NovelToon NovelToon
Kutu Buku Mendapatkan Sistem

Kutu Buku Mendapatkan Sistem

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / Sistem
Popularitas:37.9k
Nilai: 5
Nama Author: jenos

Kehidupan Jansen, seorang pemuda biasa, berubah secara drastis ketika ia secara tak terduga mendapatkan sesuatu yang misterius bernama "System". Sistem ini memberinya kekuatan untuk mengubah takdir hidupnya dan membawanya ke jalan kesuksesan dan kebahagiaan.

Dengan bantuan sistem ini, Jansen berusaha untuk meraih impian dan cinta sejatinya, sambil menghadapi berbagai rintangan yang menguji keteguhan hatinya.

Akankah Jansen mampu mengatasi tantangan-tantangan ini dan mencapai kehidupan yang ia inginkan, ataukah ia akan terjebak dalam keputusasaan karena kekuatan baru yang ia miliki?

Jansen mendapatkan beberapa kemampuan dari sistem tersebut, seperti kemampuan bertarung, peningkatan kecepatan dan kekuatan, serta kemampuan untuk mempelajari teknik baru lebih cepat. Sistem tersebut juga memberikan Hansen akses ke pengetahuan yang luas tentang dunia, sejarah, dan berbagai aspek kehidupan, yang membantu Jansen dalam menghadapi berbagai tantangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jenos, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 35

Jansen sedang duduk di ranjang kamarnya, melamun sambil menatap langit yang cerah melalui jendela. Pikirannya terasa berat, seolah ada beban yang tak kunjung hilang.

Tiba-tiba, ponselnya bergetar di atas

ranjang , mengagetkan dirinya dari

lamunannya.

Jansen menatap ponselnya dan menemukan nama Lorenza, la sedikit bingung mengapa gadis ini menghubunginya. Dengan rasa penasaran, ia pun menjawab, "Halo Lorenza, ada apa?"

Lorenza terdiam di ujung sana, entah mengapa, tampaknya dia memikirkan sesuatu. "Lorenza Panggil Jansen lagi, kali ini dengan nada yang

lebih tinggi.

Mendengar suara yang lembut itu, Lorenza tersenyum sejenak sebelum akhirnya berkata, "Ah, aku hanya merindukanmu!" Ujarnya, kemudian tiba-tiba ia memutuskan sambungan telepon tanpa memberi kesempatan Jansen untuk berkata apa-apa. Jansen menatap layar ponsel dan tersenyum simpul, merasa ada semburan harapan yang menyelimuti hatinya, la bergumam dalam hati, "apakah aku ditakdirkan memiliki

banyak wanita yang mencintaiku

Namun, senyumnya segera pudar saat ia menyadari betapa rumitnya hidup ini. Sejenak, ia kembali tenggelam dalam lamunan dan kegelisahan hatinya, mencoba mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang menghantui pikiran.

Tak lana ia tertidur siang

Jansen baru maja bangun dari tidur

ketika pintu kontrakannya diketuk oleh seseorang. Dalam keadaan setengah terjaga, is bergegas menuju pintu dengan hanya mengenakan

celana panjang tanpa baju. Setelah

membuka pintu, ia terkejut melihat

seorang gadis cantik yang berdiri

didepan pintu.

Jansen terkejut melihat seorang

gadis cantik berdiri di depan

rumahnya, la mengenakan gaun

sederhana berwarna pastel yang

menambah kesan anggun di wajahnya.

Mata gadis itu menatap tajam

tubuh setengah telanjang Jansen,

seakan mencermati setiap detil otot

yang terbentuk di tubuh pria itu.

Cari siapa tanya Jansen, merasa

penasaran dengan kehadiran gadis

cantik ini.

Apakah kamu Jansen?" tanya

gadis itu, masih dengan tatapan

tajamnya.

"Benar, aku Jansen! Siapa, ya?"

Jansen merasa bingung karena ia tidak

mengenal gadis ini.

"Aku Lita, anaknya Bu Widya di

sebelah. Aku hanya mau minta tolong.

Bisakah?" ucap Lita dengan suara

lembut.

"Tolong apa?" tanya Jansen, yang

mulai merasa penasaran dengan

maksud kedatangan Lita.

Pipa air di kamar mandiku bocor,

bisakah kamu memperbaikinya?" ujar

Lita sambil menunjukkan ekspresi

khawatir di wajahnya.

