NovelToon NovelToon
Menikahi Majikan Ibu

Menikahi Majikan Ibu

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Perjodohan / Nikahmuda / Duda / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Tamat
Popularitas:124M
Nilai: 4.8
Nama Author: Casanova

Bella gadis berusia 17 tahun, terpaksa harus menikah dengan majikan tempat ibunya (Rosma) bekerja, demi untuk membuat ikatan antara keluarganya dan si majikan. Ibunya sudah bekerja selama 8 tahun menjadi pembantu rumah tangga di tempat sang majikan, sejak ayahnya meninggal.

Barata Wirayudha, pemilik BW Group, seorang duda cerai tanpa anak, 35 tahun. Perceraiannya 8 tahun silam mengguncang kehidupannya, sehingga dia memilih meninggalkan Jakarta dan merintis kantor cabang BW Group di Surabaya.

Di kota Surabaya dia dipertemukan dengan Bu Rosma yang dipekerjakannya sebagai pembantu rumah tangga. Bu Rosma banyak berjasa untuknya. Karena itu. akhirnya Bara meminta Bu Rosma dan kedua putrinya untuk tinggal bersamanya sekaligus membiayai sekolah putri-putrinya.

8 tahun tinggal di Surabaya, Bara harus kembali ke Jakarta untuk mengurus perusahaannya yang mengalami masalah. Untuk tetap menjaga hubungan dengan Bu Rosma, akhirnya Bara memutuskan menikahi salah satu putrinya.

Setelah menikah Bella ditelantarkan Bara selama 2 tahun, tidak diperlakukan selayaknya istri. Bahkan Bara seolah menghilang begitu saja. Ikuti perjalanan rumah tangga keduanya ya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Casanova, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14. Mommy

“Onti Ica,” celoteh Issabell langsung mengulurkan tangannya pada Rissa yang sedang berjalan menuju teras.

Rissa hanya mencium sekilas pipi Issabell. “Onty capek, Sayang. Nanti baru gendong Issabell, ya,” ucap Rissa, melangkah masuk ke dalan rumah.

Ia belum menyiapkan hati melihat pemandangan yang akan mencabik-cabik perasaannya sebentar lagi. Jadi ia memilih masuk ke dalam, menangis di dalam kamar sepuasnya.

Bella yang baru turun dari mobil memilih diam di tempat, berdiri sambil menatap pada gadis kecil yang sedang berada dalam gendongan pengasuhnya. Ia tidak tahu harus berbuat apa.

Rissa, kakaknya sudah melenggang masuk ke dalam rumah tanpa mengajaknya. Bahkan tanpa bicara sepatah kata pun. Sejak mengetahui Bara akan datang dan menjemput mereka, Rissa mendadak diam dan tidak mau bicara padanya.

“Ayo, Bell,” ajak Bara, setelah melihat Bella yang ragu dan canggung berdiri mematung.

Mendengar ajakan Bara, Bella pun berjalan mengekor di belakang.

“Hai, Issabell, kangen Daddy?” tanya Bara pada putri kesayangannya saat jarak mereka semakin dekat. Kedua tangan Bara, sudah terulur mengambil alih Issabell dari tangan sang pengasuh.

“Angen," sahut Issabell sambil tertawa. Tangan mungilnya sedang menarik dan mengacak rambut hitam Bara.

“Daddy kangen. Muach!” Bara mencium pipi gembul putrinya, yang sekarang tertawa geli.

“Issabell, lihat Daddy bawa siapa?” tanya Bara, membawa putrinya mendekat pada Bella.

Mata Issabell menyipit, menatap Bella tanpa berkedip. Kedua tangan mungil itu sedang memeluk erat leher Bara.

“Ini Mommy. Issabell mau bertemu Mommy, kan?” tanya Bara, mengenalkan Bella pada putrinya.

“Ma ... mi .... “ Issabell mengulang kata yang diucapkan Bara, sambil malu-malu menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Bara. Terlihat ia mengintip Bella diam-diam, sambil tertunduk.

