NovelToon NovelToon
Tiba-tiba Jadi Calon Istri Orang

Tiba-tiba Jadi Calon Istri Orang

Status: tamat
Genre:Cintapertama / CEO / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Tamat
Popularitas:4.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: Ennita

Asira Davira Ciara, garis cantik nan manis yang saat ini bekerja di salah satu perusahaan ternama dengan kehidupan yang hanya seputar pekerjaan dan ibunya seorang.

Sampai saat ini seorang Asira masih betah dengan kesendiriannya meskipun usianya sudah menginjak dua puluh lima tahun. Bukan tak laku namun Asira memiliki trauma tersendiri tantang cinta dan berumah tangga.

Tak ada yang bisa menebak alur cerita kehidupan dari Sang Maha Pencipta...Asira tiba-tiba di akui sebagai calon istri seseorang yang tak lain dan tak bukan adalah anak dari pemilik perusahan tempatnya mengais rezeki. Dia adalah Davin Brian Ardiansyah, pemuda yang saat ini ingin terbebas dari obsesi sang kakak ipar yang sangat tergila-gila dengannya.

Terjebak dalam situasi sulit dan rumit, sehingga membuat seorang Asira di landa dilema...bingung akan keputusan yang harus di pilihnya antara menerima atau menolak kehadiran Davin di hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ennita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

❤️ Happy Reading ❤️

Saat tengah asik mengobrol dengan calon menantu keduanya, tiba-tiba mereka di kejutkan dengan suara deheman seseorang.

"Khem."

"Seru banget kayaknya." sindir Cika sehingga membuat semua yang ada di sana dengan refleks menoleh ke arahnya.

"Eh Cika, sini sayang ... duduk dan ngobrol sama-sama, Damar juga." kata mama Dinar yang memang dasarnya tipe wanita yang lembut.

Tanpa basa-basi dan juga tanpa banyak kata, Cika dan Damar pun duduk bergabung meskipun Cika dengan sedikit malas.

"Sudah lama datangnya em ... " tanya Damar dengan menggantung kalimatnya karena lupa dengan nama Sira.

"Sira Kak." sahut Davin yang seakan tau apa yang membuat kata-kata kakaknya itu terhenti.

"Oh iya, sudah lama datangnya Sira? Maaf kakak lupa nama kamu." kata Damar yang mencoba untuk lebih akrab, karena bagaimanapun bila hubungan Davin dan Sira ke tahap yang lebih serius maka secara otomatis Sira akan menjadi bagian dari keluarga mereka, jadi saudara iparnya.

"Ah gak apa-apa kok Pak Damar, namanya juga baru ketemu dua kali ini." kata Sira yang berusaha bersikap biasa aja untuk menutupi rasa gugup yang menderanya sedari tadi.

"Cika, Damar ... coba cicipi kue buatan ibunya Sira, ini enak loh." kata mama Dinar menyodorkan satu piring berisi kue bika Ambon yang Sira bawa tadi sebagai oleh-oleh.

Damar langsung mengambil satu potong dan Cika meskipun enggan namun wanita itu mau juga mengambilnya.

"Hem ini enak ... manisnya pas, jadi gak enek makanannya." kata Damar begitu satu gigitan masuk kedalam mulutnya.

Sedangkan Cika, jangan di tanya ... wanita itu sungguh merasa kesal di dalam hatinya karena melihat seluruh anggota keluarga begitu menerima kehadiran Sira dan di tambah lagi dengan perlakuan sok romantis serta sok perhatian yang kini di pertontonkan Davin untuk lebih menunjang sandiwara mereka. Karena dengan sengaja Davin meraih salah satu tangan Sira ke dalam genggamannya, belum lagi Davin yang juga menyuapi Sira dengan kue yang sengaja di sajikan oleh mama Dinar.

❤️

Karena terus mengobrol dari tadi, tak terasa waktu pun sudah beranjak siang.

"Maaf Nyonya, Tuan ... makan siang sudah siap." kata sang kepala pelayan menghampiri sang tuan rumah.

"Oh iya Pak, terimakasih." ucap mama Dinar. "Ayo kita makan siang dulu ... ayo sayang." ajak mama Dinar yang kemudian berdiri dan langsung menarik tangan Sira lalu menggandengnya.

"Ma!" seru Davin dengan kesal bahkan sampai menghentakkan kakinya ke lantai untuk pelampiasan. "Ditinggal lagi kan." gumamnya. "Istri Papa tuh monopoli kekasih Davin terus dari tadi." adu Davin pada papanya, oh jangan lupakan raut wajahnya yang di buat seperti kesal dan merajuk.

"Sudah, kamu mendingan sama Papa." kata papa Diki yang langsung merangkul pundak sang putra bungsu.

