Sungguh malang nasib seorang Mylea Canssandra Shin.
ia harus kehilangan bayi dalam kanduangannya dan menjalani perawatannya sendirian di rumah sakit paskah kegugurannya.
Tak cukup sampai di sana,
keluarga sang suami meminta suami Cassandra untuk menceraikannya.
dalam keputusasaannya, ia justru membuat seorang laki laki kehilangan istrinya dan seorang bayi kehilangan ibunya.
bagaimana nasib Cassandra ketika laki laki itu menuntut keadilan kepadanya tanpa mau mengerti kondisinya......
cerita baru aku.....
" SEBATAS IBU SUSU UNTUK ANAKMU "
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khitara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 35 terseret
Pagi telah tiba dan berhasil menggantikan kegelapan dan kesunyian sang malam,
Lea nampak masih terlelap di atas ranjang yang ada di ruangan itu bersama baby Akihiko di dalam dekapannya.
Wanita itu nampak berbaring miring dengan satu lengannya melingkupi tubuh mungil bayi laki laki itu.
Dinihari tadi,
Setelah dengan susah payah dan penuh perjuangan yang sangat melelahkan.
Pada akhirnya ia mampu membuat bayi kecil mungil dan keras kepala itu menurut pada apa yang menjadi tujuannya.
Melakukan apa yang di inginkan sang ayah.
Lea pada akhirnya mampu membuat Hiko mau menyusu kepadanya.
Rasa luar biasa yang tiada terkira juga rasa haru yang sontak melingkupi relung jiwanya kala bayi laki laki mungil itu mulai menyesap dadanya,
membuat Lea menangis dan terisak.
Seakan terikat tiba tiba dengan bayi itu, wanita itu bahkan tidak mau meletakkan bayi mungil itu kembali ke box bayinya.
Meski suster Suci sudah menawarkan padanya.
Ia bersikeras memangku dan memeluk bayi mungil itu, berkali kali Lea menghujani wajah mungil Hiko dengan ciumannya.
Alhasil,
Ia memilih membawa Akihiko tidur bersamanya,
Suara berisik membuat Akihiko bergerak gerak dari tidurnya.
Begitupun dengan Lea. Wanita itu pun menggeliat perlahan.
" siapa dia Ryu....?! Kenapa dia bisa berada di ruang perawatan putramu ?!
lihat....dia bahkan berani tidur di ranjang yang sama dengan putramu....
lancang sekali.....!! "
sebuah suara seorang wanita sukses mengusik ketenangan tidur Lea dan baby Hiko.
Ryu menatap tajam dan menelisik ke arah ranjang di depannya.
Sementara itu,
sama seperti Lea yang merasa terusik dengan suara gaduh di pagi hari.
Hiko sontak membuka matanya lebar lebar meski Lea telah menepuk nepuk pelan tubuhnya.
Sadar bayi dalam dekapannya terbangun, Lea turut membuka mata.
Lea segera bangkit dari berbaringnya dan segera meraih Hiko dan membawa bayi mungil itu kedalam gendongannya.
Selanjutnya wanita itu duduk di sisi ranjang sambil memangku Hiko yang kini nampak bergerak riang dalam gendongan Lea.
Tangan mungil bayi itu nampak terus bergerak seolah ingin menggapi wajah Lea.
Sementara wanita pemilik suara gaduh itu sontak melebarkan matanya demi melihat sosok wanita yang tengah menggendong putra Ryu itu.
Tiba tiba wanita itu yang merupakan pemilik dari sumber kegaduhan itu merasa gugup.
" Ryu....siapa wanita itu ?! " cicit Amara yang tak lain adalah wanita itu.
" apa kau mengenalnya Ryu ?! " cicit Amara lagi.
" tidak,
Aku tidak mengenalnya...." jawab Ryu dingin.
" lalu siapa dia ?! Kenapa dia bisa ada di sini ?! " ulang Amara seolah tak puas dengan jawaban laki laki di sisinya itu.
" bukan siapa siapa selain pengasuh dan ibu susu untuk anakku " jawab Ryu pelan dengan tatapan mata masih tertuju ke arah Lea yang sedang memangku sang putra di bibir ranjang.
Sedangkan Lea,
Seolah tak mau tahu dengan siapa wanita yang datang bersama ayah bayi dalam pangkuannya.
Wanita itu hanya melirik sejenak ke arah Amara sebelum akhirnya ia kembali memperhatikan Hiko yang jemarinya mulai menggapai gapai dadanya.
" apa ?! pengasuh dan ibu susu putramu ?!? Aku tidak salah dengar Ryu ?! "
Amara terpekik sangat kencang hingga Ryu menoleh dan menatapnya tajam.
" perhatikan suaramu Amara..." hardik Ryu, nampak jelas jika raut wajah laki laki itu menunjukkan rasa tak suka.
Amara sontak salah tingkah.
" maaf....
Maaf..., aku hanya terkejut " cicit Amara pelan sambil melirik sejenak ke arah Lea yang nampak asyik dengan baby Hiko tanpa memperdulikan kehadirannya sedikitpun.
" tapi Ryu,
apa kau tidak salah.....?! Dia hanya orang asing Ryu.
Lalu kau malah menjadikan dia pengasuh dan...apa tadi ?!
dia juga menyusui putramu ?!
Apa aku tidak salah dengar Ryu ?! " Amara masih tak percaya dengan pendengarannya sendiri.
" hemm....kau tidak salah dengar Mara..." jawab Ryu dan kembali menatap Lea dan sang putra.
Ia berniat melangkah ke arah sofa yang ada di ruangan itu,
Tapi Amara menghentikannya dengan mencekal lengannya.
" Ryu....
