NovelToon NovelToon
Behind The Executive Desk

Behind The Executive Desk

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:20.5k
Nilai: 5
Nama Author: Rosee_

Ivana Joevanca, seorang wanita ceria dan penuh ide-ide licik, terpaksa menikah dengan Calix Theodore, seorang CEO tampan kaya raya namun sangat dingin dan kaku, karena tuntutan keluarga. Pernikahan ini awalnya penuh dengan ketidakcocokan dan pertengkaran lucu. Namun, di balik kekacauan dan kesalahpahaman, muncul percikan-percikan cinta yang tak terduga. Mereka harus belajar untuk saling memahami dan menghargai, sambil menghadapi berbagai tantangan dan komedi situasi yang menggelitik. Rahasia kecil dan intrik yang menguras emosi akan menambah bumbu cerita.

“Ayo bercerai. Aku … sudah terlalu lama menjadi bebanmu.”
Nada suara Ivy bergetar, namun matanya menatap penuh keteguhan. Tidak ada tangis, hanya kelelahan yang dalam.

Apa jadinya jika rumah tangga yang tak dibangun dengan cinta … perlahan jadi tempat pulang? Bagaimana jika pernikahan ini hanyalah panggung, dan mereka akhirnya lupa berpura-pura?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosee_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28 - Kekasih Rahasia

Setelah rapat panjang itu usai, sebagian besar direktur dan tamu undangan mulai meninggalkan ruangan. Ivy ikut berjalan keluar bersama Audriel, Mia, dan Daniel. Mereka berbincang kecil sambil menuju lounge yang memang disediakan untuk para tamu.

Mia masih terlihat heboh.

“Astaga, aku pikir kau akan diam saja, Ivy. Tapi ternyata kau malah jadi pusat perhatian. Bahkan Tuan Lucas sampai langsung setuju idemu.”

Ivy hanya mengangkat bahu ringan. “Itu ide yang memang sudah kupikirkan, kebetulan saja nyambung dengan agenda hari ini.”

Daniel menambahkan sambil menyeringai. “Kebetulan? Ivy, kamu baru saja bikin semua direktur tercengang. Itu bukan kebetulan.”

Audriel hanya tersenyum tipis, pandangannya penuh rasa ingin tahu.

Di tengah obrolan mereka, seorang pria mendekat dengan langkah tenang. Posturnya tegap, jasnya jatuh sempurna di tubuhnya, dan ada ketenangan khas Jepang di raut wajahnya. Begitu ia tiba di dekat mereka, semua refleks memberi ruang.

“Permisi.” Suara itu dalam, sopan, tapi penuh wibawa. Ivy menoleh, sedikit terkejut melihatnya. Pria itu tersenyum ramah, lalu sedikit membungkuk.

“Ryuu Kairo,” ujarnya memperkenalkan diri, bahasa Inggrisnya fasih. “Mitra dari Ryuu Group, Jepang.”

"Ah, Ivana, Sekretaris Pribadi CEO." Ivy menyambut jabatan tangannya. Ia mengingat orang ini dengan jelas.

Wakil presiden dari salah satu grub property terbesar di Jepang.

Mia sampai membeku di tempat. Daniel menelan ludah, sadar betul siapa pria itu. Sementara Audriel mengamati dengan ekspresi tak kalah terkejut.

Kairo mengalihkan pandangan penuh perhatiannya pada Ivy. “Saya ingin menyampaikan secara langsung, ide Anda tadi sangat mengesankan. Konsep cultural experience yang Anda sebutkan, saya percaya itu akan menjadi kunci sukses proyek Okinawa. Jujur saja, saya jarang mendengar seseorang di luar Jepang mampu menangkap esensi itu sebaik Anda.”

Ivy menatapnya sebentar, lalu menjawab ringan.

“Terima kasih. Saya hanya menyampaikan apa yang saya pikirkan.”

“Itu bukan sekadar hanya. Bolehkan saya berdiskusi lebih lanjut dengan Anda di luar forum rapat?” Kairo tersenyum samar, jelas tidak sekadar basa-basi.

Audriel langsung mengangkat alis, Mia ternganga, Daniel nyaris tersedak minuman yang baru ia teguk.

Ivy tetap tenang. “Kita lihat nanti. Agenda saya cukup padat.”

Kairo tidak terlihat tersinggung, malah makin tertarik. “Saya mengerti. Saya akan menunggu kesempatan itu.” Ia menunduk sopan sekali lagi sebelum mundur dengan elegan.

