NovelToon NovelToon
LUCKY BABY- WANITA KARIR BERTRANSMIGRASI MENJADI BAYI

LUCKY BABY- WANITA KARIR BERTRANSMIGRASI MENJADI BAYI

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Anak Genius / Budidaya dan Peningkatan / Transmigrasi
Popularitas:25.9k
Nilai: 5
Nama Author: julieta

Clarissa, yang terikat oleh sistem terpaksa harus menjalani dua kehidupan lagi agar dia bisa mati dengan tenang.
Setelah dalam kehidupan sebelumnya, suskses sebagai wanita karir yang dicintai oleh keluarga dan semua orang, kini dia terlempar ke jama di era 80 an yang terlahir sebagai bayi dari keluarga buruh tani miskin yang tinggal di desa Sukorejo.
Misi kali ini adalah mengentaskan keluarganya dari kemiskinan dan menjadi wanita suskse seperti sebelumnya.
Mampukah Clarissa yang kini bernama Lestari,seorang bayi dengan otak dan pemikiran wanita dewasa,yang sudah pernah jatuh bangun dalam menjalankan usahanya mampu menyelesaikan misinya?
Kehidupan di era 80 an tidaklah mudah, keterbatasan alat dan juga masih tingginya praktek KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) membuat hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Lestari yang dalam kehidupan sebelumnya banyak ditunjang oleh kemajuan teknolgi dan percepatan informasi.
Penasaran...
ikuti terus kisa Lestari dalam cerita ini!
HAPPY READING...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julieta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SKEMA JAHAT

Seharian ini Samsul mengawasi pergerakan Arjuna, mencoba mencari celah kelemahan pria itu hingga bisa menekannya, mengembalikan apa yang dulu pernah diberikan kepada keluarganya, tapi dia masih belum menemukan ide hingga keberadaan bayi dalam gendongan Srikandi membuatnya tersenyum cerah.

“Aku lihat, Arjuna begitu menyayangi keponakannya. Kurasa ini jalan keluar atas semua permasalahanku”, guman Samsul menyeringai lebar.

Mendapatkan rencana, diapaun segera berlalu pergi untuk melobi Bogang, ketua preman yang biasa beroperasi dipasar dan terminal untuk membantunya agar apa yang dia rencanakan bisa berjalan dengan mulus.

Ting!

Lestari yang tengah bermain dengan boneka barunya didalam kamar tiba-tiba memiliki firasat buruk. “Ck, olang jahat itu telus saja belusaha mengganggu ketenangan kelualgaku. Kali ini, kakak lelaki wanita jahat itu belmaksud untuk menculikku agal pakdhe mengembalikan semua sawah, lumah dan kendalaan yang pakdhe ambil dali meleka. Aku halus memikilkan cala untuk membelitahu hal ini kepada ibu”, guman Tari dalam hati.

Sulastri yang baru saja membuatkan susu untuk cucunya, terpaku didepan pintu kamar setelah mendengar suara hati Tari.

“Tari, ini susunya sayang. Ayo diminum...”, ucap Sulastri sambil memberikan botol susu ketangan cucunya yang langsung meminumnya dengan lahap.

Karena terlalu lelah, begitu botol susu menancap didalam mulutnya, kedua matanya pun langsung menutup rapat.

Melihat cucunya sudah tertidur, setelah menyelimuti tubuh Tari dan memberinya beberapa bantal disetiap sisi badannya agar tak sampai jatuh ke lantai, Sulastri pun beranjak keluar dari dalam kamar untuk mencari sang suami guna mendiskusikan apa yang baru saja dia dengar dari cucunya karena Srikandi dan Arjuna sedang pergi keluar untuk mengurus beberapa hal penting terkait dengan semua aset dan usaha milik Arjuna.

***

Di terminal bis antar kota, berbekal motor pinjaman, Samsulpun mendatangi tempat dimana Bogang mangkal.

Melihat pria kekar dengan rambut panjang keriting dengan banyak tato ditangannya, Samsul pun tersenyum lebar.

“Bang!”, sapa Samsul.

Bogang menyemburkan asap rokok dari mulutnya sambil menatap curiga melihat kedatangan Samsul yang tiba-tiba.

“Bikin ulah apa lagi kau kali ini?”, ucap Bogang tajam.

Samsul yang langsung dituduh seperti itu hanya bisa nyengir kuda karena dia sadar sudah banyak merepotkan Bogang selama ini dengan tingkah polanya yang meresahkan.

“Tenang saja bang! Kali ini aku tak membikin ulah apapun yang bisa membuat abang pusing. Justru aku kesini mau memberi abang pekerjaan. Hasilnya lumayan besar”, ucap Samsul sambil menyodorkan amplop tebal kepada Bogang, membuat senyum lebar mengembang diwajah penuh goresan luka itu.