Damar hanya bisa terkekeh geli melihat bagaimana Davin saat ini, tak pernah dirinya melihat yang adik menjadi sosok seperti itu ... rasanya begitu tak sesuai dengan wajah dingin serta ekspresi datar yang selalu dia tampilkan, jadinya ya malah terkesan lucu gitu.

Sedangkan Cika, hem jangan di tanya ... kakak ipar yang begitu terobsesi dengan adik iparnya itu sudah merasa panas bukan kepalang, jika bisa di ekspresikan seperti yang ada di film-film kartun mungkin saat ini wajahnya sudah berwarna merah padam dengan asap yang mengepul di kepalanya sangking panasnya.

Sesampainya di ruang makan, Sira yang tadinya diminta mama Dinar untuk duduk di sampingnya langsung di tarik berdiri oleh Davin.

Sret

"Mas ... " panggil Sira dengan refleks saat di tarik Davin hingga berdiri.

Untung refleks Sira bagus memanggil Davin dengan sebutan mas, jika pak atau tuan kan bisa berabe jadinya, karena tentu saja akan mengundang sebuah pertanyaan yang besar untuk anggota keluarga yang lain sehingga dia harus siap untuk merangkai kata guna memberikan alasan yang tepat.

"Davin." tegur mama Dinar melihat kelakuan putranya yang dia anggap sudah keterlaluan.

"Kamu duduk di sini." kata Davin menarik kursi di sebelahnya untuk Sira duduk. "Aku gak mau kamu terlalu di monopoli sama Mama lagi." sambungnya. "Sebenarnya yang kekasih kamu itu aku apa Mama." ujarnya dengan wajah yang di buat cemberut di hadapan sang kekasih.

Rasanya Sira ingin tertawa atau paling tidak terkekeh karena geli mendengar serta melihat kelakuan kekasih pura-puranya itu.

"Total banget aktingnya." gumam Sira dalam hati.

Tak

Cika yang merasa sangat kesal pun meletakkan dengan kasar gelas yang berisi air mineral yang sudah di minumnya hingga setengah gelas.

"Cika." tegur Damar karena semua orang melihat ke arah Cika.

Bunyi hentakan gelas itu cukup nyaring sehingga membuat orang langsung melihat ke arahnya.

"Maaf ... maaf ... aku tadi gak sengaja." ucap Cika dengan wajah semanis mungkin.

"Heh, panas-panas gak tuh ... rasain." ucap Davin dalam hati sambil tersenyum smirk ke arah Cika.

Seperti kemarin, saat acara makan siang sudah mulai ... Sira kembali mengambilkan makanan untuk Davin, sehingga membuat mama Dinar dan papa Diki tersenyum bahagia, mereka yakin jika Sira adalah sosok wanita yang cocok dan pas untuk putra bungsu mereka.

"Aduh sayang kok belepotan gini." kata Davin dengan ibu jari tangan yang sudah menempel di sudut bibir Sira sehingga mata Sira membulat sempurna di buatnya.

Saat mata Davin mencuri pandang ke arah Sira tak sengaja matanya menangkap jika ada sedikit sisa kecap yang bersumber dari ayam kecap menempel di sudut bibir Sira, jadilah dia gunakan kesempatan itu untuk membuat sandiwara mereka semakin sempurna.

"Ah, terimakasih." ucap Sira yang langsung mengelapnya dengan tisu.

Tak hanya sampai di situ, Davin pun dengan tak segan mengusap puncak kepala Sira sehingga membuat yang melihatnya menjadi baper.

"Ough kalian berdua ini manis sekali sih." kata mama Dinar dengan tangan yang sudah disatukan di depan dada.

❤️

"Sira ... kamu istirahat aja di kamar Davin." kata mama Dinar seusai makan siang. "Kamu gak boleh pulang pokoknya ... pulangnya nanti malam aja." kata mama Dinar lagi yang seolah tak terbantahkan.

"Tapi Tan, aku belum kasih tau ibu kalau mau pulang malam." kata Sira memberi alasan agar bisa cepat pulang.

Jujur berada lama-lama di sana membuat Sira bertambah gugup dan takut membuat kesalahan, belum lagi perlakuan manis dari Davin yang sewaktu-waktu membuat jantungnya terasa tak aman.

"Aduh Sira ... saat ini sudah jaman canggih bukan jaman primitif lagi, jadi kamu bisa hubungi ibumu pakai ponsel." kata mama Dinar. "Atau sekarang kamu telpon ibu kamu, biar Mama yang minta ijin." sambungnya lagi.

"Gak usah Tante, biar Sira aja." tolak Sira.

"Ya udah sana kamu sama Davin ke kamar." kata mama Dinar pada Sira dan Davin.