Jansen, yang sebenarnya merasa

malu karena berpenampilan tidak

sopan di depan Lita, akhirnya

mengangguk dan bersedia membantu

memperbaiki pipa air yang bocor. Tapi

ia berbalik badan dulu, mengambil

pakaian di kamar

Jansen mengikuti Lita dari

belakang dan tidak bisa menahan decak

kagum saat menatap keindahan yang

tersaji di depan matanya. Memang

benar pepatah lama, jangan berjalan di

belakang wanita, akan sulit

menjaga mata. "Apakah tidak ada

saudara laki-laki di rumah?" tanya

Jansen, berusaha mengalihkan

perhatiannya dari kecantikan Lita

sekaligus menghentikan keheningan

yang menyelimuti mereka sejak

memasuki pagar rumah besar di

samping rumah kontrakannya.

"Aku anak tunggal, jawab Lita

pendek, suaranya lembut seperti

alunan seruling di hutan yang sunyi

Kok sepi? Jansen bertanya lagi,

matanya menelusuri lingkungan

sekitar, tapi tidak menemukan siapa

pun. Ada perasaan tak nyaman yang

mengganjal di dadanya.

ibu dan Ayah sedang pergi keluar,

mereka yang menyuruhku untuk

meminta bantuan padamu balas Lita,

suaranya melengking seperti ayunan

dahan pohon yang digerakkan angin

malam.

Owhh" ujar Jansen singkat,

mencoba merasakan getaran kehadiran

lain di sekitar mereka. Tak ada.

Perasaan tak nyaman itu tetap

menggelayut di dadanya saut Jansen

mengikuti Lita ke kamarnya, aroma

wangi menyegarkan seperti bunga

bakung di hutan rimba langsung

menyergap hidungnya.

"Apakah tidak masalah?" tanya

Jansen dengan gugup, matanya

membulat. la khawatir ini adalah

jebakan batman yang telah diatur

sedemikian rupa, dan tak ingin lengah

walau sedetik pun. Dengan hati-hati la

mengaktifkan kamera di ponselnya,

just in case

"Tidak masalah. Periksa saja dulu,

lalu katakan apa yang diperlukan agar

aku membelinya," ujar Lita, suaranya

kembali menyentuh kalbu seperti

nyanyian seribu malam yang penuh

dengan kenangan yang indah.

Jansen membuka pintu kamar

mandi dengan hati-hati, matanya

langsung tertuju pada ponselnya yang

tergeletak di atas wastafel dengan

kamera video yang masih menyala. Dia

dapat melihat bahwa air terus

merembes dari pipa yang bocor,

semakin membanjiri lantai kamar

mandi. Rembesan air itu cukup besar,

menyembur kesana-kemari seperti air

mancur mini yang tak terkendali

Dengan sigap, Jansen melepaskan

bajunya hingga hanya memakai celana

panjang. Dia lantas memeriksa situasi

pipa yang bocor, mencoba menemukan

titik awal kebocoran dan berpikir keras

tentang cara terbaik untuk

memperbaikinya. Setelah beberapa

menit berpikir, Jansen mendapatkan.

ide cemerlang.

Jansen pun keluar dari kamar

mandi, menemui Lita yang sedang

menonton televisi di ruang tamu.

"Apakah kamu memiliki alat pemotong

pipa dan juga lem?" tanyanya dengan

nada serius

Lita menatapnya dengan ekspresi

terkejut, namun segera mengangguk

dan berkata, "Akan aku ambilkan!"

Lita mengamati tubuh atletis

Jansen yang tanpa mengenakan

pakaian atas. Otot-otot lengan dan

perut terlihat jelas membentuk

beberapa roti sobek.

"Tubuhnya sangat bagus dan dia

juga cukup tampan, gumam Lita

sambil mengambilkan alat

pertukangan milik Ayahnya dari

gudang. Berkat petunjuk Ayahnya, Lita

dengan mudah menemukan alat yang

diminta oleh Jansen.

Saat Lita membawa alat-alat

tersebut ke dalam kamar, ponselnya

berdering. Ia mengangkatnya dan

mendengar suara Indira, sahabatnya, di

ujung sambungan. Lita, malam ini ulang tahun Iren. Jangan lupa bawa pacarmu. Kami sudah janji sebelumnya untuk mengenalkan dia pada kami ujar Indira dengan

semangat.

Lita tampak berpikir sejenak, menimbang-nimbang sesuatu. Wajahnya terlihat bingung dan ragu. "Baiklah," jawabnya dengan suara

sendu, menyetujui permintaan Indira.

Dia pun terpikir dengan Jansen,

"Sepertinya dia memang cocok jadi

pacar Sewaan! Bahkan beneran pun

sepertinya juga cocok" Wajahnya

memerah memikirkan. "Ah, mengapa

aku menjadi gila!" la menepuk jidatnya

sendiri atas kebodohannya.