Bella terkejut, saat mengetahui Bara mengenalkan dirinya sebagai Mommy pada anak kakaknya. Ia tidak pernah tau bagaimana cerita ini berawal, tetapi ia tidak pernah berpikir kalau selama ini Bara akan mengenalkan dirinya sebagai Mommy dari Issabell.

“Lalu, anak ini memanggil Kak Rissa apa,” batin Bella.

“Kenapa malu? Bukannya mau bertemu Mommy,” bujuk Bara supaya Issabell mau menatap Bella.

“Ma ... mi.” Issabell kembali memanggil, sesuai dengan apa yang baru saja diucapkan Bara.

Issabell tetap memeluk erat leher Bara, tetapi pandangannya malu-malu. Bersembunyi dan menatap Bella.

“Mau digendong Mommy?” tawar Bara pada Issabell yang masih saja menyembunyikan wajahnya malu-malu sambil mengintip ke arah Bella.

“Ya, sudah. Ayo kita ajak Mommy masuk, ya,” ucap Bara, sambil melihat ke arah Bella yang masih saja mematung.

“Ayo, Bell,” ajak Bara. Langsung meraih tangan Bella tanpa permisi, menggengam dan mengajak istrinya masuk ke dalam rumah.

Deg—

Bersentuhan pertama kali dengan suaminya, setelah dua tahun terpisah. Jantung Bella berdetak kencang. Kalau Bara bisa merasakan, telapak tangannya mendingin saat ini. Namun, laki-laki itu terlihat biasa saja. Tidak ada kegugupan atau rasa aneh bersentuhan tangan dengannya. Bara tetap menggenggam tangannya, sambil menggendong Issabell dengan tangan yang lain.

Bara baru melepaskan genggaman tangannya saat mereka sudah berada di ruang keluarga, tempat di mana mainan Issabell berkumpul dan berserakan di mana-mana.

Deg—

Lagi-lagi Bella dibuat terkejut, saat melihat foto pernikahan mereka terpajang di dinding rumah Bara.

Bella menatap Bara yang sedang menurunkan Issabell. Laki-laki itu terlihat normal, tidak ada yang aneh. Issabell yang sedang berdiri langsung memeluk kaki pengasuhnya, sambil mengintip ke arah Bella.

Bara tersenyum melihat kelakuan Issabell.

“Issabell mau digendong Mommy?” tanya Bara, berjongkok supaya bisa menyejajarkan tingginya dengan Issabell. Melihat sikap pemalu Issabell, akhirnya Bara menuntun putrinya mendekat pada Bella.

“Mommy, Issabell mau digendong,” ucap Bara, saat tubuh mungil Issabell sudah berada di dekat kaki Bella.

Bella terkejut, tetapi kemudian langsung tersenyum. Membungkuk, meraih tubuh mungil Issabell dan menggendongnya. Issabell yang masih malu-malu langsung menyembunyikan wajahnya di leher Bella. Kedua tangannya bergelayut manja pada Bella.

“Issabell suka?” tanya Bara, menatap putrinya yang sedang berada di gendongan Bella.

“Shuka," jawab Issabell tersenyum malu-malu.

“Mommy Issabell mana?” tanya Bara kembali, menunggu jawaban Issabell.

“Ini ....” Issabell menjawab sambil menepuk bahu Bella. Lagi-lagi gadis kecil itu malu-malu, menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Bella.

“Bukan di sana?” tanya Bara menunjuk foto pernikahannya dengan Bella.

Isabell menggeleng. “Ini Mami,” ucapnya menyandarkan kepalanya di pundak Bella.

Sejak merasakan gendongan Bella, Isabell sudah tidak mau turun lagi. Issabell bahkan hampir tertidur, kalau Bara tidak meraih kembali tubuh Issabell dan menyerahkan pada pengasuhnya.

“Sus, tolong bawa Issabell tidur, sepertinya dia sudah mengantuk lagi.

Bara membawa Bella menuju kamar, lebih tepatnya kamar mereka.

“Bell, kita perlu bicara serius,” ucap Bara membuka pembicaraan, saat mereka sudah berada di kamar tidur Bara.

Deg—

“Bahkan di kamar tidurnya, ada foto pernikahan kami.”

Bella menatap foto itu, tidak bisa berkata-kata.