Begitu pria itu pergi, Mia langsung mencubit lengan Ivy keras-keras.

“Ivy! Kau sadar tidak barusan yang mengajak bicara itu siapa? Itu Ryuu Kairo! Orang paling sibuk yang sulit sekali didekati! Dan dia — dia —” Mia tidak sanggup melanjutkan kalimatnya.

Audriel masih menatap Ivy dalam diam, ekspresinya sulit ditebak.

Sementara Ivy hanya menghela napas pendek. “Dia sopan sekali, ya?”

Daniel menutup wajah dengan tangan. “Sopan apanya? Itu jelas-jelas cara halus orang Jepang bilang ‘aku tertarik padamu’.”

“Itu kesempatan hidupmu! Dia tampan, mapan, karismatik, dan dia sendiri yang mengajakmu bicara. Astaga, aku hampir pingsan.” Mia berkata dengan ekspresi berbinar.

Daniel ikut mengangguk cepat. “Benar. Aku sampai iri, Ivy. Pria itu — Ryuu Kairo selalu dikejar-kejar media, sulit sekali ditemui, apalagi dia yang mengajak bicara personal. Dan sekarang dia yang datang kepadamu.”

Audriel, yang biasanya kalem, ikut menimpali dengan nada lebih serius. “Kalau dia sampai bilang mau berdiskusi di luar forum, itu bukan sekadar urusan kerja. Itu undangan pribadi. Menurutku … kamu patut mempertimbangkannya.”

Ivy hanya menatap mereka dengan wajah datar. “Kalian berlebihan. Itu cuma basa-basi.”

Dibandingkan Kairo, suamiku jauh lebih tampan!

Mia langsung mengibaskan tangan. “Basa-basi apanya? Lihat matanya tadi! Itu tatapan orang yang serius, Ivy. Aku saja merinding.”

Daniel terkekeh, lalu bersandar ke kursi. “Ivy, jujur saja. Selama ini kau tidak pernah cerita banyak soal hubungan pribadi. Kami pikir kau betah sendirian. Tapi kalau ada orang seperti dia yang nunjukkin ketertarikan, kenapa tidak kau coba membuka hati?”

Ivy terdiam sejenak, lalu mengambil gelas jus di hadapannya dan meneguk perlahan. Senyumnya samar, nyaris misterius.

Kemudian, dengan nada setengah bergumam, bibirnya terangkat tipis.

“Dibandingkan dia, kekasihku jauh lebih tampan.”

Mia, Daniel, dan Audriel serempak membeku, menoleh kaget ke arah Ivy. Tapi Ivy sudah berdiri santai, mengambil gelas jusnya, seakan-akan tidak mengatakan apa-apa.

Ketiga temannya saling pandang, lalu kembali menatap Ivy.

Mia yang paling dulu meledak. “K — Kekasih?!” suaranya hampir melengking, membuat beberapa staf di lounge menoleh penasaran. “Astaga, Ivy! Sejak kapan kamu memiliki kekasih?! Jangan bilang sudah lama dan kau sembunyikan dari kami!”

Daniel langsung mencondongkan tubuh ke meja, matanya menyipit seperti detektif amatir. “Tunggu, tunggu. Jadi itu maksudmu? Kau selalu bilang tidak tertarik pacaran, menolak kalau dijodohkan, selalu menghindar kalau ditanya soal hubungan … ternyata diam-diam kau sudah punya kekasih?”

Ivy hanya meneguk jusnya dengan tenang, seolah topik itu sama sekali tidak menyentuhnya.

Audriel menatap Ivy lekat-lekat. Senyumnya samar, tapi nadanya datar. “Kau tidak sedang bercanda, kan?”

Ivy mengangkat bahu pelan, bibirnya melengkung tipis. “Kalau aku bilang iya, kalian percaya?”

Mia langsung menjatuhkan kepalanya ke meja. “Astaga! Jadi benar! Teman macam apa kita, sampai tidak tahu kau punya kekasih?! Ivy, kau keterlaluan! Bahkan satu foto pun tidak pernah kau tunjukkan!”

Daniel menyilangkan tangan dengan wajah serius, seperti sedang mengungkap kasus kriminal. “Tidak heran kau selalu sibuk. Tidak heran juga kau bisa semudah itu dapat akses ke barang-barang branded. Dan — tunggu dulu.” Ia menunjuk Ivy dramatis. “Jangan-jangan kekasihmu itu … salah satu klien besar perusahaan? Atau — atau malah orang dalam Theodore Corp sendiri?!”