Kau tidak bisa seperti ini, kita tidak tahu siapa dia...
dia...dia..tidak pantas menyusui anakmu.
jika kau mau...aku...aku...aku rela menjadi ibu susu untuk anakmu " cicit Amara.
Tak ia hiraukan tatapan mata dua orang perempuan di sana yang terarah kepadanya.
Lea dan Suster Suci.
Mendengar ucapan Amara,
Jujur Lea sangat berharap jika laki laki itu akan mau mengiyakan kata kata wanita itu.
Tapi....
Tak dapat ia pungkiri, ada sesuatu di dalam relung jiwanya yang terdalam yang seolah berat melepaskan bayi dalam dekapannya itu.
Tanpa sadar, Lea mengeratkan dekapannya kepada baby Hiko.
Sementara suster Suci.
Ia merasa risih dengan Amara, ia memang tak mengenal wanita itu.
Tapi wanita itu sudah beberapa kali datang menjenguk bayi mungil itu.
Dan dari gerak geriknya, menurutnya wanita itu tidak benar benar sayang kepada bayi itu.
Seolah ada niat terselubung dari wanita itu ketika mendekat kepada bayi mungil laki laki itu.
Dan karena itu,
Tentu suster Suci berharap, presdir Ryu menolak permintaan wanita itu.
" apa kau pernah menyusui seorang bayi ?! " tanya Ryu tiba tiba sambil menatap Amara tajam.
Amara sontak tergagap.
" apa ?! " cicitnya sambil melepaskan cekalan tangannya di lengan Ryu.
" aku tanya, apa kau pernah menyusui seorang bayi ?! " Ryu mengulang pertanyaannya.
" tidak..tentu saja tidak " jawab Amara dengan spontan dan tergagap.
" lalu kenapa kau menantang menggantikan wanita itu menyusui putraku ?! " lanjut Ryu dengan tatapan tajam menelisik ke arah Amara.
Amara sontak semakin tergagap.
" bu..bu...bukan begitu mak...mak...maksudku Ryu.....maksudku...
aku....aku...." Amara benar benar di buat mati kutu oleh Ryu
" sudahlah...kau tak perlu ikut campur terlalu dalam dengan urusanku,
Dia orang asing atau bukan, yang jelas dia memang harus melakukan itu " jawab Ryu sambil melanjutkan langkahnya menuju sofa.
Mendengar ucapan Ryu, Amara sontak menoleh kepada Lea di sana sejenak.
( harus melakukan itu....?! Apa maksudnya....?! ) cicit Amara di dalam hati sambil melangkah pelan hendak mendekat kepada Ryu.
" suster Suci...ayo..." terdengar suara Lea sedikit keras.
Perhatian Amara kembali tertuju ke arah Lea yang kini telah turun dari ranjang begitu ia mendengar suara wanita itu.
Amara segera berbalik arah dan mendekat ke arah Lea dan baby Hiko.
" mau dibawa kemana ?! " Amara menghalangi langkah Lea.
" memandikannya, kenapa ?! Kau mau menggantikanku untuk memandikannya ?! " jawab Lea dengan ketus, entah kenapa jauh di sudut hatinya ia tak suka melihat wanita di hadapannya itu.
Siluet wanita itu seakan tak asing baginya.
Namun ia tak tahu, di mana ia pernah melihatnya.
Sementara itu,
Amara yang mendapat jawaban ketus dari Lea sontak melebarkan matanya menatap wanita di hadapannya itu.
" perhatikan nada bicaramu pelayan....kau bukan siapa siapa di sini selai pengasuh bayi ini, karena itu hormati aku...
kau tidak tahu siapa aku " hardik Amara kesal dan seketika semakin emosi.
" memangnya kenapa jika aku pengasuh bayi ini....?! Itu tidak berarti aku harus mengasuhmu juga kan ?! " sindir Lea yang semakin membuat Amara marah.
" lancang sekali kau..." sentak Amara sambil mengangkat tangannya hendak menampar Lea, namun tangannya hanya berhenti di udara karena Ryu yang telah lebih dulu menghentikannya.
Pria jangkung itu mencekal pergelangan tangannya.
" jaga sikapmu, kau berkewajiban menghormatiku dan semua orang yang terhubung denganku tanpa terkecuali.
termasuk dia.... " ucap Ryu sengit kepada Lea, tangan kanan laki laki itu terlihat mencekal pergelangan tangan Amara namun matanya menatap nyalang kepada Lea.
" Kecuali,
kau memang ingin aku benar benar melakukan apa yang sudah aku katakan padamu waktu itu " kata Ryu dengan tatapan super tajamnya kepada Lea.
Lea yang tadinya mendongak menatap kepada Amara, beralih menatap kepada Ryu.
Mata kedua orang itu kembali saling menatap penuh kebencian.
" apa maumu ?! " tanya Lea kemudian kepada Ryu yang sontak membuat Amara semakin melebarkan matanya tak percaya dengan apa yang sedang ia lihat dan sedang ia dengar.
Baru kali ini ia melihat hal seperti ini.
Wanita itu begitu berani kepada Ryu, padahal sejak dulu bahkan Shelia sekalipun yang notabene adalah cinta laki laki itu.
Tak pernah sedikitpun berani menantang laki laki itu.
sadar ryuga..km udh cinta sama lea,gara² tiap malam ngintip Lea nyusui Hiko 😁😁..cepet sadari perasaan mu?
Jangan cuma dikit² marah.
Memperkosa istri sendiri meski halal tapi perbuatan terkutuk, itu sih menurut aku. Kasihan kamu Lea....
❤❤❤❤❤❤
❤❤❤😘😍😙😗
suami Lea..
😀😀😀❤❤❤❤
mau dibawa ke mana Lea...
❤❤❤❤❤❤
semangat...
❤❤❤❤😍😍😙😗