“Nah gini dong, baru benar!”, ucapnya senang sambil menarik segepok uang dalam amplop.

Demi membantu skema licik yang kakaknya buat, Lela merelakan semua perhiasan yang dipakainya untuk dijual agar bisa dipergunakan untuk membayar preman yang akan mereka suruh untuk menculik Lestari dan Srikandi karena keduanya merupakan satu paket dimana keberadaan ibu dan anak itu selalu bersama tak terpisahkan.

Lela sangat berharap kakaknya berhasil dalam rencananya hingga perceraian yang sudah Arjuna ajukan bisa pria itu tarik kembali.

Jika berkas perceraian itu bisa Arjuna tarik kembali maka untuk urusan selanjutnya, Lela lah yang akan maju.

Lela yang tahu jika Arjuna sangat mencintainya akan mempergunakan perasaan tersebut untuk kembali meraih hatinya, asal mereka tak bercerai sehingga secara hukum dia masih menyandang sebagai istri sah Arjuna yang memiliki hak untuk pria itu nafkai meski secara agama keduanya sudah tak lagi menyandang status sebagai suami istri, dia sangat yakin rayuan mautnya yang selama ini dia terapkan tak akan mungkin gagal kepada Arjuna.

Bogang yang menerima amplop tebal segera merangkul bahu Samsul dan mengajaknya mendiskusikan rencana penculikan tersebut didalam rumah kosong tak jauh dari terminal yang selama ini dia dan anak buahnya jadikan markas.

“Jelaskan semua rencanamu agar aku bisa segera mengeksekusinya”, ucap Bogang.

Tak ingin membuang waktu, Samsulpun segera membeberkan rencana yang telah dia susun dalam kepalanya.

Sebagai penjahat yang sudah malang melintang dalam kasus kejahatan, Bogang bisa dengan mudah membuat beberapa rencana yang akan dia dan anak buahnya jalankan agar tingkat keberhasilan misi tersebut tinggi.

Melihat beberapa skema rencana yang Bogang susun membuat Samsul merasa puas dan menganggap keputusannya untuk menyerahkan tugas ini kepada Bogang sudah sangat tepat.

Samsulpun sudah tak sabar menanti eksekusi penculikan Srikandi dan Lestari dijalankan agar adiknya bisa kembali menguasai Arjuna seutuhnya, seperti sebelumnya.

Ternyata, bukan hanya Samsul dan Lela saja yang memiliki skema jahat terhadap Srikandi dan anaknya.

Didesa, seorang janda kaya yang baru ditinggal mati oleh suaminya juga tengah mengicar Supardi, suami Srikandi dan berusaha untuk masuk kedalam rumah tangga suami istri dengan empat anak tersebut.

Jumilah, teman SD Supardi yang dulu gagal mendapatkan cintanya karena terhalang restu orang tua yang telah menjodohkannya dengan perjaka tua kaya dari kota terpaksa mengubur dalam-dalam perasaannya kepada Supardi, lelaki yang sudah dia cintai sedari kecil.

Kini, setelah suaminya meninggal karena sakit, Jumilah pun kembali pulang ke desa dan berharap dia bisa bersanding bersama pria yang dicintainya, meski itu harus menjadi istri kedua, sehingga untuk memuluskan rencananya Jumilah pun segera pergi mendatangi rumah orang tua Supardi untuk meminta bantuan.

Disinilah Jumilah sekarang, tepat didepan rumah kedua orang tua Supardi sambil membawakan aneka buah mahal untuk kedua calon mertuanya.

Tok tok tok...

“Assalamualiakum...”, sapanya.

“Waalaikumsalam....”, Solika menjawab salam sambil beranjak kedepan, meletakkan masakan yang baru selesai dimasak diatas meja makan untuk melihat siapa yang datang.

Mata wanita berusia enam puluh tahunan  itu memicing untuk memastikan siapa yang kini berada dihadapannya.

“Sugeng enjang (selamat pagi) mak! Bagaimana kabar mak, sehat?”, ucap Jumilah sambil meraih tangan Solikah dan mencium punggung tangannya dengan sopan.

Solikah semakin menyipitkan matanya dengan kening berkerut melihat wanita dengan dandanan menor itu yang tiba-tiba menyalami dan mencium punggung tangannya, seolah keduanya sudah kenal cukup dekat.

Wanita berusia tiga puluh tahunan dengan make up tebal dan menor dihadapnnya memakai dress selutut dengan bagian pundaknya sedikit terbuka, anting panjang yang menjuntai serta rambut dengan jambul tinggi, seperti penyanyi dangdut.

“Kamu siapa? Ada perlu apa kemari?”, tanya Solika.

