perut dan memuntahkan isi perutnya hingga tinggal keluar cairan putih
Hoek hoek hoek
“maaf ya ...”
“pokoknya bapak harus tanggung jawab” Ara pun sampai mengeluarkan air mata
“iya aku pasti tanggung jawab” Agra masih tetap menepuk punggung Ara
Hemmmm
Tiba-tiba sebuah deheman menghentikan aktifitas mereka, ternyata tak jauh dari tempatnya
Secuel di lanjut di sini ya :
Mempunyai saudara kembar bisa menjadi sebuah keberuntungan tersendiri bagi seseorang, tapi kadang kembar tak selamanya mulus, bagiamana kisah Sagara dan Sanaya ini.
Duo kembar yang memiliki sifat yang berbeda, Sagara dengan gaya cool nya dan Sanaya dengan segala manjanya.
Kisah ini akan di mulai dari kisah remaja mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tri Ani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 30
Kamu adalah orang yang sering aku banggakan dan aku ceritakan kepada
temanku bahwa kamu berhasil membuatku merasa takut kehilangan, takut
berubah, dan mulai takut akan segalanya.
****
Setelah bertemu dengan Rendi, kegundahan Ara bukannya berkurang malah semakin bertambah, ia benar-benar bingung dengan apa yang di maksud oleh Rendi
"kakak ...."
"dek ...., bikin jantungan deh ..." Ara segera memegang dadanya saat Nadin dengan sengaja mengagetkan ara yang sedang duduk termenung di depan TV
"abis kakak...., masak baru ketemuan sama cowok ganteng , wajahnya malah di tekuk ..." Nadin segera ikut duduk di samping ara dengan memangku setobles kripik singkong
"aku bingung dek ,,,,"
"bingung kenapa lagi kak?" Nadin sambil terus memakan kripik di tangannya
"Rendi dek ...."
"kenapa dengannya kak?"
"dia itu ngomong yang aku nggak faham ..., bikin pusing aja"
"maksud kakak, kayak ada makna terselubung?"
"ya gitu deh ..."
"aaaaaa ......" nadin segera berteriak kencang dan menutup mulutnya, membuat Ara kembali terkejut
"ada apaan sih dek ? bikin kakak kaget aja ..."
"kakak ....., kenapa kau ini polos sekali ..., pantas saja kakak berkacamata, pasti yang di liat cuma buku"
"jangan ngledek ya dek, kakak timpuk nih ..." ara sudah mengangkat bantal di tangannya hendak di ayunkan ke Nadin
"ampun kak ..., ya ya ... Nadin bakal jelasin ..., jadi gini ya kakakku tersayang ...., kalau aku lihat nih ya kak, kayaknya kak Rendi suka deh sama kakak ..."
"ih ...., jangan ngaco deh dek ..."
di tengah obrolannya yang seru dengan adiknya, tiba-tiba Ia melihat dari balik jendela
ada sebuah mobil mewah parkir di depak rumahnya,
"dek ..., itu mobil siapa ya?"
"paling juga mau beli bahan bangunan"
"ah..., nggak mungkin deh , itu mobil mewah dek, lihat deh ...." Nadin pun mengikuti pandangan kakaknya
"iya kak ..., itu mobil mewah kak ..." mereka pun benar-benar heran
kenapa ada mobil mewah yang mau belanja bahan bangunan di toko kecil
Matanya tetap tak beralih dari mobil itu, tapi ia segera
terperangah saat melihat siapa yang keluar dari dalam mobil itu, seorang
perempuan paruh baya dan seorang pria yang setia berjalan di belakangnya dia
adalah ibu Agra
"itu siapa kak ...?"