Setelah menutup sambungan, Lita

menyerahkan alat pertukangan kepada

Jansen dan meliriknya sekilas,

memikirkan bagaimana caranya untuk

meminta Jansen agar bisa

menemaninya dan berpura-pura

menjadi pacarnya.

Jansen sedang serius

memperbaiki pipa di kamar mandi

yang bocor. Ia berkonsentrasi

penuh

untuk memotong pipa dengan rapi agar

sambungan menjadi erat dan tidak

bocor lagi. Lita yang penasaran dengan

kerjaan Jansen, berdiri di depan pintu

kamar mandi.

Kamu akan basah kalau berdiri di

sana ujar Jansen tanpa mengangkat

wajahnya dari pekerjaannya,

memperingatkan Lita agar menjauh.

"Aku memang sudah basah! balas

Lita tanpa sadar, membuat Jansen

langsung menghentikan gerak

tangannya dan menoleh ke arah Lita.

Ekspresi wajahnya menunjukkan

kebingungan karena saat ini Lita belum

terkana air dari pipa yang sedang

diperbaiki

Pikiran Jansen mulai meloncat.

kemana-mana, membayangkan hal-hal

yang membuat Lita basah

Menyadari ucapan yang keluar dari

mulutnya, Lita langsung menutup

mulutnya dan menunduk malu,

kemudian bergegas keluar dari kamar

mandi menuju ruang tamu.

"Apa yang aku katakan, apa yang

aku pikirkan! Huh," gumam Lita sambil

menghela napas panjang, merasa malu

dan kesal pada dirinya sendiri.

Tak lama kemudian, Jansen

melangkah keluar dari kamar mandi

dengan celana yang basah, walaupun

kini dia telah mengenakan bajunya.

"Sudah selesai" ucap Jansen ringan.

kok cuma sebentar?" Lita

menanyakan dengan rasa penasaran

"Memangnya perlu banyak waktu

untuk membetulkan itu?" Jansen

memutar bola matanya, sedikit

kebingungan dengan pertanyaan Lita

yang terdengar konyol itu.

Lita sendiri ikut merasa bingung.

mengapa dirinya bisa menanyakan hal

aneh seperti itu. Namun, ia segera

menyusun kembali ekspresi wajahnya

serius sebelum berkata, "Ngomong

ngomong, bisakah aku meminta

bantuan sekali lagi?"

"Apa itu? Tanya Jansen, sedikit

waspada. "Asal jangan melanggar

sesuatu yang berbau hukum."

Lita menarik napas dalam-dalam

dan mengeluarkan

suara yang lembut.

"Aku ingin pergi ke pesta, tapi harus

membawa pacar. Aku tidak punya.

jadi Maukah kama menjadi pacar

Pura-pura? Aku akan membayar untuk itu!"

1
Samadi Kelana
Lanjutkan. Gas pol.
Didi Mahardeka
/Frown/
Didi Mahardeka
bagus
Ali Nur
sangat menarik... dan tolong lanjutkan
Ali Nur
kenapa berhenti lanjutkan tore
Aang Alik
tolong perhatikan caranya menulis jangan seperti anak SD dong gak jelas, gak enak membacanya kalo seperti itu
slametskc: berul bang amburadul semua gantung semua gak ada ending nya..
total 1 replies
Agang Junior
like tetap d bantu dan d beri hadian gratis kalau ada poin...intinya jgn memaksa cerita..karena dari translet sedikit kacau dan nana berubah² serta alur yg membagongkan...tpi thanks sudah memberi cerita untuk saya baca.../Grin/
DigiDaw: Hay, salam kenal /Tongue/
pejuang: siap terima kasih saya akn coba koreksi lagi sebelum upload...soalnya ini cerita dari bahasa Mandarin /Grin/
total 2 replies
Sules Tiyanto
terlalu banyak tiponya
Sules Tiyanto: siippp ,, 👍👍
pejuang: trimakasih akan masukannya akan saya perhatikan lgi
total 2 replies
adi ambara
cerita yg tak jelas..bnyak yg slot yg dipotong..
Oktaviadi Ayu
cerita nya keren, tapi sayang msh ad typo
Oktaviadi Ayu
thor, tolng diperbaiki byk typo
R Ahmad
kapan kaya nya kalo gitu
Rizky Fadillah
bah Banjarmasin kh sekali nya,kd jauh jua🤣🤣🤣
Didi Mahardeka: iya ne kalsel/Grin/
total 1 replies
Cha Sumuk
knp sih mc cowok nya di buat jd playboy gt ihhh
Cha Sumuk
knp murahan sekali sih sifat mc cowok nya,,yg dingin,kaku,cuek badas ap ga bisa
Pakde
lanjut thor
Pakde
up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!