“Bell, dengan atau tanpamu di sini, kamu tetap Nyonya rumah ini,” ucap Bara.

Bella tertunduk.

“Issabell membutuhkanmu. Dia hanya tahu, kalau kamu Mommy-nya dan aku Daddy-nya.”

“Bagaimana dengan Kak Rissa?” tanya Bella. Ia merasa kasihan dengan kakaknya. Issabell adalah putri kakaknya, tetapi Rissa tidak bisa mengakui putrinya sendiri.

“Ini demi kebaikan Issabell. Aku berjanji ... suatu saat Issabell akan mengetahui siapa ibu kandungnya. Kalau memang sudah waktunya, kita akan mengatakan yang sebenarnya pada Issabell,” jelas Bara.

“Kasihan ... Kak Rissa,” ucap Bella pelan. Membayangkan bagaimana perasaan kakaknya yang tidak bisa mengakui anak yang dilahirkannya dengan bertarung nyawa. Anak yang selama sembilan bulan berbagi kehidupan, berbagi napas, berbagi senyuman, berbagi tangisan dengannya.

“Maaf, aku hanya bisa membantu putrinya, tetapi tidak dengan ibunya.” Bara berkata.

Bella hanya menggangguk. Tidak bisa berkomentar apa pun.

“Issabell. Aku memberinya nama itu. Nama itu adalah gabungan dari kedua nama ibunya. Nama Rissa dan namamu, Bella. Suatu saat, dia akan menerima kalian sebagai ibunya, tetapi tidak sekarang. Untuk saat ini, biarkan dia tumbuh seperti anak lainnya.”

“Bell,” panggil Bara.

Setelah kamu bertemu Issabell, apakah kamu tetap mau menceraikanku?” tanya Bara tiba-tiba.

Bella menatap Bara. “Aku ... aku ....” Bella terbata belum menyiapkan jawaban. Semuanya begitu mengejutkan.

Tiba-tiba pintu kamar terbuka. “Ma ... mi!!” teriak Issabell, berlari masuk ke dalam kamar. Terlihat di belakang Issabell, sang pengasuh sedang mengejarnya.

“Mami, gendong!” pinta Issabell, mengulurkan kedua tangan ke atas. Kepalanya menengadah, menatap Bella penuh harap.

Bella tersenyum, meraih tubuh gadis kecil untuk naik ke dalam gendongannya.

“Mau bobok ... mami ... bobok cini ... mami,” celoteh Issabell, memeluk erat Bella.

***

To be continued

Terima kasih. Love You All.

Sambil menunggu up, bisa mampir di lapak yang satunya. Ada Om Pram dan Kailla.

Tidak kalah serunya..