Wanita itu tersipu ditatap oleh Solika sedemikian rupa. “Aduh mak, aku Jumilah, anaknya lek Poniyem dari desa Sukorame. Dulu aku teman SD Supardi sebelum pindah ke desa Sukorame”, ujarnya panjang lebar.

“Ohhh... kamu to Jum, kirain penyayi dangdut keliling yang nyasar kemari”, ucap Solika asal.

Jumilah yang merasa dandananya sudah cetar membahana setelah keluar dari salon mahal  merasa kesal Solikah menyamakannya dengan penyanyi dangdut keliling, membuat mulutnya maju lima centi kedepan.

Melihat Jumilah masih saja berdiri didepan pintu, Solika yang tak ingin tamunya menjadi bahan gunjingan wargapun menyuruhnya segera masuk.

“Napa masih berdiri disitu kaya mau ngamen aja, ayo masuk!”, ceplos Solika tajam.

Setelah dibilang penyanyi dangdut keliling dan sekarang disamakan dengan pengamen, Jumilah yang kesal oleh kata-kata pedas yang Solika ucapkan hanya bisa menggerutu dalam hati. Dia hanya mampu melampiaskan amarahnya dengan meremas saputangan yang sedari tadi dipegangnya dengan kuat sementara bibirnya menujukkan senyum palsu agar rencananya untuk mendapatkan Supardi tak sampai gagal.

“Ayo duduk”, Solika kembali bersuara sambil menunjuk kursi yang ada disampingnya.

“Ada perlu apa pagi-pagi kemari Jum?”, tanya Solika penuh selidik.

“Ehem...”, Jumilah berdehem satu kali untuk membasahi tenggorokannya.

“Mak mungkin sudah dengar kan kalau sekarang saya sudah menjadi janda kaya setelah ditinggal mati suami saya”, ucap Jumilah membuka percakapan sambil memainkan gelang emas gemerincing ditangannya.

Solikan melirik sekilas gelang emas milik Jumilah dengan tatapan iri. “Lha terus, apa hubungannya kamu janda apa emak?”, tanyanya sinis.

Jumilah yang mulai melihat gelagat Solika sudah tak enak, menarik tangannya dan tak lagi memamerkan gelangnya.

“Begini mak, maksud kedatangan saya kemari untuk minta tolong sama emak. Mungkin emak sudah tahu jika saya sedari dulu sangat mencintai Supardi. Jadi, saya ingin mak membujuk Supardi untuk mau menjadi suami saya. Saya rela kok mak jadi istri kedua Supardi. Nggak perlu ada acara besar, cukup ijab aja. Nanti, saya juga bisa menggelontorkan modal besar untuk membantu bisnis Supardi agar lebih besar lagi. Mak juga akan saya bangunkan rumah tingkat dua lantai dan saya belikan perhiasan emas yang banyak dan cantik seperti yang saya pakai ini. Bagaimana mak, cukup menarik bukan penawaran saya?”, ucap Jumilah sambil tersenyum lebar, saking lebarnya membuat wajahnya merekat dan bedaknya rontok mengotori kursi.

Kepala Solika mendadak jadi pusing mendengar semua celotehan Jumilah yang seakan tidak ada habisnya itu, seperti nyamuk yang terus mendengung ditelingga setiap malam.

"Gila! dasar gila wanita ini! Bagaimana bisa dia dengan mudahnya bilang ingin jadi istri kedua Supardi padahal jelas-jelas Supardi tak pernah menganggapnya ada!", batin Solika sinis

1
Lala Kusumah
🤣🤣🤣🤣🤣 Mak Solikah puyeng
Yizhan
kalau bisa double up
Yizhan
lanjut
Anita Rahayu
3 eps dong thor mantap
Mimi Johan
Lanjut n semangat
Ida Kurniasari
semangat thor
Andira Rahmawati
kurangggg thorrr up lagi dongggg..😍😍💪💪
Sribundanya Gifran
lanjut thor
diara
lanjut baca
Lala Kusumah
rasain Lo Lela 😡😡😡😡
Lyvia
semangat thor, suwun upnya
FAISHAL GAMING
luarbiasa
Mimi Johan
Lanjut Thor n semangat
Pakde
lanjut thor
Ida Kurniasari
up lagi thorrr
Mimi Johan
Semangat Thor
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut
Aydin Syam
yah Thor masa habis Thor..bnyakin upnya Thor masa kaya hubungan sih di gantung melulu kan ngak enak thor
Lala Kusumah
lagi seru serunya eh habis, lanjuuuuuuuuut Thor 🙏🙏🙏
Wahyuningsih
yah abiz thor, d gantung kita gaes kayak jemuran 😅😅😅 pling pinter ni author bikin orang penasaran 😁😁 d tnggu upnya thor yg buanyk n hrs tiap hri jgn lma upnya thor sellu jga keshtn n tetp semangaaaaaaat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!