"Ma, mereka itu baru pacaran ... belum tentu juga mereka sampai ke jenjang pernikahan ... jadi tak seharusnya mereka berada dalam satu kamar." kata Cika yang begitu cemburu mendengar Davin akan berada satu kamar dengan seorang wanita. "Kalau mereka melakukan gak yang tidak-tidak gimana ... " sambungnya agar mama mertuanya itu terpengaruh.

"Mereka sama-sama sudah dewasa, jadi Mama rasa mereka sudah begitu paham dengan batasan, kalaupun terjadi hal tak di inginkan ... Mama rasa mereka bisa mempertanggung jawabkannya." sahut mama Dinar dengan begitu santai. "Dan apa kamu lupa Cika, dulu saat kamu dan Damar masih dalam tahap seperti mereka ... kamu juga selalu beristirahat di kamar Damar, tapi apakah Mama dan Papa pernah berpikir buruk tentang apa yang kalian berdua lakukan di dalam sana ... gak pernah kan? Itu karena Mama dan Papa begitu percaya dengan anak-anak kami dan kami tau mereka tak akan pernah mengkhianati kepercayaan yang telah berikan oleh kedua orangtuanya." kata mama Dinar lagi dengan panjang lebar. "Sudah lebih baik kalian semua pergi istirahat sana." katanya lagi.

Sebenarnya mama Dinar sangat berharap terjadi sesuatu antara Davin dan Sira di kamar sana, agar putra bungsunya itu bisa langsung menikah dengan perempuan yang sudah begitu klop di hati mama Dinar.

1
Rubi Yanti
maaf y sebelum thorr..cerita ini buat lelaki jadi bodoh secinta apa pun itu klau menyangkut keluarga ny pasti akan di selidiki bukan menelan bulat2 perkataan istri ny.
Rubi Yanti
klau kmu sayang sm calon istri kmu y kmu harus bilang sm mama kmu jngn bodoh.perempuan mcm cika klau di biyar kan makin menjadi dia
Rubi Yanti
rasakan kmu damar krn kebodohan mu g jujur sm keluarga mu.kmu sm abang mu sama2 bodoh ny tinggal tunggu kehancuran keluarga kalian krn kebodohan kalian sendiri..kenapa si thorr kmu buat lelaki g ad ketegasan untk bertindak buat jaroh martabat lelaki aj
Rubi Yanti
sakit jiwa ni cika bisa bahaya seharus di kasih tau aj sm mama ny atau papa mu.jng kmu biyar kan.klau kmu biyar kan berarti kmu ad rasa suka sm cika.kmi harus tegas sebagai lelaki jngn tegas sm perusahan mu aj
Rubi Yanti
knp damar bodoh sih sesayang2 ny suami sm istri g mukin kan g ad curiga ny percuma berpendidikan dan punya jabatan boss masak g peka sm cara cika yng mcm tu.ni klau lelaki di perbudak oleh cinta jadi bodoh
Zuka Saya
ini Sampek kapan sih kebongkar.uda sampe episode 48 g ketauan
Rubi Yanti
knp Daviin g lapor aj sm mama ny atau papa ny klau istri abang suka merayu dan suka sm Davin.kata org kaya tapi g bisa ambil tindakan aneh sih klau di pikir
SR.Yuni
Kok gak diselidiki ya kasuus toilet....
SR.Yuni
bercanda matamu itu ....kerjaan iblis betina itu
SR.Yuni
Hampir semua novel yg saya baca pasti ada adegan pamit ke toilet sendiri disaat musuh ada disekitar....kenapa ya???? Amazing banget tuh
tg
ceritanya bagus, masuk akal, engga terlalu berlebihan, walaupun ada beberapa typo tapi alur ceritanya realistis
chess🍂
si Davin agak oon apa ya,,harusnya dr awal dia cerita k kakak nya,toh banyak saksi loh yg tau,seperti Riko,Tyas,lah ni diem Bae,alasan g mau nyakitin perasaan kakak nya,lebih nyakitin dengan membiarkan kakak nya besama wanita macam bgtu g sih..hadeeeh
altanum
ceritanya bagus thor...
tapi kasihan juga sama sira atas keposesifan davin ketika hamil banyak larangan ini itu jadi tidak bebas gerak dan ngelakuin apapun
terus semangat berkarya thor
Retno Palupi
lah emang Cika g numpang hidup?
Siti Kholimah
👍👍👍
Adira_chan
nyimak
Qilla
wuahhhhh matappp puass cikaaa happpy
Qilla
dan balasan cik cik cik nanti cuman SE iprit haihhhhh
Supriaten Sukarman
tau nya nanti si ulat Uda di samping
senja imma
gak sopan manggil nama
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!