1
Yo Zhibin❤️💞
Bella meski masih muda dia lebih dewasa dr segi sikap..😁😂😂
Yo Zhibin❤️💞
kasian Rania..😭😭
Yo Zhibin❤️💞
ada apa dgn Rania???
Yo Zhibin❤️💞
Kailla ketemu Bella..rame dah 😂😂
Yo Zhibin❤️💞
Rissa kan cemburu sama Brenda juga..😂😂😂
Yo Zhibin❤️💞
Alamak..berat Bella.. dititipi 2 anak sekaligus..ya Allah 😁😁😁
Yo Zhibin❤️💞
Jangan mau Bella.. tetap di Surabaya aja😁😁
Rubi s handayani
ommo ommoo ommoo Tuan Bara ternyataaaa😍
Rubi s handayani
loh loh lohh.. koq Tuan Bara begituuuuu🤨
Memyr 67
𝗍𝖾𝗋𝗂𝗆𝖺 𝗄𝖺𝗌𝗂𝗁 𝗒𝖺? 𝖼𝖾𝗋𝗂𝗍𝖺𝗇𝗒𝖺 𝗅𝗎𝗆𝖺𝗒𝖺𝗇 𝗆𝖾𝗇𝗀𝗁𝗂𝖻𝗎𝗋, 𝗐𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗍𝗈𝗄𝗈𝗁 𝗎𝗍𝖺𝗆𝖺𝗇𝗒𝖺 𝖻𝖾𝗅𝗅𝖺 𝗌𝖺𝗇𝗀𝖺𝗍 𝗅𝖾𝗆𝖺𝗁 𝗌𝖺𝗆𝖺 𝗄𝖺𝗄𝖺𝗄𝗇𝗒𝖺 𝗋𝗂𝗌𝗌𝖺. 𝗃𝖺𝖽𝗂 𝗌𝖾𝗆𝗎𝖺 𝗎𝗌𝖺𝗁𝖺 𝗋𝗂𝗌𝗌𝖺 𝗎𝗇𝗍𝗎𝗄 𝗆𝖾𝗇𝗀𝗁𝖺𝗇𝖼𝗎𝗋𝗄𝖺𝗇 𝗋𝗎𝗆𝖺𝗁 𝗍𝖺𝗇𝗀𝗀𝖺 𝖻𝖾𝗅𝗅𝖺, 𝖽𝗂𝗍𝖺𝗇𝗀𝗀𝖺𝗉𝗂 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗌𝖺𝗇𝗀𝖺𝗍 𝖻𝖺𝗂𝗄. 𝗍𝖾𝗋𝗎𝗌 𝗆𝖾𝗇𝗎𝖽𝗎𝗁 𝗌𝗎𝖺𝗆𝗂𝗇𝗒𝖺 𝖽𝖺𝗇 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝗆𝖺𝗎 𝗉𝖾𝗋𝖼𝖺𝗒𝖺 𝗆𝖺𝗅𝖺𝗁 𝗆𝖾𝗇𝗎𝗇𝗍𝗎𝗍 𝗌𝗎𝖺𝗆𝗂𝗇𝗒𝖺 𝗎𝗇𝗍𝗎𝗄 𝗆𝖾𝗆𝗉𝖾𝗋𝗅𝖺𝗄𝗎𝗄𝖺𝗇 𝗄𝖺𝗄𝖺𝗄𝗇𝗒𝖺, 𝗒𝗀 𝗌𝖾𝗅𝖺𝗅𝗎 𝖻𝖾𝗋𝗎𝗌𝖺𝗁𝖺 𝗆𝖾𝗇𝗀𝗁𝖺𝗇𝖼𝗎𝗋𝗄𝖺𝗇 𝗋𝗎𝗆𝖺𝗁𝗍𝖺𝗇𝗀𝗀𝖺𝗇𝗒𝖺, 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖻𝖺𝗂𝗄.