"itu ibunya pak agra sama tangan kanannya" Ara benar-benar dag dig dug jantungnya
"kenapa lagi ini sama hidupku ....?" batin ara
keringat dingin segera
mengucur di sekujur tubuhnya, ia benar-benar khawatir dengan kedatangan nyonya
besar itu
mereka tampak berbincang sebentar di luar rumah bersama dengan ayah Ara, dan tak berapa lama ayah Ara mempersilahkan mereka untuk masuk dan duduk di ruang tamu, sedangkan Ara dan Nadin masih mengintip di ruang TV
ada perbincangan yang cukup serius di antara orang tua itu, walaupun mencoba mendengarkan ara dan Nadin tetap tidak bisa kerana terhalang oleh tembok . hingga Ayahnya memanggilnya untuk membawakan minuman
ara pun keluar dengan membawa tiga gelas teh di atas nampan
"minumnya nyonya, tuan" ibu agra hanya mengangguk sebentar
saat ara hendak masuk tiba-tiba suara Salman menghentikannya
“silahkan duduk nona, ada sesuatu yang harus di bicarakan”
orang itu menyuruh Ara untuk duduk di kursi
yang masih kosong, Ayah ara hanya bisa menatap Ara tak mengerti
suasana tegang dan penuh kecanggungan membuat atmosfir di ruangan itu begitu panas, walau sudah ada kipas angin rasanya tak berfungsi, keringat dingin mengucur di sekujur tubuh ara
“mohon maaf, apakah yang membuat nyonya datang ke gubuk kami ini?’
Ayah memberanikan untuk bertanya, ia takut jika putrinya sampai melakukan
kesalahan sehingga bos besar seperti ibu Agra repot-repot datang ke rumahnya,
ayah Ara mengetahui tentang ibu Agra karena seringnya wajah nyonya besar itu
nangkring di surat kabar bisnis
Walaupun ayah Ara hanya seorang pemilik toko bangunan kecil tapi ia
selalu berlangganan untuk membaca surat kabar bisnis
“perkenalkan saya, ibu agra, Agra anugra putra, maksud kedatangan saya
kemari untuk melamar putri anda, saya berharap bapak tidak menolak” ibu agra berkata dengan to the point
“maksudnya?’ ayah Ara masih belum mengerti apa yang sebenarnya
terjadi, ia terus melihat ke Ara, dan Ara pun hanya bisa menggeleng cemas
“begini pak, anak-anak kita telah melakukan kesalahan besar,
sehingga ada janin di tubuh putri anda, jadi untuk kebaikan bersama, kita harus
segera menikahkan mereka” Ayah ara benar-benar syok dengan pernyataan ibu Agra,
ia menatap putrinya tak percaya
"tidak mungkin nyonya, tidak mungkin putri saya melakukan kesalahan itu"
"tapi itu semua sudah terjadi tuan, jadi kami harap anda tidak mempersulitnya" Salman pun ikut bicara
"ini surat-surat yang harus segera nona Ara tanda tangani" Salman pun menyerahkan sebuah map berisi berbagai persyaratan pernikahan
"kalau begitu saya hanya bisa pasrah nyonya, lakukan yang menurut nyonya terbaikuntuk anak-anak kita" Ayah Ara sudah benar-benar pasrah
"trimakasih atas kerja samanya, kalau begitu kami permisi" ibu agra pun segera berpamitan dan meninggalkan ruanganmenuju ke mobil yang terparkir di depan rumah Ara
kini tinggal Salman yang masih ada di dalam rumah bersama Ara dan Ayahnya
"nona Ara, persiapkan diri anda besok, karena orang dari kami akan menjemput andan dan keluarga" ara hanya bisa diam seribu bahasa, ia benar-benar tak percaya ibu Agra melakukan apa yang telah di omongkan kemarin, bahkan Ara sudah hampir melupakan kejadian itu
"saya permisi tuan Roy, nona Ara, sampai jumpa besok"
Tinggalkan pikiran yang membuatmu lemah, dan peganglah pikiran yang memberi kekuatan bagimu.
Hidup ini bukan hanya mencari yang terbaik, namun lebih kepada menerima kenyataan
maaf ya reader up nya agak lama ..., kehidupan di alam nyata lagi minta di perhatikan...
tugas-tugasnya ikutan numpuk ...
eh jadi curhat dek akuuuuu .......
insyaallah kalau sudah kelar pekerjaan di kehidupan nyata bakal aku banyakin upnya ya
kasih LIKE dan KOMENTARNYA ya kakak ......😘😘😘😘😘😘😘😘