Ivy nyaris tertawa, tapi ia menahannya. Matanya hanya berkilat penuh rahasia. “Kalau aku jawab, apa kau bisa tidur nyenyak malam ini, Dan?”

Jangankan tidur nyenyak, mereka pasti tidak akan berani berbicara denganku lagi.

Daniel langsung terdiam. Mia malah makin panik.

“Jangan bilang kekasihmu itu orang yang sering kita lihat, Ivy! Kalau ternyata aku pernah salah bicara di depan dia, aku bisa mati malu!”

Audriel, berbeda dengan yang lain, hanya bersandar ke kursinya. Matanya tetap fokus pada Ivy, seolah mencoba membongkar tabir. “Kau pandai sekali menyembunyikan sesuatu. Kalau benar kau punya kekasih, berarti alasanmu selalu menolak pria yang mendekat bukan sekadar cuek. Itu perlindungan.”

Ivy tersenyum samar, lalu meneguk jusnya lagi tanpa menanggapi langsung.

Keheningan singkat itu membuat Mia dan Daniel makin gelisah.

“IVY! Setidaknya beri kami clue siapa kekasihmu!Atau setidaknya bilang profesinya apa!”

Ivy hanya bangkit pelan, merapikan gaunnya. Senyumnya tipis, penuh misteri.

“Rahasia itu … lebih indah kalau tetap jadi rahasia.”

Lalu ia melangkah pergi, meninggalkan ketiga temannya yang ternganga tak karuan.

Mia menjambak rambutnya sendiri. “Aku bisa gila kalau ini tidak terbongkar!”

Daniel mendesah berat. “Aku bersumpah akan cari tahu. Aku tidak bisa tidur kalau tidak.”

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Fera Susanti
lanjutkn ivy
akun tiktok ; @author wilris
klo aku kurus, nanti suamiku bakal gendong aku kek calix ga ya😔
Ray Aza
itu krn cinta neng.. 😄
Trituwani
dingin dingin nyegeriinn ya vy si abang cal nya /Smile/
Trituwani
saking cintanya tuh bang cal ma ivy.. tdk mmberi ruang ama kucing garong diluar buat godain ivy ye bang /Applaud//Joyful/
Trituwani
masih blm lega ka /Sneer/nah yg ketemu ivy ma anak kembar kemarin siapa?!! /Doubt//Doubt/masih kepo blm tuntas teka tekinya 😂😁
syemangat ka ros /Kiss/
lz_rm
jangan2 Alec suka ke ivy
akun tiktok ; @author wilris: anda terlalu jauh, silahkan kembali😔
total 1 replies
Fera Susanti
jd ivy anak siapa?
Era Simatupang
membayangkan ekspresi Ivi pasti lucu 🤣🤣🤣🤣🤣
Fera Susanti
aaah pinisirin
MeiGo95
othor suka main tebak²an nihh🙇🤔
Trituwani
wahh teka teki baru lagi nih ka rose...
apa itu ibunya ivy?! "/Blush/apa mungkin alec ma ivy lain ibu ataukah ataukah ataukah?!! /Smirk/
jd inget eve kannn yg bocah kembar kayak emy ma lily
lanjut ka... /Kiss//Kiss/
akun tiktok ; @author wilris
btw ada yang mau mampir di novel baruku? baru bab 1 nih
ig: arosee23: semangat ya kakk❤
total 1 replies
Trituwani
sejutu ka, gwen ma alec punya buku sendiri, disini aja tp ka... klo di kbm q g bisa /Grievance/
Diajeng Ayu
bagussss
akun tiktok ; @author wilris
ini aga kejam sih kak, tapi klo gwen keguguran karena kecerobohan alec dan dia minta cerai. beh.. cocok tuh dijadiin novel lain
safaana
good job Gwen,jika saatnya sudah tiba di mna Alec udah ada rasa cinta untukmu di situ lah kamu harus hilangkan cinta untuk Alec,,biar tau rasa
Trituwani
laki laki mah ihhh klo belum ditinggalin aja mereka g akan sadar klo dah cinta...sakitlah gwen mencintai sendiri... bertepok pok ame ame ini mah
semangat ka ros/Kiss/
@febi_11
setuju banget thor 👍👍👍
WOelan WoeLin
next kak
up banyak-banyak
smangat 💪💪💪
ig: arosee23: makasi sayang
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!