Memyr 67
𝖻𝖾𝗀𝗈 𝗌𝗂𝗁 𝖻𝖾𝗅𝗅𝖺. 𝗄𝖺𝗄𝖺𝗄𝗇𝗒𝖺 𝗌𝖺𝗃𝖺 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝗍𝖺𝗎 𝗉𝖺𝗌𝗍𝗂, 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝗍𝖾𝗋𝗎𝗌 𝗌𝖺𝗃𝖺 𝗆𝖾𝗇𝗎𝖽𝗎𝗁 𝗌𝗎𝖺𝗆𝗂𝗇𝗒𝖺 𝖽𝖺𝗇 𝗉𝖾𝗋𝖼𝖺𝗒𝖺 𝗌𝖾𝗋𝖺𝗍𝗎𝗌 𝗉𝖾𝗋𝗌𝖾𝗇 𝗌𝖺𝗆𝖺 𝗄𝖺𝗄𝖺𝗄𝗇𝗒𝖺. 𝖻𝖾𝗀𝗈 𝖻𝖾𝗀𝗈 𝖺𝗆𝖺𝗍 𝖻𝖾𝗅𝗅𝖺.
Memyr 67
𝖾𝗉𝗂𝗌𝗈𝖽𝖾 𝗅𝖺𝗇𝗃𝗎𝗍𝖺𝗇 𝗒𝗀 𝗆𝖾𝗆𝗉𝖾𝗋𝗍𝖾𝗀𝖺𝗌 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝖺𝗇𝖺𝗄 𝗒𝗀 𝖽𝗂𝗄𝖺𝗇𝖽𝗎𝗇𝗀 𝖻𝖾𝗅𝗅𝖺 𝖻𝖾𝗇𝖾𝗋𝖺𝗇 𝖻𝖾𝗀𝗈. 𝗌𝖾𝗆𝖾𝗇𝗃𝖺𝗄 𝗁𝖺𝗆𝗂𝗅, 𝗉𝗂𝗄𝗂𝗋𝖺𝗇 𝖻𝖾𝗅𝗅𝖺 𝗆𝖺𝗄𝗂𝗇 𝖺𝖻𝗌𝗎𝗋𝖽, 𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄 𝖻𝗂𝗌𝖺 𝗆𝖾𝗆𝗂𝗄𝗋𝗄𝖺𝗇 𝗄𝖾𝗃𝖺𝖽𝗂𝖺𝗇 𝗄𝖾𝗃𝖺𝖽𝗂𝖺𝗇 𝗌𝖾𝖻𝖾𝗅𝗎𝗆𝗇𝗒𝖺, 𝗌𝗂𝖺𝗉𝖺 𝗒𝗀 𝗁𝖺𝗋𝗎𝗌 𝖽𝗂𝗉𝖾𝗋𝖼𝖺𝗒𝖺. 𝖻𝖾𝗀𝗈 𝗆𝖾𝗆𝖺𝗇𝗀.
Memyr 67
𝖾𝗉𝗂𝗌𝗈𝖽𝖾 𝗒𝗀 𝗆𝖾𝗆𝖻𝗎𝖺𝗍 𝗋𝖾𝖺𝖽𝖾𝗋 𝖾𝗆𝗈𝗌𝗂 𝗍𝗂𝗇𝗀𝗄𝖺𝗍 𝗍𝗂𝗇𝗀𝗀𝗂 𝗌𝖺𝗆𝖺 𝖻𝖾𝗅𝗅𝖺
Memyr 67
𝗌𝖾𝗉𝖾𝗋𝗍𝗂𝗇𝗒𝖺 𝖺𝗇𝖺𝗄 𝗒𝗀 𝖽𝗂𝗄𝖺𝗇𝖽𝗎𝗇𝗀 𝖻𝖾𝗅𝗅𝖺 𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀 𝖽𝖺𝗇 𝖾𝗀𝗈𝗂𝗌. 𝖻𝖾𝗅𝗅𝖺 𝗎𝖽𝖺𝗁 𝗍𝖺𝗎 𝗌𝗎𝖺𝗆𝗂𝗇𝗒𝖺 𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄 𝖻𝗂𝗌𝖺 𝗆𝖺𝗄𝖺𝗇 𝗆𝖺𝗄𝖺𝗇𝖺𝗇 𝗌𝖾𝗉𝖾𝗋𝗍𝗂 𝗂𝗍𝗎, 𝗆𝖺𝗌𝗂𝗁 𝗍𝖾𝗋𝗎𝗌 𝗆𝖾𝗇𝗎𝗇𝗍𝗎𝗍 𝗌𝗎𝖺𝗆𝗂𝗇𝗒𝖺 𝗆𝖾𝗇𝗀𝗁𝖺𝖻𝗂𝗌𝗄𝖺𝗇 𝗆𝖺𝗄𝖺𝗇𝖺𝗇 𝗒𝗀 𝗉𝖾𝖽𝖾𝗌𝗇𝗒𝖺 𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄 𝗄𝗂𝗋𝖺 𝗄𝗂𝗋𝖺. 𝖾𝗀𝗈𝗂𝗌 𝖻𝖺𝗇𝗀𝖾𝖽. 𝗌𝖾𝗌𝗎𝖽𝖺𝗁 𝗂𝗍𝗎 𝗆𝖺𝗅𝖺𝗁 𝗉𝖺𝗇𝗂𝗄, 𝗌𝗎𝖺𝗆𝗂𝗇𝗒𝖺 𝖻𝗈𝗅𝖺𝗄 𝖻𝖺𝗅𝗂𝗄 𝖻𝗎𝖺𝗇𝗀 𝖺𝗂𝗋. 𝖻𝖾𝗀𝗈 𝖻𝖺𝗇𝗀𝖾𝖽.
Memyr 67
𝗆𝖺𝗌𝗂𝗁 𝖻𝖾𝗀𝗈 𝖺𝗃𝖺 𝖻𝖾𝗅𝗅𝖺. 𝗅𝖾𝗆𝖺𝗁 𝖻𝖺𝗇𝗀𝖾𝖽 𝗌𝖺𝗆𝖺 𝗄𝖺𝗄𝖺𝗄𝗇𝗒𝖺
Memyr 67
𝖻𝖾𝗅𝗅𝖺 𝖼𝖾𝗐𝖾𝗄 𝖻𝖾𝗀𝗈. 𝗍𝖾𝗋𝗎𝗌 𝗆𝖾𝗇𝗎𝗇𝗍𝗎𝗍 𝗌𝗎𝖺𝗆𝗂𝗇𝗒𝖺 𝗎𝗇𝗍𝗎𝗄 𝖻𝖾𝗋𝗅𝖺𝗄𝗎 𝖻𝖺𝗂𝗄 𝗄𝖾 𝗄𝖺𝗄𝖺𝗄𝗇𝗒𝖺, 𝗋𝗂𝗌𝗌𝖺. 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝗉𝖾𝗋𝗇𝖺𝗁 𝗍𝖾𝗀𝖺𝗌 𝗆𝖾𝗇𝗎𝗇𝗍𝗎𝗍 𝗄𝖺𝗄𝖺𝗄𝗇𝗒𝖺 𝗎𝗇𝗍𝗎𝗄 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝗆𝖾𝗇𝗀𝗀𝖺𝗇𝗀𝗀𝗎 𝗌𝗎𝖺𝗆𝗂𝗇𝗒𝖺.
Nayy
love you to mas baraaa 😍
Memyr 67
𝖻𝖺𝗋𝖺 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝖼𝖾𝗋𝖾𝗐𝖾𝗍. 𝗋𝖺𝗇𝗂𝖺 𝖺𝗃𝖺 𝗒𝗀 𝗌𝗈𝗄 𝗍𝖺𝗎. 𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄 𝗉𝗎𝗇𝗒𝖺 𝗉𝖾𝗇𝗀𝖺𝗅𝖺𝗆𝖺𝗇 𝗁𝖺𝗆𝗂𝗅, 𝗌𝗈𝗄 𝗇𝗀𝖺𝗃𝖺𝗋𝗂 𝗌𝗎𝖺𝗆𝗂.
Memyr 67
𝗋𝖺𝗇𝗂𝖺 𝖻𝗎𝗄𝖺𝗇 𝖺𝗇𝖺𝗄𝗇𝗒𝖺 𝖻𝖺𝗋𝖺. 𝖻𝖺𝗋𝖺 𝗆𝖺𝗌𝗂𝗁 𝗆𝖺𝗎 𝗇𝗀𝗎𝗋𝗎𝗌𝗂 𝗋𝖺𝗇𝗂𝖺 𝗅𝖺𝗀𝗂, 𝗆𝖺𝗅𝖺𝗁 𝗃𝖺𝖽𝗂 𝗋𝗎𝗐𝖾𝗍
Memyr 67
𝗄𝖺𝗍𝖺𝗇𝗒𝖺 𝖻𝖾𝗅𝗅𝖺 𝖺𝗄𝖺𝗇 𝖻𝖺𝗂𝗄 𝖻𝖺𝗂𝗄 𝗌𝖺𝗃𝖺. 𝗄𝖺𝗍𝖺𝗇𝗒𝖺 𝖻𝖾𝗅𝗅𝖺 𝗋𝗂𝗌𝗌𝖺 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝖺𝗄𝖺𝗇 𝗆𝖾𝗇𝗒𝖺𝗄𝗂𝗍𝗂 𝖽𝗂𝖺, 𝗄𝖺𝗋𝖾𝗇𝖺 𝗋𝗂𝗌𝗌𝖺 𝗄𝖺𝗄𝖺k𝗇𝗒𝖺. 𝗄𝖺𝗄𝖺𝗄𝗇𝗒𝖺 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝗆𝖾𝗇𝖺𝗆𝗉𝖺𝗋 𝖣𝖴𝖠 𝖪𝖠𝖫𝖨. 𝗄𝖾𝗋𝖺𝗌 𝗅𝖺𝗀𝗂.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!